ibu akan berpikir untuk menentukan sikap untuk mencegah, menghindari atau mengatasi masalah resiko kehamilan tersebut. Dan ibu memiliki kesadaran untuk
melakukan kunjungan antenatal untuk memeriksakan kehamilannya, sehingga apabila terjadi resiko pada masa kehamilan tersebut dapat ditangani secara dini
dan tepat oleh tenaga kesehatan.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan permasalah penelitian yaitu bagaimana pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang antenatal care di
Padang Bulan, khususnya ibu hamil yang melakukan pemeriksaan dan pengawasan kehamilan di praktik dokter spesialis obgyn di Padang Bulan Medan.
1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang antenatal care di praktik dokter spesialis obgyn di Padang Bulan Medan.
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang antenatal care di
praktik dokter spesialis obgyn di Padang Bulan Medan. 2.
Untuk mengetahui sikap ibu hamil tentang antenatal care di praktik dokter spesialis obgyn di Padang Bulan Medan.
1.4. Manfaat Penelitian
1. Diketahuinya pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang antenatal care di
praktik dokter spesialis obgyn di Padang Bulan Medan. 2.
Bahan masukan dan evaluasi masyarakat di Padang Bulan Medan, khususnya ibu hamil dalam peningkatan pengetahuan dan sikap tentang
pentingnya antenatal care pada masa kehamilan.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi Kehamilan
Kehamilan adalah rangkaian peristiwa yang baru terjadi bila ovum dibuahi dan pembuahan ovum akhirnya berkembang sampai menjadi fetus yang aterm.
2.2. Diagnosa Kehamilan 2.2.1. Lama Kehamilan
Lama kehamilan mulai dari ovulasi sampai partus adalah kira-kira 280 hari atau 40 minggu, dan tidak lebih dari 300 hari 43 minggu. Kehamilan 40 minggu
ini disebut kehamilan matur cukup bulan. Bila kehamilan lebih dari 43 minggu disebut kehamilan postmatur. Kehamilan antara 28 dan 36 minggu disebut
kehamilan prematur. Ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan dibagi atas 3 bagian; masing-
masing 1 kehamilan triwulan pertama antara 0 sampai 12 minggu, 2 kehamilan triwulan kedua antara 12 sampai 28 minggu, dan 3 kehamilan
triwulan terakhir antara 28 sampai 40 minggu Wiknjosastro, 2002.
2.2.2. Tanda dan Gejala Kehamilan
Tanda dan gejala kehamilan yaitu: a.
Amenorea tidak dapat haid. Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita hamil tidak dapat haid lagi.
b. Nausea enek dan emesis muntah. Enek terjadi umumnya pada bulan-
bulan pertama kehamilan, disertai kadang-kadang oleh emesis. Sering terjadi pagi hari, tapi tidak selalu. Keadaan ini lazim disebut morning
sickness.
Universitas Sumatera Utara
c. Mengidam mengingini makanan atau minuman tertentu. Mengidam
terjadi pada bulan-bulan pertama akan tetapi akan menghilang dengan makin tuanya kehamilan.
d. Mamma menjadi tegang dan membesar. Keadaan ini disebabkan oleh
pengaruh estrogen dan progesterone yang merangsang duktili dan alveoli di mamma. Glandula Montgomery tampak lebih jelas.
e. Anoreksia tidak ada nafsu makan. Biasanya terjadi pada bulan-bulan
pertama tetapi setelah itu nafsu makan akan timbul lagi. f.
Sering kencing terjadi karena kandung kemih pada bulan-bulan pertama kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai membesar.
g. Obstipasi terjadi karena tonus otot menurun yang disebabkan oleh
pengaruh hormon steroid. h.
Pigmentasi kulit terjadi pada kehamilan 12 minggu ke atas. Pada pipi, hidung dan dahi kadang-kadang tampak deposit pigmen yang berlebihan,
dikenal sebagai kloasma gravidarum. Areola mamma juga menjadi lebih hitam karena deposit pigmen yang berlebihan. Daerah leher menjadi lebih
hitam. i.
Epulis adalah suatu hipertrofi papilla gingivae. Sering terjadi pada triwulan pertama.
j. Varises sering dijumpai pada triwulan terakhir. Didapat pada daerah
genitalia eksterna, fossa poplitea, kaki dan betis Wiknjosastro, 2002.
2.3. Antenatal care 2.3.1. Pengertian Antenatal Care
Beberapa pengertian antenatal care adalah: a.
Antenatal care ialah untuk mencegah adanya komplikasi obstetri bila mungkin dan memastikan bahwa komplikasi dideteksi sedini mungkin
serta ditangani secara memadai Saifuddin, dkk., 2000. b.
