Analisis Statistik Deskriptif Uji Asumsi Klasik

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Penelitian

Objek dari penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan tahun penelitian 2010-2013.Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling, sehingga diperoleh sampel sebanyak 40 perusahaan.Pengelolaan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menginput dan menghitung data dengan Microsoft Excel dan melakukan pengujian dengan menggunakan aplikasi SPSSverse20.

4.2 Analisis dan Hasil Penelitian

Pengujian pertama dalam penelitiam ini diketahui bahwa model terkena gejala heterokedastisitas dan untuk memperbaiki gejala tersebut dilakukan dengan mentransformasikan data ke dalam bentuk absolute kemudian di transformasikan kembali kedalam bentuk Ln Ghozali, 2006. Data yang telah ditransformasikan ke dalam bentuk Ln kemudian di regres kembali sehingga gejala heterokedastisitas teratasi tetapi menyebabkan data tidak lulus uji masalah autokorelasi. Menurut Gujarati 2006, masalah tersebut dapat diatasi dengan menggunakan metoda Theil Nagar.

4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif

Analisis data deskriptif dilakukan dengan membandingkan nilai minimum, nilai maksimum, rata-rata mean dan standar deviasi dari data Universitas Sumatera Utara sampel yang ada. Dari hasil pengujian statistik deskriptif kelima variabel dalam penelitian ini diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.1 Hasil analisis Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Skewness Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic EVA 40 -8.42E11 2.37E13 1.0456E12 4.22930E12 4.557 K.Manajerial 40 .00 .18 .0439 .06914 1.184 K.Institusional 40 .47 .96 .7309 .15751 -.558 Kom.Indenpenden 40 .25 .50 .3810 .08524 .172 K.Audit 40 3.00 4.00 3.0500 .22072 4.292 Ukuran 40 25.18 30.17 27.3827 1.33894 .062 Valid N listwise 40 Dari hasil pengujian diatas diketahui bahwa: a. Variabel kinerja keuangan EVA memiliki nilai minimum -8.42, nilai maksimum 2.37, mean 1.04 dan satandar deviasi 4.22. b. Persentase kepemilikan manajerial perusahaan sampel memilikinilai minimum 0,01, nilai maksimum 18, mean rata-rata 4 dan standar deviasi simpangan baku 6. Universitas Sumatera Utara c. Persentase kepemilikan institusional perusahaan sampel memilikinilai minimum 47, nilai maksimum 96, mean rata-rata 73 dan standar deviasi simpangan baku 15. d. Persentase komisaris indenpenden perusahaan sampel memiliki nilai minimum 25 dan nilai maksimum 50, mean rata-rata 38 dan standar deviasi simpangan baku 8. e. Jumlah komite audit perusahaan sampel memiliki nilai minimum 3 orang, nilai maksimum 4 orang, mean rata-rata 4 orang dan standar deviasi simpangan baku 3,05. f. Variabel ukuran perusahaan memiliki nilai minimum 25,18; nilai maksimum 30,17; mean rata-rata 27,38 dan standar deviasi simpangan baku 1,33.

4.2.2 Uji Asumsi Klasik

4.2.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah variabel terditribusi normal atau tidak.Suatu model regresi dikatakan baik jika datanya berdistribusi secara normal atau mendekati normal.Dalam penelitian ini uji normalitas dilakukan dengan analisis statistik dengan uji KolmogorovSmirnov K-S untuk mengetahui tingkat signifikansi dari nilai residual berdistribusi secara normal atau tidak. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.2 Uji Normalitas : Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 40 Normal Parameters a,b Mean 0E-7 Std. Deviation 1.70138770 Most Extreme Differences Absolute .061 Positive .042 Negative -.061 Kolmogorov-Smirnov Z .386 Asymp. Sig. 2-tailed .998 Pada hasil uji statistiknon-parametik Kolmogorov-Smirnov K-S dapat dilihat nilai K-S sebesar 0.386 dengan profitabilitas signifikansi 0.998 dan nilainya berada diatas α =0.05, maka dapat disimpulkan bahwa residual berdistribusi normal Ho diterima.

