Taufik Akbar Iskandar Chandra : Simulasi Pembebanan Gaya Berat Pada Mill Shaft Roll Shell Di Pabrik Gula Sei Semayang Dengan Metode Elemen Hingga, 2009.
1. Proses Preferensi
Proses Preferensi merupakan langkah pendahuluan untuk menentukan model analisis terhadap kondisi material yang ada. Dalam masalah ini preferensi
yang di gunakan adalah struktural dengan langkah sebagai berikut: Preference Structural OK
Gambar 3.7 Tampilan proses preferensi 2. Proses Mendefinisikan Geometry
Dimensi poros dapat dilihat pada gambar 3.2. Proses mendefinisikan karakteristik geometri, terlebih dahulu diketahui koordinat awalnya yakni sebagai
berikut: Titik 1: -0,150;-0,150;0, titik 2: -0,150;0,150;0, titik 3: 0,150;0,150;0, titik 4: 0,150;-0,150;0. Setelah menetapkan titik di atas maka
dengan melakukan perintah sebagai berikut: Main Menu Preprocessor Create Keypoints
Taufik Akbar Iskandar Chandra : Simulasi Pembebanan Gaya Berat Pada Mill Shaft Roll Shell Di Pabrik Gula Sei Semayang Dengan Metode Elemen Hingga, 2009.
Maka diperoleh gambar 3.8 seperti di bawah ini:
Gambar 3.8 Tampilan keypoints Setelah itu, titik-titik koordinat keypoints di atas dihubungkan dengan
melakukan perintah sebagai berikut: Main Menu Preprocessor Create Areas Arbitrary
Hasil perintah di atas dapat dilihat pada gambar 3.9 di bawah ini:
Gambar 3.9 Tampilan setelah keypoints dihubungkan
Kemudian model pada gambar 3.9 di atas dilakukan proses extrude atau penambahan ketebalan, dengan perintah sebagai berikut:
Taufik Akbar Iskandar Chandra : Simulasi Pembebanan Gaya Berat Pada Mill Shaft Roll Shell Di Pabrik Gula Sei Semayang Dengan Metode Elemen Hingga, 2009.
Main Menu Preprocessor Operate Extrude Pada proses extrude atau ketebalan dibuat nilainya sebesar 220 mm,
seperti tampak pada gambar 3.10 di bawah ini.
Gambar 3.10 Tampilan setelah proses extrude
Kemudian model di atas ditambahkan sebuah silinder pejal, dengan melakukan langkah sebagai berikut:
Main Menu Preprocessor Create Cylinder
Gambar 3.11 Tampilan setelah penambahan silinder pejal
Setelah dilakukan penambahan silinder pejal sehingga terbentuk model
poros mil shaft roll shell seperti gambar 3.12.
Taufik Akbar Iskandar Chandra : Simulasi Pembebanan Gaya Berat Pada Mill Shaft Roll Shell Di Pabrik Gula Sei Semayang Dengan Metode Elemen Hingga, 2009.
Gambar 3.12 Tampilan hasil geometri 3. Sifat Elemen Material
Langkah selanjutnya adalah menerapkan sifat element dengan langkah, sebagai berikut:
a. Menentukan Sifat Elemen
Main Menu Preprocessor Element type
Gambar 3.13 Sifat elemen
b. Mendefinisikan Material Properties
Setelah menentukan elemen yang akan digunakan, kita akan mendefinisikan material properties. Penentuan model material ini bertujuan dalam
Taufik Akbar Iskandar Chandra : Simulasi Pembebanan Gaya Berat Pada Mill Shaft Roll Shell Di Pabrik Gula Sei Semayang Dengan Metode Elemen Hingga, 2009.
mengetahui sifat stress dan strain dari material. Sedangkan material properties yang diinput Lampiran yaitu:
Modulus Elastisitas, E = 2 .1E 11 Nm
2
Poisson’s Ratio ,
= 0.3 Massa Jenis,
= 7,85E 3 kgm
3
Dengan melakukan perintah sebagai berikut: Main Menu Preprocessor Material Properties Isotropic
Gambar 3.14 Material properties
Taufik Akbar Iskandar Chandra : Simulasi Pembebanan Gaya Berat Pada Mill Shaft Roll Shell Di Pabrik Gula Sei Semayang Dengan Metode Elemen Hingga, 2009.
4. Proses Meshing