Peranan Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban Dalam Pernilaian Kinerja Pada PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk Cabang Medan Putri Hijau

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM S-1 EKSTENSI MEDAN

SKRIPSI

PERANAN INFORMASI AKUNTANSI

PERTANGGUNGJAWABAN DALAM PENILAIAN KINERJA

PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA TBK

CABANG MEDAN PUTRI HIJAU

OLEH :

NAMA : FITRI R S GINTING

NIM : 070522047

DEPARTEMEN : AKUNTANSI

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi


(2)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan skripsi yang berjudul : “Peranan Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban Dalam Pernilaian Kinerja Pada PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk Cabang Medan Putri Hijau” adalah benar hasil karya saya sendiri dan judul yang dimaksud belum pernah dimuat, dipublikasi atau diteliti oleh mahasiswa lain dalam konteks penulisan skripsi program Strata-1 Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Semua sumber data dan informasi yang diperoleh telah dinyatakan dengan jelas, benar apa adanya. Apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar, saya bersedia menerima sanki yang ditetapkan oleh Universitas Sumatera Utara.

Medan, 18 September 2010 Yang Membuat Pernyataan,

Fitri Rachmadani Syahputri Ginting NIM : 070522047


(3)

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT, Tuhan semesta alam yang menggenggam jantung ini dan membiarkannya tetap berdetak, mengalirkan nyawa dalam darah sehingga satu demi satu ibadah ini dapat penulis laksanakan. Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, serta senantiasa memberikan kesehatan, kemampuan dan kekuatan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan pada Universitas Sumatera Utara untuk mrmperoleh gelar Sarjana Ekonomi. Adapun judul skripsi ini adalah “Peranan Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban Dalam Pernilaian Kinerja Pada PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk Cabang Medan Putri Hijau”.

Skripsi ini didedikasikan sepenuhnya kepada kedua orang tuaku papa dr. H. M. Ridwan Ginting mama Hj. Farida Iriani, tak cukup hanya sekedar ‘terima kasih’ untuk membsuh keringat dan tetesan air mata yang mengalir selama membesarkan ananda. Namun percayalah dalam setiap hembusan nafas ini adalah doa memohon surga jadi balasan termanis bagi jasa pahlawanku. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini, baik dari segi isi maupun penyajiannya. Hal ini disebabkan keterbatasan dan kemampuan penulis. Oleh karena itu, penulis masih dan akan terus belajar untuk meningkatkan kemampuan dan memperbaiki diri untuk lebih baik lagi dimasa


(4)

yang akan dating. Selanjutnya, penulis juga ingin menyampaikan terima kasih kepaa pihak-pihak yang telah memberikan bantuan yaitu :

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar MSi, Ak selaku Ketua Departemen Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan Ibu Dra. Mutia Ismail MM, Ak selaku sekretaris Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar MSi, Ak selaku pembingbing yang telah

banyak memberikan dan arahan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak Drs. Zainal Abidin T. SIlangit, Ak selaku dosen penguji I dan Bapak Drs Rustam MSi, Ak selaku dosen penguji II yang telah memberikab kritik dan saran kepada penulis.

Sebagai manusia yang penuh kekurangan, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna baik isi maupun bahasanya, karena kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak.

Medan, 18 September 2010 Peneliti,

Fitri Rachmadani Syahput ri Ginting NIM : 070522047


(5)

ABSTRAK

PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk Cabang Medan Putri Hijau merupakan bank usaha milik negara yang berfungsi menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit guna meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara langsung mengenai peranan akuntansi pertanggungjawaban dalam penilaian kinerja. Dalam penelitian yang dilakukan, penulis menganalisis data dengan menggunakan metode deskriptif. Sedangkan jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik dokumentasi dan teknik wawancara dengan Bagian Adminstrasi Kredit.

Setelah melakukan penelitian peranan akuntansi pertanggungjawaban dalam penilaian kinerja, penulis mendapatkan kesimpulan yaitu : 1). Pimpinan cabang dan petugas PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Medan Putri Hijau telah melaksanakan proses pemberian kredit sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan di perusahaan dan sesuai dengan teori pemberian kredit secara umum, 2) Akuntansi pertanggungjawaban telah digunakan sebagai dasar penilaian kinerja petugas PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Medan Putri Hijau sebagai pusat pendapatan. Hal ini terlihat dari pembagian tugas dan wewenang tanggungjawab petugas sebagai pelaksana pusat pendapatan, 4) Akuntansi pertanggungjawaban pada PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Medan Putri Hijau dinilai dari bagaimana peningkatan pimpinan cabang beserta petugasnya memasarkan dan menyalurkan kredit sesuai target yang telah ditetapkan dari kantor pusat PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Medan Putri Hijau, 5) informasi akuntansi pertanggungjawaban dalam penilaian kinerja telah mampu digunakan untuk pengambilan keputusan kredit pada PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Medan Putri Hijau


(6)

ABSTRACT

PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk, branch of Medan Putri Hijau is state corporation in functionalto collect the funs from people in form of savingsn and to deliver them to people in form of credit to improve the life standard of people. The objective of research would be to know directly the role of accountability accounting in evaluation of performance. The researcher analyzed the data by using the descriptive method. The type of data used were primary and secondary data. The technic of data collection used was technic of documentation and interview to devision of credit administration.

The result of research indicated that : 1). Manager of branch and staff of PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk Medan Putri Hijau and implemented the process of credit delivery according the standart stipulated in corporation and theory of general credit delivery. 2) The accountability accounting has been used as basis of performance evaluation for staff of PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk Medan Putri Hijau as center of income. This was evident by description of tasks and authority of the staff as implementor of income center. 3) The accountability accounting PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk Medan Putri Hijau was evaluated on performance of branch manager and staff in marketing and delivering the credit according to target determined by central office of PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk Medan Putri Hijau. 4) The information of accountability accounting in evaluation of performance could be used to take the credit decision in PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk Medan Putri Hijau.


(7)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

1. Laporan perbandingan neraca atas target 2005 ... 43 2. Laporan perbandingan laba rugi atas target 2005 ... 44


(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman

1. Formulir pengajuan kredit ...


(9)

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACK ... v

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

DAFTAR ISI ... viii

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Akuntansi ... 6

B. Pengertian Akuntansi Manajemen ... 6

1. Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban ... 7

2. Konsep Dasar Akuntansi Pertanggungjawaban .... 8


(10)

4. Hubungan Fungsi Struktur Organisasi dengan Akuntansi

Pertanggungjawaban ... 12

5. Pengertian Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban ... 13

C. Pusat Pertanggungjawaban ... 13

1. Pengertian Pusat Pertanggungjawaban ... 13

2. Jenis-jenis Pusat Pertanggungjawaban ... 14

D. Penilaian Kinerja ... 15

E. Peranan Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban Dalam Penilaian Kinerja ... 22

F. Penelitian Terdahulu ... 25

G. Kerangka Konseptual ... 26

BAB III : METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 28

B. Jenis Data... 28

C. Waktu dan Tempat Penelitian ... 29

D. Prosedur Pengumpulan Data ... 29

E. Teknik Analisis Data ... 30

BAB IV : ANALISIS HASIL PENELITIAN A. Data Penelitian


(11)

1. Gambaran Umum PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk Cabang Medan Putri Hijau

a. Sejarah Singkat ... 31 b. Struktur Organisasi ... 35 2. Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban Pada

PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk Cabang Medan Putri Hijau ... 37 3. Penilaian Kinerja Pada PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk

Cabang Medan Putri Hijau ... 38

4. Peranan Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban

Dalam Penilaian Kinerja PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk Cabang Medan ... 41 B. Analisis dan Hasil Penelitian

1. Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban Pada PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk Cabang Medan Putri Hijau ... 45 2. Penilaian Kinerja Pada PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk

Cabang Medan Putri Hijau ... 46

3. Peranan Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban

Dalam Penilaian Kinerja Pada PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk Cabang Medan Putri Hijau ... 48


(12)

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 51 B. Saran ... 52

DAFTAR PUSTAKA ……….. 54 LAMPIRAN


(13)

ABSTRAK

PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk Cabang Medan Putri Hijau merupakan bank usaha milik negara yang berfungsi menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit guna meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara langsung mengenai peranan akuntansi pertanggungjawaban dalam penilaian kinerja. Dalam penelitian yang dilakukan, penulis menganalisis data dengan menggunakan metode deskriptif. Sedangkan jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik dokumentasi dan teknik wawancara dengan Bagian Adminstrasi Kredit.

Setelah melakukan penelitian peranan akuntansi pertanggungjawaban dalam penilaian kinerja, penulis mendapatkan kesimpulan yaitu : 1). Pimpinan cabang dan petugas PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Medan Putri Hijau telah melaksanakan proses pemberian kredit sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan di perusahaan dan sesuai dengan teori pemberian kredit secara umum, 2) Akuntansi pertanggungjawaban telah digunakan sebagai dasar penilaian kinerja petugas PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Medan Putri Hijau sebagai pusat pendapatan. Hal ini terlihat dari pembagian tugas dan wewenang tanggungjawab petugas sebagai pelaksana pusat pendapatan, 4) Akuntansi pertanggungjawaban pada PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Medan Putri Hijau dinilai dari bagaimana peningkatan pimpinan cabang beserta petugasnya memasarkan dan menyalurkan kredit sesuai target yang telah ditetapkan dari kantor pusat PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Medan Putri Hijau, 5) informasi akuntansi pertanggungjawaban dalam penilaian kinerja telah mampu digunakan untuk pengambilan keputusan kredit pada PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Medan Putri Hijau


(14)

ABSTRACT

PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk, branch of Medan Putri Hijau is state corporation in functionalto collect the funs from people in form of savingsn and to deliver them to people in form of credit to improve the life standard of people. The objective of research would be to know directly the role of accountability accounting in evaluation of performance. The researcher analyzed the data by using the descriptive method. The type of data used were primary and secondary data. The technic of data collection used was technic of documentation and interview to devision of credit administration.

The result of research indicated that : 1). Manager of branch and staff of PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk Medan Putri Hijau and implemented the process of credit delivery according the standart stipulated in corporation and theory of general credit delivery. 2) The accountability accounting has been used as basis of performance evaluation for staff of PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk Medan Putri Hijau as center of income. This was evident by description of tasks and authority of the staff as implementor of income center. 3) The accountability accounting PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk Medan Putri Hijau was evaluated on performance of branch manager and staff in marketing and delivering the credit according to target determined by central office of PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk Medan Putri Hijau. 4) The information of accountability accounting in evaluation of performance could be used to take the credit decision in PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk Medan Putri Hijau.


