Hafizi Tolanda El Hadidhy : Penentuan Kadar Boron Dalam Tanah Secara Spektrofotometri Dengan Pereaksi Azomethine-H, 2009.
standart bertingkat maka dapat dibuat grafik hubungan antara absorben dengan konsentrasi. Besarnya konsentrasi analit dari bahan yang diukur dapat
diketahui dengan menginterpolasikan nilai absorbennya ke grafik larutan standart.
2.1.5. Perhitungan
Perhitungan dengan spektrofotometer dilakukan dengan menginterpolasikan hasil pengukuran absorben larutan sampel ke kurva larutan standart atau kurva
kalibrasi. Biasanya kurva kalibrasi dibuat pada kertas milimeter dan penginterpolasiannya dilakukan secara manual, tetapi sekarang dapat
dilakukan dengan kalkulator atau komputer berdasarkan prinsip regresi linear Mukhlis,2007
2.2. Unsur – Unsur Hara Yang di Butuhkan Kelapa Sawit
Unsur – unsur hara yang dibutuhkan tanaman biasanya dibagi atas dua kelompok, yaitu unsur – unsur makro dan mikro. Alasan pembagian ini
sederhana, yaitu : unsur makro adalah yang dibutuhkan dalam jumlah besar, dan unsur mikro dibutuhkan dalam jumlah kecil. Tetapi dalam praktek di
makro, dalam pertanian modern ditambahkan dalam bentuk pupuk, sedangkan unsur – unsur mikro umumnya dicukupi oleh tanah sendiri. Unsur mikro hanya
diberikan dalam bentuk pupuk bila analisis tanah menunjukkan adanya kekurangan defisiensi, atau bila tanaman menunjukkan gejala – gejala
defisiensi. Unsur – unsur yang tergolong unsur makro adalah nitrogen N, Fosfor
P, Kalium K, Magnesium Mg, Kalsium Ca, Belerang S, dan Natrium
Hafizi Tolanda El Hadidhy : Penentuan Kadar Boron Dalam Tanah Secara Spektrofotometri Dengan Pereaksi Azomethine-H, 2009.
Na, sedangkan unsur mikro adalah klor Cl, Mangan Mn, Besi Fe, Seng Zn, Tembaga Cu, Molibden Mo, dan Boron B.
2.3. Unsur hara Boron
Tanaman terdiri dari dua unsur yaitu unsur makro dan unsur mikro. Unsur makro terbagi atas makro primer dan makro sekunder. Makro primer
mengandung satu jenis unsur saja yang dapat dimanfaatkan oleh tanaman, contohnya N, P, dan K. Dimana boron digolongkan pada unsur hara mikro.
Boron adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang B dan nomor atom 5. Elemen metalloid trivalent, boron banyak
terdapat di batu borax. Ada dua alotrop boron; boron amorfus adalah serbuk coklat, tetapi boron metalik berwarna hitam. Bentuk metaliknya keras 9,3
dalam skala Moh dan konduktor yang buruk dalam suhu ruangan. Tidak pernah ditemukan bebas dalam alam.
Boron merupakan unsur yang kurang elektron, dan mempunyai p- orbital yang kosong. Ia bersifat elektrofilik, sebagian boron sering bersifat
asam lewis, yaitu dapat terikat dengan bahan kaya elektron untuk memenuhi kecenderungan boron untuk mendapatkan elektron. Ciri – ciri optik unsur ini
termasuk penghantaran cahaya inframerah. Pada suhu rendah boron adalah penghantar listrik yang tidak baik tetapi merupakan penghantar listrik yang
baik pada suhu yang tinggi. Boron nitrat dapat digunakan untuk menghasilkan bahan sekeras berlian. Boron juga sama seperti karbon yaitu kemampuannya
untuk membentuk rangkaian molekul ikatan kovalen yang stabil http:ms.wikipedia.orgwikiboron
Hafizi Tolanda El Hadidhy : Penentuan Kadar Boron Dalam Tanah Secara Spektrofotometri Dengan Pereaksi Azomethine-H, 2009.
