Hafizi Tolanda El Hadidhy : Penentuan Kadar Boron Dalam Tanah Secara Spektrofotometri Dengan Pereaksi Azomethine-H, 2009.
Natrium tetraborat merupakan sumber pupuk boron utama. Tingkat hidrasi diantara bahan – bahan yang tersedia menghasilkan konsentrasi B yang
berkisar dari 11 sampai 20. Bentuk yang paling pekat terutama dirancang untuk semprotan daun. Boron dapat diberikan pada tanah maupun pada daun
untuk mengoreksi kekahatan. Beberapa aplikasi daun dengan takaran rendah lebih efektif daripada suatu aplikasi tunggal dengan takaran yang lebih tinggi.
Hal ini telah ditunjukk an dengan tanaman – tanaman lainnya dan tampaknya disebabkan oleh ketidakmobilan boron dalam jaringan daun Engelstad,1997.
Boron diperlukan untuk pembelahan sel, perkecambahan tepung sari, pembentukkan bunga, akar dan pengangkutan zat dalam tanah. Kekurangan
boron mulai tampak dari pucuk. Daun pucuk menjadi kecil-kecil, tebal dan diikuti oleh mati pucuk. Kekurangan boron ini dapat diatasi dengan
pemupukkan boraks. Sedangkan kelebihan boron akan tampak pada daun tua yang ditandai dengan bercak-bercak nekrosis pada daun berupa klorosis yang
kemudian menjalar kearah tulang daun utama. Pada ujung dan tepi daun kemudian timbul nekrosis, akhirnya seluruh daun gugur sebelum waktunya.
Akar-akar menjadi rusak dan mati. Keracunan boron dapat terjadi karena kemasaman tanah netral atau alkali, tanah yang diari irigasi berkadar boron
tinggi, atau dikarenakan oleh pemupukkan boron yang terlalu berlebihan http:sulsel.litbang.deptan.go.idindex.php?option=com_contenttask=view
id=1267ltemid=129limitsart=3
2.3.2. Gejala Defisiensi Unsur Hara Boron
Bila tanaman kekurangan unsur hara boron maka, dinding sel yang terbentuk sangat tipis, sel menjadi besar yang diikuti dengan penebalan suberin
Hafizi Tolanda El Hadidhy : Penentuan Kadar Boron Dalam Tanah Secara Spektrofotometri Dengan Pereaksi Azomethine-H, 2009.
atau terbentuk ruang – ruang reksigen karena sel menjadi retak dan pecah akibat tidak terbentuk selulosa untuk mempertebal dinding sel. Pertumbuhan
vegetatif akan terhambat karena Boron berfungsi sebagai aktifator maupun inaktifator hormone auksin dalam pembelahan dan pembesaran sel. Laju
proses fotosintesis akan menurun. Hal ini disebabkan karena gula yang terbentuk dari karbohidrat hasil fotosintesis akan tertumpuk didaun.
http;www.tanindo.comhal2701.html. Kekurangan unsur ini dapat berpengaruh pada kuncup – kuncup
dipucuk – pucuk yang tumbuh dan akibatnya dapat mematikan. Juga
pertumbuhan dalam meristem akan terganggu, dapat menyebabkan terjadinya kelainan – kelainan dalam pembentukan berkas pembuluh. Pengangkutan
makanan pun akan terganggu pula. Selain itu pembentukan tepung sarinya akan jelek.
Menurut Tim Penulis PS 2007, gejala defisiensi unsur hara boron pada tanaman kelapa sawit adalah :
1. Pertumbuhan tajuk mengeriting atau membelok
2. Ujung pelepah melingkar dan membuka
3. Daun yang baru muncul bentuknya kerdil dan berkerut
4. Kuncup daun muda sulit membuka dan pelayuannya cepat
Mulyani dan Kartasapoetra, 1987. Mineral dalam tanah yang mengandung boron antara lain adalah
turmalin. Mineral tersebut terbentuk dari batuan asam dan sedimen yang telah mengalami metamorfosis. Mineral lain yang mengandung boron adalah kernit,
kolamit, uleksit, dan aksinat. Boron diikat kuat oleh mineral tanah, terutama
Hafizi Tolanda El Hadidhy : Penentuan Kadar Boron Dalam Tanah Secara Spektrofotometri Dengan Pereaksi Azomethine-H, 2009.
seskuioksida Al
2
O
3
+ Fe
2
O
3
. Air untuk pengairan sering dijumpai mengandung boron dalam kadar di atas ambang batas, sehingga tanaman
mengalami keracunan boron. Boron oleh tanaman diserap dalam bentuk H
2
BO
- 3
dan HBO
- 3.
