Latar Belakang Moodle Perkembangan Moodle

termasuk dalam model CAL+CAT Computer Assited Learning+Computer Assisted Teaching yang disebut LMS Learning Management System. Moodle diberikan secara gratis sebagai perangkat lunak open source artinya meski memiliki hak cipta, moodle tetap memberikan kebebasan untuk dapat di copy, digunakan dan dimodifikasi. Moodle dapat langsung bekerja tanpa dimodifikasi pada Unix, Linux, Windows, Mac OS X, Netware dan sistem lain yang mendukung PHP, termasuk sebagian besar provider web hosting. Data diletakan pada sebuah database. Database terbaik bagi moodle adalah MySQL dan PostgreSQL dan tak menutup kemungkinan digunakan pada Oracle, Access, Interbase, ODBC, dan sebagainya. Moodle merupakan akronim dari Modular Object Oriented Development Learning Environment. Moodle sekaligus sebuah kata yang menggambarkan kata betapa inginya mencapai sebuah tujuan, namun harus melalui jalan yang berliku- liku, melakukan sesuatu yang terencana untuk menggerakkan orang lain komunitas, sebuah pionir yang akan membangun kreativitas dan pemikiran. Hal ini diterapkan ketika Moodle dibuat, dan ketika pengajar dan peserta didik melakukan aktivitas pengajaran dalam pelatihan online.

2.11.1 Latar Belakang Moodle

Moodle merupakan kerja bersama dan masih akan berkembang. Pembangunan moodle pertama kali dirintis oleh Martin Dougiamas yang selanjutnya menjadi pemimpin developer moodle. Sekitar tahun 90-an, Martin Dougiamas menjadi webmaster di Universitas Teknologi Curtin. Selain itu, ia menjadi Administrator sistem dalam instalasi WebCT sebuah perangkat lunak e-learning dari vendor komersial di Universitas tersebut. Ia merasa frustasi akibat menemui kesulitan dengan Web CT yang juga membutuhkan banyak perubahan dalam pengembanganya. Martin melihat banyak orang di sekolah dan institusi lebih kecil yang ingin memanfaatkan internet secara lebih baik, tetapi mereka tidak tahu harus memulai dari mana. Oleh karena itu, muncul keinginan membangun sebuah alternatif e-learning gratis sehingga dapat membantu masyarakat dalam pembelajaran secara online. Keyakinan yang tinggi terhadap kemungkinan pendidikan berbasis internet mendorongnya untuk menyelesaikan master dan Ph.D di bidang pendidikan. Ini dilakukan demi melengkapi pengetahuanya di bidang komputer dengan masalah pembangunan iklim pembelajaran dan kolaborasi. Martin banyak terpengaruh dengan paham konstruksi sosial paham ini tidak hanya mendorong pembelajaran sebagai aktivitas sosial, tetapi berfokus agar pembelajaran yang ada secara aktif membangun karya bersama yang dapat dilihat dan digunakan oleh orang lain. Martin berkomitmen untuk melanjutkan kerja dalam pembangunan moodle serta menjaganya tetap terbuka dan gratis. Ia memiliki keyakinan yang kuat tentang pendidikan tak terbatas, dan moodle merupakan salah satu jalan untuk merealisasikanya. Hal lain yang cukup krusial adalah perangkat lunak e-learning ini harus mudah digunakan dan intuitif.

2.11.2 Perkembangan Moodle

Moodle sedang menuju ke tahap pendewasaan. Berikut ini adalah perkembangan Moodle yang ditunjukan melalui versi yang dirilis. 1. Versi 1.5 – Mei 2004 2. Versi 1.9 – Akhir 2009 3. Versi 2.0 – Akhir 2010 Rilis ini mulai membangun struktur dan menambahkan fitur-fitur baru seperti: 1. Sistem kontrol akses baru yang mampu mendefinisikan hak dan kewajiban secara lebih baik. 2. Dukungan pedagogi yang lebih baik untuk para pengajar dan peserta didik. 3. dukungan dasar bagi standar objek pembelajaran paket ini SCORM. 4. Integrasi yang lebih baik antara Moodle dengan moodle.org sebagai upaya memperlancar proses berbagi dan berkolaborasi di antara pengajar.

2.10.3 Kelebihan dan Kelemahan Moodle