Pelayanan antenatal merupakan salah satu kegiatan dari program kesehatan ibu dan anak, pelayanan ini bisa dilaksanakan oleh bidan di
Universitas Sumatera Utara
poliklinik, BPS Balai Pengobatan Swasta, dan Rumah Sakit Mufdlilah, 2009.
2.3.2. Tujuan Antenatal Care
Tujuan umum adalah menyiapkan seoptimal mungkin fisik dan mental ibu dan anak selama dalam kehamilan, persalinan, dan nifas, sehingga didapatkan ibu
dan anak yang sehat. Tujuan khusus adalah:
1. Mengenali dan menangani penyulit-penyulit yang mungkin dijumpai
dalam kehamilan, persalinan, dan nifas. 2.
Mengenali dan mengobati penyakit-penyakit yang mungkin diderita sedini mungkin.
3. Menurunkan angka morbiditas dan mortalitas pada ibu dan anak.
4. Memberikan nasihat-nasihat tentang cara hidup sehari-hari dan keluarga
berencana, kehamilan, persalinan, nifas, dan laktasi Mochtar, 1998.
2.3.3. Jadwal Pemeriksaan Kehamilan
Jadwal pemeriksaan kehamilan yaitu: 1.
Pemeriksaan yang pertama kali ideal adalah sedini mungkin ketika haidnya terlambat satu bulan.
2. Periksa ulang 1 kali sebulan sampai kehamilan 7 bulan.
3. Periksa ulang 2 kali sebulan sampai kehamilan 9 bulan.
4. Periksa ulang setiap minggu sesudah kehamilan 9 bulan.
5. Periksa khusus bila ada keluhan-keluhan.
Kunjungan antenatal care ANC sebaiknya dilakukan 4 kali selama kehamilan, yaitu:
1. 1 kali pada trimester pertama 14 minggu.
2. 1 kali pada trimester kedua antara minggu 14–28.
3. 2 kali pada trimester ketiga antara minggu 28–36 dan sesudah minggu ke
36.
Universitas Sumatera Utara
2.3.4. Pemeriksaan Ibu Hamil Anamnesa
1. Anamnesa identitas istri dan suami: nama, umur, agama, pekerjaan,
alamat, dan sebagainya. 2.
Anamnesa umum: a.
Tentang keluhan-keluhan, nafsu makan, tidur, miksi, defekasi, perkawinan dan sebagainya.
b. Tentang haid, kapan mendapat haid terakhir HT. Bila hari pertama
haid terakhir diketahui, maka dapat dijabarkan tafsiran tanggal persalinan memakai rumus Naegele: hari +7, bulan –3, dan tahun +1.
TTP= hari +7, bulan –3, tahun +1 HT
c. Tentang kehamilan, persalinan, keguguran, dan kehamilan ektopik
atau kehamilan mola sebelumnya Mochtar, 1998.
Inspeksi
Pemeriksaan seluruh tubuh harus diperiksa dengan teliti. Keadaan umum harus baik. Tekanan darah, nadi, suhu, pernafasan harus diperiksa dan dicatat.
Jantung, paru-paru, mammae, dan seluruh abdomen diperiksa dengan teliti dan dicatat Wiknjosastro, 2002.
Palpasi
Ibu hamil disuruh berbaring telentang, dengan bahu dan kepala sedikit lebih tinggi memakai bantal dan pemeriksa berada disebelah kanan yang diperiksa.
Dikenal beberapa cara palpasi, antara lain menurut Leopold, Ahfeld, Budin dan Knebel. Yang lazim dipakai ialah cara palpasi menurut Leopold, karena telah
hampir mencakupi semuanya. Cara pemeriksaan menurut Leopold dibagi dalam 4 tahap. Pada pemeriksaan
menurut Leopold I, II, dan III, pemeriksa menghadap kearah muka wanita yang diperiksa. Pada pemeriksaan menurut Leopold IV pemeriksa menghadap kaki
wanita tersebut. Maksud pemeriksaan Leopold I ialah untuk menentukan tinggi fundus uteri.
Dengan demikian, tua kehamilan dapat diketahui. Selain itu, dapat pula ditentukan bagian janin mana yang terletak pada fundus uteri. Bila kepala akan teraba benda
Universitas Sumatera Utara
bulat dan keras. Sedangkan bokong tidak bulat dan lunak. Pada Leopold II dapat ditentukan batas samping uterus dan dapat pula ditentukan letak punggung janin
yang membujur dari atas ke bawah menghubungkan bokong dengan kepala. Pada letak lintang dapat ditentukan kepala janin. Pada Leopold III dapat ditentukan
bagian apa yang terletak di sebelah bawah. Sedangkan pada Leopold IV, selain menentukan bagian janin mana yang terletak di sebelah bawah, juga dapat
menentukan berapa bagian dari kepala telah masuk ke dalam pintu atas panggul Wiknjosastro, 2002.
