Data Penelitian HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II PERSERO

A. Data Penelitian

1. Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Perkebunan Nusantara II Persero didirikan pada tanggal 11 Maret 1996 berdasarkan Akta Notaris Harun Kamil, SH No.35. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman dengan surat keputusan No. C2-8330.HT.01.01. Pendirian perusahaan merupakan hasil peleburan PT.Perkebunan II Persero dan PT. Perkebunan IX Persero berdasarkan peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 7 tahun 1996, kemudian diperbaharui dengan Akte Notaris Sri Rahayu Prasetyo, SH. No. 7 tanggal 08 Oktober 2002. Perusahaan berkantor pusat di Tanjung Morawa, Kabupaten DeliSerdang,Provinsi Sumatera Utara. PT. Perkebunan Nusantara II Persero memiliki 32 unit kebun yang mengelola budidaya Kelapa Sawit, Karet, Kakao, Tembakau dan Tebu, termasuk didalamnya 8 unit Pabrik Kelapa Sawit PKS, 2 unit Pabrik Gula PG, 1 unit Pabrik Fraksionasi PFS, 1 unit Pabrik Lateks Pekat, 2 unit Pabrik Crumb Rubber, 3 unit Pabrik RSS, 4 unit Pabrik Kakao, 4 unit Rumah Sakit RS, 1 unit Bengkel Pusat BP, 1 unit BAlai Penelitian Tembakau Deli BPTD, dan 1 unit Risbang Riset dan Pengembangan Tebu. Semua Kebun Unit Usaha tersebut dikelompokkan menjadi 6 enam Distrik Unit Usaha DUU dan 1 satu unit Kebun Pengembangan, adapun pengelompokkan Distrik Unit Usaha DUU adalah sebagai berikut: Distrik Tanaman Tahunan Rayon Utara, Distrik Tanaman Tahunan Rayon Tengah, Distrik Tanaman Tahunan Rayon Selatan, Distrik Tanaman Tebu, Distrik tanaman Tembakau dan Distrik Rumah Sakit. Sedangkan pengelompokkan Kebun Universitas Sumatera Utara Pengembangan adalah : Kebun Arso dan Prafi didaerah Papua. Masing-masing Distrik Unit Usaha DUU dipimpin oleh 1 satu orang Manajer sementara Kebun Pengembangan dipimpin oleh masing-masing Manejer Kebun. Perseroan ini bertujuan untuk melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program pemerintah dibidang ekonomi dan pembanguna nasioanal umumnya, khususnya di sector pertanian dalam arti seluas-luasnya. Untuk tujuan tersebut perseroan menjalankan usaha meliputi sebagai berikut : 1. pengusahaan budidaya hutan tanamana perkebunan. 2. produksi barang setengah jadi atau barang jadi. 3. perdagangan atau pemasaran hasil produksi. 4. pengembangan usaha bidang perkebunan, agrowisata dan agrobisnis.

2. Struktur Organisasi Perusahaan

Sesuai dengan surat keputusan Menteri Pendayagunaan BUMN RI No.KEP-057M- PBUMN1998 tanggal 28 September 1998, susunan direksi dapat dilihat sebagai berikut: 1. Direktur Utama Direktur Utama bertanggung jawab kepada Rapat Umum Pemegang Saham dan Dewan Komisaris. 2. Direktur Produksi Direktur Produksi bertanggung jawab kepada Diektur Utama, kepada Rapat Umum Pemegang Saham dan Dewan Komisarus, yang mengeloala bidang tanaman, produksi, teknik dan teknologo, pengelolaan dan sarana lainnya yang berkaitan dengan fungsinya. 3. Direktur Keuangan Universitas Sumatera Utara Direktur Keuangan bertanggung jawab kepada Direktur Utama, kepada Rapat Umum Pemegang Saham dan Dewan Komisaris yang mengelola bidang akuntansi dan keuangan. 4. Direktur Pemasaran Direktur Pemasaran bertanggung jawab kepada Direktur Utama, kepda Rapat Umum Pemegang Saham dan Dewan Komisaris yang mengeloala bidang pemasaran dan pengadaan. 5. Direktur Sumber Daya Manusia Umum Direktur Sumber Daya MAnusia Umum bertanggung jawab kepada Direktur Utama, kepada Rapat Umum Pemegang Saham dan Dewan Komisaris, yang mengelola bidang personalia, pengembangan sumber daya manusia, bidang umum, secretariat dan rumah sakit, masalah hubungan antar kerja, sosial umum, keamanan dan kesehatan. Sesuai dengan surat Keputusan Direksi PTPN II No.II.0KptsR.021998 tanggal 9 juni 1998 dan diperbaharui dengan surat No.II.0Kptsr052001 tanggal 2 Juli 2001 ditetapkan susunan kepala bagian sebagai berikut :

1. Bagian Sekretariat

Bagian Sekretariat berfungsi sebagai pambantu Direksi dibidang yang berhubungan pengelolaan keskretariatan perusahaan hubungan masyarakat, rumah tangga kantor direksi, bertanggung jawab kepada Direktur SDMUmum.

