7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Corporate Social Responsiblity CSR
CSR merupakan
bentuk tanggung
jawab perusahaan
terhadap lingkungannya bagi kepedulian sosial maupun tanggung jawab lingkungan dengan
tidak mengabaikan kemampuan dari perusahaan. Pelaksanaan kewajiban ini harus memerhatikan dan menghormati tradisi budaya masyarakat di sekitar lokasi
kegiatan usaha tersebut. CSR merupakan suatu konsep bahwa perusahaan memiliki suatu tanggung jawab terhadap konsumen, karyawan, pemegang saham,
komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan. Suatu perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya
tidak hanya berdasarkan faktor keuangan belaka seperti halnya keuntungan atau dividen, melainkan juga harus berdasarkan konsekuensi sosial lingkungan untuk
saat ini maupun jangka panjang Budi Untung, 2014:2. Tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility
CSR pada dasarnya adalah sebuah kebutuhan bagi korporat untuk dapat berinteraksi dengan komunitas lokal sebagai bentuk masyarakat secara secara
keseluruhan. Kebutuhan korporat untuk beradaptasi dsan guna mendapatkan keuntungan sosial dari hubungannya dengan komunitas lokal, sebuah keuntungan
sosial berupa kepercayaan trust. CSR tentunya sangat berkaitan dengan kebudayaan perusahaan dan etika bisnis yang harus dimiliki oleh budaya
perusahaan, karena untuk melaksanakan CSR diperlukan suatu budaya yang
Universitas Sumatera Utara
8 didasari oleh etika yang bersifat adaptif Bambang Rudito Melia Famiola,
2013:1. Pandangan konsep manajemen modern, menyebutkan bahwa perusahaan
tidak dapat dipisahkan dari para individu yang terlibat di dalamnya dan sta keholders
di luar perusahaan. Oleh karena itu selain bertanggung jawab secara internal bagi kelangsungan usahanya, pemilik perusahaan juga memiliki tanggung
jawab sosial kepada publik. Menurut pandangan ini, masyarakat adalah sumber dari segala sumberdaya yang dimiliki dan direproduksinya. Para profesional
bekerja untuknya pun memiliki tanggung jawab ganda, selain kepada pemilik juga kepada publik. Kesan dan komitmen perusahaan dalam memenuhi tanggung
jawab sosialnya merupakan keputusan yang secara sepintas tidak sejalan atau bahkan bertolak belakang dengan tanggung jawab lainnya, terutama tanggung
jawab untuk menghasilkan laba sebesar-besarnya. Memberi sumbangan, sebagai salah satu bentuk tanggung jawab sosial, bukan saja terkesan sebagai pekerjaan
yang tidak perlu, melainkan juga bisa mengacaukan misi utama perusahaan yakni, mencari keuntungan Saidi, 2003:16.
Kebanyakan masih menganggap kegiatan CSR sebagai semacam kebijakan kemurahan hati yang diberikan bisnis bagi masyarakat, dan sumbangan
semacam ini hanya tepat dilakukan setelah perusahaan mapan, tumbuh, dan mendapat keuntungan. CSR jenis ini sangat khas dan manfaat yang dihasilkan
hanya dirasakan sekali oleh masyarakat dan berdampak sangat terbatas bagi perusahaan. Nyata bahwa manfaat bagi kedua pihak: masyarakat dan perusahaan
tidak berkelanjutan Sri Urip, 2014:3.
Universitas Sumatera Utara
9 Di sisi lain, didorong oleh revolusi teknologi komunikasi dan didukung
oleh perubahan politik, ekonomi, dan sosial; tak terhindarkan bahwa semua bisnis di suatu negara menjadi bagian dari pasar global yang lebih luas. Dalam 15 tahun
terakhir, dunia juga melihat perubahan yang sangat besar: jatuhnya komunisme, liberalisasi di China, Vietnam, dan India, munculnya kegiatan sektor lembaga
non-pemerintah LSM, paham kesadaran lingkungan environmentalism, fundamentalisme, konsumerisme, proteksi, World Social Forum, dan lain
sebagainya. Berbagai perubahan ini berpengaruh besar bukan hanya pada sikap pemerintah dan bisnis, tetapi juga masyarakat Sri Urip, 2014:4.
Kemajuan teknologi informasi juga menyebabkan ketersediaan jaringan televisi global internet yang memudahkan penyebaran informasi secara seketika.
Kritikus bisnis mendapat informasi lebih baik dengan pertolongan komunikasi global dan internet, sementara pelanggan dan konsumen menjadi lebih menyadari
hak serta kekuatannya untuk mempengaruhi tingkah laku perusahaan Sri Urip, 2014:4.
