dikembangkan menjadi dua atau lebih oindikator pencapaian hasil belajar. Hal ini sesuai dengan keluasan dan kedalaman kompetensi dasar tersebut.
Indikator dan pencapaian hasil belajar dari setiap kompetensi dasar merupakan acuan yang digunakan untuk melakukan penilaian.
41
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan, ada sebuah penelitian tentang kenakalan remaja dan prestasi belajar yang mempunyai sedikit
kemiripan dengan penelitian yang penulis teliti. Penelitian ini berjudul “Hubungan Kenakalan Remaja dengan Prestasi Belajar Pendidikan Agama
Islam SMA Budi Mulia Ciledug”. Dalam penelitian ini disebutkan bahwa wilayah Ciledug merupakan
wilayah yang padat penduduknya dan dijumpai di beberapa sekolah Menengah Atas ini bentuk-bentuk kenakalan remaja yang terjadi seperti tawuran antar
pelajar, kasus penyalahgunaan NARKOBA, pencurian, dan perjudian mulai dari tingkat sederhana hingga pada tingkat yang memerlukan penanganan
yang lebih intensif. Demikian pula kenakalan yang terjadi di SMA Budi Mulia. Semua
kenakalan dari permasalahan kecilseperti pelanggaran yang dilakukan siswa terhadap peraturan sekolah hingga permasalahan besar yaitu hamil diluar
nikah sehingga kemudian siswa-siswi yang melakukannya dikeluarkan dari sekolah pun pernah terjadi. Dari segi prestasi SMA Budi Mulia menduduki
peringkat ke 25 dari 44 SMA di Ciledug dalam program IPA, dan menduduki peringkat 30 dari 54 SMA program IPS.
Dalam penelitian di SMA Budi Mulia ini, diperoleh hasil penelitian bahwa melalui angket yang disebarkan dengan 60 item jumlah pernyataan
yang diberikan diperoleh skor tertinggi 59 dan skor terendahnya 4. Dalam penentuan tinggi, sedang atau rendahnya tingkat kenakalan siswa yang terjadi
disekolah ini ditemukan bahwa di SMA Budi Mulia kenakalan yang terjadi
41
Anggota KADIN, Model Penilaian Kelas Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Jakarta: BP. Dharma Bakti, 2006, cet. Ke-1, hh. 51-70
masih dalam kategori rendah. Kemudian, dalam pengujian hipotesis Product Moment
diperoleh skor rxy adalah sebesar -0.36. setelah dibandingkan dengan r tabel product moment, diketahui bahwa r tabel pada taraf signifikan 5
adalah sebesar 0,235. Ini berarti bahwa r hitung lebih besar daripada r tabel 0,36 0,235 maka dapat diketahui bahwa Ha diterima dan Ho ditolak. Jadi,
terdapat hubungan yang signifikan antara Kenakalan Remaja dengan Prestasi Belajar Agama Islam di SMA Budi Mulia Ciledug. Kemudian jika
dibandingkan dengan interprestasi tabel product moment diketahui bahwa tingkat kenakalan yang terjadi di SMA Budi Mulia ini masih dalam taraf
rendah atau lemah. Jadi, walaupun dalam korelasinya diketahui bahwa terdapat hubungan yang signifikan namun tetap saja kenakalan remaja bukan
satu-satunya sebab
C. Kerangka Berpikir