2.2.4 Kandungan Gizi Telur
Telur merupakan salah satu bahan pangan yang paling lengkap gizinya, dan mengandung berbagai macam zat gizi yang penting bagi tubuh. Gizi telur sebenarnya
berpusat pada kuning telur yang tinggi akan kadar protein, lemak, kalsium, fosfor, zat besi dan vitamin Khamsan, 2002.
Kandungan gizi dalam 100 gram telur ayam dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 2.3 Kandungan Gizi dalam 100 gr Telur Ayam No.
Zat Gizi Putih Telur
Kuning Telur
1. 2.
3. 4.
5. 6.
7. 8.
9. 10.
11. 12.
13. 14.
15. 16.
17. Kalori kal
Protein gr Lemak gr
Karbohidrat gr Kalsium mg
Besi mg Vitamin A SI
Vitamin B1mg Vitamin C mg
Piridoksin mg Riboflavin mg
Vitamin B12 mg Fosfor mg
Magnesium mg Kalium mg
Natrium mg Zink mg
50 10,8
0,8 6
0,2 361
16,3 31,9
0,7 147
7,2 2000
0,4 0,25
0,3 1,8
240 12
179 177
1,3
Sumber : Daftar Komposisi Bahan Makanan, 1996
2.2.5 Faktor Yang Mempengaruhi Kandungan Gizi Telur
2.2.5.1 Kondisi Lingkungan Induk
1. Penyakit
Universitas Sumatera Utara
Beberapa jenis penyakit ayam, seperti ND newcastle disease dan infeksi bronkitis dapat menimbulkan abnormalitas pada kulit telur. Bahkan penyakit tersebut
juga menimbulkan penurunan kualitas pada putih telur dan kuning telur. 2.
Suhu Suhu yang panas akan mengurangi kualitas putih telur dan mengurangi
kekuatan maupun ketebalan kulit telur. Hal ini disebabkan oleh penurunan nafsu makan pada ayam sehingga zat-zat gizi yang diperlukan tidak mencukupi. Suhu yang
diperkenankan maksimal mencapai 29ºC 85ºF Sudaryani, 2003.
2.2.5.2 Makan Induk
1. Pakan Kualitas pakan juga akan mempengaruhi kualitas kuning telur serta putih
telur. Untuk memenuhi sejumlah unsur nutrisi, ayam memperoleh pakan dari berbagai bahan makanan. Bahan pakan sebagai sumber energi yaitu jagung kuning,
jagung putih dedak, bekatul dan ubi kayu. Bahan pakan sebagai sumber protein yaitu bungkil kacang kedelai, bungkil kacang tanah, bungkil kelapa. Bahan makanan
sebagai sumber mineral yaitu tepung tulang, tepung kerang, tepung ikan Rasyaf, 1994
2.2.5.3 Suhu Penyimpanan
Suhu optimum penyimpanan telur antara 12-15 C dan kelembapan 70-80. Di bawah atau di atas suhu tersebut akan berpengaruh kurang baik terhadap kualitas
telur. Penyimpana telur dalam skala besar sebaiknya dilakukan di ruang yang berpendingin ber-AC. Jika tidak terdapat AC, dalam ruang penyimpanan dapat
Universitas Sumatera Utara
diletakkan ember berisi air yang berfungsi untuk menjaga kelembapan ruang. Dengan cara ini penguapan cairan di dalam telur dapat dikurangi Sudaryani, 2003.
2.3. Bakteri 2.3.1 Karakteristik Bakteri