15 a.
Keputusan terhadap hukum. b.
Menghormati instrumenbadan internasional. c.
Menghormati stakeholder dan kepentingannya d.
Akuntabilitas e.
Transparasi f.
Perilaku yang beretika g.
Melakukan tindakan pencegahan h.
Menghormati dasar-dasar hak asasi manusia.
2.3 Pengertian UKM Usaha Kecil Menengah
Usaha Kecil Menengah atau yang sering disingkat UKM merupakan salah satu bagian penting dari perekonomian suatu negara maupun daerah, begitu juga
dengan negara Indonesia. UKM ini sangat memiliki peranan penting dalam lajunya perekonomian masyarakat. UKM ini juga sangat membantu negara atau
pemerintah dalam hal penciptaan lapangan kerja baru dan lewat UKM juga banyak tercipta unit unit kerja baru yang menggunakan tenaga-tenaga baru yang
dapat mendukung pendapatan rumah tangga. Selain dari itu UKM juga memiliki fleksibilitas yang tinggi jika dibandingkan dengan usaha yang berkapasitas lebih
besar. UKM ini perlu perhatian yang khusus dan di dukung oleh informasi yang akurat, agar terjadi link bisnis yang terarah antara pelaku usaha kecil dan
menengah dengan elemen daya saing usaha, yaitu jaringan pasar. UKM Usaha Kecil dan Menengah adalah sebuah istilah yang mengacu ke jenis usaha kecil
yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000 tidak termasuk
Universitas Sumatera Utara
16 tanah dan bangunan tempat usaha. Dan usaha yang berdiri sendiri
Dayintapinastika, 2011.
Ada dua definisi usaha kecil yang dikenal di Indonesia. Pertama, definisi usaha kecil menurut Undang-Undang No. 9 tahun 1995 tentang Usaha Kecil
adalah kegiatan ekonomi rakyat yang memiliki hasil penjualan tahunan maksimal Rp 1 milyar dan memiliki kekayaan bersih, tidak termasuk tanah dan bangunan
tempat usaha, paling banyak Rp 200 juta. Kedua, menurut kategori Badan Pusat Statistik BPS, usaha kecil identik dengan industri kecil dan industri rumah
tangga. BPS mengklasifikasikan industri berdasarkan jumlah pekerjanya, yaitu: 1 industri rumah tangga dengan pekerja 1-4 orang; 2 industri kecil dengan
pekerja 5-19 orang; 3 industri menengah dengan pekerja 20-99 orang; dan 4 industri besar dengan pekerja 100 orang atau lebih.
Usaha Mikro Menurut Keputusan Menkeu No. 40KMK.062003, tentang Pendanaan Kredit Usaha Mikro dan Kecil antara lain adalah Usaha produktif
milik keluarga atau perorangan Warga Negara Indonesia serta memiliki hasil penjualan paling banyak Rp. 100 juta per tahun.
Usaha Kecil Menengah menurut UU No. 91995 adalah sebagai berikut: a.
Usaha produktif milik Warga Negara Indonesia, yang berbentuk badan usaha orang orang perorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan
usaha berbadan hukumtermasuk koperasi b.
Bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau berafiliasi, baik langsung maupun tidak langsung, dengan Usaha
Menengah atau Besar
Universitas Sumatera Utara
17 c.
Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp.200 juta, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, atau memiliki hasil penjualan paling banyak Rp. 100
juta per tahun. Berdasarkan Kepmenkeu 571KMK 032003 maka pengusaha kecil adalah
pengusaha yang selamasatu tahun buku melakukan penyerahan barang kena pajak dan atau jasa kena pajak dengan jumlah peredaran brutto dan atau penerimaan
brutto tak lebih dari 600 juta. Usaha Menengah menurut Inpres No. 101999, tentang Pemberdayaan
Usaha Menengah adalah: a.
Usaha produktif milik Warga Negara Indonesia, yang berbentuk badan usaha orang perorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha
berbadan hukum termasuk koperasi b.
Berdiri sendiri, dan bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau berafiliasi, baik langsung maupun tidak langsung,
dengan Usaha Besar c.
Memiliki kekayaan bersih lebih besar dari Rp.200 juta, sampai dengan Rp. 10 miliar, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, atau memiliki hasil
penjualanpaling banyak Rp. 100 juta per tahun. Usaha Produktif Menurut Keputusan Menkeu No. 40KMK.062003,
tentang Pendanaan Kredit Usaha Mikro dan Kecil. Usaha pada semua sector ekonomi yang dimaksudkan untuk dapat memberikan nilai tambah dan
meningkatkan pendapatan usaha. Ada beberapa acuan definisi yang digunakan oleh berbagai instansi di Indonesia, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
18 a.
