IF premise, THEN conclusion. IF pendapatan tinggi THEN kesempatan Conclusion, IF premise. Kesempatan pemeriksaan keuangan tinggi pendapatan Analisis Sistem

Hal ini dapat dituliskan sebagai IF anteseden THEN konsekuen- Konsekuen atau kesimpulan yang dinyatakan pada bagian THEN baru dinyatakan benar. Jika bagian IF pada kaidah tersebut juga bernilai benar atau sesuai ketentuan tertentu. Kaidah bisa dalam bentuk berbeda seperti contoh dibawah ini :

a. IF premise, THEN conclusion. IF pendapatan tinggi THEN kesempatan

pemeriksaan keuangan tinggi.

b. Conclusion, IF premise. Kesempatan pemeriksaan keuangan tinggi pendapatan

tinggi. Ada kemungkinan beberapa premise dan beberapa conclusion didalam satu kaidah, sehingga beberapa premise diberi istilah dengan premise clauses dan beberapa conclusion diberi istilah conclusion clauses. Sebagai contoh berikut ini diberikan suatu kaidah A yang terdiri dari dua premise clauses dan dua conclusion clauses. Kaidah A: IF umur mesin mobil baru AND kondisi mobil bagus THEN mobil dapat enak dijalankan dan perjalanan aman Representasi kaidah memiliki karakteristik-karakteristik seperti yang di tunjukkan pada table 2.1. Tabel 2.1 Karakteristik dari representasi pengetahuan

2.4 Basis Data

Universitas Sumatera Utara Menurut Connoly dan Begg 2002, basis data dapat diartikan sebagai sekumpulan data atau entitas tentang suatu benda beserta deskripsinya yang berhubungan satu sama lain secara logika. Basis data dirancang dan diorganisasikan untuk memnuhi logika dan informasi pada suatu organisasi. Semua data di dalam basis data saling terintegrasi sehingga jumlah duplikasi dapat diminimalkan.

2.4.1 Model Data

Model data adalah kumpulan perangkat konseptual untuk menggambarkan data, hubungan data, semantik data dan batasan data Silberschatz, 2005. Terdapat dua kelompok untuk mempresentasikan model data dalam perancangan sistem basis data : a. Model lojik data berdasarkan objek Object-Based Logical Models, yaitu model keterhubungan entitas Entity-Relationship Model. Entity Relationship Diagram ERD digunakan untuk memodelkan struktur data dan hubungan antardata dengan mengabaikan proses yang harus dilakukan. Model ERD dibangun oleh entitas, relasi, dan atribut. Entitas dapat diidentitasikan secara unik dan dibedakan dari yang lainnya. Setiap entitas memiliki sejumlah atribut yang mendeskripsikan karakteristik setiap entitas. Setiap entitas akan dihubungkan dengan suatu relasi Hoffer, 1996. b. Model lojik data berdasarkan record Record-Based Logical Model, yaitu model Relational Relational Model. Model basis data relasional sering pula disebut sebagai model relasional atau basis data relasional. Hingga saat ini, model basis data relasional merupakan model basis data yang paling banyak digunakan. Kemudahan dalam penerapan dan kemampuannya dalam mengakomodasi berbagai kebutuhan pengelolaan basis data yang ada di dunai nyata menjadi alasan mengapa model ini lebih populer untuk diterapkan Silberschatz, 2005. Gambar 2.8 menunjukkan model basis data relasional. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.7 Model Basis Data Relasional Model relasional menggunakan model berupa tabel berdimensi dua yang disebut relasi atau tabel dengan memakai kunci tamu foreign key sebagai penghubung dengan tabel lain. Tabel 2.2 Struktur Relasi Universitas Sumatera Utara Beberapa sifat yang melekat dalam relasi adalah tidak ada baris yang kembar, urutan tupel tidak penting, setiap atribut memiliki nama yang unik, letak atribut bebas, setiap atribut memiliki nilai tunggal dan jenisnya sama untuk semua baris.

