Definisi Penampang Lintang Hamburan Hamburan Elektron Oleh Atom

Gambar 2.1. Hamburan dalam kerangka laboratorium dan kerangka P.M Sakurai J.J, 1994.

2.4. Teori Hamburan Elektron

2.4.1. Definisi Penampang Lintang Hamburan

Untuk dapat mendiskripsikan penampang lintang hamburan, maka dapat dimisalkan kasus seperti ini. Anggap seberkas partikel bermassa m bergerak disepanjang sumbu-z dengan kecepatan dan dihamburkan oleh potensial pusat hamburan target pada titik asal. Partikel masuk mengalami suatu gaya ketika memasuki bola berjari-jari ,yang merupakan jarak potensial hamburan. Karena interaksi potensial hamburan, partikel masuk dihamburkan ke semua arah. Sudut antara berkas partikel masuk dan partikel terhambur dinamakan sudut hamburan . Gambar 2.2. Eksperimen Hamburan partikel masuk dalam sudut Universitas Sumatera Utara Hasil eksperimen hamburan biasanya dinyatakan dalam bentuk tampang lintang diferensial atau tampang lintang total. Misalkan adalah jumlah partikel yang masuk per satuan luas per satuan waktu dan adalah jumlah partikel yang terhambur dalam sudut ruang pada arah per satuan waktu. Maka tampang lintang diferensial didefenisikan sebagai: 2.7 Dimana adalah jumlah partikel yang terhambur per satuan sudut ruang. Sudut ruang dalam arah Tampang lintang total adalah integral dari tampang lintang diferensial terhadap sudut ruang . 2.8 Kedua besaran dan mempunyai dimensi luas dan oleh karena itu dinamakan tampang lintang. Untuk suatu potensial symmetric spheris, tampang lintang diferensial tidak bergantung kepada dan tampang lintang total menjadi: 2.9 Ballentine E. Leslie, 1998

2.4.2. Hamburan Elektron Oleh Atom

Untuk dapat menjelaskan penampang lintang hamburan secara teoritis, pertama-tama dapat diambil suatu kasus sederhana yaitu hamburan elektron oleh satu inti atom yang berada posisi tetap. Perlu diperhatikan pada kasus ini diasumsikan bahwa inti atom berada pada posisi yang tetap, elektron tidak dapat memberikan energi energi kepada inti sehingga besar nilai vektor gelombang elektron datang dan terhambur adalah sama. Dengan kata lain hamburan dalam kasus ini adalah elastik, energi elektron serta nilai adalah tetap. Setelah menjelaskan kasus yang paling sederhana tersebut, akan dibahas yang lebih umum, yaitu kasus hamburan oleh sekumpulan partikel. Pada kasus ini Universitas Sumatera Utara digunakan dua pendeketan untuk memperoleh rumusan teoritis dari penampang lintang hamburannya yaitu: a. Pendekatan statis Pada pendekatan statis, dianggap perubahan energi elektron yang terjadi dapat diabaikan dan adalah besar vektor gelombang elektron setelah dan sebelum hamburan, sehingga hamburan yang terjadi seolah-olah elastik. Namun demikian pendekatan ini tidaklah sama persis dengan hamburan elastik. Pada hamburan elastik, keadaan sistem hamburan sebelum dan setelah tumbukan adalah sama, sedangkan pada pendekatan static, keadaan sistem hamburan sebelum dan setelah tumbukan dapat berbeda, asalkan perubahan energi elektron yang terjadi masih dapat diabaikan. b. Hamburan hanya bergantung pada besar perubahan vektor gelombang elektron. Untuk energi datang yang rendah konfigurasi elektron pada atom memiliki cukup waktu untuk terpolarisasi oleh medan yang dihasilkan oleh elektron datang tersebut. Juga untuk energi datang rendah terdapat kemungkinan bahwa elektron datang terperangkap dalam atom dan sebagai gantinya sebuah elektron atomik terpancarkan, yang disebut dengan pertukaran elektron.

2.5. Amplitudo hamburan