Boron di dalam tanaman tidak dapat berpindah tempat dari jaringan tua ke jaringan muda yang kekurangan.
Fungsi boron dalam tanaman antara lain berperanan dalam metabolisme asam nukleat, karbohidrat, protein, fenol, dan auksin. Disamping
itu, boron juga berperanan dalam pembelahan sel, pemanjangan sel, diferensiasi sel, permeabilitas membran, dan perkecambahan serbuk sari.
Boron dalam tanah ada tiga bentuk, yaitu 1senyawa silikat, 2terikat mineral lempung dan seskuioksida, dan 3senyawa organik. Dalam silikat,
boron memasuki struktur inti melalui substitusi isomorfik terhadap ion Al
3+
dan Si
4+
. Mula-mula boron dalam bentuk ini relatif resisten. Tanah yang kadar bahan organiknya tinggi umumnya kadar boronnya juga tinggi
Rosmarkam.A.,2002. Boron diserap tanaman dalam bentuk ion BO
3 2-
. Unsur mikro ini sangat dibutuhkan dalam proses diferensiasi pembentukan sel yang sedang tumbuh.
Jika terjadi kekurangan boron, sel-sel tanaman tetap membelah, tetapi organ- organ struktural, seperti daun, cabang, atau bunga, gagal terbentuk. Peran
boron di dalam tanaman adalah membantu sintesis protein, membantu metabolisme karbohidrat, mengatur kebutuhan air di dalam tanaman,
membentuk serat dan biji, dan merangsang proses penuaan tanaman sehingga jumlah bunga dan hasil panen meningkat.
Boron yang larut di dalam larutan tanah mudah hilang karena tercuci. Kondisi ini terjadi pada tanah masam pH di bawah 5. Ketersediaan boron
Hafizi Tolanda El Hadidhy : Penentuan Kadar Boron Dalam Tanah Secara Spektrofotometri Dengan Pereaksi Azomethine-H, 2009.
paling tinggi pada pH tanah 6-7 dan menurun pada tanah bertekstur liat yang ber-pH 7,5-8,5. Boron tidak dapat dipindahkan dari satu jaringan ke jaringan
laing sehingga gejala awal akan terlihat pada jaringan muda, misalnya kematian pucuk.
Kekurangan boron pada beberapa komoditas menunjukkan gejala yang jelas, misalnya warna buah yang pucat, kulit buahnya retak dan rasanya seperti
gabus. Sangat disarankan aplikasi pupuk boron melalui tanah, kecuali untuk tanaman yang telah mendapatkan program penyemprotan secara rutin.
Keracunan dapat menjadi masalah yang sangat serius jika jumlah boron terlalu berlebih Novizan, 2005.
Walaupun unsur boron hanya sedikit saja yang diperlukan tanaman bagi pertumbuhannya, tetapi kalau unsur ini tidak tersedia bagi tanaman
gejalanya cukup serius, seperti antara lain : a.
pada bagian daun, terutama daun-daun yang masih muda terjadi klorosis secara setempat-setempat pada permukaan daun bagian bawah, yang
selanjutnya menjalar ke bagian tepi-tepinya. Jaringan-jaringan daun mati. Daun-daun baru yang masih kecil-kecil tidak dapat berkembang, sehingga
pertumbuhan selanjutnya kerdil. Kuncup-kuncup yang mati berwarna hitam atau coklat.
b. pada bagian buah terjadi penggabusan, sedang pada tanaman yang
menghasilkan umbi, umbi-umbinya kecil-kecil yang terkadang penuh dengan lubang-lubang kecil berwarna hitam, demikian pula dengan bagian
akar-akarnya Sutejo,M.M., 1987
Hafizi Tolanda El Hadidhy : Penentuan Kadar Boron Dalam Tanah Secara Spektrofotometri Dengan Pereaksi Azomethine-H, 2009.
2.4. Prinsip Penetapan Boron Tanah