Tempat Tumbuh Kandungan Kimia Kaempferia galanga Manfaat Kaempferia galanga

6 6 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta jumlahnya 3 helai dan bakal buah tenggelam. Buah kotak beruang 3, berkelep 3, dan bijinya beraril. Jika dilihat dari jenis daunnya, kencur terbagi dalam dua bagian, yaitu kencur berdaun lebar dan kencur berdaun sempit. Jenis kencur ini kultivarnya dapat ditemukan di Jawa Tengah yang dikenal, di antaranya kencur boro daun lebar, kencur kalipare, kencur ketawang, kencur arjosari, dan kencur kopral. Di Cileungsi, Kabupaten Bogor Jabar, dikenal tiga kultivar, yaitu kencur bangkok, kencur bastar, dan kencur paris. Ketiganya dapat dibedakan dari sistem percabangan rimpang, ukuran, dan aromanya. Kencur bangkok dan kencur bastar memiliki rimpang yang beraroma kurang menyengat dan ukuran rimpangnya besar. Namun, rimpang kencur bangkok lebih besar dibandingkan dengan kencur bastar, yaitu 1,5-2 kali lebih besar dibanding kencur bastar. Kencur paris berimpang kecil bila dibandingkan dengan kedua kultivar tersebut, tetapi memiliki aroma yang paling kuat.

2.1.4 Tempat Tumbuh

Kencur dapat tumbuh baik di dataran rendah maupun di pegunungan sampai ketinggian sekitar 1.000 m di atas permukaan laut dpl. Namun, tempat tumbuh yang paling sesuai adalah di dataran rendah di bawah ketinggian tersebut. Salah satu sentra penghasil kencur di Kabupaten Bogor yaitu di Kecamatan Cileungsi berada pada ketinggian antara 76-100 meter dpl. Sentra lain di Jawa Tengah yaitu di Kecamatan Nagasari Kabupaten Boyolali berada pada ketinggian sekitar 150 meter dpl.

2.1.5 Kandungan Kimia Kaempferia galanga

Ekstrak minyak atsiri tumbuhan Kaempferia galanga L. mempunyai kandungan α-pinen 1,28, kamphen 2,47, karvon 11,13, benzen 1,33, eucalyptol 9,59, borneol 2,87, metil sinamat 23,23, penta dekana 6,41 dan etil-p-metoksi sinamat 31,77 Tewtrakul et al., 2005. Selain itu, konstituen lain dari rimpang adalah sineol, borneol, 3- 7 7 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta karen, kamphene, kaempferal, sinamaldehid, asam p-metoksi sinamat, etil sinamat dan p-metoksi sinamat Mohanbabu et al., 2010. Gambar 2.2 Stuktur senyawa dari a etil sinamat, b etil-p-metoksi sinamat, c 3-karen, d kamphen, e borneol Barus, 2009. a OC 2 H 5 O CH 3 O OC 2 H 5 O b CH 3 CH 3 CH 2 CH 2 c CH 3 CH 3 CH 3 d CH 3 OH H 2 C-C-CH 2 e 8 8 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.1.6 Manfaat Kaempferia galanga

