Pencacah Rangkaian Logika Perancangan Counter Digital Sebagai Penghitung Produk Akhir Berbasis Microcontroller

xvi Output dari osilator.

2.2 Pencacah

Pencacah merupakan rangkaian elektonika digital yang paling penting. Pencacah merupakan logika pengurut. Hal ini jelas, karena pencacah membutuhkan karakteristik memori dan pewaktu memegang peranan yang penting. Pencacah digital mempunyai karakteristik penting sebagai berikut : 1. Jumlah hitungan maksimum modulus pencacah . 2. Menghitung keatas atau kebawah. 3. Operasi singkron atau asingkron. 4. Bergerak bebas atau berhenti-henti Sebagaimana dengan rangkaian sekuensial yang lain, untuk menyusun pencacah digunakan flip - flop. Pencacah digunakan dalam sistem digital yang ekstrim. Pencacah dapat digunakan untuk menghitung banyaknya detak pulsa dalam waktu yang tersedia pengukuran frekuensi. Pencacah dapat digunakan untuk membagi frekuensi dan menyimpan data seperti dalam detak digital, pencacah juga dapat digunakan dalam pengurutan alamat dan dalam beberapa rangkaian aritmatika.

2.3 Rangkaian Logika

1. Gerbang OR Rangkaian gerbang OR atau disebut pintu OR adalah suatu rangkaian logika yang memiliki dua input atau lebih. Hal yang penting didalam penggunaan operasi gerbang OR ini adalah sebagai berikut 1. pintu operasi gerbang OR akan menghasilkan logika 1 apabila ada varibel-variabel inputnya ada bernilai 1 dan 0. Johan Christian Siahaan : Perancangan Counter Digital Sebagai Penghitung Produk Akhir Berbasis Microcontroller, 2008 USU Repository © 2008 xvii 2. Pintu operasi gerbang OR akan menghasilkan logika 1 bila variabel- variabel inputnya bernilai 1 3. Pintu operasi gerbang OR akan menghasilkan logika 0 bila variabel- variabel inputnya bernilai 0 Gambar 2.2 Simbol Gerbang OR 2. Gerbang AND Gerbang AND digunakan untuk menghasilkan logika 1 jika semua masukan mempunyai logika 1, jika tidak maka akan dihasilkan logika 0. Daftar yang berisi semua kombinasi semua kemungkinan keadaan masukan dan keluaran yang dihasilkan disebut sebagai tabel kebenaran dari gerbang yang bersangkutan. Gambar 2.3 Simbol Gerbang AND 3. Gerbang NOT Rangkaian logika gerbang NOT atau disebut pintu not sering disebut complementari circuit atau inverter dimana sifat dari rangkaian logika not ini adalah: outputnya akan selalu mempunyai logika yang berlawanan dengan inputnya. Gambar 2.4 Simbol Gerbang Not Johan Christian Siahaan : Perancangan Counter Digital Sebagai Penghitung Produk Akhir Berbasis Microcontroller, 2008 USU Repository © 2008 xviii 4. Gerbang NAND Rangkaian logika gerbang NAND merupakan gabungan antara dua gerbang yaitu gerbang AND dan gerbang NOT dimana apabila semua inputnya berlogika satu maka outputnya akan berlogika 0 Gambar 2.5 Simbol Gerbang NAND 5. Gerbang NOR Rangkaian logika gerbang NOR merupakan gabungan dari gerbang OR dengan gerbang NOT atau gerbang OR yang dilengkapi dengan gerbang NOT pada outputnya. Gambar 2.6 Simbol Gerbang NOR 6. Gerbang X-OR Gerbang X-OR berasal dari kata exclusive-or yang akan memberikan keluaran 1 jika masukan-masukannya mempuyai keadaan yang berbeda. Gambar 2.7 Simbol Gerbang X-OR Keluaran dari satu atau kombinasi beberapa buah gerbang dapat dinyatakan dalam suatu ungkapan logika yang disebut ungkapan Boole. Teknik ini memanfaatkan aljabar boole dengan notasi khusus dan aturan-aturan berlaku untuk elemen- elemen logika termasuk gerbang logika. Ungkapan logika untuk gerbang-gerbang diatas adalah seperti dibawah ini: Johan Christian Siahaan : Perancangan Counter Digital Sebagai Penghitung Produk Akhir Berbasis Microcontroller, 2008 USU Repository © 2008 xix Fungsi Notasi Boole OR AND NOT NAND NOR X-OR A+B A.B A’ A.B A+B A + B Tabel 2.2 Fungsi notasi boole Sesuai dengan aljabar Boole diatas maka dapat diketahui keluaran dari berbagai gerbang logika. Tabel dibawah ini merupakan tabel kebenaran untuk keluaran berbagai gerbang logika: A B Keluaran OR AND NAND NOR X-OR 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 Tabel 2.3 Tabel Kebenaran notasi boole Decoder BCD ke-7 segment Decoder adalah suatu rangkaian logika yang dapat mengubah masukan n-bit kode biner menjadi m-bit keluaran sedemikian rupa sehingga setiap saluran keluaran hanya satu yang dapat diaktifkan dari beberapa kemungkinan kombinasi masukan. Gambar dibawah mengilustrasikan diagram sebuah decoder dengan n-bit masukan dan m-bit keluaran. Johan Christian Siahaan : Perancangan Counter Digital Sebagai Penghitung Produk Akhir Berbasis Microcontroller, 2008 USU Repository © 2008 xx Setiap n masukan dapat berisi 1 high atau 0 low. Jadi ada 2 n kemungkinan kombinasi dari masukan. Gambar 2.8 Sebuah decoder n-bit input ke m-bit output Decoder BCD ke 7-segment digunakan untuk menerima masukan BCD 4 bit dan memberikan keluaran yang akan melewatkan arus 7-segment untuk menampilkan angka desimal atau heksadesimal. Gambar dibawah mengilustrasikan sebuah decoder BCD ke 7-segment TTL 7447 yang digunakn untuk mengendalikan sebuah LED tampilan 7-segment. Decoder ini mempunyai keluaran aktif low sehingga harus digunakan peraga 7-segment dengan anoda bersama common anode. Semua dari LED dihubungkan dengan satu ke Vcc +5 V. Karena detektor ini dapat mengalirkan arus yang cukup besar tetapi tampilan LED membutuhkan arus 5 mA sampai 10 mA per-segment tergantung dari tipe dan ukuran, maka katode dari LED harus dihubungkan melalui tahanan pembatas arus keluaran decoder. Gambar 2.9 Rangkaian Decoder 7-Segment IC 7447 menggerakkan sebuah LED 7- segment commond anode. Johan Christian Siahaan : Perancangan Counter Digital Sebagai Penghitung Produk Akhir Berbasis Microcontroller, 2008 USU Repository © 2008 xxi

2.4 Resistor