2. Bagian Satuan Pengawasan Intern

Bagian Satuan Pengawasan Intern bertugas membantu direksi melaksanakan dan bertanggung jawab atas kelancaran tugas pekerjaan dibidang pengawasan intern berdasarkan norma pemerikasaan dan pedoman pemeriksaan umum, keuanagn operasional serts kebijakan pengawasan, bertanggung jawab kepada Direktur Utama.

3. Bagian Pengkajian dan Pengembangan

Universitas Sumatera Utara Bagian Pengakajian dan Pengembangan berfungsi me,mbantu direksi dalam melaksanakan tugas dn kebijakan yang telah digariskan oleh direksi. Melaksanakan perncanaan, pengorganisasian, pengendalian, pengawasan serta melakukan pengkajian dan pengembangan seluruh sumber daya perusahaan, bertanggung jawab kepada SDmUmum.

4. Bagian Tanaman Tahunan

Bagian Tanaman Tahunan berfungsi membantu direksi dalam melaksanakan fungsi perncanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian serta pengawasan yang menyagkut pekerjaan-pekerjaan dibidang tanaman tahunan, bertanggun jawab kepada direktur produksi.

5. Bagian Tanaman Semusim

BAgian Tanaman Semusim berfungsi membantu direksi dalam melaksanakan fungsi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian serta pengawasan yang menyangkut pekerjaan-pekerjaan dibidang tanaman tahunan, bertanggung jawab kepada direktur produksi.

6. Bagian Teknik

Bagian Teknik bertugas membantu direksi dalam melaksanakan fungsi perencanaan, pengirganisasian, pengendalian dan pengawasan dibidang teknik, bertanggung jawab kepada direktur produksi.

7. Bagian Pengolahan

Bagian Pengolahan berfungsi membantu direksi melaksanakan fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengendalian dan pengawasan dibidang pengolahan, meliputi Universitas Sumatera Utara administrasi, teknik serta melaksanakan fungsi manajemen dalam meningkatkan system mutu produksi, bertanggung jawab kepada direktur produksi.

8. Bagian Pengendalian Mutu dan Lingkungan

Bagian PML berfungsi membantu direksi melaksankan fungsi-fungsi manajemen dalam melaksanakan system dan prosedur yang dapat mempertahankan dan meningkatkan mutu hasil produksi dan kinerja lingkungan, bertanggung jawab kepada direktur produksi.

9. Bagian Keuangan

Bagian Keuangan berfungsi membantu direksi untuk menjalankan kebijakan Direksi serta melaksankan fungsi-fungsi manajemen dalam bidang keuangan, perpajakan dan asuransi asset perusahaan serta penyusunan rencanakerja dan anggaran perusahaan, bertanggung jawab kepada direktur keuangan.

10. Bagian Akuntansi

Bagian Akuntansi berfungsi membantu direksi untuk menjalankan kebijakan direksi dibidang akuntansi serta melaksankan fungsi analisa hasil usaha, memberiakn data masukan pada direksi mengenai permasalahan akuntansi, bertanggung jawab kepada direktur keuangan.

11. Bagian Pengadaan Barang

Bagian Pengadaan berfungsi membantu direksimelaksankan fungsiperncanaan, pengorganisasian, pengendalian dan pengawasan dibidang pengadaan, bertanggung jawab kepada direktur pemasaran.

12. Bagian Pemasaran

Universitas Sumatera Utara Bagian Pemasaran berfungsi membantu direksi melaksanakan fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengendalian dan pengawasan dibidang pemasaran, bertanggung jawab kepda direktur pemasaran.

13. Bagian Personalia

Bagian Personalia berfungsi membantu direksi melaksankan fungsi-fungsi manajemen yang mencakupkeiatan administrasi karyawan, pensiun karyawan dan penyelenggaraan pemenuhan sosial dan kesejahteraan serta hubungan antar kerja, bertanggunh jawab kepada Direktur SDMUmum.