2.4.2 Sistem Manajemen Basis Data SMBD

Pengelolaan basis data secara fisik tidak dilakukan oleh pemakai secara langsung, tetapi ditangani oleh sebuah perangkat lunak sistem yang khusus atau spesifik. Perangkat lunak ini disebut Sistem Manajemen Basis Data SMBD atau sering juga disebut sebagai DBMS Database Manajemen System. SMBD adalah perangkat lunak yang memungkinkan para pemakai untuk mendeskripsikan, membuat, memelihara, serta mengendalikan akses ke basis data Connolly Begg, 2002 Universitas Sumatera Utara

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Analisis Sistem

Tujuan dari analisis sistem dalam pengembangan sistem pakar ini adalah untuk mendapatkan berbagai kebutuhan pengguna dan sistem, yaitu perihal masukan dan keluaran dan keluaran yang harus disediakan oleh pengguna serta di butuhkan oleh sistem. Proses tersebut akan menjadi masukan bagi proses perancangan sistem secara keseluruhan.

3.1.1 Deskripsi Sistem

Deskripsi sistem merupakan gambaran umum mengenai statu sistem yang akan dikembangkan. Sistem yang akan dikembangkan adalah “Sistem Pakar Untuk Mengidentifikasi Jenis Jagung Berdasarkan Bijinya”. Sistem ini dikembangkan untuk membantu petani, mahasiswa maupun masyarakat umum untuk dapat mengidentifikasi jenis jagung yang didasarkan pada ciri bijinya. Dengan menggunakan sistem ini nantinya seorang pengguna akan dapat mengetahui jenis jagung dengan adanya dukungan dari ciri-ciri biji yang diberikan berdasarkan fakta yang ada serta akan mendapatkan manfaat dari jagung tersebut. Sesuai dengan struktur sistem pakar secara umum, struktur sistem pakar yang digunakan dalam sistem pakar untuk mengidentifikasi jenis jagung berdasarkan ciri bijinya ini terdiri dari dua lingkungan kerja, yaitu lingkungan pengembangan dan lingkungan konsultasi. Pada lingkungan pengembangan digunakan untuk memasukkan pengetahuan dari pakar dan melakukan perbaikan pengetahuan. Sedangkan pada lingkungan konsultasi merupakan lingkungan kerja yang digunakan untuk user atau pengguna dalam memperoleh informasi. Universitas Sumatera Utara Sistem pakar untuk mengidentifikasi jenis jagung berdasarkan cirinya ini mempunyai beberapa komponen utama, yaitu: 1. Antarmuka Pengguna User Interface Antarmuka pengguna ini terdiri dari akses login untuk pakar sehingga pakar bias memanipulasi basis pengetahuan dan basis aturan yang berhubungan dengan jenis jagung. 2. Blackboard Working Memory Merupakan tempat menyimpan aplikasi sistem pakar yang berupa harddisk. 3. Basis Pengetahuan Knowledge Base Basis pengetahuan berisi tentang pengetahuan untuk pemahaman dan penyelesaian masalah. Basis pengetahuan merupakan inti dari dari status sistem pakar, yaitu berupa representasi pengetahuan dari pakar yang tersusun atas dua elemen dasar yaitu, fakta dan aturan. Basis pengetahuan yang digunakan dalam sistem pakar ini terdiri dari jenis jagung, ciri-ciri jagung, manfaat dari jenis jagung, dan kaidah produksi. 4. Mesin Inferensi Inference Engine Mesin inferensi digunakan untuk menganalisa fakta-fakta yang dimasukkan oleh pengguna sehingga dapat ditemukan kesimpulan atau solusi. Sistem pakar ini menggunakan mesin inferensi berupa penelusuran berurutan Depth-first search. Sedangkan untuk identifikasinya digunakan pelacakan ke belakang Backward Chaining . 5. Fasilitas Penjelasan Fasilitas penjelasan dalam sistem pakar ini digunakan untuk menerangkan bagaimana hasil identifikasi diperoleh.

3.1.2 Tahapan Pembangunan Sistem

Untuk membangun sistem pakar ini digunakan langkah-langkah sebagai berikut Harmon dan King, 1985: 1. Menentukan bahasa pemrograman 2 Mengidentifikasi masalah dan menganalisa pengetahuan yang akan dimasukkan kedalam sistem 3. Melakukan perancangan dan mendesain sistem Universitas Sumatera Utara 4. Membuat prototype sistem.