(15)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Upaya membangun suatu unit usaha bank mikro yang melayani masyarakat golongan kecil memerlukan suatu cara metode berbeda dengan praktek-praktek yang telah dilakukan industri perbankan formal pada umumnya. Dalam hal ini bank akan bergelut dengan suatu segmen pasar usaha kecil yang seluruhnya belum dan sulit dari aspek permodalan, administrasi usaha, jangkauan pasar, agunan dan lain-lain. Kebutuhan mereka sebahagian besar hanya dilayani oleh perusahaan pegadaian, rentenir, koperasi simpan pinjam dan lembaga lainnya yang administrasinya lebih mampu merespon kondisi pasar usaha kecil.

Usaha kecil mempunyai peranan strategi dalam perekonomian seperti terlihat dalam penyediaan kesempatan berusaha, lapangan kerja serta peningkatan nilai ekspor. Beberapa studi mengenai usaha kecil ini telah menunjukkan bahwa pada masa krisis ekonomi, usaha kecil mempunyai ketahanan relatif baik dibandingkan usaha besar diantaranya disebabkan karena sebahagian besar menghasilkan barang-barang komsumtif maupun produktif yang tidak bergantung pada bahan baku impor sehingga pada saat bahan baku impor melambung sejalan dengan melemahnya nilai rupiah usaha kecil akan terus aktif dan relatif stabil karena menggunakan bahan baku lokal.. Selain itu usaha kecil memiliki potensi pasar yang tinggi, mengingat dengan biaya produksi yang rendah maka harga


(16)

produk yang dihasilkan bisa ditekan sehingga dapat terjangkau oleh kalangan pasar terbesar di Indonesia, yaitu golongan ekonomi lemah.

Sektor usaha kecil ini bagi kalangan perbankan akhirnya akan membarikan prospek yang lebih menguntungkan, yaitu kemacetannya relatif rendah, utamanya oleh kepatuhan nasabah usaha besar; pemberian kredit kepada usaha kecil mendorong penyebaran resiko, karena penyaluran kredit kepada usaha kecil dengan nominal kredit yang kecil memungkinkan bank memperbanyak jumlah nasabahnya sehingga pemberian kredit tidak terkonsentrasi pada suatu kelompok atau sector usaha; suku bunga kredit pada tingkat bunga pasar bagi usaha kecil bukan merupakan masalah utama sehungga memungkinkan bank-bank memperoleh pendapatan bunga yang memadai. Kondisi yang menunjukkan bahwa ketersediaan dana pada saat yang tepat, jumlah yang tepat, sasaran yang tepat dan dengan prosedur sederhana lebih penting dari pada subsidi bunga. Untuk mengatasi serta mengurangi resiko kemacetan dalam penyebaran maupun penyaluran dana oleh pihak perbankan kepada usaha mikro diperlukan adanya ketelitian, keakuratan serta kecepatan manajemen dalam pengambilan keputusanm sehubungan dengan hal ini peranan akuntansi semakin dibutuhkan terutama untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan. Akuntansi pertanggungjawaban sebagai salah satu konsep yang ada dalam akuntansi mencoba memberikan solusi terhadap kebutuhan informasi, khususnya informasi atas penilaian akhir keputusan kredit. Hal ini menjadi tantangan bagi pihak perbankan untuk menjalankan usahanya dengan berhasil serta kompetitif untuk memperoleh laba yang besar.


(17)

Dalam mengorganisasikan dan mengarahkan operasi sehari-hari maupun dalam mengendalikannya, manajemen perusahaan berusaha membuat pilihan keputusan yang akurat diantara alternatif. Sehubungan dengan ini maka informasi memegang peranan penting terhadap keputusan akhir perusahaan. Untuk itu guna memenuhi tantangan dalam perkembangan dunia bisnis tersebut, diperlukan peran serta manajemen perusahaan dalam mengaktualisasikan peranan akuntansi sebagai alat pengawasan pendapatan yang dikenal dengan sistem akuntansi pertanggungjawaban.

PT Bank Rakyat Indonesia adalah bank milik pemerintah yang telah menyalurkan berbagai jenis kredit sekaligus menjadi bank andalan dalam membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan di segala bidang, serta sebagai salah satu sumber pendapatan dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat. Salah satu jenis kredit yang diberikan oleh PT Bank Rakyat Indonesia dalam rangka menunjang kegiatan usaha mikro, kecil dan menengah adalah kredit usaha mikro atau kredit usaha rakyat. Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah kredit tanpa agunan dengan angsuran tetap berjangka waktu 1 tahun, yang diberikan kepada pemilik usaha mikro dalam rangka meningkatkan kemampuannya untuk mengembangkan usahanya. Dalam pelaksanaan sistem akuntansi pertanggungjawaban, manajemen diberikan tanggungjawab dan wewenang dalam menilai calon debitur yang berpotensial untuk diberi kredit.

Berdasarkan uraian diatas, penulis mengambil keputusan untuk melakukan penelitian mengenai peranan akuntansi pertanggungjawaban dalam proses


(18)

pengambilan keputusan kredit usaha rakyat. Penelitian ini dilakukan di PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Medan Putri Hijau.

B. PERUMUSAN MASALAH

Perumusan yang dibahas nantinya harus dapat diarah sehingga memudahkan dalam melakukan penelitian yang lebih terfokus dan sistematis. Penulis mencoba merumuskan masalah yang akan dibahas dalam bentuk pertanyaan yaitu :

1. apakah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Cabang Medan Putri Hijau telah

menerapkan informasi akuntansi pertanggungjawaban penilaian kinerja pada pusat pendapatan?

2. apakah informasi akuntansi pertanggungjawaban penilaian kinerja pada pusat pendapatan berperan dalam proses pengambilan keputusan pemberian kredit mikro pada PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk cabang Medan Putri Hijau?

C. TUJUAN PENILITIAN

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. untuk mengetahui apakah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Cabang Medan

Putri Hijau telah menerapkan informasi akuntansi pertanggungjawaban penilaian kinerja pada pusat pendapatan?

2. untuk mengetahui apakah informasi akuntansi pertanggungjawaban


(19)

pengambilan keputusan pemberian kredit mikro pada PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk cabang Medan Putri Hijau?

D. MANFAAT PENILITIAN

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. menambah wawasan penulis mengenai peranan pelaksanaan informasi

akuntansi pertanggungjawaban dalam penilaian kinerja PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk Cabang Medan Putri Hijau.

2. memberikan saran-saran kepada manajemen PT. Bank Rakyat Indonesia

Tbk Cabang Medan Putri Hijau.

3. sebagai bahan referensi dan perbandingan bagi penelitian yang akan


(20)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. PENGERTIAN AKUNTANSI

Akuntansi memegang peranan penting dalam sistem ekonomi dan sosial kita. Keputusan-keputusan tepat yang diambil oleh para individu, perusahaan, pemerintah dan kesatuan-kesatuan lain merupakan hal yang essensial bagi distribusi dan penggunaan sumber daya Negara yang langka secara efisien. Untuk mengambil keputusan seperti itu, kelompok-kelompok tersebut harus mempunyai informasi yang dapat diandalkan yang diperoleh dari akuntansi. Oleh sebab itu, akuntansi digunakan untuk mencatat, mengikhtisarkan, melaporkan dan mengintreprestasikan data ekonomi oleh banyak kelompok di dalam sistem ekonomi sosial.

Warren Reeve F ( 2005:11 ), “akuntansi adalah sistem informasi yang memberikan laporan kepada pihak-pihak berkepentingan mengenai kegiatan ekonomi dan kondisi perusahaan”.

B. PENGERTIAN AKUNTANSI MANAJEMEN

Akuntansi manajemen salah satu bagiandari ilmu akuntansi yang sangat berperan serta dalam pengambilan keputusan khususnya bagi perusahaan. Akuntansi manajemen adalah suatu system informasi berdasarkan mana pihak manajemen membuat keputusan-keputusan untuk memimpin dan


(21)

mengendalikan perusahaannya. Dari defenisi diatas dapat dibuat beberapa catatan penjelasan sebagai berikut :

• yang dimaksud dengan system informasi adalah suatu cara yang

menyeluruh untuk mengumpulkan informasi-informasi mengenai hal-hal tertentu mengenai perusahaan yang bersangkutan. suatu pengambilan keputusan oleh manajemen tanpa didasari informasi yang relevan, tentu akan merupakan tindakan yang dapat dibenarkan karena akan mengacaukan jalannya perusahaan,

• akuntansi manajemen menghasilkan keputusan, manajemen tanpa mampu

mengambil keputusan tentu bukan seorang manajer yang sesungguhnya. Jadi antara keputusan dan sistem informasi tersebut merupakan kebutuhan dan tugas utama yang harus dilakukan oleh setiap level manajemen, dimanapun ia bertugas. Sistem informasi yang tepat guna dan tepat waktu akan menghasilkan keputusan-keputusan yang jitu karena informasi akan mengubah sesuatu keadaan yang tidak pasti atai tidak jelas menjadi keadaan yang lebih jelas.

1. Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban

Pusat pertanggungjawaban mengandung arti unit-unit pada sebuah organisasi yang memiliki tugas, tanggungjawab dan wewenang tertentu untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang dipimpin oleh manajemen. Pengertian pusat pertanggungjawaban menurut L.M. Samryn (2001 : 259) adalah “suatu bagian dalam organisasi yang memiliki kendali atas


(22)

terjadinya biaya, perolehan pendapatan, atau penggunaan dana investasi”. Akuntansi pertanggungjawaban merupakan salah satu konsep dari akuntansi manajemen yang dikaitkan dengan pusat pertanggungjawaban yang ada dalam organisasi.

Akuntansi pertanggungjawaban ini menelusuri biaya, pendapatan, laba dan investasi untuk setiap unit organisasi dimana unit organisasi merupakan suatu pusat pertanggungjawaban yang dipimpin oleh seorang manajemen yang bertanggungjawab atas unitnya. defenisi tentang akuntansi pertanggungjawaban ini banyak diberikan oleh para ahli tetapi pada dasarnya mempunyai pengertian dan pemikiran yang sama.

