46
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Nilai terting g i
Nilai terendah
Nilai Rata‐
rata J umlah
s is w a yang
tuntas J umlah
s is w a yang
tdk tuntas
K etuntas an K las ikal
G rafik has il belajar ps ikomotorik
S ik lus 1
S ik lus 2
S ik lus 3
Gambar 4.3 Hasil Belajar Psikomotorik Siswa
4.1.4 Hasil Belajar Kognitif Siswa
Hasil belajar kognitif siswa setelah diterapkan metode pembelajaran Interaktif dengan kerja kelompok disajikan dalam Tabel 4.4. Penilaian hasil
belajar kognitif siklus I, II, III dapat dilihat pada Lampiran 40 Peningkatan hasil tes kognitif pada siklus I, siklus II dan siklus III dapat
dilihat dalam Gambar 4.4. Tabel 4.4 Hasil Belajar Kognitif Siswa
No Keterangan
sesudah tindakan Siklus 1
Siklus 2 Siklus 3
1 2
3 4
5 6
Nilai tertinggi Nilai terendah
Nilai Rata-rata Jumlah siswa yang tuntas
Jumlah siswa yang tdk tuntas Ketuntasan Klasikal
90 40
67,21 24
19 55,814
100 50
72,558 34
9 67,442
100 60
83,488 39
4 90,698
47
20 40
60 80
100
Nilai tertingg i
Nilai terendah
Nilai Rata‐
rata J umlah
s is w a y ang
tuntas J umlah
s is w a y ang
tdk tuntas
K etuntas an K las ikal
G ra fik has il belajar kog nitif s is wa
s iklus 1
s iklus 2
s iklus 3
4.1.5 Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa.
Perhitungan peningkatan hasil belajar kognitif, afektif, psikomotorik dan kemampuan berpikir kritis siswa dari siklus I ke siklus II dan dari siklus II ke
siklus III setelah diterapkan metode pembelajaran Interaktif dengan kerja kelompok, dengan menggunakan rumus gain dapat dilihat dalam Tabel 4.5.
Tabel 4.5 No
Aspek yang diteliti gaindari
siklus I ke siklus II
katagori gain
gaindari siklus II ke
siklus III katagori
gain
1
Hasil belajar kognitif
0.16
rendah
0.66
sedang
2
Hasil belajar afektif
0.04
rendah
0.33
sedang
3
Hasil belajar psikomotorik
0.16
rendah
0.33
sedang
4
Kemampuan berpikir kritis 0.23
rendah 0.40
sedang
Peningkatan dari Siklus I sampai Siklus III dengan rumus gain Perhitungan peningkatan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar
kognitif, afektif dan psikomotorik dari siklus I ke siklus II dan dari siklus II ke siklus III setelah diterapkan metode pembelajaran Interaktif dengan kerja
Gambar 4.4 Hasil Belajar Kognitif Siswa
48
kelompok dengan menggunakan rumus uji-t dapat disajikan dalam Tabel 4.6 dan Tabel 4.7.
Tabel 4.6 Peningkatan Hasil Belajar Kognitif, afektif, psikomotorik dan kemampuan
Berpikir Kritis Siswa dari Siklus I ke Siklus II menggunakan rumus uji-t, dengan dk=5
No Aspek penelitian
hitung
t
tabel
t
Keterangan
1 Hasil kemampuan
berpikir kritis 4.63
2.017 Signifikan
2 Hasil belajar afektif
1.13 Tidak Signifikan
3 Hasil belajar
psikomotorik 6.46 Signifikan
4 Hasil belajar kognitif
2.63 Signifikan
Tabel 4.7 Peningkatan Hasil Belajar Kognitif, afektif, psikomotorik dan kemampuan
Berpikir Kritis Siswa dari Siklus II ke Siklus III menggunakan rumus uji-t, dengan dk=5
No
Aspek penelitian
hitung
t
tabel
t
Keterangan 1
Hasil belajar kognitif 5.14
2.017
Signifikan 2
Hasil belajar afektif 8.49
Signifikan 3
Hasil belajar psikomotorik
20.24
Signifikan 4
Hasil kemampuan berpikir
kritis
8.11
Signifikan Peningkatan hasil belajar afektif, kognitif, psikomotorik dan kemampuan
berpikir kritis siswa dari siklus 1 sampai siklus III dapat dilihat pada Lampiran 50, 40, 60, 23.
49
4.2 Pembahasan