14. Bagian Pengembangan SDM

Bagian Pengembangan berfungsi membantu direksi melaksankan fungsi-fungsi manajemen dalam pengembangan sumber daya manusia yang mencakup kegiatan pendidikan dan latihan keselamatan dan kesehatan kerja dan pelayanan kesehatan, bertanggung jawab kepada Direktur SDM Umum.

15. Bagian Umum

Bagian Umum berfungsi membantu direksi melaksankan fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengendalian dan pengawasan dibidang sosial ekonomi, kesejahteraan, bina mental, hokum dan agrarian, bertanggung jawab kepada Direktur SDMUmum.

16. Bagian pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi

Bagian PUKK berfungsi membantu direksi untuk melaksankan fungsi-fungsi manajemen dalam merencanakan, mengawasi penyaluran bantuan dan pembinaan terhadap pengusaha kecil dan koperasi, bertanggung jawab kepada Direktur SDMUmum. Bagan Struktur Organisasi PT. Perkebunan Nusantara II Terlampir Universitas Sumatera Utara

3. Kedudukan Auditor Intern dalam Organisasi

Dari struktur organisasi PT. Perkebuanan Nusantara II terlampir dapat dilihat bahwa kedudukan internal auditor bagian internal audit pada PTPN II dilaksanakan oleh Satuan Pengawasan Intern yang memiliki kedudukan langsung dibawah direktur utama. Dengan kedudukan seperti ini Satuan Pengawasan Intern mempunyai kebebasan independensi yang cukup besar terhadap pelaksanaan pemeriksaan dalam perusahaan. Dalam melaksanakan tugasnya Satuan Pengawasan Intern mendapatkan instruksi langsung dari direktur utama dan menyampaikan laporannya kepada direktur utama. Gambar 4.1 Kedudukan SPI pada PTPN II Persero Medan Sumber : PTPN II Persero Medan Satuan pengawasan intern dipimpin oleh seorang kepala biro yang diangkat langsung oleh direktur utama. Sedangkan pegawai-pegawainya disusun dan diajukan oleh kepala biro untuk disahkan oleh direktur utama dan kegiatannya diatur dan dilaksankan berdasarkan uraian – uraian tugas job description serta perintah yang telah ditetapkan oleh direktur utama. Dengan posisi yang demikian satuan pengawasan intern merupakan staf direktur utama yang menjalankan tugas pengawasan dan pemeriksaan dalam arti dia memiliki wewenang untuk : RUPS Dewan Komisaris Satuan Pengawasan Intern Direktur Utama Direktur Keuangan ,produksi, SDM,Pemasaran Universitas Sumatera Utara 1. Melaksankan pengawasan dan pemeriksaan. 2. Memberikan saran dan rekomendasi kepada direktur utama atas hasil pemeriksaannya. Apabila dalam pelaksanaan pemeriksaan ditemukan sesuatu hal yang merupakan ketimpangan, satuan pengawasan intern tidak diperkenankan mengambil tindakan langsung pada satuan administrasi yang diperiksanya. Satuan pengawasan intern hanya menyampaikan laporan hasil pemeriksaannya kepada direktur utama, kemudian memberikan rekomendasi dan saran tindakan preventif maupun represif terhadap semua bentuk penyimpangan kepada pejabat yang berwenang dan juga kepda direktur utama. Satuan pengawasan intern tidak mempunyai kewenangan menjalankan fungsi eksekutif dalm hal decision making pengambilan keputusan karena eksekutiflah yang dapat mengambil tindakan itu. Dalam posisi seperti ini suatu pengawasan intern dapat bergerak dengan bebas melakukanpemeriksaan terhadap masing-masing satuan administrasi tanpa ada kekhawatiran ataupun tekanan dari pihak atau satuan administrasi yang diperiksanya. Sepanjang kebebasan itu menyangkut tugas pemerikasaan. Sekalipun kedudukan satuan pengawasan intern sama dengan satuan administrasi yang lain yaitu sama-sama berada dibawah direktur utama, ia dapat bekerja dengan bebas karena bagian audit intern terlepas dari tugas-tugas operasional perusahaan sehingga dengan sendirinya ia tidak akan melakukan suatu kegiatan sebagaimana delakukan oleh satuan administrasi yang akan diperiksanya. Unit organisasi yang diperiksa oleh internal auditor wajib memberikan dukungan sepenuhnya atas kelancaran pelaksanaan audit yang dilakukannya. Dukungan