PENILAIAN KINERJA Peranan Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban Dalam Pernilaian Kinerja Pada PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk Cabang Medan Putri Hijau

dengan biaya terkendali yang sesungguhnya dengan biaya terkendali menurut anggaran. b. Pusat pendapatan Pusat pendapatan adalah pusat pertanggungjawaban dalam suatu oraganisasi yang prestasi manajernya dinilai atas dasar pendapatan dalam pusat pertanggungjawaban yang dipimpinnya. c. Pusat laba Pusat adalah pusat pertanggungjawaban dalam suatu organisasi yang prestasi manajernya dinilai atas dasar selisih pendapatan dengan biaya pusat pertanggungjawaban yang dipimpinnya. d. Pusat Investasi Pusat investasi adalah pusat pertanggungjawaban dalam suatu organisasi yang prestasi manajernya dinilai atas dasar pendapatan, biaya, dan sekaligus aktiva atau modal atau investasi pada pusat pertanggungjawaban yang dipimpinnya jadi nilai atas dasar laba dan investasi yang diperlukan untuk memperoleh laba.

D. PENILAIAN KINERJA

Untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan dalam pencapaian tujuan perusahaan diadakan penilaian kinerja yang mempunyai tujuan untuk memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran-sasaran organisasi sesuai dengan yang telah ditetapkan sebelumnya. Menurut Mulyadi 2001: 415 menyatakan bahwa “penilaian kinerja adalah penentuan secara periodik Universitas Sumatera Utara efektivitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi, dan karyawannya berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang telah ditetapkann sebelumnya”. Manfaat penilaian kinerja adalah mengelola operasi organisasi secara efektif dan efisien melalui pemotivasian karyawan maksimum, membantu pengambilan keputusan yang bersangkutan dengan karyawan, mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan dan menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi program pelatihan karyawan, menyediakan umpan balik bagi karyawan mengenai bagaimana atasan menilai kinerja bawahannya, dan menyediakan suatu dasar bagi distribusi penghargaan. Penilaian kinerja dapat dilaksanakan dalam dua tahapan utama yaitu : 1. tahapan persiapan, Tahap persiapan terdiri dari tiga tahap yaitu : a. penentuan daerah pertanggungjawaban dan manajer yang bertanggungjawab, b. penetapan kriteria yang dipakai dalam mengukur kinerja, c. pengukuran kinerja yang sesungguhnya. 2. tahapan penilaian, Tahapan penilaian terdiri dari tiga tahap yaitu : a. pembandingan kinerja sesungguhnya dengan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya, b. penentuan penyebab timbulnya penyimpangan kinerja sesungguhnya dari yang ditetapkan dalam standar, Universitas Sumatera Utara c. penegakkan perilaku yang diinginkan dan tindakan yang digunakan yang digunakan untuk mencegah perilaku yang tidak diinginkan. Penilaian kinerja petanggungjawaban pada dasarnya dimaksudkan untuk mengukur efektivitas dan efisiensi pusat pertanggungjawaban. Kinerja pusat pendapatan dinilai berdasarkan perbandingan antara realisasi pendapatan dengan anggaran pendapatan yang telah ditetapkan untuk pusat pendapatan yang bersangkutan. Dengan kata lain penilaian pusat pendapatan ini berdasarkan tingkat kemampuan menghasilkan pendapatan dalam periode tertentu. Kemampuan menghasilkan pendapatan adalah kemampuan suatu perusahaan atau unit memperoleh pendapatan dengan menggunakan sumber daya dimiliki perusahaan atau unit tersebut seperti sumber daya manausia karyawan dan sumber daya pendukung. Selain membandingkan realisasi pendapatan dengan anggaran pendapatan, penilaian atas pusat pendapatan dapat dilakukan dengan cara membandingkan kinerja pusat pendapatan perusahaan lain. Akan tetapi, pusat pendapatan tersebut harus memiliki sifat operasi serta nilai asset yang sama dengan pusat pendapatan perusahaan lain yang dibandingkan tersebut. 1. Permohonan diajukan secara tertulis kepada Pemimpin CabangPemimpin Cabang PembantuPemimpin Kantor Kas yang dilampiri fotokopi KTP Kartu Tanda Penduduk dan KRT Kartu Rumah Tangga yang masih berlaku 2. Kantor CabangKantor Cabang PembantuKantor Kas memeliti kelengkapan dokumen permohonan kredit dan melakukan peninjauan ke Universitas Sumatera Utara lokasi usaha dan wawancara kepada calon debitur dengan mengacu kepada formulir penilaian permohonan kredit 3. Jika layak dibiayai, maka Kantor CabangKantor Cabang PembantuKantor Kas mempersiapkan surat kuasa mencairkan tabungan serta surat sanggup untuk memenuhi persyaratan penandatanganan perjanjian membuka kredit antara debitur dengan PT. Bank Rakyat Indonesia 4. Jika permohonan kredit tidak memenuhi persyaratan, maka Kantor CabangKantor Cabang PembantuKantor Kas membuat surat penolakan kredit kepada calon