9. Penyaluranpenarikan dana
Yaitu pencairan atau pengambilan uang dari rekening sebagai realisasi dari pemberian kredit dan dapat diambil sesuai dengan ketentuan dan tujuan kredit,
yaitu: a.
Sekaligus, atau b.
Secara bertahap
E. PERANAN INFORMASI PERTANGGUNGJAWABAN DALAM PENILAIAN KINERJA
Perusahaan memiliki banyak pusat pertanggungjawaban biasanya memiliki salah satu dari dua pendekatan pengambilan keputusan untuk
mengelola kegiatannya mereka yang kompleks dan beragam : sentralisasi dan desentralisasi. Pada pengambilan keputusan centralized decision making.
berbagai puncak, dan manajer pada jenjang manajemen puncak, dan manajer pada jenjang yang lebih rendah bertanggungjawab terhadap
pengimplementasian keputusan-keputusan tersebut. Dilain phak, pengambilan keputusan desentralisasi descentralized decision making memperkenankan
manajer pada jenjang yang membuat dan mengimplementasikan keputusan- keputusan penting yang berkaitan dengan wilayah pertanggungjawaban
mereka. Desentralisasi adalah praktek pendelegasian wewenang pengambilan keputusan kepada jenjang yang lebih rendah. Semua organisasi berada dalam
rentang yang sangat tersentralisasi hingga ke yang sangat terdesentralisasi. Kebanyakan peusahaan berada diantara ujung rentang, yang mayoritas
Universitas Sumatera Utara
cenderung ke arah desentralisasi. Alasan-alasan dibalik popularitas desentralisasi dan cara-cara yang mungkin dipilih perusahaan untuk
melaksanakan proses desentralisasi. Dari pengertian diatas dapat dijelaskan bahwa dalam perjanjian kredit
tercakup hak dan kewajiban masing-masing pihak, termasuk jangka waktu serta bunga yang ditetapkan bias dikembalikan calon debitur dengan tepat
waktu, sehingga pendapatan bunga setiap bulannya tidak macet. Oleh sebab itu peranan akuntansi pertanggungjawaban pusat pendapatan khususnya dalam
proses keputusan kredit tidak dapat dipisahkan dari ketentuan prosedur dan anggaran expansi kredit yang telah ditetapkan. Bagi kreditur bank, memilih
seorang calon debitur tidak dapat dilakukan dengan sembarangan, ada persyaratan tertentu untuk menyaring apakah calon debitur itu memang bias
dipercaya atau tidak diberikan kredit. Karena bisnis kreditur adalah menjual kepercayan, maka didalam memberikan kompensasi kepada masyarakat juga
harus dilakukan tepat, dan jumlahnya harus kompetitif. Maka bila sampai kredit yang diberikan kepada debitur macet maka debitur akan merugi. Dilain
pihak, pembayaran bunganya kepada masyarakat tidak boleh terlambat, tetapi penghasilan bunga dari debitur terhenti. Belum lagi ada sebagian uang dari
masyarakat yang oleh otoritas moneter diperintahkan disimpan sebagai cadangan di bank sentral, sehingga tidak semua uang masyarakat dapat
menghasilkan bunga. Jadi, pihak kreditur harus sangat berhati-hati supaya aliran kas keluarnya dapat diimbangi oleh aliran kas masuknya atau terjadi
missmatched paradigma investasi.
Universitas Sumatera Utara
Secara financial, dari sisi kreditur, sebenarnya pemberian kredit dapat dipandang sebagai suatu investasi; entah oleh debitur kredit ini akan
dipergunakan untuk apa. Akan tetapi, investasi disini bukan pengadaan barang modal atau surat-surat berharga, tapi uang yang dipinjamkan kepada debitur
itu. Uang ini dapat diparalelkan sebagai barang modal atau surat-surat berharga, dimasa yang akan dating akan menghasilkan pendapatan
pembayaran bunga dari debitur yang sifat kontinyu. Hal ini akan parallel dengan membeli suatu barang modal outlays berupa mesin, yang diharapkan
dengan mesin ini peusahaan akan menghasilkan sejumlah uang proceed secara kontinyu dimasa yang akan datang.
Pemberian kredit adalah keputusan yang sangat berorientasi ke masa depan. Keputusan kredit yang dilakukan pada hari ini, baru akan diketahui
akibatnya di masa yang akan mendatang. Namun demikian, meskipun secara empiris masa depan itu sulit untuk diketahui pada saat ini, tapi tidak berarti
suatu kredit tidak dapat diputuskan. Karena masa depan tidak sama sekali gelap. Ada fenomena, kecendrungan trend, variable dengan cirri khusus dan
unik, variable dengan pola tetap dan mudah dipredeksi, yang dapat digunakan sebagai pisau analisa. Semuanya ini, merupakan celah atau sarana untuk
menyikap kegelapan masa depan. Dengan berfikir rasional, semua kemungkinan yang menimpa pada diri
debitur dimasa mendatang memang pasti ada bisa terjadi. Kemungkinan kredit bermasalah, kemungkinan kredit macet, kemungkinan kredit tetap lancer,
Universitas Sumatera Utara
kemungkinan debitur meninggal, kemungkinan muncul krisis dan lain-lain, adalah ensi-potensi yang harus diperhitungkan.
F. PENELITIAN TERDAHULU