itu berupa penyediaan data dan informasi yang berhubungan dengan unit pemeriksaan dan kebebasan untuk melakukan pemeriksaan fisik. Universitas Sumatera Utara Untuk mendukung agar hsil pemeriksaan cukup objektif, satuan pengawasan intern telahmemiliki struktur organisasi yang dilengkapi dengan uraian fungsi dan tugas serta pedoman untuk membuat laporan. Struktur organisasi satuan pengawasan intern dapat dilihat seperti bagan berikut ini : Gambar 4.2 Struktur Satuan Pengawasan Intern Sumber : PTPN II Persero Medan Dari bagan organisasi tersebut dapat dilihat bahwa satuan pengawasan intern dipimpin oleh seorang kepala biro Satuan Pengawasan Intern, dan satuan pengawasan intern ini dibagi atas empat urusan, yaitu: 1. Urusan pengawasan bidang tanaman 2. Urusan pengawasan bidang teknik 3. Urusan pengawasan bidang pengolahan 4. Urusan pengawasan administrasi umum dan keuangan KEPALA BIRO SPI Kaur Pengawasan Tanaman Kaur Pengawasan Tekhnik Kaur Pengawasan Pengolahan Kaur Pengawasan Administrasi Umum Keuangan Staff Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan Staff Staff Staff Universitas Sumatera Utara Seperti telah disebutkan bahwa satuan pengawasan intern dipimpin oleh kepala biro. Sesuai dengan surat instruksi direktur utama telah ditetapkan mengenai tugas, kewajiban, wewenang serta tanggung jawab satuan pengawasan intern untuk melaksanakan tugas dan kewajiban direksi yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan terhadap pekerjaan dan persoalan yang berhubungan dengan pengawasan biaya, analisa, pengawasan intern dan pengawasan fisik. Uraian dan pembagian tugas kepala Satuan Pengawasan Intern adalah sebagai berikut : 1. Merencanakan dan merumuskan kebijaksanaan maupun program mengenai masalah- masalah yang berhubungan dengan pemeriksaan dan pengawasan. 2. Melaksanakan pemeriksaan dan pengawasan baik fisik, financial maupun administrasi dan penghematan harta kekayaan perusahaan. 3. Membuat analisa dan evaluasi dari kebijaksanaan yang telah ditempuh. 4. Mengamati dan mengendalikan pelaksanaan kebijksanaan direksi yang telah digariskan. 5. Mengevaluasi dan menyusun rencana-rencana perbaikan untuk meningkatkan daya guna perusahaan. 6. Membuat norma-norma dari seluruh kegiatan perusahaan. 7. Mengkoordinir pembuatan data dan laporan-laporan terhadappihak luar dan laporan dewan komisaris. Selanjutnya masing – masing urusan dalam satuan pengawasan intern juga mempunyai tugas, yang secara umum disebutkan di bawah ini : 1. melaksanakan tugas – tugas yang dibeikan oleh kepala satuan pengawasan intern. 2. membantu kepala satuan mengkoordinasi tugas – tugas bidang teknis dan teknologi, bidang tanaman, bidang pengolahan, bidang keuangan dan administrasi. Universitas Sumatera Utara 3. memeriksa dan mengevaluasi efektivitas pengawasan bagian – bagian atau unit dalam bidang tugasnya, baik pelaksanaanya maupun kelengkapannya. 4. memeriksa dan menganalisa laporan terhadap norma atau anggaran yang telah ditetapkan. 5. membuat program audit, baik jangka pendek maupun jangka panjang. 6. memeriksa kertas kerja audit. 7. mengkoordinasi tugas – tugas audit. 8. membantu mempersiakan laporan hasil pemeriksaan. 9. membantu menyiapkan rekomendasi untuk tindakan – tindakan perbaikan. Dari uraian di atas dapat dikemukakan bahwa kedudukan auditor intern didalam perusahaan mempunyai pengaruh dalam kebebasannya melakukan pemeriksaan saja, tetapi perlu adanya keahlian yang memadai dan pengalaman yang cukup bagi auditor intern agar dapat membantu pimpinan perusahaan didalam mengambil keputusan. Pendayagunaan personil yang ada dalam unit audit intern akan mempunyai hasil bila senantiasa dilakukan peningkatan didalam suatu pemeriksaan yang dilaksankan yaitu dengan mempebaiki mutu dan kemampuan auditor intern sendiri melalui pendidikan tambahan yang diberikan dan latihan – latihan yang dapat meningkatkan kecakapan dalam pemeriksaan.

