Teknik analisa Data Metode Penelitian dan Teknik Penulisan

Undang Peradilan agama No. 7 Tahun 1989 jo No.3 Tahun 2006, KHI, serta peraturan yang lainnya yang dapat mendukung skripsi di atas. Metode pengumpulan data yaitu dengan mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, buku, dan sebagainya yang mempunyai relevansi dengan penelitian ini. Adapun teknik penulisan skripsi ini menggunakan buku Pedoman Penulisan Skripsi Fakulta s Syari‟ah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2007.

2. Teknik analisa Data

Pengumpulan Data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara: a. Menganalisis terhadap putusan perceraian dengan alasan Isteri mafqud hilang di Pengadilan Agama Tangerang Perkara No. 687Pdt.G2009PA.Tng dan perkara No. 992Pdt.G2009PA.Tng. b. Interview atau wawancara yaitu percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai memberikan jawaban atas pertanyaan itu. 12 Inteview yang sering disebut juga wawancara atau kuesioner lisan, adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara interviewer untuk memperoleh informasi dari terwawancara interviewer. 13 12 Lexy. J. moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004, h.186. 13 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1996, cet. Ke-10, h.144. Dalam hal ini penulis mengadakan wawancara dengan responden yaitu: Hakim Pengadilan Agama Tangerang dan Panitera Muda Hukum untuk melengkapi data. Adapun analisis data penulis menggunakan analisa kualitatif yaitu menganalisa dengan cara menguraikan dan mendeskripsikan putusan perceraian yang diakibatkan isteri mafqud hilang dan menghubungkannya dengan hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga didapatakan satu kesimpulan yang objektif, logis, konsisten, dan sistematis sesuai dengan data penulis dalam penelitian ini 14 . F. Sistematika Penulisan Untuk memperoleh gambaran secara global mengenai apa yang akan dibahas, skripsi ini disusun dengan sistematika sebagai berikut: Bab pertama adalah pendahuluan yang mencakup latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, review kajian terdahulu dan sistematika penulisan. Bab kedua adalah pengertian dan dasar hukum perceraian, sebab-sebab terjadinya perceraian, macam-macam perceraian serta akibat perceraian. Bab ketiga adalah pengertian dan dasar hukum mafqud menurut fikih, KHI, dan UU. No. 11974, pandangan ulama madzhab dan UU No. 11974 tentang mafqud 14 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan RD, Bandung: Alfabeta, 2007, Cet Ke-3, h. 244. Bab keempat adalah kronologi perkara, pertimbangan dan putusan Majelis hakim serta analisa penulis Bab kelima adalah penutup, kesimpulan dan saran.

BAB II SEPUTAR MASALAH PERCERAIAN

A. Pengertian dan Dasar Hukum Perceraian

1. Pengertian Cerai

Kata cerai dalam kamus bahasa indonesia berarti pisah atau putus hubungan sebagai suami isteri. Sedangkan perceraian dalam istilah ahli fiqih disebut “talak” atau “furqah”. 15 Talak berarti “membuka ikatan” membatalkan perjanjian. Sedangkan “furqah” berarti “bercerai”. Lawan dari “berkumpul”. Kemudian kedua perkataan ini dijelaskan istilah oleh ahli fiqih yang berarti perceraian antara suami-isteri. 16 Menurut istilah fikih, seperti yang dituliskan al-Jaziri, talak adalah melepaskan ikatan hall al-qaid atau bisa juga disebut pelepasan ikatan dengan menggunakan kata-kata yang telah ditentukan. Sayyid Sabiq mendefinisikan talak dengan sebuah upaya untuk melepaskan ikatan perkawinan dan selanjutnya mengakhiri hubungan perkawinan itu sendiri. Sedangkan menurut Kompilasi Hukum Islam KHI mendefinisikan talak sebagai ikrar suami di hadapan sidang Pengadilan Agama yang menjadi salah satu sebab putusnya perkawinan dengan cara sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 129, 130 dan 131. 17 15 Departemen pendidikan dan Kebudayaan, kamus besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1989, h.168. 16 Kamal Mukhtar, Asas-Asas Hukum islam Perkawinan, Jakarta: Bulan Bintang, 1974, Cet. Ke-2, h.156. 17 Abdurrahman, Kompilasi Hukum Islam di Indonesia. Jakarta: Akademika Pressido, 1992, Cet. Ke-1, h. 141.