Perkusi
Tidak begitu banyak artinya, kecuali bila ada sesuatu indikasi Mochtar, 1998.
Auskultasi
Digunakan stetoskop monoral stetoskop obstetrik untuk mendengarkan denyut jantung janin djj. Yang dapat kita dengarkan adalah:
1. Dari janin: a djj pada bulan ke 4-5, b bising tali pusat, dan c gerakan dan
tendangan janin. 2.
Dari ibu: a bising rahim uterine souffle, b bising aorta, dan c peristaltik usus Mochtar, 1998.
Pemeriksaan Dalam
Terdiri dari Vaginal Toucher VT dan Rectal Toucher RT. Sebenarnya, periksa dalam adalah tindakan yang berbahaya karena akan
menyebabkan perdarahan dan infeksi. Oleh karena itu, periksa dalam hanya boleh dilakukan bila ada indikasi dan dikerjakan dengan cara cuci hama atau
pemeriksaan rectal RT. Pemeriksaan dalam untuk menilai keadaan janin dan jalan lahir hendaknya
dilakukan dengan lembut with ladies hand, sebaiknya ibu disuruh kencing dan buang air besar. Ia harus berbaring telentang dengan tungkainya ditekuk pada
pangkal paha dan lutut. Genitalia eksterna dibersihkan dengan kapas lisol atau dettol atau desinfeksi lainnya Mochtar, 1998.
Pemeriksaan Laboratorium
Universitas Sumatera Utara
Pemeriksaan laboratorium yang perlu dikerjakan ialah hematokrit hemoglobin, urinalisis, kultur urin, golongan darah, faktor Rhesus, pemeriksaan
antibody, status rubella, pemeriksaan sifilis, pap smear, pemeriksaan HbsAg; termasuk pemeriksaa HIV Leveno, dkk., 2003.
Ultrasonografi USG
Dibandingkan dengan pemeriksaan rontgen, USG tidak berbahaya untuk janin, karena memakai prinsip sonar bunyi. Jadi, boleh dipergunakan pada
kehamilan muda. Pada layar dapat dilihat letak, gerakan, dan gerakan jantung janin Mochtar, 1998.
2.3.5 Nasihat- Nasihat Untuk Ibu Hamil Diet dan Pengawasan Berat Badan
Wanita hamil dan menyusui harus betul-betul mendapat perhatian susunan dietnya, terutama mengenai jumlah kalori, protein yang berguna untuk
pertumbuhan janin dan kesehatan ibu. Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan anemia, abortus, perdarahan pasca persalinan dan sebagainya. Sedangkan
makanan berlebihan karena dianggap untuk 2 orang ibu dan janin, dapat mengakibatkan komplikasi sepertti gemuk, pre-eklamsi, janin besar dan
sebagainya Mochtar, 19998. Anjurkan wanita tersebut makan secukupnya saja. Bahan makanan tidak
perlu mahal, akan tetapi cukup mengandung protein baik hewani maupun nabati. Seperti diketahui, kebutuhan akan gizi selama kehamilan meningkat. Adapun
kebutuhan ini dipergunakan untuk pertumbuhan plasenta, pertambahan volume darah, mammae yang membesar, dan metabolisme basal yang meningkat. Sebagai
pengawasan akan kecukupan gizi ini dapat dipakai kenaikan berat badan wanita hamil tersebut. Kenaikan berat badan wanita hamil rata-rata 6,5 kg sampai 16 kg
Wiknjosastro, 2002.
Merokok
Merokok adalah kebiasaan yang dilarang keras, baik saat hamil maupun tidak hamil dan baik merokok secara pasif maupun aktif. Adalah kenyataan bahwa
Universitas Sumatera Utara
wanita-wanita yang terlalu banyak merokok melahirkan anak yang lebih kecil, atau mudah mengalami abortus dan partus prematurus. Maka dari itu, sebaiknya
wanita hamil dilarang merokok Wiknjosastro, 2002.
Obat-obatan
Jangan memberikan obat yang tidak perlu benar, terutama pada triwulan I dan II kehamilan. Ada obat yang teratogenik sehingga dapat menimbulkan
kelainan teratogenik pada janin, misalnya thalidomide, yang sekarang telah ditarik dari peredaran Wiknjosastro, 2002.
Kebersihan dan Pakaian
Kebersihan harus selalu dijaga pada masa kehamilan. Mandi diperlukan untuk kebersihan hygiene terutama perawatan kulit, karena fungsi ekskresi dan
keringat bertambah. Dianjurkan menggunakan sabun yang lembut ringan. Mandi berendam tidak dianjurkan Mochtar, 1998.
