Taufik Akbar Iskandar Chandra : Simulasi Pembebanan Gaya Berat Pada Mill Shaft Roll Shell Di Pabrik Gula Sei Semayang Dengan Metode Elemen Hingga, 2009.
Dengan melakukan langkah seperti kondisi 1, maka diperoleh node-node dari distribusi tegangan akibat pembebanan pada kasus ke-2 pada gambar 4.13.
Gambar 4.13 Node distribusi tegangan
Dari hasil simulasi di atas diperoleh, bahwa tegangan maksimum pada kasus ke-2 ini terletak disekitar node 883 yang nilainya sebesar 0,106E 8 Nm
2
.
4.4 Analisa Torsi
Dalam menganalisa torsi pada poros mill shaft roll shell, permodelan di buat dalam bentuk 2D. Sebelum di input ke dalam program, terlebih dahulu
dilakukan perhitungan teoritisnya sebagai berikut: T = F . s
Dimana : T = torsi N.mm
F = gaya N s = jarak mm
Taufik Akbar Iskandar Chandra : Simulasi Pembebanan Gaya Berat Pada Mill Shaft Roll Shell Di Pabrik Gula Sei Semayang Dengan Metode Elemen Hingga, 2009.
3,370 m 0,970 m
2,170 m 0,445 m
0,110 m
F
1
F
2
F
3
F
4
F
5
dalam kasus ini nilai torsi diperoleh dari perhitungan momen torsi yakni T = 715,89 . 10
5
kg.mm x 9,806 ms
2
= 7020,02 .10
5
N.mm = 702002 N.m
Gambar 4.14 Kondisi torsi tiap jarak 1. Torsi 1
Pada kasus 1, torsi disebabkan oleh gaya F
1
dengan jarak s
1
= 0,110 m, maka gaya F
1
diperoleh: T = F
1
s
1
702002 N.m = F
1
0,110 m F
1
= 6381836,4 N Dengan gaya F
1
= 6381836,4 N dan jarak s
1
= 0,11 m, maka mill shaft roll shell mengalami torsi seperti ditunjukan pada gambar 4.15.
Taufik Akbar Iskandar Chandra : Simulasi Pembebanan Gaya Berat Pada Mill Shaft Roll Shell Di Pabrik Gula Sei Semayang Dengan Metode Elemen Hingga, 2009.
Gambar 4.15 Hasil simulasi torsi
Dari hasil simulasi diatas, dapat kita peroleh grafik untuk torsi 1 sebagai berikut.
Gambar 4.16 Grafik torsi 1
Dari grafik diperoleh data bahwa distribusi tegangan maksimum terletak pada node 266 dengan jarak 0,670 m dengan nilai sebesar 0,282E 9 Nm
2
.
Taufik Akbar Iskandar Chandra : Simulasi Pembebanan Gaya Berat Pada Mill Shaft Roll Shell Di Pabrik Gula Sei Semayang Dengan Metode Elemen Hingga, 2009.
2. Torsi 2
Pada kasus 2, torsi disebabkan oleh gaya F
2
dengan jarak s
2
= 0,445 m, maka gaya F
2
diperoleh: T = F
2
s
2
702002 N.m = F
2
0,445 m F
2
= 1577532,6 N Dengan gaya F
2
= 1577532,6 N dan jarak s
2
= 0,445 m, maka mill shaft roll shell mengalami torsi seperti ditunjukan pada gambar 4.17 di bawah ini.
Gambar 4.17 Hasil simulasi torsi 2 Dari hasil simulasi diatas, dapat kita peroleh grafik untuk torsi 2 sebagai berikut.
Taufik Akbar Iskandar Chandra : Simulasi Pembebanan Gaya Berat Pada Mill Shaft Roll Shell Di Pabrik Gula Sei Semayang Dengan Metode Elemen Hingga, 2009.