3.1.3 Menentukan Bahasa Pemrograman

Sistem pakar untuk mengidentifikasi jenis jagung berdasarkan cirinya dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual Basic 6.0. Bahasa pemrograman ini dipilih dengan pertimbangan bahwa bahasa pemrograman Visual Basic merupakan bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat aplikasi Windows yang berbasis GUI Graphical User Interface. Bahasa pemrograman Visual Basic ini merupakan event-driven programming yang berarti bahwa program menunggu sampai adanya respon dari pengguna berupa event atau kejadian tertentu seperti aksi tombol di klik, menu dipilih, dan lain-lain. Ketika event terdeteksi, kode yang berhubungan dengan event prosedur event tersebut akan dijalankan.

3.1.4 Identifikasi Masalah dan Pengetahuan

Pengembangan suatu sistem pakar diawali dengan mengidentifikasi masalah dan menganalisa pengetahuan yang akan dimasukkan ke dalam sistem pakar. Dalam hal ini dilakukan penentuan jenis jagung yang ada di pasaran serta ciri-ciri bijinya. Hal ini penting dilakukan karena akan menentukan pengetahuan selanjutnya yang diperlukan dalam sistem. Identifikasi dan analisa pengetahuan dilakukan dengan langkah awal menggambarkan operasi keseluruhan dari sistem pakar, yaitu : 1. Memberikan atau menampilkan seluruh ciri yang dimiliki oleh semua jenis jagung yang didasarkan pada bijinya. Pengguna akan memilih ciri yang sesuai dengan hasil pengamatannya. 2. Memberikan hasil identifikasi jenis jagung sebagai kesimpulannya. Dari ciri-ciri yang terpilih tersebut juga akan digunakan pula untuk menghitung prosentase dari jenis jagung dengan membandingkan ciri yang sesuai dengan jumlah ciri yang dimiliki jenis jagung tersebut. Universitas Sumatera Utara Proses identifikasi pengetahuan diawali dari akuisisi pengetahuan dan kemudian dilanjutkan dengan representasi pengetahuan.

3.1.4.1 Akuisisi Pengetahuan

Akuisisi pengetahuan pada sistem pakar ini didapat dari : 1. Wawancara dan diskusi yang dilakukan dengan seorang pakar, dimana pakar ini merupakan orang yang sudah banyak berpengalaman dalam penelitian mengenai jagung. 2. Beberapa buku yang berhubungan dengan pengetahuan jagung, seperti : 1 AAK Jagung AAK, 2003 2 Jagung Balit Tanaman Pangan, 1988 3 Bercocok tanam Jagung Effendi, 1984 3. Artikel-artikel dari internet.

