B. Perencanaan Persediaan
1. Perencanaan persediaan pada saat ekonomi stabil
PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan membuat perencanaan persediaannya berdasarkan permintaan konsumen rata-rata setiap bulannya, kecuali barang-
barang tertentu seperti obat-obatan dan alat-alat kesehatan. Berdasarkan data tersebut maka PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan membuat anggaran penjualan
dan persediaannya. Berdasarkan pengamatan penulis PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan
melakukan perencanaan persediaan melalui penetapan standar stock minimum persediaan barang yang siap dijual. Misalnya pada awal bulan januari persediaan
obat generik di gudang sebanyak 3 dus. Perusahaan menginginkan stock minimum obat generik sebanyak 5 dus sedangkan penjualan diperoleh dalam bulan januari
sebanyak 7 dus maka perusahaan harus melakukan pembelian obat generik untuk bulan januarinya sebanyak 10 dus. Cara ini hampir dilakukan pada semua barang
persediaan yang ada pada PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan sedangkan untuk alat-alat kesehatan yang permintaannya jarang oleh konsumen karena harganya
mahal maka perusahaan tidak membuat persediaan sehingga stock persediaan untuk barang tersebut adalah nol dan pembelian dilakukan apabila ada pesanan
dari konsumen, unit yang dibeli oleh perusahaan hanya untuk konsumen yang melakukan pemesanan terhadap barang tersebut.
PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan melakukan perencanaan persediaan melalui penetapan stock minimum persediaan barang yang siap untuk dijual. Ada
beberapa produk yang susah untuk dijual karena produk tersebut jarang
penggunaanya disamping harganya juga relatif mahal. Masalah yang dihadapi oleh PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan dalam melakukan perencanaan dan
pengawasan persediaan pada saat ekonomi yang lagi stabil untuk barang-barang yang memiliki kualitas standar. Karena barang yang biasa saja itulah yang
penjualannya relatip meningkat sedangkan produk yang memiliki kwalitas dan harga yang sangat tinggi cendrung mengalami penurunan terhadap penjualannya.
Didalam perencanaan persediaan, PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan membuat prediksi atau ramalan masa depan. Sehingga dalam keputusan
manajemen yang tepat dapat mengurangi kerugian yang dialami oleh perusahaan tersebut. PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan harus memperhatikan tempat
penyimpanan persediaan, karenak tempat untuk menyimpan persediaan sangatlah terbatas sehingga memperhatikan stock minimum yang ada digudang.
Perencanaan direncanakan dengan matang, mengingat barang-barang tersebut sangat sensitif dan perlu perhatian serta perawatan khusus karena barang-barang
tersebut bernilai sangat tinggi terutama alat-alat kesehatan dan obat-obatan yang mahal, harus memiliki tempat khusus supaya dalam keadaan baik dan tidak
menimbulkan reaksi kimia lainnya yang dapat membahayakan produk tersebut. Sistem perencanaan pada PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan dapat digunakan
data sebelumnya untuk menyusun anggaran persediaan yang berdasarkan stock akhir bulan sebelumnya dan perencanaan penjualan sehingga anggaran pembelian
dapat dibuat di awal bulan.
2. Perencanaan persediaan pada saat ekonomi tidak stabil
Perencanaan persediaan yang dilakukan pada saat ekonomi yang tidak stabil, dikarenakan minat masyarakat untuk membeli sangat rendah dan harga barang
yang cepat berubah secara signifikan. PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan tidak dapat menggunakan data tahun sebelumnya untuk merencanakan penjualan
ataupun pembelian barang. Dalam situasi yang seperti ini juga PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan tidak mau terlalu banyak mengambil resiko dengan
hanya merencanakan jumlah persediaan yang kecil. Ini dilakukan untuk menghindari kemungkinan kerugian yang lebih besar akibat menumpuknya
persediaan barang di gudang. Teknik yang digunakan PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan untuk
melakukan perencanaan persediaan yaitu dengan membeli atau memesan barang sesuai dengan permintaan konsumen pada saat sekarang. Hal ini dilakukan sama
seperti perencanaan pada alat-alat kesehatan yang jarang dilakukan permintaan karena harganya yang cukup mahal. Teknik ini digunakan agar dapat
meminumkan biaya persediaan ataupun resiko kerusakan barang sehingga menjadi keuntungan bagi perusahaan. Keuntungan lainnya adalah perusahaan
dapat menekan investasi modal dalam persediaan ada tingkat yang minimum. Berdasarkan pengamatan penulis teknik ini pada kenyataannya tidak
sepenuhnya dijalankan karena banyaknya persediaan yang menumpuk sehingga banyak modal yang tertanam pada persediaan. Ini disebabkan ramalan penjualan
yang dibuat tidak sesuai dengan keinginan yang dibutuhkan oleh konsumen.
Untuk obat-obatan dan alat-alat kesehatan berdasarkan pengamatan penulis tidak terlalu banyak persediaan yang menumpuk, hanya regensinya yang perlu
disediakan stocknya untuk mengantisipasi permintaan dari pelanggan.
C. Pengawasan Persediaan