Karat Puccinia sorghi Schw dan P. Polysora Underw Biologi Patogen

Penyebarannya sangat luas, kehilangan hasil dapat mencapai 90 Wakman dan Burhanuddin, 2007. Pengendalian Menurut Semangun 1993, pengendalian penyakit bulai yaitu: 1. Penanaman varietas tahan seperti Arjuno, Pioner 12, Abimanyu 2. Segera mencabut tanaman yang menunjukkan gejala penyakit 3. Merawat benih dengan metalaksil ridomil 35 SD Tiga cara pengelolaan penyakit bulai dengan menggunakan kultur teknis, penggunaan fungisida dan penanaman varietas tahan bulai. Hal yang paling baik dapat digunakan kombinasi dari ketiga pengandalian tersebut Singh, 1998.

2. Karat Puccinia sorghi Schw dan P. Polysora Underw Biologi Patogen

Menurut Anonimus b 2010, klasifikasi dari patogen penyebab karat ini adalah: Kingdom : Fungi Filum : Basidiomycota Kelas : Pucciniomycotina Ordo : Pucciniales Famili : Pucciniaceae Genus : Puccinia Spesies : Puccinia sorghi Schw Jamur mempunyai uredium pada kedua sisi daun dan upih daun, rapat atau jarang, tersebar tidak menentu. Urediospora bulat atau jorong 24-29 x 22-29 Universitas Sumatera Utara mikron, berdinding coklat kemerahan, berduri-duri halus. Jamur membentuk telium terbuka Semangun, 1993. Tebal dinding spora 1-1,5 mikron dengan 4-5 lubang ekuator, ukuran 18- 27 x 29-41 mikron, mudah lepas, dua sel, timbul pada tangkai pendek ukuran 10- 30 mikron. Teliospora berwarna coklat, halus, elips, kedua ujungnya membulat, Wakman dan Burhanuddin, 2007 Gambar 3. Gambar 3. Puccinia sp. Sumber.http:balitsereal.litbang.deptan.go.idbjagungsatutujuh.pdf Gejala Serangan Gejala pada tanaman jagung yang terinfeksi penyakit karat adalah adanya bisul, terutama pada daun. Bisul terbentuk pada kedua permukaan daun bagian atas dan bawah. Bisul dengan warna coklat kemerahan tersebar pada permukaan daun dan berubah warna menjadi hitam kecoklatan setelah teliospora berkembang. Bisul ini dapat terlihat jelas dan bila dipegang akan terasa kasar Gambar.4. Pada saat terjadi penularan berat, daun menjadi kering Wakman dan Burhanuddin, 2007. Universitas Sumatera Utara Di lapang kadang-kadang epidermis tetap menutupi urediosorus sampai matang. Tetapi adakalanya epidermis pecah dan massa spora dalam jumlah besar menjadi tampak Semangun, 1993. Gambar 4. Gejala Serangan Puccinia sp. Sumber.http:balitsereal.litbang.deptan.go.idbjagungsatutujuh.pdf Faktor yang mempengaruhi Urediospora Puccinia polysora paling banyak dipencarkan menjelang tengah hari. Perkecambahan spora adalah 27-28º C. Puccinia sorghi terutama terdapat pada suhu agak rendah di daerah pegnnungan, berkembang pada suhu 16- 23 ºC Semangun, 1993. Perbedaan ras masing-masing spesies telah diketahui dari reaksi beberapa varietas jagung. Puccinia polysora tidak berkembang pada ketinggian 1200 m dan diketinggian kurang dari 900 m cocok bagi perkembangan penyakit karat Wakman dan Burhanuddin, 2007. Universitas Sumatera Utara Pengendalian Penyakit karat dapat dikendalikan dengan beberapa cara yaitu penanaman varietas tahan arjuna, Bromo, Rama, Pioneer-3 dan aplikasi fungisida pada saat mulai tampak bisul pada karat daun Wakman dan Burhanuddin, 2007.

3. Hawar Daun Exserohilum turcicum Pass Leonard et Suggs Biologi Patogen