Jika kenakalan ditinjau dari segi ilmu jiwa kesehatan mental, maka kelakuan-kelakuan atau tindakan-tindakan yang mengganggu
ketenangan dan kepentingan orang lain, yang dianggap sebagai kenakalan atau sebagai perbuatan dosa oleh ajaran agama, di pandang oleh ahli jiwa
sebagai manifestasi dari gangguan jiwa atau akibat tekanan-tekanan batin yang tidak dapat diungkapkan dengan wajar. Atau dengan perkataan lain
kenakalan adalah ungkapan dari ketegangan perasaan tension, kegelisahan dan kecemasan atau tekanan batin frustation.
21
Pengaruh lingkungan terhadap remaja yang cukup besar adalah pergaulan dengan teman sebaya. Pada usia 9-15 tahun hubungan
perkawanan merupakan hubungan yang akrab yang diikat oleh minat yang sama, kepentingan bersama, dan saling membagi perasaan, saling menolong
untuk memecahkan masalah bersama. Pada usia ini, mereka juga bisa mendengar pendapat pihak ketiga. Pada usia yang agak lebih tinggi, 12
tahun keatas ikatan emosi bertambah kuat dan mereka saling membutuhkan, akan tetapi mereka juga saling memberikan kesempatan untuk
mengembangkan kepribadian masing-masing. Akibat dari pergaulan remaja ini tidak hanya menimbulkan hal-hal positif,
seperti terpenuhinya segala kebutuhan yang berkaitan dengan perkembangan emosi dan psikologinya, melainkan pula dapat
menimbulkan kefanatikan seorang remaja terhadap kelompok sebayanya, sehingga menimbulkan tindakan yang tidak sesuai menurut peraturan
dimana ia tinggal dam beradaptasi.
22
c. Faktor-Faktor yang Menyebabkan Kenakalan Remaja
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi yang menyebabkan timbulnya kenakalan remaja Drs. Sudarsono, S.H., Msi., dalam bukunya
21
Zakiah Darajat, Kesehatan Mental, Jakarta: Gunung Agung, 2001, cet. Ke-2, h.h 107- 108.
22
Sarlito Wirawan Sarwono, Psikologi Remaja., h.131.
Kenakalan Remaja, menyebutkan beberapa sebab terjadinya kenakalan
remaja, diantaranya : a. Broken Home dan Quasi Broken Home
Dalam broken home pada prinsipnya struktur keluarga tersebut sudah tidak lengkap lagi. Hal ini bisa disebabkan karena salah satu dari
kedua orangtua atau kedua-duanya telah meninggal dunia, perceraian orangtua, atau salah satu dari orangtua tidak hadir secara kontinyu
dalam tenggang waktu yang cukup lama. Quasi Broken Home
ialah kedua orangtuanya masih utuh, tetapi karena masing-masing anggota keluarga ayahibu mempunyai
kesibukan masing-masing sehingga tidak sempat memberikan perhatian terhadap pendidikan anak-anaknya.
Baik broken home maupun quasi broken home dapat menimbulkan ketidakharmonisan dalam keluarga atau disintegrasi sehingga keadaan
tersebut memberikan pengaruh yang kurang menguntungkan terhadap perkembangan anak. Dengan demikian, banyak remaja yang
melakukan kejahatan kenakalan remaja disebabkan karena didalam keluarga terjadi disintegrasi.
23
b. Keadaan Jumlah Anak yang Kurang Menguntungkan 1 Keluarga Kecil
Dalam keluarga kecil kebanyakan anak-anak diperlakukan dengan dimanjakan secara berlebihan sehingga berdampak pada
perkembangan jiwanya. Apabila suatu ketika keinginan seoang remaja yang biasa dimanjakan oleh orangtuanya tidak dikabulkan
oleh masyarakat, maka akhirnya mereka frustasi dan mudah berbuat jahat, misalnya melakukan penganiayaan, perkelahian,
bahkan perusakan. 2 Keluarga Besar
Dalam keluarga besar, biasanya anak kurang mendapatkan pengawasan dan perhatian dari kedua orangtuanya. Akibatnya,
23
Sudarsono, Kenakalan Remaja:…..., hh. 125-126.
mereka banyak melakukan hal-hal negatif guna menarik perhatian dari orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
c. Pengaruh Negatif yang Timbul dari Sekolah Sekolah sebagai tempat pendidikan bagi anak dapat menjadi
sumber terjadinya konflik-konflik psikologis yang pada prinsipnya memudahkan anak menjadi delikuen. Hal ini dapat ditimbulkan dari
bagaimana hubungan antara siswa dengan guru, serta hubungan antara siswa denganm siswa lainnya apakah terjalin hubungan yang harmonis
ataukah tidak. Proses pendidikan yang kurang menguntungkan bagi perkembangan jiwa anak seringkali memberi pengaruh baik langsung
maupun tidak langsung terhadap peserta didik disekolah sehingga dapat menimbulkan kenakalan remaja.
d. Pengaruh Negatif yang timbul dari masyarakat Pengaruh yang dominan adalah akselarasi perubahan sosial yang
ditandai dengan peristiwa-peristiwa yang sering menimbulkan ketegangan seperti persaingan dalam ekonomi, pengangguran, fasilitas
rekreasi dan lain-lain.
24
Sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Drs. Sudarsono, Agoes Dariyo menambahkan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kenakalan
remaja yaitu: a. Status ekonomi orangtua yang rendah
Kehidupan ekonomi yang terbatas atau kurang, menyebabkan orangtua tidak mampu memberikan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan
makanan yang bergizi, kesehatan, pendidikan dan sarana penunjangnya, dan bahkan orangtua kurang optimal memberikan kasih
sayang kepada anak. Hal demikian menyebabkan anak-anak tidak mampu menyelesaikan jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Rendahnya pendidikan ini, menyebabkan ia harus menerima nasib dengan bekerja ala kadarnya. Bahkan tidak menutup kemungkinan
24
Sudarsosno, Kenakalan Remaja:…..., hh. 127-134.
sebagian dari mereka ada yang tidak mampu menyelesaikan pendidikannya atau drop-out. Dengan demikian, mereka menjadi
pengangguran, sehingga kemungkinan mereka menyalurkan energinya untuk hal-hal yang melanggar norma masyarakat.
b. Penerapan disiplin keluarga yang tidak tepat Ketika anak memperoleh perlakuan kasar dari orangtua, mungkin
anak akan taat dan patuh dihadapan orangtua. Akan tetapi, sifat kepatuhan itu semu dan sementara. Mereka cenderung akan melakukan
protes terhadap orangtua dengan melakukan perbuatan-perbuatan yang melanggar diluar rumah.
d. Indikator Kenakalan Remaja