Baju hendaknya yang longgar dan mudah dipakai. Sepatu atau alas kaki lain dengan tumit yang tinggi sebaiknya jangan dipakai, oleh karena tempat titik
berat wanita hamil berubah, sehingga mudah tergelincir atau jatuh Wiknjosastro, 2002.
Koitus
Bila dalam anamnesis ada abortus sebelum kehamilan yang sekarang, sebaiknya koitus ditunda sampai kehamilan 16 minggu. Pada waktu itu plasenta
telah terbentuk, serta kemungkinan abortus menjadi lebih kecil. Pada umumnya koitus diperbolehkan pada masa kehamilan jika dilakukan
dengan hati-hati. Pada akhir kehamilan, jika kepala sudah masuk ke dalam rongga panggul, koitus sebaiknya dihentikan karena dapat menimbulkan perasaan sakit
dan perdarahan Wiknjosastro, 2002.
Perawatan Gigi
Universitas Sumatera Utara
Pada triwulan pertama wanita hamil mengalami enek dan muntah morning sickness. Keadaan ini menyebabkan perawatan gigi tidak diperhatikan dengan
baik, sehingga timbul karies, gingivitis, dan sebagainya. Bila kerusakan gigi ini tidak diperhatikan dengan baik, hal itu dapat
mengakibatkan komplikasi, seperti nefritis, septicemia sepsis peurperalis, oleh karena infeksi di rongga mulut, misalnya pulpitis yang telah menahun, dapat
menjadi sarang infeksi yang dapat menyebar kemana-mana. Maka dari itu bila keadaan mengijinkan, tiap wanita hamil harus memeriksakan giginya secara
teratur sewaktu hamil Wiknjosastro, 2002.
Imunisasi
Tiap wanita hamil yang akan berpergian ke luar negeri dan di dalam negeri dibolehkan mengambil vaksinasi ulangan terhadap cacar, kolera, dan tifus. Dahulu
di Indonesia pencacaran merupakan suatu keharusan, maka untuk wanita hamil pencacaran merupakan pencacaran ulang dan tidak membahayakan.
Tapi bila ada wabah, maka pencacaran walaupun untuk pertama kali tetap dilakukan untuk melindungi ibu dan janin. Virus vaksin dapat melintasi plasenta
dan dapat menimbulkan kerusakan-kerusakan pada macam-macam alat dan plasenta. Biasanya infeksi transplasenta hanya terjadi pada wanita hamil yang
baru pertama sekali dicacar. Maka dari itu, dianjurkan agar pencacaran pertama sebaiknya dilakukan sebelum tua kehamilan melewati 20 minggu.
Untuk melindungi janin yang akan dilahirkan terhadap tetanus neonatonum dewasa ini dianjurkan untuk diberikan toxoid tetanus pada ibu hamil
Wiknjosastro, 2002.
Perawatan Payudara
Payudara merupakan sumber air susu ibu yang akan menjadi makanan utama bagi bayi, karena itu, jauh sebelumnya harus sudah dirawat. Kutang yang
dipakai harus sesuai besar payudara, yang sifatnya adalah menyokong payudara dari bawah, bukan menekan dari depan.
Dua bulan sekali dilakukan massage, kolostrum dikeluarkan untuk
Universitas Sumatera Utara
mencegah penyumbatan. Untuk mencegah putting susu kering dan mudah pecah, maka putting susu dan areola payudara dirawat baik-baik dengan dibersihkan
menggunakan air sabun dan biocream atau alcohol. Bila puting susu masuk ke dalam, hal ini diperbaiki dengan jalan menarik-narik keluar Mochtar, 1998.
2.4 Pengetahuan Knowledge
Pengetahuan adalah hasil dari tahu manusia, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui
panca indra manusia, yakni: indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga
Notoadmojo, 2003.
Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang. Karena itu pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang
didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak disertai oleh pengetahuan Notoatmodjo, 2003.
Pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif memiliki 6 tingkatan, yaitu: Notoatmodjo, 2003.
1. Tahu Know diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah
dipelajari sebelumnya setelah mengamati sesuatu. Yang termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali recall sesuatu
yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang diterima. Tahu merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.
2. Memahami Comprehension diartikan sebagai suatu kemampuan untuk
menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui. 3.
Aplikasi Aplication diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi yang real
sebenarnya. 4.
Analisis Analysis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi manusia di dalam
struktur organisasi terbsebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.
Universitas Sumatera Utara
5. Sintesis Synthesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan
atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi yang ada.
6. Evaluasi Evalution berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan
justification atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.
2.5 Sikap Attitude