debitur Prosedur Pemberian Kredit Prosedur pemberian dan penilaian kredit oleh dunia perbankan secara umum antar bank yang satu dengan bank yang lain tidak jauh berbeda. Yang menjadi perbedaan mungkin hanya terletak dari prosedur dan persyaratan yang ditetapkan dengan pertimbangan masing-masing. Secara umum prosedur pemberian kredit adalah sebagai berikut: 1. Pengajuan berkas-berkas Dalam hal ini, pemohon kredit mengajukan permohonan kredit yang dituangkan dalam suatu proposal. Kemudian dilampiri dengan berkas-berkas lainnya yang dibutuhkan. Pengajuan proposal kredit berisi, antara lain: a. Latar belakang perusahaan, seperti riwayat hidup singkat perusahaan, jenis bidang usaha, identitas perusahaan, nama pengurus berikut pengetahuan Universitas Sumatera Utara dan pendidikannya, perkembangan perusahaan, serta relasinya dengan pihak-pihak pemerintah dan swasta. b. Maksud dan tujuan Apakah untuk memperbesar omset penjualan atau untuk meningkatkan kapasitas produksi atau mendirikan pabrik baru perluasan serta tujuannya. c. Besarnya kredit dan jangka waktu Dalam hal ini, pemohon menentukan besarnya jumlah kredit yang ingin diperoleh dan jangka waktu kreditnya. Penilaian kelayakan besarnya kredit dan jangka waktunya dapat dilihatdari cash flow serta laporan keuangan neraca dan laporan laba rugi 3 tiga yahun terakhir. d. Cara pemohon mengembalikan kredit Dalam hal ini, dijelaskan secara rinci cara-cara debitur dalam mengembalikan kreditnya, apakah dari hasil penjualan atau cara lainnya. e. Jaminan kredit Hal ini merupakan jaminan untuk menutupi segala resiko terhadap kemungkinan macetnya suatu kredit, baik yang ada unsure kesengajaan atau tidak. Selanjutnya proposal ini dilampiri dengan berkas-berkas yang telah dipersyaratkan, seperti: - Akte pendirian perusahaan - KTP para pengurus dan pemohon kredit - TDP Tanda Daftar Perusahaan Universitas Sumatera Utara - NPWP Nomor Pokok Wajib Pajak - Neraca dan laporan laba rugi 3 tahun terakhir - Fotocopi sertifikat yang dijadikan jaminan - Daftar penghasilan bagi perseorangan - Kartu keluarga bagi perseorangan 2. Penyelidikan berkas pinjaman Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah berkas yang diajukan sudah lengkap sesuai persyaratan dan sudah benar. Jika menurut pihak perbankan belum lengkap atau cukup, maka calon debitur diminta untuk segera melengkapinya dan apabila sampai batas tertentu calon debitur tidak sanggup melengkapi kekurangan tersebut, maka sebaiknya permohonan kredit dibatalkan saja. 3. Wawancara pertama Merupakan penyelidikan kepada calon debitur dengan langsung berhadapan dengan calon debitur untuk meyaknkan apakah berkas-berkas tersebut sesuai dan lengkap seperti dengan yang diinginkan bank. Wawancara ini juga untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan calon debitur yang sebenarnya. 4. On the spot peninjauan ke lokasi Merupakan kegiatan pemeriksaan ke lapangan dengan meninjau berbagai objek yang akan dijadikan usaha atau jaminan. Kemudian hasil on the spot disesuaikan dengan hasil wawancara pertama. Pada saat akan melakukan on the spot hendaknya jangan diberitahu kepada calon debitur, sehingga apa yang dilihat di lapangan sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. Universitas Sumatera Utara 5. Wawancara kedua Merupakan kegiatan perbaikan berkas, jika mungkin ada kekurangan- kekurangan pada saat setelah dilakukan on the spot di lapangan. Catatan yang ada pada saat wawancara pertama dicocokkan dengan pada saat on the spot, apakah ada kesesuaian dan mengandung suatu kebenaran. 6. Keputusan kredit Keputusan kredit dalam hai ini adalah menentukan apakah kredit akan diberikan atau ditolak. Jika diterima, maka dipersiapkan administrasinya. Biasanya keputusan kredit mencakup: a. Jumlah uang yang diterima b. Jangka waktu kredit c. Biaya-biaya yang harus dibayar Jika kredit ditolak, maka hendaknya dikirim surat penolakan sesuai dengan alasannya masing-masing. 7. Penandatanganan akad kreditperjanjian lainnya Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari diputuskannya kredit, maka sebelum kredit dicairkan terlebih dahulu calon debitur menandatangani akad kredit, mengikat jaminan dengan hipotik, dan surat perjanjian atau pernyataan yang dianggap perlu. 8. Realisasi kredit Realisasi kredit diberikan setelah penandatanganan surat-surat yang diperlukan dengan membuka rekening giro atau tabungan di bank yang bersangkutan. Universitas Sumatera Utara 9. Penyaluranpenarikan dana Yaitu pencairan atau pengambilan uang dari rekening sebagai realisasi dari pemberian kredit dan dapat diambil sesuai dengan ketentuan dan tujuan kredit, yaitu: a. Sekaligus, atau b. Secara bertahap

E. PERANAN INFORMASI PERTANGGUNGJAWABAN DALAM PENILAIAN KINERJA