Tabel 3.4 Waktu Interval Antar Kedatangan dengan = 5 kedatangans
i ∆ ti detik
1 0,186441 2
0,058755
3 0,018362 4 0,342419
5 0,175928 6 0,06299
7 0,063254 8 0,100251
9 0,35274
10 0,08568
Tabel 3.5 Waktu Interval Antar Kedatangan dengan = 2 kedatangans
i ∆ ti detik
1 0,0155119 2 0,0265258
3 0,0653633 4 0,130884
5 0,026254
6 0,079148 7 0,031934
8 0,06172 9 0,178807
10 0,024225
3.4.5 Pola Pelayanan
Salah satu komponen penting dalam sistem antrian adalah karakteristik
pelayanan yang dibutuhkan oleh setiap pelanggan. Pada simulasi ini diasumsikan
bahwa pelanggan bersifat homogen, sehingga permintaan pelayanan service
37
Ipengadohar Ezra Pangaribuan : Simulasi Sistem Antrian Pada Statistical Time Division Multiplexing Dengan Bahasa Pemrograman Visual C++ 6.0, 2007.
USU Repository © 2009
demand terdistribusi secara identik dan dikenal sebagai distribusi pelayanan. Kecepatan pelayanan menyatakan seberapa cepat elemen pelayanan menyelesaikan
pekerjaannya, yang diperoleh dari persamaan 3.11.
M 1
T
s
=
3.11 Dengan,
T
s
= Waktu pelayanan [s] M = Kapasitas efektif saluran multiplexing [bps]
Dalam hal
ini elemen
pelayanannya merupakan suatu kanal saluran transmisi,
maka kecepatannya dihitung dalam bps atau kbps yang menyatakan kecepatan transmisi.
3.4.6 Algoritma dan Diagram Alir Simulasi
Diagram alir dari proses simulasi sistem antrian pada statistical time division multiplexing dapat dapat dilihat pada Gambar 3.10. Sedangkan algoritma dari proses
simulasi yang terjadi adalah sebagai berikut : 1. Dilakukan proses inisialisasi variabel yaitu kapasitas kanal, rata-rata transmisi
input, dan jumlah sumber input dengan cara memilih nilainya dari pilihan yang telah tersedia.
2. Setelah nilai-nilai ditentukan, maka dibangkitkan waktu kedatangan secara acak dengan distribusi Poisson.
3. Dilakukan perhitungan untuk mendapatkan waktu pelayanan. 4. Dapat dilakukan pengamatan performansi sistem selama proses simulasi berjalan.
38
Ipengadohar Ezra Pangaribuan : Simulasi Sistem Antrian Pada Statistical Time Division Multiplexing Dengan Bahasa Pemrograman Visual C++ 6.0, 2007.
USU Repository © 2009
5. Proses simulasi akan berhenti ketika waktu mencapai nilai yang telah ditentukan yaitu 20 detik.
6. Diperoleh hasil akhir berupa utilisasi server, panjang antrian rata-rata, dan penundaan rata-rata.
7. Data hasil akhir yang diperoleh disimpan di tabel kondisi I, II, dan III. 8. Data masukan untuk kondisi I adalah utilisasi server, panjang antrian rata-rata,
dan penundaan rata-rata dengan jumlah input yang berubah. 9. Data masukan untuk kondisi II adalah utilisasi server, panjang antrian rata-rata,
dan penundaan rata-rata dengan rata-rata transmisi yang berubah. 10. Data masukan untuk kondisi III adalah utilisasi server, panjang antrian rata-rata,
dan penundaan rata-rata dengan kapasitas kanal yang berubah. 11. Setelah data untuk masing-masing kondisi lengkap, hasil akhir dapat ditampilkan
dalam bentuk grafik untuk masing-masing kondisi.
39
Ipengadohar Ezra Pangaribuan : Simulasi Sistem Antrian Pada Statistical Time Division Multiplexing Dengan Bahasa Pemrograman Visual C++ 6.0, 2007.
USU Repository © 2009
α
Gambar 3.10 Diagram Alir Simulasi
40
Ipengadohar Ezra Pangaribuan : Simulasi Sistem Antrian Pada Statistical Time Division Multiplexing Dengan Bahasa Pemrograman Visual C++ 6.0, 2007.
USU Repository © 2009
3.4.7 Prototype Simulasi