UU No. 9 tahun 1995 tentang usaha kecil mengatur kriteria usaha kecil berdasarkan nilai aset tetap diluar tanah dan bangunan paling besar Rp 200
juta dengan omset per tahun maksimal Rp 1 milyar. Sementara itu berdasarkan Inpres No. 10 Tahun 1999 tentang usaha menengah, batasan asset tetap di luar
tanah dan bangunan untuk usaha menengah adalah Rp 200 juta hingga Rp 10 milyar.
b. BPS dan Kementrian Koperasi dan UKM menggolongkan suatu usaha sebagai
usaha kecil jika memiliki omset kurang dari Rp 1 milyar per tahun. Untuk usaha menengah, batasannya adalah usaha yang memiliki omset antara Rp1
sampai dengan Rp 50 milyar per tahun. Berdasarkan definisi tersebut,data BPS dan Kementrian Koperasi dan UKM pada tahun 2002 menunjukkan populasi
usaha kecil mencapai sekitar 41,3 juta unit atau sekitar 99,85 persen dari seluruh jumlah usaha di Indonesia; sedangkan usaha menengah berjumlah
sekitar 61,1 ribu unit atau 0,15 persen dari seluruh usaha di Indonesia. Sementara itu persebaran UKM paling banyak berada di sektor pertanian 60
persen dan perdagangan 22 persen dengan total penyerapan tenaga kerja di kedua sektor tersebut sekitar 53 juta orang 68 persen penyerapan tenaga kerja
secara total. c.
Departemen Perindustrian dan Perdagangan menetapkan bahwa industri kecil dan menengah adalah industri yang memiliki nilai investasi sampai dengan Rp.
5 milyar. Sementara itu, usaha kecil dibidang perdagangan dan industri juga dikategorikan sebagai usaha yang memiliki aset tetap kurang dari Rp. 200 juta
dan omset per tahun kurang dari Rp. 1 miliar sesuai UU No. 9 tahun 1995.
Universitas Sumatera Utara
19 d.
Bank Indonesia menggolongkan UK dengan merujuk pada UU No. 91995, sedangkan untuk usaha menengah, BI menentukan sendiri criteria asset
tetapnya dengan besarab yang dibedakan antara industri manufaktur Rp 200juta sd Rp 5 miliyar dan non manufaktur Rp 200-600 juta.
e. Badan Pusat Statistik BPS menggolongkan suatu usaha berdasarkan jumlah
tenaga kerja. Usaha kecil adalah usaha yang memiliki pekerja 1-19 orang; usaha menengah memiliki pekerja 20-99 orang; dan usaha besar memiliki
pekerja sekurang-kurangnya 100 orang.
1. Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998
Pengertian Usaha Kecil Menengah: Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha
kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.
2. Menurut Badan Pusat Statistik BPS
Pengertian Usaha Kecil Menengah: Berdasarkan kuantitas tenaga kerja. Usaha kecil merupakan entitas usaha yang memiliki jumlah tenaga kerja 5 s.d 19
orang, sedangkan usaha menengah merupakan entitias usaha yang memiliki tenaga kerja 20 s.d. 99 orang.
3. Berdasarkan Keputuasan Menteri Keuangan Nomor 316 KMK . 016 1994
tanggal 27 Juni 1994. Pengertian Usaha Kecil Menengah dijelaskan sebagai perorangan atau
badan usaha yang telah melakukan kegiatan usaha yang mempunyai penjualan
Universitas Sumatera Utara
20 atau omset per tahun setinggi-tingginya Rp 600.000.000 atau asset atau aktiva
setinggi-tingginya Rp 600.000.000 di luar tanah dan bangunan yang ditempati terdiri dari :
- Bidang usaha Fa, CV, PT, dan koperasi - Perorangan Pengrajinindustri rumah tangga, petani, peternak, nelayan,
perambah hutan, penambang, pedagang barang dan jasa 4.
Menurut UU No 20 Tahun 2008 Pengertian Usaha Kecil Menengah: Undang undang tersebut membagi kedalam
dua pengertian yakni: Usaha Kecil adalah entitas yang memiliki kriteria sebagai berikut :
Kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,00 lima puluh juta rupiah sampai dengan paling banyak Rp 500.000.000,00 lima ratus juta rupiah tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000,00 tiga ratus
juta rupiah sampai dengan paling banyak Rp 2.500.000.000,00 dua milyar lima ratus juta rupiah.
Sementara itu, yang disebut dengan Usaha Menengah adalah entitas usaha yang memiliki kriteria sebagai berikut :
Kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00 lima ratus juta rupiah sampai dengan paling banyak Rp 10.000.000.000,00 sepuluh milyar rupiah
tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
Universitas Sumatera Utara
21 Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000,00 dua
milyar lima ratus juta rupiah sampai dengan paling banyak Rp 50.000.000.000,00 lima puluh milyar rupiah.
2.4 Hubungan Corporate Social Responsibility CSR dengan Pengembangan UKM