2.3.1. Peranan Unsur Hara Boron
Boron dalam tanah terutama sebagai asam borax H
2
BO
3
dan kadarnya berkisar antara 7 – 80 ppm. Boron dalam tanah umumnya berupa ion borat
hidrat BOH
4-
. Boron yang tersedia untuk tanaman hanya sekitar 5 dari kadar total boron dalam tanah. Boron ditransportasikan dari larutan tanah ke
akar tanaman melalui proses aliran masa dan difusi. Selain itu, boron sering terdapat dalam bentuk senyawa organik. Boron juga banyak terserap dalam
kisi mineral lempung melalui proses substitusi isomorfik dengan Al
3+
dan Si
4+
. Mineral dalam tanah yang mengandung boron antara lain turmalin H
2
MgNaAl
3
BO
2
Si
4
O
2
O
20
yang mengandung 3 - 4 boron. Mineral tersebut terbentuk dari batuan asam dan sedimen yang telah mengalami
metamorphosis. Mineral lain yang mengandung boron adalah kernit Na
2
B
4
O
7
.4H
2
, kolamit mineral tanah, terutama seskuioksida Al
2
O
3
+ Fe
2
O
3
. Walaupun unsur boron hanya sedikit saja yang diperlukan tanaman
bagi pertumbuhannya,tetapi kalau unsur ini tidak tersedia bagi tanaman gejalanya cukup serius, seperti pada bagian daun, terutama daun – daun yang
masih muda terjadi klorosis, secara setempat – setempat pada permukaan daun bagian bawah, yang selanjutnya menjalar ke bagian tepi – tepinya. Jaringan –
jaringan daun mati. Daun – daun yang baru yang masih kecil dapat berkembang, sehingga pertumbuhan selanjutnya kerdil. Kuncup – kuncup yang
mati berwarna hitam atau coklat. Fungsi boron dalam tanaman antara lain, berperan dalam metabolisme
asam nukleat, karbohidrat, protein, fenol, dan auksin. Disamping itu boron juga berperan dalam pembelahan, pemanjangan dan diferensiasi sel,
Hafizi Tolanda El Hadidhy : Penentuan Kadar Boron Dalam Tanah Secara Spektrofotometri Dengan Pereaksi Azomethine-H, 2009.
permeabilitas membran, dan perkecambahan serbuk sari. Gejala defisiensi hara mikro ini antara lain : pertumbuhan terhambat pada jaringan meristematik
pucuk akar, mati pucuk die back, mobilitas rendah, dan biasanya akan sangat mudah terserang penyakit
http:ambardhi.comaglaonemaaglaonema_unsur_hara.html. Selain itu peranan unsur hara boron ialah merismatik tanaman, sintesa
gula dan karbohidrat, metabolisme asam nukleat dan protein. Kekurangan boron menyebabkan ujung daun tidak normal, rapuh dan berwarna hijau
gelap,daun yang baru tumbuh memendek sehingga bagian atas tanaman terlihat merata. Penyebab defisiensi boron : rendahnya B tanah, tingginya
aplikasi N, K dan Ca. upaya : Aplikasi 0,1 – 0,2 kgpohon tahun pada pangkal batang. Pelepah memendek, malformasi anak daun, daun mengkerut
sawitsumatera.blogspot.com200808peranan_unsurhara_Pada_tanah.html. Boron dibutuhkan oleh tanaman, tetapi belum ditujukan adanya
kebutuhan pada hewan. Suatu pengaruh mutu nutrisi dari penggunaan pupuk B, atau dari variasi tingkat B tersedia dalam tanah,bersifat tidak langsung.
Boron yang ditambahkan pada tanah dengan kandungan B rendah memungkinkan tanaman tumbuh dengan normal dan mensintesis senyawa –
senyawa organik yang penting bagi nutrisi manusia atau hewan. Meningkatnya konsentrasi karotena dalam akar dianggap disebabkan oleh meningkatnya
translikasi karotena dari bagian atas dalam tanaman dengan kandungan B cukup. Pengaruh lain dari B pada konsentrasi karotena telah dicatat dalam
hijauan makanan ternak dimana penggunaan pupuk B memperbaiki klorosis pada daun.
Hafizi Tolanda El Hadidhy : Penentuan Kadar Boron Dalam Tanah Secara Spektrofotometri Dengan Pereaksi Azomethine-H, 2009.
Natrium tetraborat merupakan sumber pupuk boron utama. Tingkat hidrasi diantara bahan – bahan yang tersedia menghasilkan konsentrasi B yang
berkisar dari 11 sampai 20. Bentuk yang paling pekat terutama dirancang untuk semprotan daun. Boron dapat diberikan pada tanah maupun pada daun
untuk mengoreksi kekahatan. Beberapa aplikasi daun dengan takaran rendah lebih efektif daripada suatu aplikasi tunggal dengan takaran yang lebih tinggi.
Hal ini telah ditunjukk an dengan tanaman – tanaman lainnya dan tampaknya disebabkan oleh ketidakmobilan boron dalam jaringan daun Engelstad,1997.
Boron diperlukan untuk pembelahan sel, perkecambahan tepung sari, pembentukkan bunga, akar dan pengangkutan zat dalam tanah. Kekurangan
boron mulai tampak dari pucuk. Daun pucuk menjadi kecil-kecil, tebal dan diikuti oleh mati pucuk. Kekurangan boron ini dapat diatasi dengan
pemupukkan boraks. Sedangkan kelebihan boron akan tampak pada daun tua yang ditandai dengan bercak-bercak nekrosis pada daun berupa klorosis yang
kemudian menjalar kearah tulang daun utama. Pada ujung dan tepi daun kemudian timbul nekrosis, akhirnya seluruh daun gugur sebelum waktunya.