4. Fungsi Auditor Intern

Di dalam uraian sebelumnya telah diungkapkan bahwa yang melaksanakan fungsi inernal audit pada PT. Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa adalah satuan pengawasan intern. Bagian ini dibentuk dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi usaha yang telah digariskan perusahaan. Adapun tujuan dari dibentuknya satuan pengawasan intern adalah untuk membantu direktur utama perusahaan untuk melakukan pengawasan atas hal – hal yang berhubungan Universitas Sumatera Utara dengan masalah – masalah keuangan, pembelian, pembukuan, proyek, produksi jasa dan umum serta pengawasan pelaksanaan yang mencakup perencanaan dan koordinasi agar tercapai efisiensi dalam perusahaan secara menyeluruh. Pada dasarnya satuan pengawaan intern tidak bertanggung jawab secara langsung terhadap kelemahan yang ada di perusahaan. Satuan pengawaan intern hanya berkewajiban melakukan pemeriksaan dan selanjutnya hasil pemeriksaan inilah yang dipakai oleh direktur utama untuk melakukan tindakan perbaikan. Tegasnya pelaksanaan operasi secara tepat dan cermat adalah tanggung jawab langsung manajemen sedngkan kewajibansatuan pengawasan intern hanyalah menilai keampuhanpengawasan uang dilakukan oleh manajemen pada semua kegiatan dan melaporkan temuan – temuan yang menghambat operasi perusahaan. Ruang lingkup pemeriksaan, tidak terbatas pada bidang akuntansi dan catatan keuangan saja. Adapun ruang lingkup pemeriksaan tersebut adlah sebagai berikut : a. Pemeriksaan atas keuangan dan ketaatan pada peraturan peundang-undangan. Dlam hal ni pemeriksaan mencakup pemeriksaan transaksi, perkiraan, kegiatan, fungsi dan pertanggungjawaban keuangan bagian atau perusahaan sesuai dengan ruang lingkup pemeriksaan yang ditentukan dalam penugasan pemeriksaan. b. Penilaian tentang daya guna dan kehematan dalam penggunaan sarana yang tersedia. Penilaian ini bertujuan untuk menentukan apakah perusahaan, bagian atau kegiatan yang diperiksa telah mengelola atau menggunakan sumber daya seperti uang, peralatan, barang, sumber daya manusia dan sebagainya yang tersedia secara berdaya guna dan berhasil guna. Dalam menilai daya guna dan kehematan, auditor harus memperhatikan apakah pimpinan perusahaan, bagian atau kegiatan yang dieriksa telah mengusahakan Universitas Sumatera Utara sepenuhnya untuk memelihara sumber daya guna membatasi pengeluaran ampai pada tingkat yang minimal. c. Penilaian tentang hasil guna atau manfaat yang direncanakan dari suatu kegiatan atau program. Penilaian meliputi penyelidikan apakah hasil atau manfaat yang dicapai sampai saat pemeriksaan program atau kegiatan yang ditetapkan telah dilaksanakan secara berhasil guna.

5. laporan Auditor Intern dan Tindak Lanjutnya

Satuan pengawasan intern membuat laporan hasil kerjanya untuk mempertanggungjawabkan hasil kerjanya. Dalam melakukan tugas ini, satuan pengawasan intern mempunyai kelengakpanpemeriksaan seperti :

1. Norma Pemeriksaan

Satuan pengawasan intern PT. Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa – Medan telah mempunyai suatu kaidah atau ukuran dalam melaksanakan pemeriksaan agar dicapai mutu pelaksanaan pemeriksaan dan mutu laporan pemeriksaan yang dikehendaki. Kaidah atau ukuran ini disebut Norma Pemeriksaan yang berisi : a. Norma Umum Pemeriksaan mengatur tentang ruang lingkup pemeriksaan terhadap obyek yang diperiksa, baik terhadap keuangan maupun mengenai peraturan perundang-indangan.pejabat yang berwenang dalam menetapkan tugas pemerksaan harus mempertimbangkan kebutuhan pemakai hasil pemeriksaan. Universitas Sumatera Utara b. Norma Pelaksanaan Pemeriksaan pekerjaan pemeriksaan harus direncanakan sebaik-baiknya, dan para pelaksana pemeriksaan harus diawasi dan dibimbing dengan sebaik-baiknya. Dalam melaksanakan tugasnya,para auditor harus waspada terhadap situasi atau transaksi yang dapat menunjukkan kemungkinan adanya penyimpangan, penyelewengan serta tindakan yang tidak sah. c. Norma Pelaporan Pemeriksaan auditor intern harus melaporkan hasil pemeriksaan sesuai dengan penugasan yang ditetapkan. Laporan tersebut harus dibuat secara tertulis dan disampaikan kepada pejabat yang berwenang tepat pada waktunya agar bermanfaat. d. Norma Tindak Lanjut auditor intern harus mengikuti tindak lanjut atas temuan – temuan pemeriksaan yang dilaporkan untuk memastikan bahwa tindakan yang tepat telah diambil dan dilaksankan. Norma ini mewajibkan satuan pengawasan intern an para pemeriksanya berupaya agar sasaran tindak lanjut dilaksankan oleh pihak manajemen serta mengikuti tndak lanjut untuk memastikan bahwa tindakan yang tepat telah dilaksanakan oleh pihak manajemen.

