Hasil dan Pembahasan Proses Simulasi
                                                                                31
Dengan input kota berupa koordinat lokasi:
Tabel 4.1 Koordinat Kota
Kota ke- X
Y 1
10 30
2
30 50
3
20 10
4
50 10
5 60
50
6 40
30
Dengan jarak kota di,j, dihitung dengan bentuk d
ij
= −
+
− , jarak antar kota adalah:
Tabel 4.2 Jarak Kota
Parameter–parameter yang digunakan adalah: Alfa
α = 1.00
Jarak Kota 1
Kota 2 Kota 3
Kota 4 Kota 5
Kota 6 Kota 1
0.00 28.28
22.36 44.72
53.85 40.00
Kota 2 28.28
0.00 41.23
44.72 30.00
22.36
Kota 3 22.36
41.23 0.00
30.00 56.57
28.28
Kota 4
44.72 44.72
30.00 0.00
41.23 22.36
Kota 5
53.85 30.00
56.57 41.23
0.00 28.28
Kota 6
40.00 22.36
28.28 22.36
28.28 0.00
32
Beta β
= 1.00 Rho
ρ = 0.10
Banyak semut k = 6
Feromon awal dengan menggunkan rumus τ
ij
= τ =
dengan k = 6 dan  berdasarkan  perhitungan  algoritma  greedy  jaraknya  adalah  172.5  dengan
kota-kota yang dilewatinya yaitu, kota 1 → kota 3 → kota 6 → kota 2 → kota 5 →
kota 4 → kota 1, sehingga τ
ij
= τ = 0.034
Dengan  menggunakan  jarak  kota  yang  telah  diketahui  dapat  dihitung visibilitas antar kota dengan rumus
η
ij
= 1d
ij
:
Tabel 4.3 Visibilitas Antar Kota
Enam ekor semut mengawali perjalanan dari kota enam kota yang berbeda. Enam  kota  yang  harus  dikunjungi,  maka  seekor  semut  memerlukan  beberapa
langkah agar seluruh kota bisa dikunjungi. Pada setiap langkah, semut akan:
Kota ke- 1
2 3
4 5
6 1
0.00 0.036
0.045 0.023
0.019 0.033
2
0.036 0.00
0.024 0.023
0.033 0.045
3
0.045 0.024
0.00 0.033
0.018 0.036
4
0.023 0.023
0.033 0.00
0.024 0.045
5 0.019
0.033 0.018
0.024 0.00
0.036
6 0.033
0.045 0.036
0.045 0.036
0.00
33
1.  Memilih kota yang dikunjungi secara acak. 2.  Mencatat kota yang telah dikunjungi di dalam memori
Kota pertama  yang  dikunjungi  semut  adalah  kota  keberangkatan, dimana S1 berangkat dari kota 1, S2 berangkat dari kota 2, S3 berangkat dari kota 3, S4
berangkat  dari  kota  4,  S5  berangkat  dari  kota  5,  dan  S6  berangkat  dari  kota  6. Kota  pertama  akan  disimpan  dalam  memori  masing-masing  lalu  semut  akan
mengunjungi kota berikutnya. Proses dilakukan semut pada iterasi pertama adalah sebagai berikut:
1.  Mengunjungi kota ke-2
Tabel 4.4 Kunjungan kota ke -2 pada algoritma AS
Sem ut
Kota awal
i Probabilitas
Kota tujuan
j Memori
Kota 1
Kota 2
Kota 3
Kota 4
Kota 5
Kota 6
S1 [1]
0.000 0.231
0.288 0.148
0.122 0.211
3 [1 3]
S2 [2]
0.224 0.000
0.149 0.143
0.205 0.279
3 [2 3]
S3 [3]
0.288 0.154
0.000 0.211
0.115 0.231
6 [3 6]
S4 [4]
0.155 0.155
0.223 0.000
0.162 0.305
6 [4 6]
S5 [5]
0.146 0.254
0.138 0.185
0.000 0.166
1 [5 1]
S6 [6]
0.170 0.230
0.185 0.230
0.185 0.000
2 [6 2]
Probabilitas  sebuah  kota  bernilai  nol  jika  kota  tersebut    sudah  ada  pada memori. Dari Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa S1, S4, dan S6 memilih kota memilih
kota dengan probabilitas terbesar, yaitu kota 3, kota 6 dan kota 2. Sedangkan S2, S3, dan S5 memilih kota dengan probabilitas kecil, yaitu kota 3, kota 6, dan kota 1
walaupun  kota  6,  kota  1,  kota  2  memiliki  probabilitas  paling  besar.  Hal  ini
34
menunjukkan  bahwa  semut  S1,  S2,  S3,  S4,  S5,  dan  S6  pada  dasarnya  memilih suatu kota secara acak.