2. Konsep Dasar Akuntansi Pertanggungjawaban

Konsep akuntansi pertanggungjawaban adalah akuntansi pertanggungjawaban yang yang didasarkan atas penggolongan tanggungjawab manajemen (departemen-departemen) pada setiap tingkatan dalam suatu organisasi dengan tujuan membentuk anggaran bagi masing-masing departemen, individu yang mengepalai klasifikasi pertanggungjawaban, harus bertanggungjawab dan mempertanggungjawabkan biaya-biaya dari kegiatan. konsep ini menekankan perlunya penggolongan biaya menurut biaya yang dapat atau tidak dapat dikendalikan oleh kepala departemen. umumnya biaya-biaya yang secara langsung dapat dibebankan pada departemen kecuali biaya


(23)

titik awal dari sistem informasi akuntansi pertanggungjawaban terletak pada bagan organisasi dimana ruang lingkup wewenang, mendasari pertanggungjawaban biaya-biaya tertentu dengan pertimbangan dan kerjasama antara penyelia kepala departemen atau manajer, biaya tersebut diajukan dalam anggaran perusahaan. setiap anggaran harus secara jelas menunjukkan biaya-biaya yang dapat dikendalikan oleh orang yang bersangkutan. bagan perkiraan harus disesuaikan supaya dapat dikendalikan atau dipertanggungjawabkan dalam kerangka kerja yang tercakup dalam wewenang. sesuai dengan konsep dasar pertama yang dikemukakan, akuntansi pertanggungjawaban yang didasarkan atas penggolongan manajemen (departemen-departemen) maka struktur organisasi yang menverminkan pembagian dan hirarki wewenang untuk pelaksanaan kegiatan sangatlah penting.

3. Manfaat Akuntansi Pertanggungjawaban

Seorang pemimpin pada perusahaan besar tidaklah mampu mengatasi semua hal yang berkaitan dengan kegiatan perusahaan baik itu yang menyangkut personalia, produksi informasi, keuangan, hokum, wewenang pengambilan keputusan atau kegiatan-kegiatan tersebut sebagian maupun seluruhnya dan mendelegasikan kepada tingkat manajemen bawahannya. Dalam hal ini akuntansi pertanggungjawaban berperan penting dalam pendelegasian wewenang tersebut dan memberi manfaat sebagai berikut :


(24)

a. dalam penyusunan anggaran,

Proses penyusunan anggaran pada dasarnya merupaka proses penetapan peran dalam usaha pencapaian sasaran perusahaan. dalam proses penyusunan anggaran ditetapkan siapa yang akan berperan dalam melaksanakan sebagian aktivitas pencapaian sasaran perusahaan dan ditetapkan pula sumber daya yang disediakan yang memungkikan manajer berperan dalam usaha pencapaian sasaran perusahaan. oleh karena itu penyusunan anggaran hanya mungkin dilakukan jika tersedia informasi akuntansi pertanggungjawaban, yang mengukur berbagai nilai sumber daya yang disediakan bagi setiap manajer. Dengan demikian informasi akuntansi pertanggungjawaban berfungsi sebagai alat pengirim pesan (role sending device) kepada manajer yang diberi peran dalam pencapaian sasaran perusahaan.

b. menilai kinerja manajer pusat pertanggungjawaban,

Informasi akuntansi pertanggungjawaban merupakan informasi yang penting dalam proses perencanaan dan pengendalian aktivitas organisasi, karena informasi tersebut menekankan hubungan antara informasi dengan manajer yang bertanggungjawab terhadap perencanaan dan realisasinya. pengendalian dapat dilakukan dengan cara memberikan peran bagi setiap manajer untuk merencanakan pendapatan dan/atau biaya yang yang menjadi tanggung jawabnya dan kemudian menyajikan informasi realisasi pendapatan dan/atau biaya


(25)

informasi akuntansi pertanggungjawaban mencerminkan skor (score) yang dibuat oleh setiap manajer dalam menggunakan berbagai sumber daya untuk melaksanakan peran manajer tersebut dalam mencapai sasaran perusahaan.

c. memotivasi manajer,

Informasi akuntansi pertanggungjawaban merupakan bagian yang signifikan, maka informasi ini akan berdampak terhadap motivasi manajer melalui dua jalur yaitu menimbulkan pengaruh langsung terhadap motivasi manajer dengan mempengaruhi kemungkinan usaha diberi penghargaan(memungkinkan manajer termotivasi untuk meningkatkan usaha) dan secara tidak langsung berdampak terhadap motivasi melalui nilai penghargaan dimana informasi akuntansi pertanggungjawaban digunakan untuk mengukur kinerja manajer (memotivasi manajer untuk berusaha)

d. memungkinkan pengelolaan aktivitas,

Menyajikan informasi biaya yang dipisahkan ke dalam biaya-biaya penambah dan bukan penambah nilai, manajemen dapat memperoleh informasi biaya bukan penambah yang menggambarkan besarnya pemborosan yang sekarang dialami oleh perusahaan dalam memenuhi kebutuhan customer, memperoleh biaya bukan penambah nilai yang memungkinan pemusatan pengendalian terhadap aktivitas bukan penambah nilai dan memperoleh informasi biaya penambah nilai yang


(26)

memungkinan melakukan penyempurnaan efisiensi aktivitas penambah nilai.

e. memungkinakan pemantauan efektivitas program pengelolaan

aktivitas.

Manajemen dituntu melakukan penyempurnaan aktivitas secara berkesinambungan dengan menyajikan informasi biaya yang dipisahkan ke dalam biaya penambah dan bukan penambah nilai. dengan demikian manajemen dapat memantau efektivitas program pengelolaan aktivitas dan merumuskan keputusan-leputusan strategik.

4. Hubungan Fungsi Struktur Organisasi Dengan Akuntansi Pertanggungjawaban

Akuntansi pertanggungjawaban berhubungan erat dengan struktur organisasi titik awal dari sistem informasi akuntansi pertanggungjawaban terletak pada bagan organisasi, dimana ruang lingkup wewenang telah ditentukan. sebelum akuntansi pertanggungjawaban didesain, perlulah dipelajari struktur organisasinya karena penyusunan sistem akuntansi pertanggungjawaban dan penyusunan struktur organisasi merupakan pekerjaan yang tidak dapat dipisahkan dan saling mempengaruhi. adanya sistem akuntansi pertanggungjawaban yang baik dalam perusahaan akan didukung oleh struktur organisasi yang baik pula. struktur organisasi mencerminkan pembagian tugas dan wewenang manajemen atas kepada


(27)

manajemen bawah agar dapat dicapai pembagian tugas yang efektif dan efisien.

Struktur organisasi adalah susunan sistem hubungan antara posisi kepemimpinan yang ada dalam suatu organisasi. struktur tersebut adalah hasil dari pertimbangan dan kesadaran temtang pentingnya perencanaan atas penentuan kekuasaan, tanggungjawab dan spesialis setiap organisasi.

5. Pengertian Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban

Informasi akuntansi pertanggungjawaban menurut Mulyadi (2001:217) “merupakan aktiva, pendapatan, dan/atau biaya yang dihubungkan dengan manajer yang bertanggungjawab terhadap pusat pertanggungjawaban tertentu.” Informasi akuntansi pertanggungjawaban merupan keluaran dari akuntasi pertanggungjawaban.

C. PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN 1. Pengertian Pusat Pertanggungjawaban

Pusat pertanggungjawaban mengandung arti unit-unit pada sebuah organisasi yang memiliki tugas, tanggungjawab dan wewenang tertentu untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang dipimpin oleh manajemen. Pengertian pusat pertanggungjawaban menurut L.M Samryn (2001:259) adalah “ suatu bagian dalam organisasi yang dimiliki kendali atas terjadinya biaya, perolehan pendapatan, atau penggunaan dana investasi.” Supriyono ( 2001:22 ) mengemukakan pendapatnya mengenai pusat


(28)

pertanggungjawaban yaitu “bahwa pusat pertanggungjawaban digunakan untuk menunjuk unit organisasi yang dikelola oleh seorang manajer yang bertanggungjawab”

2. Jenis-jenis Pertanggungjawaban

Atas dasar hubungan antara masukan dengan keluaran, pusat pertanggungjawaban yang ada pada suatu perusahaan dapat dikelompokkan menjadi 4 kelompok yaitu pusat biaya (cost center), pusat pendapatan, pusat laba dan pusat investasi.

a. Pusat biaya

Pusat biaya adalah suatu bagian organisasi yang disentralisasikan dan diberi wewenang untuk mengeluarkan biaya dalam pusat biaya, keluarannya tidak dapat atau tidak perlu diukur dalam wujud pendapatan.

Manajer pusat biaya dapat mengetahui biaya yang terjadi sehingga biaya tersebut dapat dinilai secara moneter. Biaya yang terjadi dalam suatu pusat biaya tidak selamanya merupakan keputusan yang diambil oleh manajer yang bersangkutan karena tidak semua biaya yang terjadi dalam bidang tersebut dapat diawasi oleh manajer yang bersangkutan di dalam pengumpulan dan pelaporan biaya tiap bidang pertanggungjawaban harus dipisahkan antara biaya terkendali (controlabel cost) dengan biaya tidak terkendali yang sesungguhnya


(29)

dengan biaya terkendali yang sesungguhnya dengan biaya terkendali menurut anggaran.

b. Pusat pendapatan

Pusat pendapatan adalah pusat pertanggungjawaban dalam suatu oraganisasi yang prestasi manajernya dinilai atas dasar pendapatan dalam pusat pertanggungjawaban yang dipimpinnya.

c. Pusat laba

Pusat adalah pusat pertanggungjawaban dalam suatu organisasi yang prestasi manajernya dinilai atas dasar selisih pendapatan dengan biaya pusat pertanggungjawaban yang dipimpinnya.

d. Pusat Investasi

Pusat investasi adalah pusat pertanggungjawaban dalam suatu organisasi yang prestasi manajernya dinilai atas dasar pendapatan, biaya, dan sekaligus aktiva atau modal atau investasi pada pusat pertanggungjawaban yang dipimpinnya jadi nilai atas dasar laba dan investasi yang diperlukan untuk memperoleh laba.

