KINERJA TERKINI PROFIL INSTANSI

3. Program peningkatan sumber daya aparatur dan disiplin aparatur 4. Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan pencapaian kinerja dan keuangan 5. Program peningkatan dan pengembangan pendapatan asli daerah 6. Program pembinaan dan pemasyarakatan olahraga 7. Pengelolaan ruang terbuka hijau RTH 8. Program penataan peraturan per-UU 9. Program pelaksanaann kegiatan keagamaan dan hari-hari besar. 31

BAB III PEMBAHASAN

A. Pengertian Efektifitas

Suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan rutinitas kegiatannya selalu berupaya untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja sebenarnya bertujuan untuk meminimalkan biaya operasional organisasi atau perusahaan itu sendiri. Salah satu dari tiga alasan utama diperlukannya manajemen dalam suatu organisasi atau perusahaan adalah untuk mencapai efisiensi dan efektifitas. Sehingga salah satu upaya untuk mengukur cara kerja organisasi atau perusahaan yaitu dengan cara Efisiensi dan Efektifitas. Sehingga Efisiensi dan Efektifitas merupakan dua konsepsi utama untuk mengukur prestasi kerja. Berbicara mengenai efektifitas berarti berbicara bagaimana kemampuan seseorang memilih suatu cara yang tepat untuk pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Dengan kata lain, seorang manajer efektif dapat memilih pekerjaan yang harus di lakukan atau metode cara yang tepat untuk mencapai tujuan. Menurut seorang Ahli Manajemen “Peter Drucker” memberikan pengertian Efektifitas itu adalah : “Melakukan pekerjaan yang benar doing the right things sedang efisiensi adalah melakukan pekerjaan dengan benar doing things right. Bagi para manajer, pertanyaan yang paling penting adalah bukan bagaimana melakukan pekerjaan yang benar,tetapi bagaimana menemukan pekerjaan yang benaar untuk dilakukan, dan memusatkan sumber daya dan usaha pada pekerjaan tersebut,’’ Dengan demikian bahwa efektifitas itu merupakan hal yang sangat diperlukan dalam suatu organisasi atau perusahaan. Hal ini disebabkan dengan efektifitas maka perusahaan dapat meningkatkan efisiensi karena para pekerja dapat melakukan pekerjaannya dengan benar dan cepat.

B. Pengertian Pengawasan

Masalah-masalah yang sering terjadi dalam banyak organisasi adalah tidak diselesaikan suatu penugasan, tidak ditepatinya waktu penyelesaian deadline , suatu anggaran yang berlebihan, dan kegiatan-kegiatan lain yang menyimpang dari rencana. Ada banyak sebutan bagi fungsi pengawasan controlling, antara lain evaluating, appraising, atau correcting. Sebutan controlling lebih banyak digunakan karena lebih mengandung konotasi yang mencakup penetapan standar, pengukuran kegiatan dan pengambilan tindakan korektif. Pengawasan dapat didefenisikan sebagai proses untuk “meminjam” bahwa tujuan-tujuan organisasi dan manajemen tercapai. Ini berkenaan dengan cara-cara membuat kegiatan-kegiatan sesuai yang direncanakan.Pengertiani ini menunjukan adanya hubungan yang sangat erat antara perencanaan dan pengawasan adalah sebenarnya langkah perencanaan, penetapan tujuan, standar atau sasaran pelaksanaan suatu kegiatan. Karena kadang-kadang sulit untuk membedakan antara rencana, standar atau apa itu pengawasan, maka perlu dipahami terlebih dulu pengertian-pengertian tujuan,sasaran,produser, dan sebagainya. Definisi pengawasan yang dikemukakan oleh Robert J. Mockler berikut ini telah memperjelas unsur-unsur esential proses pengawasan : “Pengawasan manajemen adalah suatu usaha sistematik untuk menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan-tujuan perencanaan, merancang sistem informasi