Minyak atsiri kencur memiliki aktivitas terhadap bakteri Gram positif Staphylococcus aureus ATCC 25923, Streptococcus faecalis dan Bacillus subtilis , Gram negatif Salmonella typhi , Shigella flexneri , dan Escherichia coli ATCC 25922 , dan khamir Candida albicans Tewtrakul et al., 2005. Ekstrak metanol Kaempferia galanga juga mempunyai efek toksisitas yang cukup besar terhadap larva dan pupa Anopheles stephensi Dhandapani et al., 2011. Efek vasorelaksan dari etil sinamat yaitu komponen utama dari kencur dapat mengurangi hipertensi. Efek terapeutik lainnya yaitu sebagai relaksan otot polos yang digunakan pada pengobatan angina, asma, dan kejang otot Othman et al., 2006. Ekstrak etanol dari Kaempferia galanga juga mempunyai aktivitas sebagai analgesik dan antiinflamasi Mohanbabu et al. , 2010. Selain itu, ekstrak heksan dari Kaempferia galanga mempunyai aktivitas sebagai sedatif Huang et al., 2008. 2 .2 Aspergillus niger Aspergillus niger mempunyai kelas Deuteromycetes, ordo Moniliales, famili Moniliaceae, genus Aspergilus, spesies Aspergillus niger Anonym. Aspergillus niger mempunyai banyak manfaat, seperti memiliki kemampuan untuk memproduksi asam sitrat Ali et al., 2002. Selain itu juga memiliki kemampuan memproduksi enzim amilase, protease, xelulase dan lipase Suganthi et al., 2011; Oyeleke et al., 2011; Narasimha et al., 2006 ; Falony et al ., 2006. Aspergillus niger dan Penicillium digitatum dimanfaatkan dalam meningkatkan produksi verbenol. Verbenol adalah senyawa makanan yang banyak digunakan pada minuman ringan, sup, daging, sosis, dan es krim Rao et al ., 2003. Pada indusri, Aspergillus niger dimanfaatkan untuk memproduksi asam oksalat dan asam glukonat Rymowicz and Lenart, 2003; Liu et al., 2003. Potensi Aspergillus niger telah banyak diketahui seiring dengan dilakukannya penelitian yang membuktikan kemampuannya dalam melakukan transformasi senyawa. Aspergillus niger yang diisolasi dari Allium sativum dapat mengubah senyawa flavon menjadi 2-hidroksi dihidrokalkon 9 9 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan 2-hidroksi fenil metil keton yang mempunyai aktivitas antioksidan yang lebih baik daripada flavon. Senyawa hasil biotransformasi juga memiliki aktivitas antimikroba terhadap Pseudomonas aeruginosa, Aspergillus flavus dan Candida albicans Mahmoud et al., 2008. 2 .3 Biotransformasi Biotransformasi adalah proses pengubahan suatu senyawa menjadi senyawa turunannya yang strukturnya berbeda dari senyawa asalnya akibat aktivitas metabolisme suatu mikroba Lu et al., 2000. Proses ini berkaitan dengan penggunaan enzim untuk mengubah substrat menjadi produk. Pembentukan sebuah proses biotransformasi membutuhkan perkembangan optimal biokatalisator, media reaksi dan bioreaktor Cabral, 2002. Pengertian biotransformasi menurut Walker adalah suatu proses dimana suatu senyawa dapat berubah menjadi senyawa turunannya yang lebih baik dengan menggunakan mikroorganisme sebagai katalis Walker, 2002. Mikroorganisme adalah salah satu agen biokatalis yang paling efisien dengan kemampuan luas untuk memetabolisme berbagai substrat Srivastava et al., 2009. Biotransformasi dengan menggunakan mikroba lebih spesifik daripada kimia murni dan memungkinkan penambahan, penghapusan atau modifikasi pada gugus fungsi tertentu molekul kompleks Walker, 2002. Reaksi yang mungkin dikatalisis termasuk oksidasi, dehidrogenerasi, hidroksilasi, dehidrasi, kondensasi, dekarboksilasi, deaminasi, aminasi dan isomerisasi Walker, 2002. Penelitian mengenai biotransformasi telah banyak dilakukan. Diantaranya seperti jamur Aspergillus niger memiliki kemampuan untuk melakukan biotransformasi senyawa asam imbricatolik menjadi