2. Audit Program

Program pemeriksaan adalah suat tindakan atau langkah – langkah yang terperinci dan sistematis dari prosedur pemeriksaan yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan pemeriksaan. Hal ini diperlukan agar pelaksanaan pemeriksaan dapat terarah.pada PT. Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa – Medan audit program sudah ada sehingga dalam melaksanakan pemeriksaan sudah dapat memahamitujuan, jenis dan tugas pemeriksaannya. Universitas Sumatera Utara

3. Kertas Keja Pemeriksaan

Kertas kerja pemeriksaan merupakan alat kerja yang dipakai oleh petugas pemeriksa dalam melakukan pemeriksaan dan disebut juga dengan dokumen pemeriksaan. Isinya berupa catatan – catatan mengenai perencanaan dan surveipendahuluan, audit program dan hasil – hasil pemeriksaan. Kertas kerja ini dibuat sejak auditor memulai pelaksanaan pemeriksaan sampai laporan selesai. Kertas kerja pemeriksaan merupakn pendudkung atas prosedur dan norma yang dijalankan dalam rangka pemeriksaan. Perusahaan menyimpan dokumen pemeriksaan ini sebagai bukti pelaksanaan pemeriksaan atas prosedur dan pengujian yang dilakukan. Sumber informasi dikumpulkan, dianalisa dan disimpulkan sesuai dengan pemeriksaan yang dilakukan. Kertas kerja pemeriksaan sangat penting artinya bila dilihat manfaatnya antara lain : a. Merupakan dasar penyusunan laporan hasil pemeriksaan. b. Merupakan alat bagi atasan untuk mereview dan mengawasi pekerjaan para pelaksana pemeriksaan. c. Merupakan alat pembuktian dari laporan hasil pemeriksaan. d. Menyajikan data untuk keprlaun referensi. e. Merupakan salah satu pedoman untuk tugas pemeriksaan berikutnya.

4. Laporan Hasil Pemeriksaan

Sebelum menyelenggarakan penyusunan laporan, auditor mengadakan pengujian kelengkapan prosedur audit untuk meyakini kecermatan hsil pemeriksaan. Setelah auditor merasa yakin berubah laporan hasil pemeriksaan disusun. Laporan tersebut adalah saranakomunikasi yang resmi dan sangat penting bagi auditor untuk menyampaikan informasi tentang temuan, kesimpulan dan saran sertarekomendasi kepada pejabat – pejabat yang Universitas Sumatera Utara berwenang yang melaksanakan saran dan rekomendasi atau yang perlu mengetahui informasi tersebut. Penyusunan laporan auditor dengan criteria yang diatur dalam norma pelaporan Satuan Pengawasan Intern adalah sebagai berikut : a. Laporan disajikan secara tertulis. b. Laporan disesuaikan dengan penugasan yang ditetapkan. c. Laporan diserahkantepat waktunya agar informs dapa bermanfaat sepenuhnya. d. Kalimat yang digunakan sederhana, jelas,singkat, dan mudah dimengerti. e. Memuat temuan dan kesimpulan pemriksaan secara objektif. f. Memberikan saran tindak lanjut yang konstruktif. g. Lebih mengutamakan usaha perbaikan atau penyempurnaan daripada kritik. h. Mengungkapkan hal – hal yang msih merupakan masalah yang belum dapat diselesaikan sampai berakhirnya pemeriksaan, bila ada. i. Mengemukakan pengakuan atas suatu putusan atau suatu tindakan perbaikan yang telah dilaksanakan itu dapat diterapkan di bagian lain. j. Mengemukakan penjelasan pejabat objek yang diperiksa mengenai hasil pemeriksaan. k. Laporan harus lengkap, layak dan teliti. Laporan hasil pemeriksaan merupakan suatu laporan yang dibuat dengan berpedoman pada buku pedoamn Penyusunan Kerja Pengawasan Tahunan PKPT. Laporan hasil pemeriksaan satuan pengawasan intern disusun dalam bentuk :