D. PENILAIAN KINERJA

Untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan dalam pencapaian tujuan perusahaan diadakan penilaian kinerja yang mempunyai tujuan untuk memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran-sasaran organisasi sesuai dengan yang telah ditetapkan sebelumnya. Menurut Mulyadi ( 2001: 415 ) menyatakan bahwa “penilaian kinerja adalah penentuan secara periodik


(30)

efektivitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi, dan karyawannya berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang telah ditetapkann sebelumnya”. Manfaat penilaian kinerja adalah mengelola operasi organisasi secara efektif dan efisien melalui pemotivasian karyawan maksimum, membantu pengambilan keputusan yang bersangkutan dengan karyawan, mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan dan menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi program pelatihan karyawan, menyediakan umpan balik bagi karyawan mengenai bagaimana atasan menilai kinerja bawahannya, dan menyediakan suatu dasar bagi distribusi penghargaan.

Penilaian kinerja dapat dilaksanakan dalam dua tahapan utama yaitu : 1. tahapan persiapan,

Tahap persiapan terdiri dari tiga tahap yaitu :

a. penentuan daerah pertanggungjawaban dan manajer yang

bertanggungjawab,

b. penetapan kriteria yang dipakai dalam mengukur kinerja,

c. pengukuran kinerja yang sesungguhnya.

2. tahapan penilaian,

Tahapan penilaian terdiri dari tiga tahap yaitu :

a. pembandingan kinerja sesungguhnya dengan sasaran yang telah

ditetapkan sebelumnya,


(31)

c. penegakkan perilaku yang diinginkan dan tindakan yang digunakan yang digunakan untuk mencegah perilaku yang tidak diinginkan.

Penilaian kinerja petanggungjawaban pada dasarnya dimaksudkan untuk mengukur efektivitas dan efisiensi pusat pertanggungjawaban. Kinerja pusat pendapatan dinilai berdasarkan perbandingan antara realisasi pendapatan dengan anggaran pendapatan yang telah ditetapkan untuk pusat pendapatan yang bersangkutan. Dengan kata lain penilaian pusat pendapatan ini berdasarkan tingkat kemampuan menghasilkan pendapatan dalam periode tertentu. Kemampuan menghasilkan pendapatan adalah kemampuan suatu perusahaan atau unit memperoleh pendapatan dengan menggunakan sumber daya dimiliki perusahaan atau unit tersebut seperti sumber daya manausia (karyawan) dan sumber daya pendukung.

Selain membandingkan realisasi pendapatan dengan anggaran pendapatan, penilaian atas pusat pendapatan dapat dilakukan dengan cara membandingkan kinerja pusat pendapatan perusahaan lain. Akan tetapi, pusat pendapatan tersebut harus memiliki sifat operasi serta nilai asset yang sama dengan pusat pendapatan perusahaan lain yang dibandingkan tersebut.

1. Permohonan diajukan secara tertulis kepada Pemimpin Cabang/Pemimpin

Cabang Pembantu/Pemimpin Kantor Kas yang dilampiri fotokopi KTP (Kartu Tanda Penduduk) dan KRT (Kartu Rumah Tangga) yang masih berlaku

2. Kantor Cabang/Kantor Cabang Pembantu/Kantor Kas memeliti


(32)

lokasi usaha dan wawancara kepada calon debitur dengan mengacu kepada formulir penilaian permohonan kredit

3. Jika layak dibiayai, maka Kantor Cabang/Kantor Cabang Pembantu/Kantor Kas mempersiapkan surat kuasa mencairkan tabungan serta surat sanggup untuk memenuhi persyaratan penandatanganan perjanjian membuka kredit antara debitur dengan PT. Bank Rakyat Indonesia

4. Jika permohonan kredit tidak memenuhi persyaratan, maka Kantor Cabang/Kantor Cabang Pembantu/Kantor Kas membuat surat penolakan kredit kepada calon debitur

Prosedur Pemberian Kredit

Prosedur pemberian dan penilaian kredit oleh dunia perbankan secara umum antar bank yang satu dengan bank yang lain tidak jauh berbeda. Yang menjadi perbedaan mungkin hanya terletak dari prosedur dan persyaratan yang ditetapkan dengan pertimbangan masing-masing.

Secara umum prosedur pemberian kredit adalah sebagai berikut:

1. Pengajuan berkas-berkas

Dalam hal ini, pemohon kredit mengajukan permohonan kredit yang dituangkan dalam suatu proposal. Kemudian dilampiri dengan berkas-berkas lainnya yang dibutuhkan. Pengajuan proposal kredit berisi, antara lain:

a. Latar belakang perusahaan, seperti riwayat hidup singkat perusahaan, jenis bidang usaha, identitas perusahaan, nama pengurus berikut pengetahuan


(33)

dan pendidikannya, perkembangan perusahaan, serta relasinya dengan pihak-pihak pemerintah dan swasta.

b. Maksud dan tujuan

Apakah untuk memperbesar omset penjualan atau untuk meningkatkan kapasitas produksi atau mendirikan pabrik baru (perluasan) serta tujuannya.

c. Besarnya kredit dan jangka waktu

Dalam hal ini, pemohon menentukan besarnya jumlah kredit yang ingin diperoleh dan jangka waktu kreditnya. Penilaian kelayakan besarnya kredit dan jangka waktunya dapat dilihatdari cash flow serta laporan keuangan (neraca dan laporan laba rugi) 3 (tiga) yahun terakhir.

d. Cara pemohon mengembalikan kredit

Dalam hal ini, dijelaskan secara rinci cara-cara debitur dalam mengembalikan kreditnya, apakah dari hasil penjualan atau cara lainnya. e. Jaminan kredit

Hal ini merupakan jaminan untuk menutupi segala resiko terhadap kemungkinan macetnya suatu kredit, baik yang ada unsure kesengajaan atau tidak.

Selanjutnya proposal ini dilampiri dengan berkas-berkas yang telah dipersyaratkan, seperti:

- Akte pendirian perusahaan

- KTP para pengurus dan pemohon kredit


(34)

- NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)

- Neraca dan laporan laba rugi 3 tahun terakhir - Fotocopi sertifikat yang dijadikan jaminan - Daftar penghasilan bagi perseorangan

- Kartu keluarga bagi perseorangan

2. Penyelidikan berkas pinjaman

Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah berkas yang diajukan sudah lengkap sesuai persyaratan dan sudah benar. Jika menurut pihak perbankan belum lengkap atau cukup, maka calon debitur diminta untuk segera melengkapinya dan apabila sampai batas tertentu calon debitur tidak sanggup melengkapi kekurangan tersebut, maka sebaiknya permohonan kredit dibatalkan saja.

3. Wawancara pertama

Merupakan penyelidikan kepada calon debitur dengan langsung berhadapan dengan calon debitur untuk meyaknkan apakah berkas-berkas tersebut sesuai dan lengkap seperti dengan yang diinginkan bank. Wawancara ini juga untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan calon debitur yang sebenarnya.

4. On the spot (peninjauan ke lokasi)

Merupakan kegiatan pemeriksaan ke lapangan dengan meninjau berbagai objek yang akan dijadikan usaha atau jaminan. Kemudian hasil on the spot disesuaikan dengan hasil wawancara pertama. Pada saat akan melakukan on the spot hendaknya jangan diberitahu kepada calon debitur, sehingga apa yang


(35)

5. Wawancara kedua

Merupakan kegiatan perbaikan berkas, jika mungkin ada kekurangan-kekurangan pada saat setelah dilakukan on the spot di lapangan. Catatan yang ada pada saat wawancara pertama dicocokkan dengan pada saat on the spot, apakah ada kesesuaian dan mengandung suatu kebenaran.

6. Keputusan kredit

Keputusan kredit dalam hai ini adalah menentukan apakah kredit akan diberikan atau ditolak. Jika diterima, maka dipersiapkan administrasinya. Biasanya keputusan kredit mencakup:

a. Jumlah uang yang diterima

b. Jangka waktu kredit

c. Biaya-biaya yang harus dibayar

Jika kredit ditolak, maka hendaknya dikirim surat penolakan sesuai dengan alasannya masing-masing.

7. Penandatanganan akad kredit/perjanjian lainnya

Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari diputuskannya kredit, maka sebelum kredit dicairkan terlebih dahulu calon debitur menandatangani akad kredit, mengikat jaminan dengan hipotik, dan surat perjanjian atau pernyataan yang dianggap perlu.

8. Realisasi kredit

Realisasi kredit diberikan setelah penandatanganan surat-surat yang diperlukan dengan membuka rekening giro atau tabungan di bank yang bersangkutan.


(36)

9. Penyaluran/penarikan dana

Yaitu pencairan atau pengambilan uang dari rekening sebagai realisasi dari pemberian kredit dan dapat diambil sesuai dengan ketentuan dan tujuan kredit, yaitu:

a. Sekaligus, atau b. Secara bertahap

E. PERANAN INFORMASI PERTANGGUNGJAWABAN DALAM

PENILAIAN KINERJA

Perusahaan memiliki banyak pusat pertanggungjawaban biasanya memiliki salah satu dari dua pendekatan pengambilan keputusan untuk mengelola kegiatannya mereka yang kompleks dan beragam : sentralisasi dan desentralisasi. Pada pengambilan keputusan (centralized decision making). berbagai puncak, dan manajer pada jenjang manajemen puncak, dan manajer pada jenjang yang lebih rendah bertanggungjawab terhadap pengimplementasian keputusan-keputusan tersebut. Dilain phak, pengambilan keputusan desentralisasi (descentralized decision making) memperkenankan manajer pada jenjang yang membuat dan mengimplementasikan keputusan-keputusan penting yang berkaitan dengan wilayah pertanggungjawaban mereka. Desentralisasi adalah praktek pendelegasian wewenang pengambilan keputusan kepada jenjang yang lebih rendah. Semua organisasi berada dalam rentang yang sangat tersentralisasi hingga ke yang sangat terdesentralisasi.


(37)

cenderung ke arah desentralisasi. Alasan-alasan dibalik popularitas desentralisasi dan cara-cara yang mungkin dipilih perusahaan untuk melaksanakan proses desentralisasi.