Akar-akar menjadi rusak dan mati. Keracunan boron dapat terjadi karena kemasaman tanah netral atau alkali, tanah yang diari irigasi berkadar boron
tinggi, atau dikarenakan oleh pemupukkan boron yang terlalu berlebihan http:sulsel.litbang.deptan.go.idindex.php?option=com_contenttask=view
id=1267ltemid=129limitsart=3
2.3.2. Gejala Defisiensi Unsur Hara Boron
Bila tanaman kekurangan unsur hara boron maka, dinding sel yang terbentuk sangat tipis, sel menjadi besar yang diikuti dengan penebalan suberin
Hafizi Tolanda El Hadidhy : Penentuan Kadar Boron Dalam Tanah Secara Spektrofotometri Dengan Pereaksi Azomethine-H, 2009.
atau terbentuk ruang – ruang reksigen karena sel menjadi retak dan pecah akibat tidak terbentuk selulosa untuk mempertebal dinding sel. Pertumbuhan
vegetatif akan terhambat karena Boron berfungsi sebagai aktifator maupun inaktifator hormone auksin dalam pembelahan dan pembesaran sel. Laju
proses fotosintesis akan menurun. Hal ini disebabkan karena gula yang terbentuk dari karbohidrat hasil fotosintesis akan tertumpuk didaun.
http;www.tanindo.comhal2701.html. Kekurangan unsur ini dapat berpengaruh pada kuncup – kuncup
dipucuk – pucuk yang tumbuh dan akibatnya dapat mematikan. Juga
pertumbuhan dalam meristem akan terganggu, dapat menyebabkan terjadinya kelainan – kelainan dalam pembentukan berkas pembuluh. Pengangkutan
makanan pun akan terganggu pula. Selain itu pembentukan tepung sarinya akan jelek.
Menurut Tim Penulis PS 2007, gejala defisiensi unsur hara boron pada tanaman kelapa sawit adalah :
1. Pertumbuhan tajuk mengeriting atau membelok
2. Ujung pelepah melingkar dan membuka
3. Daun yang baru muncul bentuknya kerdil dan berkerut
4. Kuncup daun muda sulit membuka dan pelayuannya cepat
Mulyani dan Kartasapoetra, 1987. Mineral dalam tanah yang mengandung boron antara lain adalah
turmalin. Mineral tersebut terbentuk dari batuan asam dan sedimen yang telah mengalami metamorfosis. Mineral lain yang mengandung boron adalah kernit,
kolamit, uleksit, dan aksinat. Boron diikat kuat oleh mineral tanah, terutama
Hafizi Tolanda El Hadidhy : Penentuan Kadar Boron Dalam Tanah Secara Spektrofotometri Dengan Pereaksi Azomethine-H, 2009.
seskuioksida Al
2
O
3
+ Fe
2
O
3
. Air untuk pengairan sering dijumpai mengandung boron dalam kadar di atas ambang batas, sehingga tanaman
mengalami keracunan boron. Boron oleh tanaman diserap dalam bentuk H
2
BO
- 3
dan HBO
- 3.
Boron di dalam tanaman tidak dapat berpindah tempat dari jaringan tua ke jaringan muda yang kekurangan.
Fungsi boron dalam tanaman antara lain berperanan dalam metabolisme asam nukleat, karbohidrat, protein, fenol, dan auksin. Disamping
itu, boron juga berperanan dalam pembelahan sel, pemanjangan sel, diferensiasi sel, permeabilitas membran, dan perkecambahan serbuk sari.
Boron dalam tanah ada tiga bentuk, yaitu 1senyawa silikat, 2terikat mineral lempung dan seskuioksida, dan 3senyawa organik. Dalam silikat,
boron memasuki struktur inti melalui substitusi isomorfik terhadap ion Al
3+
dan Si
4+
. Mula-mula boron dalam bentuk ini relatif resisten. Tanah yang kadar bahan organiknya tinggi umumnya kadar boronnya juga tinggi
Rosmarkam.A.,2002. Boron diserap tanaman dalam bentuk ion BO
3 2-
. Unsur mikro ini sangat dibutuhkan dalam proses diferensiasi pembentukan sel yang sedang tumbuh.
