1. Pembungaan tanaman mangga di Kecamatan Sibolangit Tipe Iklim A
Populasi mangga Mangifera sp di kecamatan Sibolangit banyak dijumpai tumbuh liar di hutan, dan sebagian dibudidayakan di pekarangan rumah
penduduk, jenis-jenis Mangga tersebut antara lain adalah Mangga Udang, dan Mangga Madu. Daerah yang menjadi penghasil Mangga paling banyak di
kecamatan Sibolangit adalah desa Ketangkuhen. Berdasarkan uji statistik terhadap data yang disampaikan responden
dengan menggunakan uji Cohran, pada tahun 2007 dan 2008 lihat tabel 6 “nyata” pembungaan mangga dipengaruhi oleh periode curah hujan. Waktu
pembungaan Mangga Mangifera sp di kecamatan Sibolangit juga sesuai dengan waktu musim yang disampaikan oleh responden.
Pada tahun 2007 musim berbunga mangga adalah bulan Februari, Maret dan Juni, sedangkan pada tahun 2008, awal musim berbunga bergeser lebih lama
satu bulan dibanding tahun 2007, sehingga pembungaan Mangga terlihat nyata pada bulan Maret, April dan Juni. Pergeseran pembungaan mangga menjadi lebih
cepat atau lebih lambat dari sebelumnya merupakan salah satu bukti bahwa pembungaan tanaman mangga dipengaruhi oleh faktor iklim, kondisi iklim iklim
mikro mempengaruhi pembungaan Mangga, hal ini sesuai dengan pernyataan Thresia 2003 yang menyatakan bahwa Mangga ialah tanaman buah-buahan yang
bersifat biannual bearing, yang mana sifat pembungaannya dipengaruhi oleh iklim mikro dan faktor endogen tanaman.
Berdasarkan data curah hujan di wilayah tipe iklim A lampiran 1 di daerah ini tidak ditemukan musim kemarau. Curah hujan terendah jatuh pada
bulan Februari, sedangkan curah hujan tertinggi jatuh pada bulan September. Dari
Universitas Sumatera Utara
hasil yang diperoleh dapat dilihat bahwa tanaman Mangga berbunga pada bulan- bulan yang curah hujannya lebih rendah dibanding bulan lain dengan kata lain
menghendaki adanya bulan kering. Banyak sedikitnya curah hujan akan mempengaruhi pembungaan mangga.
Pembungaan mangga di Kecamatan Namorambe Tipe Iklim D1
Tanaman Mangga di daerah ini pada umumnya adalah varietas Mangga Udang dan Mangga Golek, Pada tahun 2007 tanaman ini sebagian besar terlihat
berbunga pada bulan Februari, Juli dan Desember. Sedangkan pada tahun 2008 sebagian besar terlihat berbunga pada bulan Februari, Maret dan April.
Hasil uji statistik dengan menggunakan uji Cohran terhadap responden yang mengetahui jadwal pembungaan Mangga di daerah ini pada tahun 2007
“nyata” pembungaan mangga dipengaruhi oleh periode hujan. Musim berbunga mangga juga sesuai dengan waktu yang disampaikan oleh responden, berdasarkan
data faktor iklim ditipe iklim D1, tanaman mangga berbunga pada kondisi-kondisi curah hujan yang rendah. Lain halnya pada tahun 2008, didapatkan hasil yang
“tidak nyata”, artinya periode hujan tidak begitu mempengaruhi pembungaan mangga. Berdasarkan penuturan responden, pembungaan mangga pada tahun
tersebut tidak terlihat serentak, dan sebagian besar gagal menjadi buah, walaupun bunga didapati pada musim kemarau dan musim hujan.
Pembungaan Mangga yang tidak serentak pada tahun 2008, disebabkan oleh kondisi faktor iklim yang berfluktuasi dari awal munculnya bunga pada bulan
kering Februari 2008 diikuti oleh dua bulan basah berturut-turut Maret 2008 dan April 2008, sedangkan bulan Juni 2008 termasuk dalam bulan kering yang
salah satu indikasinya adalah curah hujan yang tidak normal. Curah hujan yang
Universitas Sumatera Utara
tidak normal juga akan berpengaruh terhadap kondisi air tanah, sehingga tanaman terkadang kekurangan air kondisi cekaman air. Menurut Mugnisjah dan
Setiawan 1995 bahwa cekaman air yang diikuti oleh hujan sering merangsang pembungaan tanaman tahunan tropika. Mangga merupakan salah satu tanaman
tahunan tropika.
2. Pembungaan mangga di Kecamatan Bangun Purba Tipe Iklim E2