Perusahaan diharuskan memerhatikan kepentingan stakeholders perusahaan, menciptakan nilai tambah value added dari produk dan jasa bagi stakeholders
perusahaan dan memelihara kesinambungan nilai tambah yang diciptakannya. Karena itu, prinsip responsibility lebih mencerminkan stakeholders driven concept.
Dengan konsep ini, perusahaan harus lebih memerhatikan dimensi sosial dan lingkungan demi kelangsungan perusahaan karena kondisi keuangan saja tidak
cukup untuk menjamin nilai perusahaan tumbuh secara berkelanjutan
Universitas Sumatera Utara
10 sistainable. Keberlanjutan perusahaan memerhatikan dimensi sosial dan
lingkungan hidup Budi Untung, 2014:11. Keterlibatan
perusahaan dalam
kesepakatan sosial
biasanya mempertimbangkan pandangan yang lebih luas, yaitu keadaan ekonomi, sosial,
dan budaya di negara berkembang bisa jadi sangat berbeda. Di negara maju, penanggung jawab utama kesejahteraan sosial masyarakat setelah Perang Dunia
II pada umumnya adalah negara, dan ini berbeda dengan keadaan negara berkembang.
Perusahaan internasional yang berencana mengoptimalkan peluang di pasar global yang luas dengan membangun rantai pasokan internasional atau
masuk ke pasar di negara-negara perekonomian baru new emerging market harus melaksanakan prakarsa CSR dengan mengikuti kaidah kegiatan CSR di
negara berkembang. Ini akan menjamin keberhasilan perusahaan masuk ke pasar tersebut, selain juga pertumbuhan dan laba yang berkelanjutan.
Amerika serikat, negara-negara Eropa, dan Australia umumnya lebih maju di banyak segi sosial dan kemasyarakatan; berbeda dengan negara-negara Afrika,
Amerika Selatan, dan Asia, kecuali Jepang. Oleh karena itu, banyak prakarsa CSR di negara-negara maju diarahkan pada misi dengan tujuan lebih luas,misalnya
kelestarian lingkungan. Karena CSR adalah produk “Barat”, maka tidak mengherankan apabila orang memiliki persepsi bahwa CSR sebagai tanggung
jawab bisnis hanya berurusan dengan persoalan lingkungan hidup. Bagaimanapun juga, kita harus menyadari bahwa setiap masalah yang terkait lingkungan pada
dasarnya merupakan akibat tingkah laku masyarakat Sri Urip, 2014:16.
Universitas Sumatera Utara
11 Disebutkan terdapat 4 empat manfaat yang diperoleh dengan
mengimplementasikan CSR, yaitu pertama, keberadaan perusahaan dapat tumbuh dan berkelanjutan dan perusahaan mendapatkan citra positif dari masyarakat luas,
kedua, perusahaan lebih mudah memperoleh akses terhadap kapital modal, ketiga, perusahaan dapat mempertahankan sumber daya manusia human
resources yang berkualitas dan keempat, perusahaan dapat meningkatkan
pengambilan keputusan pada hal-hal yang kritis critical decision making dan mempermudah pengelolaan manajemen risiko Effendi, 2010.
Corpora te Socia l Responsibility CSR ialah suatu konsep merupakan
suatu organisasi khususnya, tapi tidak terbatas pada, perusahaan memiliki kewajiban untuk memperhatikan kepentingan pelanggan, karyawan, pemegang
saham, komunitas dan pertimbangan-pertimbangan ekologis dalam segala aspek dari usahanya Ashogu, 2009:9.
Sebuah badan usaha sebagai suatu lembaga melaksanakan macam-macam tugas pada waktu yang sama. Misalnya pada perusahaan manufaktur, selain
membeli bahan
baku, mengolahnya
menjadi barang
jadi, kemudian
mendistribusikannya ke pasar, juga melakukan tugas-tugas seperti : penelitian, penyediaan lapangan kerja, dan sebagainya.
Untuk melaksanakan tugas-tugas tersebut, di dalam perusahaan terdapat suatu mekanisme, baik dilakukannnya dengan sadar ataupun tidak, untuk
memenuhi kebutuhan serta mencapai keinginan yang diharapkan. Dalam pelaksanaannya, pembagian tugas itu tidak sama dari waktu ke waktu pada setiap
Universitas Sumatera Utara
12 perusahaan. Hal ini disebabkan karena pada saat tertentu pasti ada tugas utama
supaya usahanya dapat berkembang terus Irawan Basu Swastha DH, 1981:26. Perhatian para pembuat kebijakan terhadap CSR menunjukkan telah
adanya kesadaran bahwa terdapat potensi timbulnya dampak buruk dari kegiatan usaha. Dampak buruk tersebut tentunya harus direduksi sedemikian rupa sehingga
tidak membahayakan kemaslahatan masyarakat sekaligus tetap ramah terhadap iklim usaha.
2.2 Perkembangan CSR