Mekanisme Pemungutan Pajak Restoran

2. Pemberian Nomor Wajib Pajak Daerah NPWPD Kepada setiap wajib pajak restoran yang telah didaftar dan dikukuhkan sebagai wajib pajaktertanggung pajak daerah diberikan NPWPD yang secara permanen menjadi identitas wajib pajak yang bersangkutan 3. Pendataan Kegiatan pendataan dimaksudkan untuk memperoleh data perpajakan dari masing-masing wajib pajakpenanggung pajak yang berguna sebgai dasar untuk menetapkan besarnya jumlah pajak melalui: a. Pemeriksaan atas jumlah penjualanomzet yang diperoleh wajib pajaktertanggung pajak restoran dalam satu periode. b. Pemeriksaan atas wajib pajakpenanggung pajak hotel dan restoran yang baru terdaftar dan dinas pendapatan daerah belum memiliki data perpajakannya. 4. Penetapan Dari hasil pendaftaran dan pendataan tersebut diatas maka ditetapkan besar kecilnya jumlah pajak yang harus dibayar oleh wajib pajakpenanggung pajak restoran. 5. Penyetoran ke Kas Daerah Yang dimaksud dengan penyetoran adalah pembayaran atas jumlah pajak yang terutang oleh wajib pajakpenanggung pajak restoran. Penyetor pajak dilakukan melalui Bendaharawan khusus penerima BKP yang mempunyai tugas rutin yaitu setiap akhir bulan menyiapkan laporan realisasi dan penyetoran uang. 6. Penagihan Yang dimaksud dengan penagihan adalah pelaksanaan penegakan hukum terhadap wajib pajakpenanggung pajak restoran dalam surat kewaktu yang diterang tidak mematuhi peraturan dalam hal ini belum melaksanakan kewajibannya sampai batas waktu yang ditetapkan dalam surat ketetapan pajak.

F. Efektifitas Pengawasan Wajib Pajak Restoran Guna Meningkatkan

PAD Kota Medan Dalam melaksanakan tugasnya para aparat pemungut pajak telah memiliki program dan target yang telah ditetapkan oleh masing-masing kepala Sub Bagian. Untuk memenuhi target yang telah ditetapkan tersebut para aparat harus memaksimalkan kinerja mereka agar mendaptkan hasil pemungutan pajak sesuai dengan yang telah direncanakan. Sistem atau cara kerja pemungutan pajak diakukan dalam bentuk team. Jadi dalam aktivitasnya setiap sektor pajak memiliki team kerja masing-masing. Sebagai contoh untuk pemungutan pajak restoran diutus 1 team yang terdiri dari 4 orang. Untuk sektor pajak lainnya juga demikian. Sehingga dari jumlah oraang yang diutus maka kita dapat memperkirakan efektifitas kerja masing-masing petugas. Dalam melakukan tugasnya para pemungut pajak harus mengetahui dasar- dasar dilakukan pemungutan pajak dan alasan pemungutan pajak. Hal ini harus dibekali oleh setiap petugas pemungut pajak. Hal ini berguna jika wajib pajak bertanya alasan pengenaan pajak terhadap usaha mereka dan untuk menghindari pertanyaan-pertanyaan lain yang mungkin akan menyulitkan petugas pemungut pajak dalam memungut pajak. Jika wajib pajak berkeberatan untuk di pungut pajaknya dengan alasan bahwa pendapatan hasil usaha mereka belum sesuai dengan yang dipersyaratkan untuk dipungut pajaknya, maka disinilah letak efektifitas kerja petugas tersebut. Petugas pajak melakukan pemeriksaan dan mengevaluasi hasil pendapatan per hari wajib pajak. Adapun cara melakukan pemeriksaan terhadap wajib pajak melalui : 1. Petugas pajak mengawasi usaha wajib pajak dengan memperhatikan setiap kegiatan usaha wajib pajak . 2. Jika wajib pajak adalah pengusaha restoranrumah makan maka petugas pajak mengumpulkan daftar kuitansi atau daftar hasil penjualan per harinya dan mengkalikannya dalam satu bulan. 3. Setelah mengkalkulasikannya selanjutnya memperkirakan rata-rata penjualanhari dan mengkalikannya dalam satu bulan selanjutnya per tahun . 4. Jika syarat-syarat syah dilakukan pemungutan pajak akan melakukan usaha tersebut maka petugas pajak akan melakukan pemungutan pajak dan memberitahukan kepada wajib pajak atas sanksi yang diberikan kepada wajib pajak yang tidak mau memenuhi kewajibannya. Ketelitian aparat pemungut pajak sangat diharapkan dalam melakukan pengevaluasian ini . Jika salah mengevaluasi maka lolos lah sasaran pajak yang merupakan sumber pendapatan daerah. Sehingga efektfitas aparat pemungut pajak sangat diharapkan.