asam 1α- hidroksi imbricatolik Hirschmann et al., 2007. Selain itu, Aspergillus niger ATCC 16404 juga mampu melakukan biotransformasi senyawa jatrophon diterpen menjadi 9β-hidroksi isabellion diterpen Pertino et al., 2006. Contoh lainnya biotransformasi dengan menggunakan Aspergillus niger PTCC 50-11 selama 6 hari dapat mengubah senyawa citral menjadi aseton 10 10 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 26,2 dan hidroksi sitronelal 37,0, sedangkan senyawa utama setelah periode 15-hari adalah aseton 15,0 dan sitronelol 36,0 Esmaeili et al., 2011. Biotransformasi dengan Aspergillus niger menyebabkan reaksi oksidasi dan menghasilkan produk yang lebih stabil Esmaeili et al, 2011. Citral yang sebelum dibiotransformasikan tidak begitu banyak dimanfaatkan. Setelah diubah menjadi turunannya banyak orang yang memanfaatkannya. Seperti sitronelol digunakan untuk pembuatan kosmetik, parfum, shampoo, sabun dan pembuatan obat. Sedangkan hidroksi sitronelal digunakan untuk membuat rasa berri dan cherri Esmaeili et al, 2011. Senyawa hasil biotransformasi diharapkan mempunyai aktivitas yang lebih baik dari senyawa asal. Seperti Simanjuntak et al.. 2002 membuktikan bahwa mikroba endofit yang diisolasi dari tumbuhan kina dapat melakukan biotransformasi senyawa kinkona menjadi kinkona N-oksida yang lebih aktif dalam mengobati malaria. Senyawa hasil biotransformasi juga memiliki aktivitas antibakteri dua kali lebih tinggi daripada kurkumin dengan konsentrasi yang sama yaitu 50 mgmL Rahman, 2009. 2 .4 Metabolit Sekunder Tanaman mensintesis berbagai macam senyawa organik yang secara tradisional diklasifikasikan sebagai metabolit primer dan sekunder. Metabolit primer adalah senyawa yang memiliki peran penting terkait dengan fotosintesis, respirasi, dan pertumbuhan. Contohnya pitosterol, lipid asil, nukleotida, asam amino dan asam organik Crozier et al., 2007. Metabolit sekunder dibiosintesis terutama dari banyak metabolit – metabolit primer seperti asam amino, asetil koenzim A, asam mevalonat, dan zat antara intermediate dari jalur shikimat shikimic acid Herbert, 1995. Berdasarkan asal biosintesis mereka, metabolit sekunder tanaman dapat dibagi menjadi tiga besar kelompok yaitu flavonoid dan fenolik, terpenoid dan alkaloid Crozier et al., 2007. Metabolit sekunder adalah senyawa metabolit yang tidak essensial untuk kehidupan, tetapi penting bagi organisme yang menghasilkannya Herbert, 1995. Metabolit sekunder meskipun bersifat tidak essensial namun 11 11 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sering berperan pada kelangsungan hidup suatu spesies dalam perjuangan menghadapi spesies – spesies lain. Misalnya, zat kimia untuk pertahanan, penarik seks serangga, dan feromon Manitto, 1992. Metabolit sekunder juga menarik karena penggunaannya sebagai pewarna, serat, perekat, minyak, lilin, agen penyedap, obat-obatan dan parfum. Mereka juga dilihat sebagai potensi sumber obat alami yang baru, antibiotik, insektisida dan herbisida Crozier et al. , 2007. Dalam beberapa tahun terakhir peran beberapa metabolit sekunder sebagai penunjang diet telah menjadi topik yang semakin penting dari penelitian gizi manusia. Berbeda dengan vitamin, metabolit sekunder tidak menunjukkan aktivitasnya pada penggunaan jangka pendek. Namun, ada bukti bahwa konsumsi pada jangka panjang memiliki aktivitas pada penderita kanker dan penyakit kronis, termasuk penyakit jantung dan diabetes tipe II Crozier et al., 2007. Metabolit sekunder pada ekstrak rimpang Kaempferia galanga menunjukkan adanya sterol, triterpenoid, alkaloid, saponin, dan flavonoid Rajendra et al., 2011. 12 12 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN