Sistem Informasi Akuntasi Penjualan Kradit dengan menggunakan

Freshty Simare-Mare : Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Atas Penjualan Dengan Menggunakan Software Management Integrated Information System MIIS Pada PT. Arista Auto Lestari Cabang Medan, 2009. USU Repository © 2009

3. Sistem Informasi Akuntasi Penjualan Kradit dengan menggunakan

Software MIIS pada PT. Arista Auto Lestari Cabang Medan Dalam hal penjualan kredit catatan mutasi piutang harus didasarkan pada dokumen sumber yang lengkap dan telah diotorisasi oleh pejabat yang berwenang. Pencatatan ke dalam jurnal penjualan diotorisasi oleh bagian jurnal akuntansi dengan cara membubuhkan tandatangan pada dokumen sumber tersebut. Pada PT. Arista Auto Lestari Cabang Medan, pencatatan transaksi ke dalam jurnal penjualan juga didasarkan pada dokumen dasar yaitu faktur penjualan kredit yang telah diotorisasi oleh Manager Part. Dalam transaksi penjualan kredit diperlukan pengecekan intern terhadap status kredit pembeli sebelum transaksi penjualan kredit dilaksanakan. Manager Part selaku fungsi kredit diberi wewenang untuk menolak atau menyetujui pemberian kredit kepada seorang pembeli atau pelanggan berdasarkan analisa terhadap riwayat pelunasan piutang yang dilakukan oleh pembeli tersebut di masa yang lalu. Dengan adanya fungsi kredit ini resiko tidak tertagihnya piutang dapat dikurangi. Dalam software MIIS penjualan kredit menggunakan berapa DPuang muka yang akan diserahkan, berapa cicilannya, dan juga jangka waktu berapa bulan akan dicicil. Dalam setiap penjualan kredit biasanya selalu didahului dengan analisis terhadap kemampuan pembeli dalam melunasi hutangnya, ini bertujuan untuk menghindari tidak tertagihnya piutang. Freshty Simare-Mare : Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Atas Penjualan Dengan Menggunakan Software Management Integrated Information System MIIS Pada PT. Arista Auto Lestari Cabang Medan, 2009. USU Repository © 2009

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisa yang dilakukan pada BAB IV, maka Penulis menarik kesimpulan antara lain: 1. Sistem informasi akuntansi penjualan sparepart yang diterapkan pada perusahaan dilaksanakan secara komputerisasi. 2. Sistem informasi akuntansi penjualan sparepart yang diterapkan perusahaan belum sepenuhnya efektif dan tidak sesuai pada BAB II. Kesimpulan di atas ditarik dengan alasan-alasan sebagai berikut: a. Penjualan tunai perusahaan dilakukan berdasarkan sales order yang telah disetujui oleh sales. Dalam prosedur penjualan tunai perusahaan sudah terdapat pemisahan tugas antara bagian-bagian terkait, yaitu bagian penjualan sales, bagian kas kasir, bagian pengeluaran barang administrasi part, dan bagian pengiriman. Akan tetapi pada penjualan kredit, dimana kasir juga melakukan penagihan pada pelanggan. Hal ini dikarenakan administrasi tagih hanya 1 orang dan lebih fokus pada penagihan ke leasing atas penjualan kredit mobil sehingga akan mempermudah terjadinya kecurangan pada penerimaan kas, b. Dalam sistem akuntansi penjualan kredit, pemberian otorisasi kredit dilakukan oleh Manger Part yang memberikan persetujuan kredit berdasarkan daftar riwayat si pembeli,