1. Laporan Hasil Pemeriksaan LHP Keuangan

Laporan hasil pemeriksaan keuangan memuat unsur – unsur sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 1.a. Kesimpulan dan saran Pada bagian ini diuraikan masalah ataupun temuan –temuan yang perlu mendapat perhatian dari manajemen.jika diperlukan, tindak lanjut ataupun saran perbaikan akan dikemukakan di atas. 1.b. Laporan kegiatan yang diperiksa Dalam bagian ini diuraikan laporan kegiatan yang diperiksa, misalnya : a laporan keuangan neraca dan perhitungan laba rugi. b Laporan Produksi. c Laporan penjualan. 1.c. Hasil Pemeriksaan Pada bagian ini dimuat hal umum dan uraian hasil pemeriksaan. 1.c.1 Umum : a Ruang lingkup dan periode pemeriksaan. b Uraian temuan masalah organisasi obyek yang diperiksa secara singkat. c Uraian temuan masalah administrasi objek yang diperiksa secara singkat. 1.c.2 Uraian hasil pemeriksaan a. system pengawasan akuntansi. b. kelengkapan dan kewajaran laporan oertanggungjawaban keuangan. c. ketaatan terhadap ketentuan –ketentuan yang berlaku teramsuk ketaatan terhadap waktu penerbitan laporan. d. pengamanan kekayaaan perusahaan dalam hal adanya kasus – kasus kebocoran atau korupsi yang merugikan perusahaan. e. pengkajian ulang review analisa laporan keuangan. f. informasi khusus yang bertalian dengan gejala praduga korupsi serta hambatan – hambatan yang bertalian dengan perusahaan. g. komentar dalam hal perusahaan mengalami kondisi keuangan yang terus menerus memburuk. h. komentar ats penyimpangan atau ketidaktaatan terhadap ketentuan – ketentuan yang berlaku. Universitas Sumatera Utara i. rekomendasi terhadap temuan – temuan yang perlu mendapat perhatian direksi. 1.d. lampiran Pemeriksaan Bagian ini berisi daftar – daftar perincian lebih lanjut dari laporan kegiatan yang diperiksa, informasi tambahan yang disajikan pihak yang diperiksa dan komentar auditor.

