salinitas air, 3 adanya perubahan warna, bau dan rasa pada air, 4 terbentuknya endapan, koloid dari bahan terlarut, dan 5 terdapat mikroorganisme di dalam air
Situmorang, 2007.
2.2. Limbah
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik rumah tangga. Dimana masyarakat bermukim, disanalah
berbagai jenis limbah akan dihasilkan. Ada sampah, ada air kakus
black water, dan ada air buangan dari berbagai aktivitas domestik lainnya grey water
www.wikipedia.org.
2.2.1. Jenis Limbah
Air limbah yang harus dibuang dari suatu daerah pemukiman terdiri dari: 1 Air limbah rumah tangga yang juga disebbut saniter, yaitu air limbah dari
daerah perumahan serta sarana-sarana komersial, institusional, dan yang serupa dengan itu;
2 Air limbah industri yaitu bila bahan-bahan buangan industri merupakan bagian terbesar;
3 Air resapan aliran masuk, yaitu air dari luar yang masuk ke dalam sistem pembuangan dengan berbagai cara, serta air hujan yang tercurah dari sumber-
sumber seperti talang dan drainasi pondasi; 4 air hujan hasil dari aliran curah hujan Linsley, 1991.
Berdasarkan karakteristiknya limbah industri dapat dibagi menjadi empat bagian
Universitas Sumatera Utara
1. Limbah cair
biasanya dikenal sebagai entitas pencemar air. Komponen pencemaran air
pada umumnya terdiri dari bahan buangan padat, bahan buangan organik, dan bahan buangan anorganik.
2. Limbah padat
3. Limbah gas dan partikel
www.wikipedia.org .
2.2.2. Kualitas Limbah
Kualitas limbah menunjukkan spesifikasi limbah yang diukur dari kandungan pencemar dalam limbah. Kandungan pencemar dalam limbah terdiri dari berbagai
parameter. Semakin sedikit parameter dan semakin kecil konsentrasi, menunjukkan peluang pencemar terhadap lingkungan semakin kecil Koestoer, 1995.
Kualitas limbah dipengaruhi berbagai faktor yaitu : volume air limbah, kandungan bahan pencemar, frekuensi pembuangan limbah. Penetapan standar
kualitas limbah harus dihubungkan dengan kualitas lingkungan. Kualitas lingkungan dipengaruhi berbagai komponen yang ada dalam
lingkungan itu seperti kualitas air, kepadatan penduduk, flora dan fauna, kesuburan tanah, tumbuh-tumbuhan dan lain-lain www.chem-is-try.org.
Apabila limbah masuk ke dalam lingkungan, ada beberapa kemungkinan yang diciptakan. Kemungkinan pertama, lingkungan tidak mendapat pengaruh yang
berarti pencemaran ringan. Kedua, ada pengaruh perubahan tapi tidak menyebabkan pencemaran pencemaran sedang. Ketiga, memberi perubahan dan
menimbulkan pencemaran pencemaran berat. Ada berbagai alasan untuk mengatakan demikian. Tidak memberi pengaruh
terhadap lingkungan karena volume limbah kecil dan parameter pencemar yang terdapat di dalamnya sedikit dengan konsentrasi kecil. Karena itu andaikata masuk
Universitas Sumatera Utara
pun dalam lingkungan ternyata lingkungan mampu menetralisasinya. Kandungan bahan yang terdapat dalam limbah konsentrasinya barangkali dapat diabaikan
karena kecilnya. Ada berbagai parameter pencemar yang menimbulkan perubahan kualitas lingkungan namun tidak menimbulkan pencemaran, artinya lingkungan itu
memberikan toleransi terhadap perubahan serta tidak menimbulkan dampak negatif Koestoer, 1995.
Adanya perubahan konsentrasi limbah menyebabkan terjadinya perubahan keadaan badan penerima. Semakin lama badan penerima dituangi air limbah,
semakin tinggi pula konsentrasi bahan pencemar di dalamnya. Pada suatu saat badan penerima tidak mampu lagi memulihkan keadaannya.
Zat-zat pencemar yang masuk sudah terlalu banyak dan mengakibatkan tidak ada lagi kemampuannya menetralisasinya. Atas dasar ini perlu ditetapkan batas
konsentrasi air limbah yang masuk dalam lingkungan badan penerima. Dengan demikian walau dalam jangka waktu seberapa pun lingkungan tetap
mampu mentolerirnya. Toleransi ini menunjukkan kemampuan lingkungan untuk menetralisasi ataupun mengeliminasi bahan pencemaran sehingga perubahan
kualitas negatif dapat dicegah. Dalam hal inilah perlunya batasan-batasan konsentrasi yang disebut dengan standar kualitas limbah
www.chem-is-try.org .
2.2.3. Penanganan Limbah