Dari pengertian diatas dapat dijelaskan bahwa dalam perjanjian kredit tercakup hak dan kewajiban masing-masing pihak, termasuk jangka waktu serta bunga yang ditetapkan bias dikembalikan calon debitur dengan tepat waktu, sehingga pendapatan bunga setiap bulannya tidak macet. Oleh sebab itu peranan akuntansi pertanggungjawaban pusat pendapatan khususnya dalam proses keputusan kredit tidak dapat dipisahkan dari ketentuan (prosedur) dan anggaran expansi kredit yang telah ditetapkan. Bagi kreditur (bank), memilih seorang calon debitur tidak dapat dilakukan dengan sembarangan, ada persyaratan tertentu untuk menyaring apakah calon debitur itu memang bias dipercaya atau tidak diberikan kredit. Karena bisnis kreditur adalah menjual kepercayan, maka didalam memberikan kompensasi kepada masyarakat juga harus dilakukan tepat, dan jumlahnya harus kompetitif. Maka bila sampai kredit yang diberikan kepada debitur macet maka debitur akan merugi. Dilain pihak, pembayaran bunganya kepada masyarakat tidak boleh terlambat, tetapi penghasilan bunga dari debitur terhenti. Belum lagi ada sebagian uang dari masyarakat yang oleh otoritas moneter diperintahkan disimpan sebagai cadangan di bank sentral, sehingga tidak semua uang masyarakat dapat menghasilkan bunga. Jadi, pihak kreditur harus sangat berhati-hati supaya aliran kas keluarnya dapat diimbangi oleh aliran kas masuknya atau terjadi missmatched paradigma investasi.


(38)

Secara financial, dari sisi kreditur, sebenarnya pemberian kredit dapat dipandang sebagai suatu investasi; entah oleh debitur kredit ini akan dipergunakan untuk apa. Akan tetapi, investasi disini bukan pengadaan barang modal atau surat-surat berharga, tapi uang yang dipinjamkan kepada debitur itu. Uang ini dapat diparalelkan sebagai barang modal atau surat-surat berharga, dimasa yang akan dating akan menghasilkan pendapatan (pembayaran bunga dari debitur) yang sifat kontinyu. Hal ini akan parallel dengan membeli suatu barang modal (outlays) berupa mesin, yang diharapkan dengan mesin ini peusahaan akan menghasilkan sejumlah uang (proceed) secara kontinyu dimasa yang akan datang.

Pemberian kredit adalah keputusan yang sangat berorientasi ke masa depan. Keputusan kredit yang dilakukan pada hari ini, baru akan diketahui akibatnya di masa yang akan mendatang. Namun demikian, meskipun secara empiris masa depan itu sulit untuk diketahui pada saat ini, tapi tidak berarti suatu kredit tidak dapat diputuskan. Karena masa depan tidak sama sekali gelap. Ada fenomena, kecendrungan (trend), variable dengan cirri khusus dan unik, variable dengan pola tetap dan mudah dipredeksi, yang dapat digunakan sebagai pisau analisa. Semuanya ini, merupakan celah atau sarana untuk menyikap kegelapan masa depan.

Dengan berfikir rasional, semua kemungkinan yang menimpa pada diri debitur dimasa mendatang memang pasti ada bisa terjadi. Kemungkinan kredit bermasalah, kemungkinan kredit macet, kemungkinan kredit tetap lancer,


(39)

kemungkinan debitur meninggal, kemungkinan muncul krisis dan lain-lain, adalah ensi-potensi yang harus diperhitungkan.

F. PENELITIAN TERDAHULU

Novri Yunus P Nasution ( 2006 ) dalam penelitiannya terdahulu yang berjudul “Peranan Akuntansi Pertanggungjawaban Pusat Pendapatan Dalam

Proses Pengambilan Keputusan Pemberian Kredit Mikro pada BNI (Persero)

Tbk Kantor Cabang Pembantu Binjai”. Penelitian ini dilakukan pada tahun

2006 di PT. BNI ( Persero ) Tbk Kantor Cabang Pembantu Binjai. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa prosedur pemberian kredit di unit layanan mikro kantor capem binjai telah sesuai dengan prinsip penilaian kredit yang umum digunakan perbankan yaitu analisis 5C, 7P dan studi kelayakan. Akuntansi pertanggungjawaban telah digunakan sebagai dasar penilaian kinerja petugas unit layanan mikro sebagai pusat pendapatan. Penerapan akuntansi pertanggungjawaban khususnya pusat pendapatan dihubungkan dengan proses pemberian kredit masih kurang diperhatikannya kualitas atas kelayakan permohonan kredit yang diberikan, sehingga pembayaran angsuran kredit debitur pada saat jatuh tempo tidak tepat waktu dan berdampak terhadap pendapatan bungan setiap bulannya.

G. KERANGKA KONSEPTUAL

Untuk mengetahui peranan akuntansi pertanggungjawaban pusat pendapatan dalam proses pengambilan keputusan pemberian kredit mikro


(40)

pada PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk cabang Medan Putri Hijau dapat ditinjau dari beberapa aspek seperri tergambar dalam kerangka konseptual dibawah ini:

Konsep Dasar Akuntansi Pertanggungjawaban

Konsep dasar akuntansi pertanggungjawaban adalah akuntansi pertanggungjawaban yang didasarkan atas penggolongan tanggungjawab manajemen (departemen-departemen) pada setiap tingkatan dalam suatu organisasi dengan tujuan membentuk anggaran bagi masing-masing departemen, indovidu yang mengepalai klasifikasi pertanggungjawaban, harus bertanggungjawab dan mempertanggungjawabkan biaya-biaya dari

Konsep Dasar Akuntansi Pertanggungjawaban

Hubungan fungsi struktur organisasi dengan akt.

pertanggungjawaban Peranan Akuntansi

Pertanggungjawaban dalam Penilaian kinerja pada PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk cabang Medan Putri Hijau

Penilaian kinerja pada pusat pendapatan

Proses pengambilan keputusan pemberian


(41)

Hubungan Fungsi Struktur Organisasi Dengan Akuntansi Pertanggungjawaban

Adanya sistem akuntansi pertannggungjawaban yang baik dalam perusahaan akan didukung oleh struktur yang baik pula. Struktur organisasi mencerminkan pembagian tugas dan wewenang manajemen atas kepada manajemen bawah agar dapat dicapai pembagian tugas yang efektif dan efisien.

Penilaian Kinerja Pada Pusat Pendapatan

Penilaian kinerja adalah penentuan secara periodik efektivitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi, dan karyawannya berdasarkan sasaran, standar, dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Penilain kinerja ini difokuskan pada pusat pendapatan, dimana teletak pada manajer penjualan. Proses Pengambilan Keputusan Pemberian Kredit Usaha Rakyat

Pusat pendapatan pada bank terletak pada penjualan, yang dimaksud dengan penjualan yang terjadi di bank adalah penjualan jasa. Dalam hal ini lebih ditekankan pada jasa perkreditan usaha rakyat. Proses pengambilan keputusan pemberian kredit usaha rakyat melalui beberapa tahapan yang nantinya akan langsung ditinjau oleh seorang mantri.


(42)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. JENIS PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah “penelitian deskriptif yaitu suatu penelitian yang mengumpulkan data untuk diuji hipotesis atau menjawab pertanyaan mengenai status terakhir dari subjek penelitian” (Kuncoro : 2003 : 8).

B. JENIS DATA

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. data primer, merupakan data yang diperoleh langsung dari PT. Bank

Rakyat Indonesia Tbk Cabang Medan Putri Hijau melalui wawancara langsung mengenai peranan akuntansi pertanggungjawaban dalam penilaian kinerja perusahaan,

2. data sekunder, merupakan data yang diperoleh dari PT. Bank Rakyat

Indonesia Tbk Cabang Medan Putri Hijau yang tidak perlu diolah lagi, seperti sejarah perusahaan, struktur organisasi, uraian pekerjaan masing– masing bagian serta data-data lain yang berhubungan dengan penelitian.


(43)

C. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk Cabang Putri Hijau yang beralamat di jl. Putri Hijau No.2A Medan pada bulan Januari hingga Februari 2010.

D. PROSEDUR PENGUMPULAN DATA

Pengumpulan data untuk kepentingan penelitian ini, penulis menggunakan beberapa cara yaitu wawancara, studi dokumentasi dan observasi..

1. Wawancara

Penulis melakukan wawancara atau tanya jawab dengan pihak–pihak yang berkompeten di PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Cabang Medan Putri Hijau.

2. Studi dokumentasi

Penulis mengumpulkan semua data–data yang diperlukan dalam penelitian ini, baik diperoleh dari PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Cabang Medan Putri Hijau maupun dari sumber lain yang berhubungan dengan penelitian ini.

3. Observasi

Penulis melakukan pengamatan langsung ke PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Cabang Medan Putri Hijau untuk melihat secara jelas kegiatan operasional perusahaan.


(44)

E. TEKNIK ANALISIS DATA

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu suatu metode dimana data yang dikumpulkan, disusun, diinterprestasikan, dianalisis sehingga memberikan keterangan yang lengkap bagi pemecahan masalah yang dihadapi.


(45)

BAB IV

ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. DATA PENELITIAN

1. Gambaran Umum PT Bank Rakyat Indonesia Tbk

a. Sejarah Singkat

Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Aria Wirjaatmadja dengan nama Hulp-en Spaarbank der Inlandsche Bestuurs Ambtenaren atau Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi yang berkebangsaan Indonesia (pribumi). Berdiri tanggal 16 Desember 1895, yang kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran BRI. Pendiri Bank Rakyat

Indonesia Raden Aria Wirjaatmadja, pada periode setelah

kemerdekaan RI, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 1 tahun 1946 Pasal 1 disebutkan bahwa BRI adalah sebagai Bank Pemerintah pertama di Republik Indonesia. Adanya situasi perang mempertahankan kemerdekaan pada tahun 1948, kegiatan BRI sempat terhenti untuk sementara waktu dan baru mulai aktif kembali setelah perjanjian Renville pada tahun 1949 dengan berubah nama menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat. Pada waktu itu melalui PERPU No. 41 tahun 1960 dibentuk Bank Koperasi Tani dan Nelayan (BKTN) yang merupakan peleburan dari BRI, Bank Tani Nelayan dan Nederlandsche


(46)

Maatschappij (NHM). Kemudian berdasarkan Penetapan Presiden (Penpres) No. 9 tahun 1965, BKTN diintergrasikan ke dalam Bank Indonesia dengan nama Bank Indonesia Urusan Koperasi Tani dan Nelayan.

Setelah berjalan selama satu bulan keluar Penpres No. 17 tahun 1965 tentang pembentukan Bank tunggal dengan nama Bank Negara Indonesia. Dalam ketentuan baru itu, Bank Indonesia Urusan Koperasi, Tani dan Nelayan (eks BKTN) diintegrasikan dengan nama Bank Negara Indonesia unit II bidang Rural, sedangkan NHM menjadi Bank Negara Indonesia unit II bidang Ekspor Impor (Exim). Berdasarkan Undang-Undang No. 14 tahun 1967 tentang Undang-undang Pokok Perbankan dan undang No. 13 tahun 1968 tentang Undang-undang Bank Sentral, yang intinya mengembalikan fungsi Bank Indonesia sebagai Bank Sentral dan Bank Negara Indonesia Unit II Bidang Rular dan Ekspor Impor dipisahkan masing-masing menjadi dua Bank yaitu Bank Rakyat Indonesia dan Bank Ekspor Impor Indonesia. Selanjutnya berdasarkan Undang-undang No. 21 tahun 1968 menetapkan kembali tugas-tugas pokok BRI sebagai Bank Umum.

Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-undang perbankan No. 7 tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status BRI berubah menjadi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) yang


(47)

Indonesia (Persero) yang didirikan sejak tahun 1895 didasarkan pelayanan pada masyarakat kecil sampai sekarang tetap konsisten, yaitu dengan fokus pemberian fasilitas kredit kepada golongan pengusaha kecil. Hal ini antara lain tercermin pada perkembangan penyaluran KUK pada tahun 1994 sebesar Rp. 6.419,8 milyar yang meningkat menjadi Rp. 8.231,1 milyar pada tahun 1995 dan pada tahun 1999 sampai dengan bulan September sebesar Rp. 20.466 milyar. Seiring dengan perkembangan dunia perbankan yang semakin pesat maka sampai saat ini Bank Rakyat Indonesia mempunyai Unit Kerja yang berjumlah 4.447 buah, yang terdiri dari 1 Kantor Pusat BRI, 12 Kantor Wilayah, 12 Kantor Inspeksi /SPI, 170 Kantor Cabang(Dalam Negeri), 145 Kantor Cabang Pembantu, 1 Kantor Cabang Khusus, 1 New York Agency, 1 Caymand Island Agency, 1 Kantor Perwakilan Hongkong, 40 Kantor Kas Bayar, 6 Kantor Mobil Bank, 193 P.POINT,3.705 BRI UNIT dan 357 Pos Pelayanan Desa.

Visi. Misi dan Sasaran Jangka Panjang PT Bank Rakyat Indonesia Tbk

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk tentunya memiliki visi dan misi dalam menjalankan perusahaannya. Visi PT Bank Rakyat Indonesia Tbk yaitu Menjadi bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan kepuasan nasabah. Sedangkan misi PT Bank Rakyat Indonesia Tbk adalah sebagai berikut :


(48)

1) melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan mengutamakan pelayanan kepada usaha mikro, kecil dan menengah untuk menunjang peningkatan ekonomi masyarakat,

2) memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui jaringan

kerja yang tersebar luas dan didukung oleh sumber daya manusia yang profesional dengan melaksanakan praktek good corporate

governance,

3) memberikan keuntungan dan manfaat yang optimal kepada

pihak-pihak yang berkepentingan.

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk memiliki sasaran jangka Panjang untuk kemajuan perusahaan, antara lain sebagai berikut :

1) menjadi bank yang sehat dan salah satu dari lima bank terbesar

dalam asset dan keuntungan,

2) menjadi bank terbesar dan terbaik dalam pengembangan usaha

mikro, kecil, dan menengah,

3) menjadi bank terbesar dan terbaik dalam dunia agribisnis, 4) menjadi salah satu bank go public terbaik,

5) menjadi bank yang melaksanakan good corporate governance

secara konsisten,

6) menjadikan budaya kerja BRI sebagai sikap dan perilaku semua


(49)

b. Struktur Organisasi

Susunan stuktur organisasi Bank Rakyat Indonesia Tbk Cabang Medan Putri Hijau terstruktur sebagaimana dalam Surat Keputusan Direksi Bank Rakyat Indonesia No.Kep.S.69-Dir/11/88 pada lampiran 2 yang dijelaskan sebagai berikut:

1) Pola minimal

a) Pimpinan Cabang (Pinca)

b) Credit Administration Officer (CADO)

c) Operation Officer (OO)

d) Seksi Pembukuan

e) Seksi Rumah Tangga

f) Seksi Pembinaan Bisnis Nasabah

2) Pola lengkap

a) Pimpinan Cabang (Pinca)

b) Marketing & Lending Officer (MLO)

c) Operational Manager (OM)

d) Operation Officer (OO)

e) Unit Desa Officer (UDO)

f) Credit Administration Officer (CADO)

g) Account Officer (AO)

h) Seksi Rumah Tangga (Rutang)

Pola Cabang Medan Putri Hijau menerapkan pola lengkap dimana pengelompokan seksi-seksi yang dibawahi officer.


(50)

1) MLO

MLO Membawahi CADO dan Account Officer (AO).

a) CADO, yang bertugas untuk menganalisa keuangan, seksi

portofolio, operasional kredit, kebijakan, dan prosedur kredit.

b) Account Officer (AO), bertugas untuk pembinaan bisnis nasabah

komersial, bisnis nasabah pertanian, pangan, dan koperasi.

2) ACTO sejajar dengan CADO dan AO tetapi tidak bertanggung jawab

langsung pada MLO melainkan ke PINCA. ACTO mempunyai tugas untuk likuiditas, verifikasi data, dan laporan keuangan.

3) OM

a) OO, bertanggung jawab terhadap seksi-seksi transfer, deposito

rupiah dan valas, giro kliring, devisa, kas teller, pengakifan rekening tabungan, dan sebagainya.

b) Seksi rumah tangga, bertugas untuk administrasi penerimaan

sumber daya manusia (SDM), administrasi kepentingan pegawai yang sakit, menikah, meninggal, kenaikan pangkat, dan sebagainya.

c) Unit bisnis manager, bertugas membina dan mengawasi Kepala

Unit BRI yang ada. d) Petugas administrasi unit.


(51)

2. Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban Pada PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk Cabang Medan Putri Hijau

Akuntansi pertanggungjawaban bagi setiap perusahaan merupakan salah satu sarana membantu pengawasan serta penilaian dari kemajuan perusahaan. Akuntansi pertanggungjawaban yang diterapkan di PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk cabang Medan Putri Hijau khususnya pendapatan dilihat dari kemampuan cabang tersebut untuk memasarkan produknya kepada masyarakat dikalangan ekonomi menengah kebawah seperti : pedagang eceran, pengrajin, industri rumah tangga dan usaha kecil lainnya. Jenis usaha-usaha tersebut merupakan target yang menjadi sasaran cabang dalam aktivitas usaha sehari-hari.

Dalam menjalankan usaha tersebut PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk cabang Medan Putri Hijau memfokuskan pada Kredit Usaha Rakyat. Pada kredit usaha rakyat tersebut, seluruh petugas maupun pimpinan cabang merupakan pusat pendapatan yang tidak dapat dipisahkan dalam mencapai target pemasaran kredit yang besar serta berkualitas. Kredit yang berkualitas ini diperoleh dari kemampuan setiap petugas dalam menilai kelayakan permohonan kredit dari setiap calon nasabah. Apabila dari tingkat pemasaran kredit diperoleh banyaknya permohonan kredit yang masuk maka pendapatan PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk cabang Medan Putri Hijau akan meningkat secara otomatis. Peningkatan pendapatan tersebut dilihat dari tingkat pengembalian kewajiban setiap debitur ditambah bunga yang tepat waktu, dengan demikian jika keadaan tersebut


(52)

berjalan dengan baik setiap waktunya dan ditambah proses kredit yang cepat, jelaslah PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk cabang Medan Putri Hijau merupaka pusat pertanggungjawaban yang diberikan kewenangan untuk menjalankan bisnisnya dalam memasarkan kredit ke masyarakat ekonomi kecil.

3. Penilaian Kinerja Pada PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk Cabanng Medan Putri Hijau

Pusat pertanggungjawaban adalah unit organisasi yang dipimpin oleh seorang manajer yang bertanggungjawab atas unit organisasi

tersebut. Untuk dapat menilai bagaimana kinerja pusat

pertanggungjawaban dibutuhkan informasi dari manajer yang bersangkutan. Penilaian kinerja PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk cabang Medan Putri Hijau ini dapat dilihat dari beberapa pedoman yaitu :

a. tingkat pemberian pinjaman dari setiap bulannya dibandingkan

terhadap target kredit yang akan dipasarkan dalam periode satu tahun, b. tingkat pendapatan bunga pinjaman dari setiap bulannya dibandingkan

dengan biaya operasional usaha,

c. perbandingan penyaluran kredit yang telah diberikan kepada debitur

dibandingkan dengan tunggakan kredit.

Secara umum penilaian kinerja perusahaan khususnya PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk cabang Medan Putri Hijau ini dinilai dari


(53)

oleh kantor pusat dan juga dibandingkan dengan tunggakan pengembalian kredit. Berdasar penilaian tersebut, jika PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk cabang Medan Putri Hijau menunjukkan peningkatan penyaluran kredit ke masyarakat besar sedangkan pengembalian tunggakan kredit sedikit maka pendapatan bunga akan menunjukkan peningkatan yang besar dan demikian PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk cabang Medan Putri Hijau dinilai oleh kantor pusat sebagai unit yang berprestasi dengan kategori penyalur kredit lancar.

Prosedur Pemberian Kredit Usaha Rakyat

1. Permohonan diajukan secara tertulis kepada Pemimpin

Cabang/Pemimpin Cabang Pembantu/Pemimpin Kantor Kas yang dilampiri fotokopi KTP (Kartu Tanda Penduduk) dan KRT (Kartu Rumah Tangga) yang masih berlaku.

2. Kantor Cabang/Kantor Cabang Pembantu/Kantor Kas memeliti

kelengkapan dokumen permohonan kredit dan melakukan peninjauan ke lokasi usaha dan wawancara kepada calon debitur dengan mengacu kepada formulir penilaian permohonan kredit

3. Jika layak dibiayai, maka Kantor Cabang/Kantor Cabang

Pembantu/Kantor Kas mempersiapkan surat kuasa mencairkan tabungan serta surat sanggup untuk memenuhi persyaratan penandatanganan perjanjian membuka kredit antara debitur dengan PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk cabang Medan Putri Hijau


(54)

4. Jika permohonan kredit tidak memenuhi persyaratan, maka Kantor Cabang/Kantor Cabang Pembantu/Kantor Kas membuat surat penolakan kredit kepada calon debitur.

