Hafizi Tolanda El Hadidhy : Penentuan Kadar Boron Dalam Tanah Secara Spektrofotometri Dengan Pereaksi Azomethine-H, 2009.
Kemudian contoh dari masing-masing titik di suatu areal strata dicampurkan secara merata, lalu diambil kurang lebih 1,5kg dan ditempatkan pada
kantongan plastik dan diberi label lapangan. Lapisan tanah yang diambil untuk contoh umumnya lapisan atas top soil yaitu lapisan 0-20cm dan 21-40cm,
tetapi untuk tujuan tertentu ada juga diambil lapisan 41-60cm.
2.1.2. Persiapan contoh handling
Persiapan contoh atau handling merupakan kerja pertama yang dilakukan oleh analis laboratorium. Contoh yang diterima di laboratorium harus benar-benar
lengkap jumlahnya, kode lapangan dan masing-masing contoh dan parameter apa saja yang akan dianalisis, serta telah disepakati metode analisis dari
masing-masing parameter. a. Administrasi contoh
Pekerjaan selanjutnya adalah mengagendakan contoh, yaitu pencatatan kode contoh lapangan ke sebuah bukucatatan laboratorium beserta semua informasi
tentang contoh tanah tersebut. Pada saat yang bersamaan pada masing-masing contoh diberikan nomor-lab dan biasanya dibuat berurutan dengan angka arab
dan biasanya diiukuti tahun tanah tersebut dianalisis, seperti 001012006. b. Pengeringan contoh
Pengeringan dilakukan dengan menganginkan contoh tanah diruang yang berfentilasi dan tidak langsung terkena sinar matahari. Bila dikeringkan secara
langsung di panas matahari maka dikhawatirkan akan terjadi penguapan beberapa unsur dari tanah seperti nitrogen, kalium, boron dll. Oleh sebab itu
tempat pengeringan ini dibuat khusus, yang tidak terkena sinar matahari langsung dan terpisah dari ruang laboratorium lainnya.
Hafizi Tolanda El Hadidhy : Penentuan Kadar Boron Dalam Tanah Secara Spektrofotometri Dengan Pereaksi Azomethine-H, 2009.
Pengeringan contoh tanah ini bertujuan untuk mengurangi pengaruh air tanah, disamping itu juga agar contoh tanah tetap berada dalam keadaan homogen
dan dapat disimpan dalam waktu lama. c. Pengayakan contoh
Apabila contoh tanah telah kering udara, pekerjaan selanjutnya adalah pengayakan contoh sieve. Pengayakan ini bertujuan untuk memisahkan
contoh dari bahan-bahan lain seperti akar, tanaman, daun atau batuan, disamping itu juga bertujuan untuk menyeragamkan ukuran partikel tanah.
Untuk analisis secara umum, ukuran partikel tanah yang disiapkan biasanya berdiameter
≤ 2mm. Hal ini berkenaan bahwa yang digolongkan kepada tanah adalah partikel yang berdiameter
≤ 2mm pasir:0,05 -2,0mm, debu:0,002- 0,05mm, liat: 0,002mm, sedangkan yang berdiameter 2mm bukanlah
dikategorikan sebagai tanah melainkan kerikil. Oleh sebab itu digunakanlah ayakan yang mampu meloloskan partikel yang berdiameter
≤ 2mm.
2.1.3. Pemisahan