Jika terjadi kekurangan boron, sel-sel tanaman tetap membelah, tetapi organ- organ struktural, seperti daun, cabang, atau bunga, gagal terbentuk. Peran
boron di dalam tanaman adalah membantu sintesis protein, membantu metabolisme karbohidrat, mengatur kebutuhan air di dalam tanaman,
membentuk serat dan biji, dan merangsang proses penuaan tanaman sehingga jumlah bunga dan hasil panen meningkat.
Boron yang larut di dalam larutan tanah mudah hilang karena tercuci. Kondisi ini terjadi pada tanah masam pH di bawah 5. Ketersediaan boron
Hafizi Tolanda El Hadidhy : Penentuan Kadar Boron Dalam Tanah Secara Spektrofotometri Dengan Pereaksi Azomethine-H, 2009.
paling tinggi pada pH tanah 6-7 dan menurun pada tanah bertekstur liat yang ber-pH 7,5-8,5. Boron tidak dapat dipindahkan dari satu jaringan ke jaringan
laing sehingga gejala awal akan terlihat pada jaringan muda, misalnya kematian pucuk.
Kekurangan boron pada beberapa komoditas menunjukkan gejala yang jelas, misalnya warna buah yang pucat, kulit buahnya retak dan rasanya seperti
gabus. Sangat disarankan aplikasi pupuk boron melalui tanah, kecuali untuk tanaman yang telah mendapatkan program penyemprotan secara rutin.
Keracunan dapat menjadi masalah yang sangat serius jika jumlah boron terlalu berlebih Novizan, 2005.
Walaupun unsur boron hanya sedikit saja yang diperlukan tanaman bagi pertumbuhannya, tetapi kalau unsur ini tidak tersedia bagi tanaman
gejalanya cukup serius, seperti antara lain : a.
pada bagian daun, terutama daun-daun yang masih muda terjadi klorosis secara setempat-setempat pada permukaan daun bagian bawah, yang
selanjutnya menjalar ke bagian tepi-tepinya. Jaringan-jaringan daun mati. Daun-daun baru yang masih kecil-kecil tidak dapat berkembang, sehingga
pertumbuhan selanjutnya kerdil. Kuncup-kuncup yang mati berwarna hitam atau coklat.
b. pada bagian buah terjadi penggabusan, sedang pada tanaman yang
menghasilkan umbi, umbi-umbinya kecil-kecil yang terkadang penuh dengan lubang-lubang kecil berwarna hitam, demikian pula dengan bagian
akar-akarnya Sutejo,M.M., 1987
Hafizi Tolanda El Hadidhy : Penentuan Kadar Boron Dalam Tanah Secara Spektrofotometri Dengan Pereaksi Azomethine-H, 2009.
2.4. Prinsip Penetapan Boron Tanah
Boron dalam contoh tanah dapat diekstrak dengan air panas. Penambahan CaCl
2
berfungsi untuk lebih menjernihkan filtrat yang diperoleh. Penambahan larutan azomethine-H dengan boron akan membentuk warna yang
intensitasnya diukur secara kolormetri Baharuddin, 2005
2.5. Larutan Azomethine-H
Gambar 2.1. Struktur Molekul Azomethine-H C
17
H
11
NO
8
S
2
Na
2
Larutan Azomethine-H boron dalam asam dengan menggunakan reduktor memiliki sifat cepat, mutu yang bagus dan sensitif dalam penentuan boron
secara kolorimetri. Keuntungan dari Azomethine-H dalam beberapa metode: -
Sederhana dan hanya membutuhkan sedikit langkah dalam metode analisis sistem non asam dan metode pembawa air tanah
- Dapat memperoleh akurasi yang baik pada analisis tanaman dan
perbandingan ditunjukkan secara grafik sepktro -
Pada umumnya dapat terbebas dari gangguan nitrat yang ada dalam contoh tanah dengan tingkat nitrat yang tinggi
- Dapat digunakan untuk penentuan elemen penting lainnya
http:www.piercenet.comProductsBrowse.cfm?fIdID=03010603
NaO
3
S N=CH
OH OH NaO
3
S
Hafizi Tolanda El Hadidhy : Penentuan Kadar Boron Dalam Tanah Secara Spektrofotometri Dengan Pereaksi Azomethine-H, 2009.
Azomethine-H adalah larutan berwarna untuk memeriksa boron. Azomethine-H merupakan senyawa kompleks berwarna orange dengan asam
askorbat di dalam boron. Panjang gelombang dari boron adalah 415 nm. Untuk analisa boron dalam tanaman dan tanah, EDTA digunakan untuk menopeng
ion Cu, Fe, dan Al. Larutan buffer digunakan untuk mempertahankan pH 6,0- 8,0 dengan amonium asetat. Azomethine-H digunakan untuk analisa tingkat
mikrogram boron dalam sampel.
BOH
Gambar 2.2. Reaksi Azomethine-H dalam Boron
2.6. Larutan Penyangga Buffer