Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan media komunikasi modern pada saat ini telah memungkinkan orang di seluruh dunia untuk dapat saling berkomunikasi. Hal ini dikarenakan adanya berbagai media channel yang dapat digunakan sebagai sarana penyampaian pesan. Salah satunya adalah media penyiaran. Media penyiaran merupakan salah satu bentuk media massa yang efisien dalam mencapai audiennya dalam jumlah yang sangat banyak. Dunia penyiaran adalah dunia yang selalu menarik perhatian bagi masyarakat. Martin Essin seperti yang dikutip Tommy Suprapto menyebut bahwa era sekarang ini sebagai The Age of Television, televisi telah menjadi kotak ajaib yang membius para penghuni gubuk-gubuk reyot masyarakat di dunia ketiga. 1 Masyarakat tak pernah mampu melepaskan diri dari hubungannya dengan media penyiaran. Hal ini terlihat dari banyaknya masyarakat yang mengkonsumsi media penyiaran, baik radio maupun televisi. Hampir separuh waktu masyarakat dihabiskan untuk menikmati program-program siaran. Fakta semacam ini wajar karena program-program radio dan televisi menawarkan dan menyajikan acara-acara yang menarik dan variatif. Program yang semakin menarik merupakan salah satu kiat dari pengelola media untuk menarik perhatian masyarakat, di samping media sebagai informasi juga 1 Tommy Suprapto, Berkarier di bidang Broadcasting Yogyakarta: Media Pressindo, 2006, h. 1. 1 sebagai alat bisnis hiburan yang sengaja mencari keuntungan. Program- program tersebut antara lain berupa berita, musik, reality show, infotainment, siraman rohani, dan lain-lain. Pada dasarnya, aktivitas penyiaran tidaklah semata merupakan kegiatan ekonomi, tetapi juga memiliki peran sosial yang sangat tinggi sebagai medium komunikasi. Dengan adanya penyiaran baik radio ataupun televisi, kita menjadi tahu akan informasi dan peristiwa yang terjadi baik di dalam maupun luar negeri. 2 Dengan media penyiaran juga, kampanye-kampanye tentang anti narkoba, imunisasi, bahaya HIV bisa tersosialisasikan dengan baik kepada khalayak. Pada zaman Orde Baru penyiaran sangat dibatasi oleh pemerintah dan tak sebebas saat ini karena pemerintah merasa terancam jika ada media yang mengkritik pemerintahannya. Pemerintahan pada saat itu sangat otoriter, semua dikuasai oleh negara. Tak terkecuali dengan media penyiaran. Ketika itu, media penyiaran harus berorientasi pada pelanggengan previligi sosial, ekonomi, dan politik rezim kekuasaan. Masyarakat pun merasa ingin adanya perubahan dalam dunia penyiaran. 3 Kuatnya desakan masyarakat terhadap kebebasan dan inginnya masyarakat melepaskan penyiaran dari kontrol kekuasaan, maka ketika ada kesempatan itu yakni pada saat rezim Orde Baru tumbang, bergulirlah wacana pentingnya membuat undang-undang penyiaran yang progresif, reformis, dan berpihak pada kedaulatan publik. Maka pemerintah mengeluarkan Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang penyiaran sebagai dasar pengaturan dan 2 Tommy Suprapto, Berkarier di bidang Broadcasting, h. 2. 3 http:www.freelists.orgpostnasional_listppiindia-Regulasi-Penyiaran-untuk-Siapa, diakses pada tanggal 11 Mei 2010 pembinaan penyelenggaraan penyiaran sehingga dapat menjamin ketertiban dan kepastian hukum. Harapan dengan adanya Undang – Undang Penyiaran Nomor 32 Tahun 2002 ini, kehidupan penyiaran menjadi lebih tertata dan tertib. Kekuasaan rakyat yang dimaksud dalam UU Penyiaran dipersonifikasikan dalam wadah Komisi Penyiaran Indonesia KPI. KPI yaitu badan independen yang berwenang penuh mengatur persoalan dunia penyiaran. Karena representasi publik, KPI dipilih oleh wakil rakyat yang dipilih langsung. 4 Media penyiaran harus berpedoman pada regulasi penyiaran yang telah ditetapkan dalam UU No.32 Tahun 2002. Namun pada faktanya, ada beberapa pengelola media yang mengabaikan regulasi tersebut dan hanya menganggap sebagai formalitas belaka. Contohnya banyak suatu program yang menayangkan adegan kekerasan, pemerkosaan, seks, dan tak terkecuali tayangan berita kriminal. Dalam penayangannya, terdapat banyak adegan kekerasan ataupun korban pemerkosaan yang visualnya tidak disamarkan. Berita kriminal di media massa selalu menarik perhatian masyarakat, terutama berita mengenai tindak kejahatan, misalnya pembunuhan, pencurian, perampokan, pemerkosaan, kekerasan dan lain-lain. Hal ini terbukti dari banyaknya program berita kriminal di televisi. SERGAP adalah sebuah program berita yang ditayangkan di stasiun televisi RCTI di Indonesia. Program berita ini diluncurkan pada tahun 2001 dan menyiarkan berita-berita kriminal yang terjadi setiap hari. Tayangan berita SERGAP berdurasi 30 menit dan disiarkan pada siang hari pukul 12.30. 4 http: www.seputar-penyiaran.blogspot.com.diakses pada tanggal 20 Maret 2010. Sergap terdiri dari 4 segmen acara yaitu: ungkap - segmen ini berisi berita kriminal dan hukum terkini, bidik - segmen ini mengupas lebih dalam tentang sebuah berita yang materinya dianggap kuat, justisia - dialog interaktif seputar masalah kriminal, galeri - feature atau kisah petugas kepolisian. 5 Masyarakat Indonesia langsung menyambut baik program ini Dalam penayangannya, SERGAP mengemas isi berita kriminal berbeda dengan program berita kriminal lainnya. Salah satunya adalah menghadirkan bang Napi sebagai icon dari SERGAP. Saat ini, hampir semua stasiun televisi kemudian turut menayangkan berita yang menampilkan berbagai tindak kejahatan sehari-hari yang terjadi di masyarakat. Namun dalam perkembangannya, program acara ini mulai menuai kritik dari para pengamat televisi karena di nilai terlalu vulgar dan dapat menimbulkan dampak negatif di masyarakat. 6 Serangkaian produk etika pun akhirnya dibuat untuk meredam dampak negatif yang dapat saja timbul dari tayangan kriminal ini. Namun, etika ternyata tak mampu meredam tayangan kriminal untuk menampilkan gambar- gambar kekerasan. Undang-undang Penyiaran kemudian mengamanatkan supaya terbentuk Komisi Penyiaran Indonesia KPI yang bertugas untuk merumuskan suatu pedoman dan standar program penyiaran dan mengawasi tayangan di Indonesia. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut penulis melakukan penelitian dengan judul, ”Implementasi Regulasi Penyiaran Dalam Program Berita Kriminal SERGAP Di RCTI”. 5 http:www. rcti.tv sinopsis sergap di akses pada tanggal 10 Februari 2010. 6 http: seputar berita kriminal.blogspot.com di akses pada tanggal 5 Februari 2010.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah