Waktu dan Tempat Penelitian Teknik Analisis Data

seperti misalnya penggunaan instrument wawancara mendalam indepth interview dan pengamatan observation. 9 Jenis penelitian ini adalah deskriptif karena bertujuan membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau objek tertentu. Riset dengan jenis ini untuk menggambarkan realitas yang sedang terjadi tanpa menjelaskan hubungan antarvariabel. 10 Dalam hal ini, penelitian dilakukan untuk mengetahui penerapan Undang-undang No.32 Tahun 2002 dalam pasal 48 ayat 4 poin d mengenai pembatasan adegan seks, kekerasan dan sadisme dalam program SERGAP.

2. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah regulasi penyiaran UU No.32 Tahun 2002 pada pasal 48 ayat 4 poin d pembatasan adegan seks, kekerasan, dan sadisme. Sedangkan yang menjadi objek penelitian adalah program berita kriminal SERGAP di RCTI.

3. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada 10 April 2010-10 Mei 2010 dan dilakukan di Rajawali Citra Televisi Indonesia RCTI di Jalan Raya Perjuangan No.1, Kebon Jeruk Jakarta 11530.

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data di RCTI yang berhubungan dengan program berita kriminal ”SERGAP” adalah: 9 Antonius Birowo, Metode Penelitian Komunikasi: Teori dan Aplikasi Yogyakarta: Gitanyali, 2004, h. 2. 10 Kriyanto, Teknik Praktis Riset Komunikasi, h. 69.

a. Observasi

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap gejala-gejala yang diteliti. 11 Observasi juga melakukan pengamatan langsung untuk memperoleh data yang diperlukan. 12 Observasi berguna untuk menjelaskan, memeriksa dan merinci gejala yang terjadi. Dalam penelitian ini, observasi dilakukan dengan cara menonton tayangan ” SERGAP” RCTI untuk memperoleh informasi sehingga data untuk penelitian diperoleh. Observasi dengan cara menonton tayangan ”SERGAP” dilakukan selama waktu penelitian, yaitu 1 bulan, kurang lebih 24 episode 10 April 2010 -10 Mei 2010.

b. Dokumentasi

Dokumen adalah rekaman peristiwa yang lebih dekat dengan percakapan, menyangkut persoalan pribadi, dan memerlukan interpretasi yang berhubungan sangat dekat dengan konteks rekaman peritiwa tersebut. 13 Dokumentasi tersebut berupa tulisan-tulisan berbentuk catatan, buku, naskah berita, rundown berita, dokumen ataupun arsip-arsip milik program SERGAP yang terkait dengan pembahasan penelitian ini.

c. Wawancara

Wawancara adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan informasi secara langsung dengan mengungkapkan 11 Suharismi Arikuntoro, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek Jakarta: PT.Rineka Cipta, 1998, cet ke-2, h. 54. 12 Winarno Surahmad, Menyusun Rencana Penelitian Bandung: CV. Tarsita, 1989, h.. 162. 13 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kualitatif: Aktualisasi Metodologis Ke arah Ragam Varian Kontemporer Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004, h. 97. pertanyaan-pertanyaan pada para responden. 14 Wawancara merupakan metode pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya. 15 Dalam penelitian ini wawancara dilakukan dengan produser eksekutif SERGAP, Bapak Khoiri Akhmadi.

5. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data adalah proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. 16 Penelitian ini menggunakan teknik pengolahan data deskriptif interpretatif yaitu memaparkan data terlebih dahulu kemudian diinterpretasikan. Untuk mengolah data yang ada, dilakukan melalui empat tahap: pengumpulan data dengan format yang telah disiapkan, analisis interpretatif untuk mempelajari data-data yang telah terekam dalam format kemudian ditafsirkan, deskripsi dengan memaparkan temuan yang telah diperoleh berdasarkan kategori masing- masing, dan rekapitulasi temuan untuk menyederhanakan hasil temuan. Dalam penelitian ini, tahapan awal analisis data yaitu dengan memaparkan tiga komponen yang meliputi regulasi penyiaran yaitu struktur, tingkah laku, dan isi. Kemudian, langkah kedua yaitu mengkategorikan berita yang berkaitan dengan adegan seks, kekerasan dan sadisme yang berhubungan dengan pasal 48 ayat 4 poin d. Kemudian, menganalisis data tayangan SERGAP selama 1 14 Andi Bulaeng, Metode Penelitian Komunikasi Kontemporer, Yogyakarta: Andi Yogyakarta, 2004, h. 39. 15 Kriyanto, Teknik Praktis Riset Komunikasi, h. 96. 16 Singarimbun, Masri dkk, Metode Penelitian Survai, Jakarta: LP3S, 1989, h. 263. bulan dari 10 April 2010 -10 Mei 2010. Dari data tersebut, dianalisis berapa tayangan yang melanggar regulasi penyiaran dan berapa tayangan yang telah mengimplementasikan regulasi tersebut.

E. Tinjauan Pustaka

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis merujuk pada skripsi yang pernah membahas seputar regulasi penyiaran. Adapun skripsi yang pernah membahas permasalahan tersebut adalah skripsi yang berjudul: 1. Penerapan Undang-undang Penyiaran nomor 32 Tahun 2002 pasal 48 ayat 4 point d, tentang pembatasan adegan seks, kekerasan, dan sadisme pada acara Lacak di Trans TV edisi September- Desember 2003. Nama peneliti: Linda Eka Wardhany. Mahasiswi Institut Ilmu Sosial Ilmu Politik IISIP Jakarta pada tahun 2003. Dalam penelitian tersebut, digunakan analisis isi dengan metode kuantitatif. Adapun temuan yang dihasilkan yaitu Lacak belum sepenuhnya menerapkan pasal 48 ayat 4 poin d. karena banyaknya pelanggaran yang dilakukan program tersebut. Contohnya berupa korban kekerasan dan pemerkosaan yang tidak disamarkan serta adegan kekerasan dan sadisme yang terlalu dieksploitasi. 2. Penyiaran Publik dalam Undang - undang Penyiaran disusun oleh Muhamad Natsir, mahasiswa jurusan Ilmu sosial Politik, Universitas Negeri Jakarta UNJ pada tahun 2005. Dalam penelitian tersebut digunakan deskriptif kualitatif. Adapun temuan