Gambar 4.18 Grafik torsi 2
Dari grafik diperoleh data bahwa distribusi tegangan maksimum terletak pada node 28 dengan jarak 0,437 m dengan nilai sebesar 0,614E 8 Nm
2
.
3. Torsi 3
Pada kasus 3, torsi disebabkan oleh gaya F
3
dengan jarak s
3
= 0,970 m, maka gaya F
3
diperoleh: T = F
3
s
3
702002 N.m = F
3
0,970 m F
3
= 723713,4 N Dengan gaya F
3
= 723713,4 N dan jarak s
3
= 0,970 m, maka mill shaft roll shell mengalami torsi seperti ditunjukan pada gambar 4.19.
Taufik Akbar Iskandar Chandra : Simulasi Pembebanan Gaya Berat Pada Mill Shaft Roll Shell Di Pabrik Gula Sei Semayang Dengan Metode Elemen Hingga, 2009.
Gambar 4.19 Hasil simulasi torsi 3
Dari hasil simulasi diatas, dapat kita peroleh grafik untuk torsi 3 sebagai berikut.
Gambar 4.20 Grafik torsi 3
Dari grafik diperoleh data bahwa distribusi tegangan maksimum terletak pada node 66 dengan jarak 0,989 m dengan nilai sebesar 0,250E 8 Nm
2
.
Taufik Akbar Iskandar Chandra : Simulasi Pembebanan Gaya Berat Pada Mill Shaft Roll Shell Di Pabrik Gula Sei Semayang Dengan Metode Elemen Hingga, 2009.
4. Torsi 4
Pada kasus 4, torsi disebabkan oleh gaya F
4
dengan jarak s
4
= 2,170 m, maka gaya F
4
diperoleh: T = F
4
s
4
702002 N.m = F
4
2,170 m F
4
= 323503,2 N Dengan gaya F
4
= 323503,2 N dan jarak s
4
= 2,170 m, maka mill shaft roll shell mengalami torsi seperti ditunjukan pada gambar 4.21 di bawah ini.
Gambar 4.21 Hasil simulasi torsi 4
Taufik Akbar Iskandar Chandra : Simulasi Pembebanan Gaya Berat Pada Mill Shaft Roll Shell Di Pabrik Gula Sei Semayang Dengan Metode Elemen Hingga, 2009.
Maka diperoleh grafik untuk torsi 4 sebagai berikut:
Gambar 4.22 Grafik torsi 4
Dari grafik diperoleh data bahwa distribusi tegangan maksimum terletak pada node 198 dengan jarak 3,070 m dengan nilai sebesar 0,512E 7 Nm
2
.
5. Torsi 5
Pada kasus 5, torsi disebabkan oleh gaya F
5
dengan jarak s
5
= 3,370 m, maka gaya F
5
diperoleh: T = F
5
s
5
702002 N.m = F
5
3,370 m F
5
= 208309,2 N Dengan gaya F
5
= 208309,2 N dan jarak s
5
= 3,370 m, maka mill shaft roll shell mengalami torsi seperti ditunjukan pada gambar 4.23.
Taufik Akbar Iskandar Chandra : Simulasi Pembebanan Gaya Berat Pada Mill Shaft Roll Shell Di Pabrik Gula Sei Semayang Dengan Metode Elemen Hingga, 2009.
Gambar 4.23 Hasil simulasi torsi 5
Maka diperoleh grafik untuk torsi 5 sebagai berikut:
Gambar 4.24 Grafik torsi 5
Dari grafik diperoleh data bahwa distribusi tegangan maksimum terletak pada node 134 dengan jarak 3,389 m dengan nilai sebesar 0,760E 7 Nm
2
.
Taufik Akbar Iskandar Chandra : Simulasi Pembebanan Gaya Berat Pada Mill Shaft Roll Shell Di Pabrik Gula Sei Semayang Dengan Metode Elemen Hingga, 2009.
4.5 Interpretasi dan Evaluasi Hasil