3.1.4.2 Representasi Pengetahuan

Representasi pengetahuan bertujuan membuat struktur yang akan digunakan dalam sistem untuk membantu pengkodean pengetahuan ke dalam program. Pengetahuan direpresentasikan ke dalam format tertentu dan akan disimpan dalam suatu basis pengetahuan. Langkah-langkah atau base rules yang perlu dilakukan untuk membuat representasi pengetahuan sistem pakar ini adalah : 1. Pembuatan table keputusan decision table yang berguna untuk mendokumentasikan dan mendeskripsikan pengetahuan. 2. Pembuatan pohon keputusan decision tree yang berguna untuk menghilangkan kaidah-kaidah dengan tujuan untuk meniadakan terjadinya perulangan pertanyaan. 3. Konversi pohon keputusan menjadi kaidah produksi Sistem pakar ini terdiri dari sebuah pohon keputusan untuk identifikasi jenis jagung dan terdiri dari tabel keputusan ciri-ciri jenis jagung, serta himpunan kaidah untuk Universitas Sumatera Utara mengidentifikasi jenis jagung. Proses representasi pengetahuan untuk sistem pakar ini diawali dengan proses masuk kedalam sistem dan kemudian sistem ini akan melakukan identifikasi jenis jagung. Untuk mengidentifikasi jenis jagung diawali dengan memilih ciri-ciri biji dari jenis jagung yang sesuai dengan hasil pengamatan. Tabel keputusan ciri biji dapat dilihat pada tabel 3.1. Tabel 3.1.Tabel Keputusan untuk ciri jagung Universitas Sumatera Utara Keterangan : J1 = Jenis jagung Zea mays L. amylacea sturt jagung tepung atau flour corn. J2 = Jenis jagung Zea mays L. identata sturt jagung gigi kuda atau dent cirn. J3 = Jenis jagung Zea mays L. indurata sturt jagung mutiara atau flint corn. J4 = Jenis jagung Zea mays L. everata sturt jagung berondong atau pop corn. J5 = Jenis jagung Zea mays L. saccharata sturt jagung manis atau sweet corn. J6 = Jenis Zea mays L. tunicata sturt jagung bungkus atau pod corn. J7 = Jenis jagung Zea mays L. Ceratina jagung pulut atau waxy corn. Berdasarkan tabel keputusan ciri dari jenis jagung, maka dapat dibuat pohon keputusan yang dapat dilihat pada gambar 3.2 berikut ini. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.2 Pohon Keputusan Berdasarkan analisis dari tabel keputusan dan pohon keputusan pada gambar 3.2 maka dapat dibuat himpunan kaidah produksi data cirri jenis jagung dengan menggunakan IF- THEN. Dimana IF merupakan informasi masukan sedangkan THEN merupakan konklusi atau kesimpulan. Himpunan kaidah tersebut adalah sebagai berikut : Kaidah 1 Jenis jagung Zea mays L. amylacea sturt IF [BB02] Bentuk bijinya agak bulat AND [EB01] Endospremnya berisi tepung AND [SB01] Bijinya bersifat lunak AND [WB01] Warna bijinya kuning OR [WB02] Warna bijinya putih THEN [J1] Jenis jagung Zea mays L. amylacea sturt Kaidah 2 Jenis jagung Zea mays L. identata sturt IF [BB01] Bentuk bijinya seperti gigi geraham AND [BB04] Bentuk bijinya panjang AND [BB05] Bentuk bijinya seperti baji AND [BB06] Bentuk bijinya bersudut AND [BO01] Berat bijinya 0,3 - 0,5 Universitas Sumatera Utara AND [MB02] Permukaan bijinya keras AND [MB06] Bagian tepinya diselubungi pati keras AND [WB01] Warna bijinya kuning OR [WB02] Warna bijinya putih THEN [J2] Jenis jagung Zea mays L. identata sturt Kaidah 3 Jenis jagung Zea mays L. indurata sturt IF [BB02] Bentuk bijinya agak bulat AND [BO02] Berat bijinya 0,1 - 0,7 41 AND [MB01] Permukaan bijinya bersinar AND [MB03] Permukaan bijinya agak keras AND [MB05] Seluruh permukaan bijinya diselubungi pati keras AND [SB02] Bijinya sangat keras AND [UB01] Ukuran bijinya kecil AND [WB01] Warna bijinya kuning OR [WB02] Warna bijinya putih OR [WB04] Warna bijinya merah THEN [J3] Jenis jagung Zea mays L. indurata sturt Kaidah 4 Jenis jagung Zea mays L. everata sturt IF [BB04] Bentuk bijinya agak meruncing AND [BB07] Bentuk bijinya pipih AND [BB08] Bentuk bijinya bulat AND [BO03] Berat bijinya 0,08 - 0,13 AND [SB03] Bijinya bersifat keras AND [UB01] Ukuran bijinya kecil AND [WB01] Warna bijinya kuning OR [WB02] Warna bijinya putih THEN [J4] Jenis jagung Zea mays L. everata sturt Kaidah 5 Jenis jagung Zea mays L. amyleasaccharata sturt IF [EB01] Endospermnya berwarna bening AND [KB01] Kulit bijinya tipis 42 AND [WB05] Warna bijinya jernih Universitas Sumatera Utara THEN [J5] Jenis jagung Zea mays L. amyleasaccharata sturt Kaidah 6 Jenis jagung Zea mays L. saccharata sturt IF [BB02] Bentuk bijinya agak bulat AND [UB01] Ukuran bijinya kecil AND [WB02] Warna bijinya putih OR [WB04] Warna bijinya merah THEN [J6] Jenis jagung Zea mays L. saccharata sturt Kaidah 7 Jenis jagung Zea mays L. tunicata sturt IF [EB01] Endospremnya berisi tepung lunak AND [MB04]Permukaan bijinya mengkilap AND [SB03] Bijinya bersifat keras AND [UB01]Ukuran bijinya kecil AND [WB02] Warna bijinya putih OR [WB04]Warna bijinya merah OR [WB05] Warna bijinya jernih OR [WB06] Warna bijinya buram THEN [J7] Jenis jagung Zea mays L. tunicata sturt

3.2 Perancangan Sistem