Prosedur Pencairan Kredit Usaha Rakyat Pencairan kredit dapat dilaksanakan setelah:

1. ditandatanganin perjanjian membuka kredit oleh debitur dan Bank

yang dilampiri daftar angsuran,

2. membuka rekening tabungan sebagai penampungan penyetoran setiap

harinya pada jam kerja kantor untuk membayar angsuran kredit,

3. menyerahkan surat kuasa mencairkan tabungan dan surat sanggup

yang telah ditandatangani dengan bermaterai cukup kepada Kantor Cabang/Kantor Cabang Pembantu/Kantor Kas,

4. proses pencairan kredit

- Kantor Cabang Utama

Kepala Seksi Bagian Kredit menerima surat pemberitahuan pemberian kredit dari pemimpin cabang dilampiri:

a. Kas bon debet rangkap 2

b. Kwitansi sebagai tanda terima dari debitur kepada Bank - Kantor Cabang Pembantu

Kepala Seksi Keuangan menerima surat pemberitahuan pemberian kredit dari pemimpin cabang dilampiri:


(55)

b. Kwitansi sebagai tanda terima dari debitur kepada Bank

- Kantor Kas

Wakil pemimpin Kantor Kas menerima surat pemberitahuan kredit dari pemimpin Kantor Kas dengan tembusan ke cabang induk dilampiri:

a. Kas bon debet rangkap 2

b. Kwitansi sebagai tanda terima dari debitur kepada Bank

4. Peranan Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban Dalam Penilaian Kinerja PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk Cabang Medan

Pusat pertanggungjawaban adalah unit yang dipimpin oleh seorang manajer yang bertanggungjawab terhadap organisasi tersebut. PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk cabang Medan Putri Hijau adalah satu kesatuan usaha yang bertujuan memperoleh pendapatan bunga semaksimalnya dari usaha utamanya memberikan pinjaman kredit ke masyarakat. Dalam pemberian kredit ini, penilaian keberhasilan terhadap penyaluran kredit didasarkan atas pencapaian target yang telah dianggarkan dari kantor pusat PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk cabang Medan Putri Hijau.

Pencapaian target pemberian kredit di PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk cabang Medan Putri Hijau, peran serta petugas dan pimpinan cabang tidak dapat dipisahkan, karena wewenang dan tanggungjawab dari putusan yang telah mereka berikan merupakan kunci keberhasilan perusahaan dalam memperoleh pendapatan yang besar. Oleh sebab itu prosedur yang


(56)

ditetapkan di perusahaan adalah sarana dalam membantu pencapaian target pemberian kredit yang berkualitas dan mengantisipasi resiko kemacetan. Dengan adanya prosedur sebagai ketentuan proses pemberian kredit dan ditambah kemampuan petugas mengembangkan keahliannya menilai perilaku calon debitur yang berpotensial akan mengurangi tingkat kemacetan pengembalian kewajiban setiap jatuh tempo.

Pada PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk cabang Medan Putri Hijau selain penerapan prosedur yang telah ada dalam memberikan putusan kredit, anggaran kredit adalah pedoman utama setiap unit untuk mencapai keberhasilan tingkat perkembangan kredit yang diberikan. Anggaran yang telah ditetapkan tersebut akan meningkatkan kinerja seluruh pegawai dalam proses penilaian kredit yang baik dan juga menilai sampai sejauh mana kinerja yang telah dihasilkan petugas kredit yaitu mantra sebagai pusat pendapatan. Pusat pendapatan PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk cabang Medan Putri Hijau dilihat dari tingkat pengembalian kewajiban debitur ditambah pendapatan bunga setiap bulannya pada saat pelaporan ke kantor pusat. Dari hasil pelaporan tersebut akan terlihat jelas perbandingan antara anggaran kredit dengan realisasi sebenarnya.

Adapun contoh laporan perkembangan pemberian kredit dan laporan perkembangan pendapatan bunga pada PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk cabang Medan Putri Hijau sebagai berikut :


(57)

B. Analisis dan Hasil Penelitian

5. Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban Pada PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk Cabang Medan Putri Hijau

Informasi akuntansi pertanggungjawaban disini berpusat pada pendapatan. Akuntansi pertanggungjawaban pusat pendapatan yang ada pada PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk cabang Medan Putri Hijau telah digunakan dengan baik, dan menggambarkan bahwa akuntansi pertanggungjawaban pusat pendapatan bagi PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk cabang Medan Putri Hijau merupakan sarana membantu pengawasan serta penilaian terhadap kemajuan perusahaan dalam pencapaian target. Akuntansi pertanggungjawaban pada PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk cabang Medan Putri Hijau berfungsi sebagai sarana dan pendorong pimpinan PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk cabang Medan Putri Hijau untuk memasarkan kreditnya ke masyarakat yang benar-benar membutuhkan sesuai dengan target yang telah ditetapkan, sedangkan pusat pendapatan merupakan sebagai alat utama untuk membantu menilai permohonan kredit yang layak dan berkualitas terhadap pengembalian kredit yang tepat waktu. Begitu pula halnya pemimpin PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk cabang Medan Putri Hijau dan petugas yang berfungsi sebagai pelaksana pusat pendapatan, mereka diberikan hak dan tanggungjawab dalam memberikan keputusan akhir dalam proses pemberian kredit.


(58)

Menurut penulis, PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk cabang Medan Putri Hijau adalah sebagai pusat pendapatan, sebab dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan jumlah nilai kredit yang telah ditargetkan dari pusat merupakan pendorong bagi cabang tersebut untuk berlomba dengan kantor cabang lainnya dalam memasarkan kredit yang berkualitas ke masyarakat. Dan juga PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk cabang Medan Putri Hijau telah menyadari pentingnya target (anggaran) dalam pelaksanaan expansi kredit serta sebagai alat pengukur prestasi pusat pendapatan. Selain itu adanya informasi akuntansi pertanggungjawaban, kejelasan wewenang dan tanggungjawab setiap petugas sebagai pelaksana pusat pertanggungjawaban dapat diketahui dan jelaslah arus prosedur jalannya kegiatan perusahaan.

6. Penilaian Kinerja Pada PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk Cabang Medan Putri Hijau

Menurut penulis laporan perbandingan neraca atas target, laporan perbandingan laba rugi atas target dan laporan perkembangan penyaluran kredit merupakan sebagai alat penilai sampai sejauh mana PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk cabang Medan Putri Hijau mencapai target yang telah ditetapkan serta sebagai penilai kinerja perkembangan unit tersebut. Selain itu juga laporab tersebut merupakan laporan pertanggungjawaban yang dijadikan dasar yang memadai untuk menilai kinerja dan sebagai


(59)

debitur dibandingkan dengan tingkat tunggakan pengembalian kredit yang dilaporkan PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk cabang Medan Putri Hijau ke kantor pusat merupakan sebagai dasar penilaian perkembangan unit tersebut setiap periodenya. Jadi menurut penulis laporan yang ada dan telah dipergunakan selama ini sudah sesuai dengan teori yang ada.

Prosedur Pemberian Kredit

Proses pemberian kredit pada PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk cabang Medan Putri Hijau telah berjalan sesuai dengan peraturan prosedur pemberian kredit yang berlaku umum di perusahaan khususnya perbankan. Pada prosedur pemberian kredit PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk cabang Medan Putri Hijau ini peran serta petugas dan pimpinan unit merupakan motor utama dalam menjalankan kerangka kerja tercapainya penyaringan calon debitur yang berkualitas terhadap perkembangan perusahaan serta membantu petugas dalam mempercepat memberikan keputusan kredit yang baik dimasa depan.

Menurut penulis, prosedur pemberian kredit di PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk cabang Medan Putri Hijau telah berjalan dengan benar dan menjelaskan wewenang dan tanggungjwab karyawan yang terkait dalam memberikan keputusan kredit serta arus prosedur jalannya kegiatan perusahaan. Hal ini menggambarkan penggunaan informasi akuntansi pertanggungjawaban baik dari calon debitur dan pesaingnya sangat


(60)

membantu petugas dalam pengambilan keputusan yang cepat dan akurat, sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai secara efektif dan efisien.

7. Peranan Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban Dalam Penilaian Kinerja Pada PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk Cabang Medan Putri Hijau

Penerapan informasi akuntansi pertanggungjawaban dalam perusahaan telah berperan sebagai alat ukur dalam menilai kinerja pusat pendapatan melalui pelaporan. Pusat pendapatan menjadikan anggaran dan acuan perusahaan untuk menilai kinerja pusat pendapatan dari hasil pencapaian perkembangan expansi kredit serta pendapatan bunga setiap bulannya. Laporan perbandingan neraca atas target, perbandingan laba rugi atas target, dan laporan pekembangan penyaluran kredit dapat dijadikan dasar yang memadai untuk menilai kinerja pusat pendapatan dalam pencapaian target ekspansi kredit yang telah ditetapkan.

Pada PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk cabang Medan Putri Hijau, akuntansi pertanggungjawaban terletak pada anggaran yang telah ditetapkan dari pusat, sedangkan pusat pendapatan yang merupakan pusat pertanggungjawaban perusahaan adalah penerapan prosedur pemberian kredit yang baik dalam proses keputusan akhir kelayakan permohonan kredit calon debitur. Jadi dengan demikian anggaran dan prosedur kredit pada PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk cabang Medan Putri Hijau adalah


(61)

pertanggungjawaban dalam penilaian kelayakan permohonan kredit akan menghasilkan pendapatan bunga yang besar atas kelancaran calon debitur membayar kewajibannya setiap bulan.

Menurut penulis, laporn perbandingan neraca atas target, perbandingan laba rugi atas target, dan laporan pekembangan penyaluran kredit serta prosedur yang baik dalam proses keputusan kredit merupakan informasi akuntansi pertanggungjawaban dimana telah sesuai dengan teori yang ada, karena isi dari laporan tersebut menunjukkan perbandingan realisasi actual dan anggaran yang menjadi tanggungjawabnya. Isi dari laporan tersebut adalah berdasarkan jenis—jenis perkiraan yang telah dikompilasi yakni terdiri dari perkiraan pendapatan, biaya dan laba secara keseluruhan sehingga dengan adanya pelaporan tersebut dapat terlihat dengan mutlak tingkat pencapaian pendapatan setiap periode.