2.  Mengunjungi kota ke-3
Tabel 4.5 Kunjungan kota ke -3 pada algoritma AS
Semut Kota
awal i
Probabilitas Kota
tujuan j
Memori Kota
1 Kota
2 Kota
3 Kota
4 Kota
5 Kota
6
S1 [1 3]
0.000 0.216  0.000  0.297  0.162  0.325
4 [1 3 4]
S2 [2 3]
0.340 0.000  0.000  0.250  0.136  0.272
1 [2 3 1]
S3 [3 6]
0.207 0.283  0.000  0.283  0.226  0.000
4 [3 6 4]
S4 [4 6]
0.220 0.300  0.240  0.000  0.240  0.000
1 [4 6 1]
S5 [5 1]
0.000 0.263  0.328  0.186  0.000  0.168
2 [5 1 2]
S6 [6 2]
0.310 0.000  0.207  0.198  0.284  0.000
2 [6 2 1]
3.  Mengunjungi kota ke-4
Tabel 4.6 Kunjungan kota ke -4 pada algoritma AS
Semut Kota
awal i
Probabilitas Kota
tujuan j
Memori Kota
1 Kota
2 Kota
3 Kota
4 Kota
5 Kota
6
S1 [1 3 4]
0.000 0.0.25  0.000  0.000  0.260
0.450 6
[1 3 4 6] S2
[2 3 1] 0.000
0.000  0.000  0.307  0.253 0.440
4 [2 3 1 4]
S3 [3 6 4]
0.329 0.329  0.000  0.000  0.342
0.000 5
[3 6 4 5] S4
[4 6 1] 0.000
0.360  0.450  0.000  0.190 0.000
2 [4 6 1 2]
S5 [5 1 2]
0.000 0.000  0.250  0.260  0.000
0.450 3
[5 1 2 3] S6
[6 2 1] 0.000
0.000  0.517  0.264  0.218 0.000
1 [6 2 1 3]
35
4.  Mengunjungi kota ke-5
Tabel 4.7 Kunjungan kota ke -5 pada algoritma AS
Semut Kota
awal i
Probabilitas Kota
tujuan j
Memori Kota
1 Kota
2 Kota
3 Kota
4 Kota
5 Kota
6
S1 [1 3 4 6]  0.000
0.555  0.000  0.000  0.445  0.000 5
[1 3 4 6 5] S2
[2 3 1 4]  0.000 0.000  0.000  0.000  0.347  0.653
6 [2 3 1 4 6]
S3 [3 6 4 5]  0.365
0.635  0.000  0.000  0.000  0.000 2
[3 6 4 5 2] S4
[4 6 1 2]  0.000 0.000  0.365  0.000  0.635  0.000
5 [4 6 1 2 5]
S5 [5 1 2 3]  0.000
0.000  0.000  0.478  0.000  0.522 4
[5 1 2 3 4] S6
[6 4 2 1] 0.000  0.000  0.000  0.647  0.353  0.000
3 [6 2 1 3 4]
5.  Mengunjungi kota ke-6
Tabel 4.8 Kunjungan kota ke -6 pada algoritma AS
Semut Kota
awal i
Probabilitas Kota
tujuan j
Memori Kota
1 Kota
2 Kota
3 Kota
4 Kota
5 Kota
6
S1 [1 3 4 6 5]  0.000
1.000  0.000  0.000  0.000  0.000 2
[1 3 4 6 5 2] S2
[2 3 1 4 6]  0.000 0.000  0.000  0.000  1.000  0.000
5 [2 3 1 4 6 5]
S3 [3 6 4 5 2]  1.000
0.000  0.000  0.000  0.000  0.000 1
[3 6 4 5 2 1] S4
[4 6 1 2 5]  0.000 0.000  1.000  0.000  0.000  0.000