4.2.2.2 Uji Multikolinieritas

Uji multikolonieritas untuk digunakan mengetahui adanya korelasi antar variabel bebas indenpenden.Jika dalam model regresi terdapat multikolonearitas maka model memiliki kesalahan standar yang besar.Pengujian kolinearitas dalam penelitian ini dilihat dari nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor VIF. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.3 Uji Multikolinearitas

4.2.2.3 Uji Heterokesdatisitas

Heterokedastisitas menggambarkan hubungan antara nilai yang di prediksi dengan Studentized Deleted Residual nilai tersebut.Uji heterokedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidak penyimpangan varians dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi.Model regresi yang baik adalah homokesdastisitas atau tidak heterokedastisitas.Uji heterokedastisitas dalam penelitian ini menggunakan grafik scatterplot dengan melihat penyebaran titik- Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF Constant -27.026 21.042 -1.284 .208 LnX1 -.480 .133 -.534 -3.602 .001 .703 1.422 LnX2 -6.885 1.445 -.694 -4.765 .000 .728 1.374 LnX3 2.522 1.303 .245 1.935 .061 .965 1.037 LnX4 -5.000 4.970 -.135 -1.006 .321 .855 1.170 LnX5 16.685 6.081 .348 2.744 .010 .962 1.040 a. Dependent Variable: LnY Berdasarkan tabel 4.3 dapat dilihat bahwa keseluruhan variabel indenpenden memiliki nilai Tolerance 0.1 dan nilai VIF 10. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel indenpenden dari penelitian ini terbebas dari multikolinearitas. Universitas Sumatera Utara titik.Apabila grafik yang ditunjukkan dengan titik-titik tersebar secara acak dan tidak membentuk pola tertentu dengan jelas dan tersebar di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas. Pada saat menguji persamaan regresi, ditemukan bahwa model terkena heterokedastisitas. Untuk mengobati heteroskedasitas dilakukan dengan cara mentransformasi data kedalam bentukabsolut dan kemudian ditransformasikan ke dalam bentuk Ln Gozali, 2006. Gambar 4.1 Grafik Scatterplot Grafik scatterplot diatas menunjukkan bahwa titik-titik tersebar secara acak dan tdak membentuk pola tertentu serta tersebar di atas maupun di Universitas Sumatera Utara bawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini berarti data bebas dari masalah heterokedastisitas.

4.2.2.4 Uji Autokorelasi

Penelitian yang dilakukan secara berurutan sepanjang waktu yang berkaitan satu sama lain memicu timbulnya masalah autokorelasi. Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara variabel pada periode tertentu dengan variabel-variabel sebelumnya.Model regresi yang baik adalah tidak terdapat masalah autokorelasi. Cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi gejala autokorelasi adalah dengan menggunakan uji Durbin Watson DW.Setelah dilakukan transformasi data dalam bentuk Ln, ternyata ditemukan gejala autokorelasi lampiran. Sehingga gejala ini diobati dengan menggunakan metode Theil Nagar yang hasilnya diperoleh sebagai berikut: Tabel 4.4 Uji Autokorelasi a. Predictors: LAGX55, LAGX22, LAGX11, LAGX33, LAGX44 b. Dependent Variable: LAGEVA2 c. Linear Regression through the Origin Berdasarkan tabel pada signifikansi 5 dengan jumlah sampel 40 dan jumlah variabel indenpenden 5 k=5 maka tabel Durbin Watson DW Model Summary

b,c

Model Durbin-Watson 1 1.792 a Universitas Sumatera Utara memberikan nilai du= 1.7859 dan dl= 1,2305. Oleh karena dw= 1.792 lebih besar dari batas atas du 1.7859 dan lebih kecil dari 4-du 4-1.7859 menunjukkan tidak terjadinya masalah autokorelasi.

4.2.3 Uji Hipotesis

Dokumen yang terkait

Pengaruh Struktur Good Corporate Governance dan Ukuran Perusahaan terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI

1 30 99

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI Tahun 2013)

0 31 24

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN MANUFAKTUR Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan Manufaktur (Studi Empiris Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI, periode 2010-2012).

0 2 19

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP Pengaruh Good Corporate Governance Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI Tahun 2009-2011).

0 2 14

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP Pengaruh Good Corporate Governance Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI Tahun 2009-2011).

2 5 19

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, KESEMPATAN PERTUMBUHAN DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI.

0 2 98

Pengaruh Good Corporate Governance dan Ukuran Perusahaan terhadap Kinerja Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI

0 0 13

ABSTRAK PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI

0 0 12

Pengaruh Struktur Good Corporate Governance dan Ukuran Perusahaan terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI

0 0 13

ABSTRAK PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI

0 2 12