Untu menilai peranan informasi akuntansi pertanggungjawaban dalam penilaian kinerja pada Pada PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk cabang Medan Putri Hijau dapat dilihat dari hasil perbandingan perkembangan penyaluran kredit dan tingkat pendapatan bunga periode triwulanan sebagai berikut :


(62)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

C. Kesimpulan

Penulis memberi beberapa kesimpulan mengenai Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban sesuai dengan uraian yang telah dikemukakan, yaitu :

a. pimpinan cabang dan petugas PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Medan

Putri Hijau telah melaksanakan proses pemberian kredit sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan di perusahaan dan sesuai dengan teori pemberian kredit secara umum.

b. prosedur penilaian kredit pada PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Medan

Putri Hijau telah menunjukkan satu proses pemberian kredit yang saling berkaitan dalam pengambilan keputusan,

c. Akuntansi pertanggungjawaban telah digunakan sebagai dasar penilaian kinerja petugas PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Medan Putri Hijau sebagai pusat pendapatan. Hal ini terlihat dari pembagian tugas dan wewenang tanggungjawab petugas sebagai pelaksana pusat pendapatan,

d. akuntansi pertanggungjawaban pada PT Bank Rakyat Indonesia Tbk

Medan Putri Hijau dinilai dari bagaimana peningkatan pimpinan cabang beserta petugasnya memasarkan dan menyalurkan kredit sesuai target yang telah ditetapkan dari kantor pusat PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Medan Putri Hijau,


(63)

e. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Medan Putri Hijau adalah pusat pendapatan, ini ditunjukkan dari peran serta seluruh petugas dalam memberikan wewenagnya menilai kelayakan permohonan kredit calon debitur yang berkualitas serta berdampak terhadap pengembalian kewajiban tepat waktu,

f. informasi akuntansi pertanggungjawaban dalam penilaian kinerja telah mampu digunakan untuk pengambilan keputusan kredit pada PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Medan Putri Hijau,

D. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diambil tersebut, maka diberikan saran perbaikan sebagai berikut :

1. penarapan efisiensi waktu dalam prosedur pemberian kredit di PT Bank

Rakyat Indonesia Tbk Medan Putri Hijau agar lebih ditingkatkan lagi. Hal ini berguna untuk dapat memberikan keputusan kredit yang cepat dan berkualitas, serta ketentuan perusahaan dalam memutus kredit maksimal dalam jangka waktu 3 hari dapat berjalan baik,

2. anggaran dan prosedur pemberian kredit harus saling berkaitan serta

diperhatikan dalam proses penilaian permohonan kredit yang baik, sehingga tidak adanya calon debitur yang beralih bermohon kredit ke bank lain,

3. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Medan Putri Hijau tetap menggunakan


(64)

permohonan kredit kepada calon debitur, sehingga membantu perusahaan untuk mengukur sampai sejauh mana pencapaian target ekspansi kredit yang telah ditetapkan.


(65)

DAFTAR PUSTAKA

George H. Bodnar – William S. Hopwod. Sistem Informasi Akuntansi. Buku Satu, diterjemahkan oleh Amir Abadi Jusuf dan Rudi M. Tambunan. Salemba Empat. Jakarta. 2000.

Hall, James . 2001.A, Sistem Informasi Akuntansi. Buku Satu. Salemba Empat. Jakarta.

Hansen, Don. R. dan M. Mowen, Mayane. Manajemen Biasa Akuntansi dan

Pengendalian. Buku Dua. Edisi Kesatu. Salemba Empat. Jakarta. 2001.

Hansen dan Mowen. 2005. Management Accounting. Buku 2. Edisi ke 7. Salemba Empat. Jakarta.

Kasmir. 2000. Manajemen Perbankan. Cetakan Pertama. PT. Raja Grafindo. Jakarta.

Kuncoro Phd, Mudrajad. 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen,konsep, manfaat dan rekayasa. Edisi Ketiga. Salemba Empat. Jakarta.

Nasution, Novri Yunus P. Peranan Akuntansi Pertanggungjawaban Pusat

Pendapatan dalam Proses Pengambilan Keputusan Pemberian Kredit Mikro pada PT. BNI (Persero) Tbk Kantor Cabang Pembantu Binjai.

Skripsi Fakultas Ekonomi USU. Medan.

Simamora, Henry. Akuntansi Basis Pengendalian Keputuasan Bisnis. Jilid Satu. Cetakan Pertama. Salemba Empat. Jakarta. 2000.

Trisnawati, Susi. Hubungan Antara Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban

dengan Efektivitass Pengendalian Biaya (Survei pada 5 Hotel di kota Tasikmalaya). Skripsi Fakultas Ekonomi UII. Yogayakarta.


(66)

(1)

pertanggungjawaban dalam penilaian kelayakan permohonan kredit akan menghasilkan pendapatan bunga yang besar atas kelancaran calon debitur membayar kewajibannya setiap bulan.

Menurut penulis, laporn perbandingan neraca atas target, perbandingan laba rugi atas target, dan laporan pekembangan penyaluran kredit serta prosedur yang baik dalam proses keputusan kredit merupakan informasi akuntansi pertanggungjawaban dimana telah sesuai dengan teori yang ada, karena isi dari laporan tersebut menunjukkan perbandingan realisasi actual dan anggaran yang menjadi tanggungjawabnya. Isi dari laporan tersebut adalah berdasarkan jenis—jenis perkiraan yang telah dikompilasi yakni terdiri dari perkiraan pendapatan, biaya dan laba secara keseluruhan sehingga dengan adanya pelaporan tersebut dapat terlihat dengan mutlak tingkat pencapaian pendapatan setiap periode.

Untu menilai peranan informasi akuntansi pertanggungjawaban dalam penilaian kinerja pada Pada PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk cabang Medan Putri Hijau dapat dilihat dari hasil perbandingan perkembangan penyaluran kredit dan tingkat pendapatan bunga periode triwulanan sebagai berikut :


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

C. Kesimpulan

Penulis memberi beberapa kesimpulan mengenai Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban sesuai dengan uraian yang telah dikemukakan, yaitu : a. pimpinan cabang dan petugas PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Medan

Putri Hijau telah melaksanakan proses pemberian kredit sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan di perusahaan dan sesuai dengan teori pemberian kredit secara umum.

b. prosedur penilaian kredit pada PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Medan Putri Hijau telah menunjukkan satu proses pemberian kredit yang saling berkaitan dalam pengambilan keputusan,

c. Akuntansi pertanggungjawaban telah digunakan sebagai dasar penilaian kinerja petugas PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Medan Putri Hijau sebagai pusat pendapatan. Hal ini terlihat dari pembagian tugas dan wewenang tanggungjawab petugas sebagai pelaksana pusat pendapatan, d. akuntansi pertanggungjawaban pada PT Bank Rakyat Indonesia Tbk

Medan Putri Hijau dinilai dari bagaimana peningkatan pimpinan cabang beserta petugasnya memasarkan dan menyalurkan kredit sesuai target yang telah ditetapkan dari kantor pusat PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Medan Putri Hijau,


(3)

e. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Medan Putri Hijau adalah pusat pendapatan, ini ditunjukkan dari peran serta seluruh petugas dalam memberikan wewenagnya menilai kelayakan permohonan kredit calon debitur yang berkualitas serta berdampak terhadap pengembalian kewajiban tepat waktu,

f. informasi akuntansi pertanggungjawaban dalam penilaian kinerja telah mampu digunakan untuk pengambilan keputusan kredit pada PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Medan Putri Hijau,

D. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diambil tersebut, maka diberikan saran perbaikan sebagai berikut :

1. penarapan efisiensi waktu dalam prosedur pemberian kredit di PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Medan Putri Hijau agar lebih ditingkatkan lagi. Hal ini berguna untuk dapat memberikan keputusan kredit yang cepat dan berkualitas, serta ketentuan perusahaan dalam memutus kredit maksimal dalam jangka waktu 3 hari dapat berjalan baik,

2. anggaran dan prosedur pemberian kredit harus saling berkaitan serta diperhatikan dalam proses penilaian permohonan kredit yang baik, sehingga tidak adanya calon debitur yang beralih bermohon kredit ke bank lain,

3. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Medan Putri Hijau tetap menggunakan akuntansi pertanggungjawaban pusat pendapatan dalam menilai kelayakan


(4)

permohonan kredit kepada calon debitur, sehingga membantu perusahaan untuk mengukur sampai sejauh mana pencapaian target ekspansi kredit yang telah ditetapkan.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

George H. Bodnar – William S. Hopwod. Sistem Informasi Akuntansi. Buku Satu, diterjemahkan oleh Amir Abadi Jusuf dan Rudi M. Tambunan. Salemba Empat. Jakarta. 2000.

Hall, James . 2001.A, Sistem Informasi Akuntansi. Buku Satu. Salemba Empat. Jakarta.

Hansen, Don. R. dan M. Mowen, Mayane. Manajemen Biasa Akuntansi dan Pengendalian. Buku Dua. Edisi Kesatu. Salemba Empat. Jakarta. 2001. Hansen dan Mowen. 2005. Management Accounting. Buku 2. Edisi ke 7. Salemba

Empat. Jakarta.

Kasmir. 2000. Manajemen Perbankan. Cetakan Pertama. PT. Raja Grafindo. Jakarta.

Kuncoro Phd, Mudrajad. 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen,konsep, manfaat dan rekayasa. Edisi Ketiga. Salemba Empat. Jakarta.

Nasution, Novri Yunus P. Peranan Akuntansi Pertanggungjawaban Pusat Pendapatan dalam Proses Pengambilan Keputusan Pemberian Kredit Mikro pada PT. BNI (Persero) Tbk Kantor Cabang Pembantu Binjai. Skripsi Fakultas Ekonomi USU. Medan.

Simamora, Henry. Akuntansi Basis Pengendalian Keputuasan Bisnis. Jilid Satu. Cetakan Pertama. Salemba Empat. Jakarta. 2000.

Trisnawati, Susi. Hubungan Antara Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban dengan Efektivitass Pengendalian Biaya (Survei pada 5 Hotel di kota Tasikmalaya). Skripsi Fakultas Ekonomi UII. Yogayakarta.


(6)