14
Persoalan  perjalanan  pedagang  tidak  lain  menentukan  sirkuit  Hamilton  yang memiliki
bobot minimum
pada sebuah
graf terhubung.
Pada persoalan TSP ini, jika setiap simpul mempunyai sisi ke simpul yang lain. Pada sebarang  graf  lengkap  dengan  n  buah  simpul  n    2,jumlah  sirkuit  Hamilton  yang
berbeda adalah n -12 [5]. Contoh kasus dalam TSP sebagai berikut:
Gambar 2.9 Graf Lengkap
Graf lengkap  dengan n = 4 simpul seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.1. Graf tersebut memiliki 4 – 12 = 3 sirkuit Hamilton , yaitu:
I
1
= a, b, c, d, a atau a, d, c, b, a == panjang rute = 10 + 12 + 8 + 15 = 45 I
2
= a, c, d, b, a atau a, b, d, c, a == panjang rute = 12 + 5 + 9 + 15 = 41 I
3
= a, c, b, d, a atau a, d, b, c, a == panjang rute = 10 + 5 + 9 + 8 = 32 Jadi,  sirkuit  Hamilton  terpendek  adalah  I
3
=  a,  c,b,  d, a  atau  a,  d, b,  c,  a dengan panjang sirkuit = 10 + 5 + 9 + 8 = 32.
15
2.7 Algoritma Semut
Seiring  berkembangnya  pemikiran,  ditemukan  sejumlah  algoritma  dalam  AI Artifical  Intelligence  yang  mendapat  inspirasi  dari  alam.  Algoritma  tersebut  di
antaranya adalah: cara kerja otak yang luar biasa mengilhami neural network, genetic algorithm  belajar  dari  proses  evolusi,  dan  dari  semut  menyelesaikan  masalah
optimisasi  [3].  Pada  tahun  1996,  dunia  AI  diperkenalkan  dengan  algoritma  Semut oleh  Moyson  dan  Manderick dan  secara  meluas  dikembangkan oleh  Marco  Dorigo,
merupakan  algoritma  yang  terinspirasi  oleh perilaku  semut  dalam  menemukan  jalur dari sarangnya menuju makanan [2].
2.7.1 Prinsip Perilaku Semut
Semut  adalah  serangga  sosial  yang  hidupnya  berkoloni,  dapat  bekerja  sama dengan sesamanya  dalam melakukan pekerjaan secara  efektif. Perilaku semut dalam
menemukan  makanan  dari  sarangnya  menghasilkan  jalur  yang  optimal  dengan menemukan jalur terpendek [2].
Semut juga mampu mengindera lingkungannya yang kompleks untuk mencari makanan  dan  kemudian  kembali  ke  sarangnya  dengan  meninggalkan  zat  feromon
pada  jalur-jalur  yang  mereka  lalui  [1].  Feromon  adalah  zat  kimia  yang  berasal  dari kelenjar endokrin dan digunakan oleh makhluk hidup untuk mengenali sesama jenis,
individu lain, kelompok, dan untuk membantu proses reproduksi. Proses  peninggalan  feromon  ini  dikenal  sebagai  stigmergy,  yaitu  sebuah
proses  memodifikasi  lingkungan  yang  tidak  hanya  bertujuan  untuk  mengingat  jalan pulang  ke  sarang,  tetapi  juga  memungkinkan  para  semut  berkomunikasi  dengan
16
sesamanya [2]. Seiring waktu, bagaimanapun juga jejak feromon akan menguap dan akan  mengurangi  kekuatan  daya  tariknya.  Lebih  lama  seekor  semut  pulang  pergi
melalui jalur tersebut, lebih lama jugalah feromon menguap [6]. Agar  semut  mendapatkan  jalur  optimal  dalam  perjalanannya,  diperlukan
beberapa proses: 1. Pada awalnya, semut berkeliling secara acak, hingga menemukan makanan.
2.  Ketika  menemukan  makanan  mereka  kembali  ke  sarangnya  sambil  memberikan tanda dengan jejak feromon.
3.  Jika  semut-semut  lain  menemukan  jalur  tersebut,  maka  mereka  tidak  akan bepergian dengan acak lagi, melainkan akan mengikuti jejak tersebut.
4.  Jika pada akhirnya mereka  pun menemukan makanan,  maka  mereka kembali dan menguatkan jejaknya.
6. Feromon yang berkonsentrasi tinggi pada akhirnya akan menarik semut-semut lain untuk berpindah  jalur, menuju  jalur paling optimal, sedangkan jalur lainnya  akan
ditinggalkan. Gambar  2.10  menujukkan  perjalanan  semut  dalam  menemukan  jalur
terpendek dari sarang ke sumber makanan.