2. Laporan Hasil Pemeriksaan operasional

Laporan hasil pemeriksaan operasional memuat unsure - unsur sebagai berikut : 2.a. Ringkasan hasil pemeriksaan dan rekomendasi saran tindak. Ringkasan bersumber dari uraian hsil pemeriksaan, dengan demikian tidak ada ringkasan yang diuraikan tidak terdapat dalam bagian ini. Ringkaan hasil pemeriksaan dan rekomendasi ini memuat : a. temuan yang disajikan secara singkat dan jelas dari temuan yang diuraikan pada uraian hasil pemeriksaan. b. rekomendasi yang ditujukan kepada pejabat yang berwenang mengambil keputusan. c. komentar pejabat yang bertanggung jawab yang diuraikan secara singkat. 2.b. Pendahuluan Pada bagian ini disajikan data umum untuk memudahkan laporan, seperti : a ruang lingkup pemeriksaan meliputi : - Lokasi yang dicakup dalam pemeriksaan. - Pembatasan dan keterbatasan dalam pelaksanaan pemeriksaan dan pengaruhnya terhadap temuan yang ditemukan. - Uraian singkat mengenai tujuan pemeriksaan. Contoh 1 : Pemeriksaan pada bagian keuangan dilaksanakan dengan tujuan : Universitas Sumatera Utara - Untk mengetahui apakah pelaksanaan pekerjaan disertai dengan persetujuan direktur. - Untuk mengetahui sampai sajauhmana tertib administrasi dilakukan. Contoh: Pemeriksaan pada bagian keuangan yang meliputi pemeriksaan terhadap tugas pokok dan tanggung jawab daripada seksi – seksi yang ada dalam lingkungan bagian keuangan, personalianya dan tata kerjanya. b Penjelasan singkat tentang kegiatan yang diperiksa, meliput i : 1. Organisasi Menguraikan secara singkat mengenai organisasi dan pimpinan yang bertanggung jawab sebagai pejabat yang akan memberikan komentar dan yang akan melaksanakan rekomendasi. 2. Latar belakang kegiatan yang diperiksa Menggambarkan secara jelas mengenai sejarah, perkembangan an maksud diadakannya kegiatan tersebut. 3. Tujuan Kegiatan Menguraikan kegiatan objek dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan. 4. Ukuran kegiatan yang diperiksa. Diuraikan mengenai ukuran rwlatif dari objek yang diperiksa terhdap keseluruhan kegiatan meliputi lokasi dan sarana yang terkait didalamnya. 5. Administrasi dan pengawasan manajemen. Diuraikan secara ringkas keadaan administrasi dan system pengawasan manajemen yang berlaku pada unit organisasi. 2.c. Hasil Pemeriksaan Universitas Sumatera Utara Pada bagian ini diuraikan temuan serta rekomendasinya sebagai pesanan pokok yang hendak diutamakan kepada pemakai laporan. Sehingga diusahakan agar pembaca laporan mudah memahami apa yang terjadi, sebab terjadinya, pengaruh dan saran tindak lanjut untuk mengatasinya. Temuan merupakan uraian mengenai keadaan yang sebenarnya terjadi tolak ukur criteria, sebab penyimpangan dan akibat penyimpangan. Penyajian temuan hendaknya memuat analisa kuantitatif tentang kerugian dan masalah yang timbul akibat penyimpangan dari ketentuan yang berlaku, terjadinya pemborosan dan tidak efektifnya kegiatan operasi perusahaan. Dalam hal ini terdapat perbedaan pendapat antara auditor internal objek yang diperiksa maka kedua-duanya diiungkapakan dalam laporan. Rekomendasi merupakan uraian tindakan yang harus dilakukan dalam upaya mencegah terjadinya penyimpangan. Rekomendasi diberikan dengan mempertimbangkan omentar pejabat yang bertanggungjawab. Pada rekomendasi hendaknya disajikan dengan jelas apa yang harus diperbaiki,langkah – langkah yang harus ditempuh dan siapa yang bertanggung jawab melaksanakan perbaikan. Bagi internal audit laporan tersebut merupakan perwujudan dari fungsi pengawasan yang dipercayakan oleh pimpinan perusahaan perusahaan . bagi bagian yang diaudit, laporan audit berguna sebagai bahan evaluasi atas kemajuan yang dicapai ataupunkelemahan yang ada selama ini.dengan diterbitkannya laporan ini diharapkan objek yang diaudit dapat memperbaiki prestasi kerja untuk masa mendatang. Sehubungan dengan bentuk laporan audit, dalam hal ini di PT. Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa – Medan tidak menetapkan standar – standar khusus. Akan tetapi hanya berpedoman kepada criteria yang bersifat umum antara lain harus disusun secar cermat, jelas, teratur, singkat,dan tepat waktu. Universitas Sumatera Utara Pada PT. Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa – Medan laporan internal auditor disampaikan dalam 2 bentuk yaitu bentuk lisan dan tulisan. Pemeriksaan rutin dilaporkan dalambentuk tertulis dan pemeriksaan khusus mendadak dilaporkan dalam bentuk lisan. Selanjutnya akan diuraikan lebih lanjut tentang laporan tertulis yang dibuat internal auditor untuk menyampaikan pertanggung jawaban secara resmi kepada pemberi tugas pemeriksaan.laporan tertulis disusun dalam system berikut : 1. Kesimpulan hasil Pemeriksaan. Berkaitan dengan system internal control yang ada dan saran perbaikan bila ditmukan kekurangan atau kesalahan yang dijumpai selama pemeriksaan. 2. Pelaksanaan Pemeriksaan. a. Sifat pemeriksaan apakah rutin atau khusus. b. Jangka waktu lamanyapemeriksaan yang dilakukan selama2 dua kali setahun. c. Nama – nama pemeriksa serta penentuan daerah pemeriksaan. 3. Hasil Pemeriksaan Memuat perincian item –item yang diperiksa dengan menyebutkan langkah yang telah dilakukan dan hasil – hasil yang ditemukan dalm rangka pemeriksaan besertapandangan atau saran yang perlu diberikan. 4. Lampiran Memuat daftar table, perhitungan – perhitungan, dan lain – lain yang merupakan kertas kerja pemeriksaan yang bertujuan untuk lebih memperjelas data laporan. Sedangkan laporan lisan adalah laporan yang didasari atas adanyatemuan material yang diperoleh dari hasil pemeriksaan rutin yang dinggap perlu ditelusuri lebih lanjut. Laporan lisan ini dapat membantu pimpinan untuk mempergunakan informasi dengan mudah dan cepat secar Universitas Sumatera Utara akurat sehingga pimpinan dapat langsung menagmbil tindakan –tindakan yang dianggap perlu. Selain itu laporan yang disampaikan secara lisan tersebut melalui kontak dialog langsung akan lebih mendekatkan hubungan kerjasama yang baik, dengan demikian internal auditor akan dapat dengan mudah menyampaikan saran – saran yang pisitif dan konstruktif.

B. Analisis dan Hasil Penelitian