3 [4 6 1 2 5 3]
S5 [5 1 2 3 4]  0.000
0.000  0.000  0.000  0.000  1.000 6
[5 1 2 3 4 6] S6
[6 2 1 3 4] 0.000  0.000  0.000  0.000  1.000  0.000
5 [6 2 1 3 4 5]
36
Seluruh  kota  telah dikunjungi, pembangunan solusi untuk  iterasi pertama telah selesai, S1, S2, S3, S4, S5 dan S6 kembali ke kota masing – masing.
Tabel 4.9 Rute yang ditempuh oleh semut pada algoritma AS
Semut Rute
Panjang ∆ τ
ij,k
S1 [1 3 4 6 5 2 1]
161.48 0.00619
S2 [2 3 1 4 6 5 2]
188.85 0.00529
S3 [3 6 4 5 2 1 3]
172.51 0.00579
S4 [4 6 1 2 5 3 4]
207.41 0.00482
S5 [5 1 2 3 4 6 5]
204.20 0.00489
S6 [6 2 1 3 4  5 6]
172.51 0.00579
Berdasarkan  Tabel  4.7  diketahui  bahwa  rute  terbaik  pada  iterasi  pertama adalah  rute  yang  ditempuh  S1  dengan  panjang  161.48.  Setelah  informasi
mengenai  rute  terbaik  diperoleh,  pembaharuan  feromon  akan  dilakukan  jumlah feromon yang ditambahkan sebesar 0.00619. Feromon pada sisi jalan tersebut:
τ
13
= τ
31
= 1 – 0.1 x 0.034 + 0.00619 = 0.037 τ
34
= τ
43
= 1 – 0.1 x 0.034 + 0.00619 = 0.037 τ
46
= τ
64
= 1 – 0.1 x 0.034 + 0.00619 = 0.037 τ
65
= τ
56
= 1 – 0.1 x 0.034 + 0.00619 = 0.037 τ
52
= τ
25
= 1 – 0.1 x 0.034 + 0.00619 = 0.037 τ
21
= τ
12
= 1 – 0.1 x 0.034 + 0.00619 = 0.037 Jika  pada  iterasi  berikutnya  tidak  ditemukan  rute  yang  lebih  baik,  maka
pembaharuan  feromon  global  tetap dilakukan pada  rute  terbaik saat  ini.    Karena
37
terjadi  perbedaan  feromon,  yakni  nilai  feromon  akan  berkurang  sedikit  demi sedikit setiap kali semut meninggalkan suatu kota
Tabel 4.10 Feromon Antar Kota
Dari  Tabel 4.10 dapat diperkirakan bahwa pada iterasi berikutnya, semut pada  kota  1  cenderung  memilih  kota  ke  2  atau  kota  ke  3  dibandingkan  kota  4.
Semut pada kota 2 cenderung memilih kota ke 1 atau kota ke 5. Setelah  semua  selesai,  langkah  terakhir  adalah  mencatat  rute  terbaik.
Berdasarkan  tabel  feromon  maka  disimpulkan  jarak  dengan  menggunakan algoritma semut adalah 161.48. Sedangkan kota-kota yang dilewatinya yaitu, kota
1 → kota 3 → kota 4 → kota 6 → kota 5 → kota 2→ kota 1.
                