Pelaksanaan edukasi dalam keperawatan merupakan kegiatan pembelajaran dengan langkah-langkah sebagai berikut: pengkajian kebutuhan belajar klien,
penegakan diagnosa keperawatan, perencanaan edukasi, implementasi edukasi, evaluasi edukasi, dan dokumentasi edukasi Suliha, 2002.
2.1.2 Tujuan Edukasi
Menurut Notoatmodjo 1997 tujuan edukasi adalah: a.
Menjadikan kesehatan sebagai sesuatu yang bernilai di masyarakat. b.
Menolong individu agar mampu secara mandiri atau berkelompok mengadakan kegiatan untuk mencapai tujuan hidup sehat.
c. Mendorong pengembangan dan penggunaan secara tepat sarana pelayanan
kesehatan yang ada. Tujuan edukasi di atas pada dasarnya dapat disimpulkan untuk mengubah
pemahaman individu, kelompok, dan masyarakat di bidang kesehatan agar menjadikan kesehatan sebagai sesuatu yang bernilai, mandiri, dalam mencapai
tujuan hidup sehat, serta dapat menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada dengan tepat dan sesuai Suliha, 2002.
Dalam keperawatan, tujuan edukasi adalah untuk meningkatkan status kesehatan, mencegah timbulnya penyakit dan bertambahnya masalah kesehatan,
mempertahankan derajat kesehatan yang sudah ada, memaksimalkan fungsi dan peran pasien selama sakit, serta membantu pasien dan keluarga untuk mengatasi
masalah kesehatan Suliha, 2002.
Universitas Sumatera Utara
2.1.3 Pentingnya Edukasi dalam Keperawatan
Pentingnya edukasi dalam keperawatan dapat digambarkan seperti yang dikemukakan Notoatmodjo 1997 tentang hubungan status kesehatan, perilaku
dan edukasi dengan memodifikasi konsep Blum dan Green seperti pada gambar berikut ini:
Keturunan
Pelayanan Status Kesehatan
Lingkungan Kesehatan
Perilaku
Proses Perubahan
Predisposing Factors Enabling Factors
Reinforcing Factors Pengetahuan, Sikap, Ketersediaan Sumber Daya Sikap dan Perilaku
Tradisi, dan Nilai Petugas Kesehatan
Komunikasi Penyuluhan Pemberdayaan Training
Masyarakat Pengembangan
Pemasaran Sosial
Edukasi Dalam Keperawatan
Gambar 1. Hubungan Status Kesehatan, Perilaku, dan Edukasi
Universitas Sumatera Utara
Skema tersebut menggambarkan empat faktor yang mempengaruhi “Status Kesehatan” individu dan masyarakat. Faktor-faktor tersebut saling mempengaruhi
dan saling berinteraksi satu sama lain. a.
Faktor keturunan: merupakan kondisi yang ada pada manusia serta organ manusia yang ada, misalnya pada keluarga yang menderita diabetes.
b. Faktor pelayanan kesehatan: petugas kesehatan berupaya dan bertanggung
jawab memberikan pelayanan kesehatan pada individu dan masyarakat, mutu pelayanan yang profesional akan mempengaruhi status kesehatan
masyarakat. c.
Faktor perilaku: perilaku bisa dari individu tersebut dan dapat pula dipengaruhi dari luar misalnya pengaruh dari budaya, nila-nilai ataupun
keyakinan yang ada dalam masyarakat. d.
Faktor lingkungan: suatu kondisi atau lingkungan yang menggambarkan lingkungan kehidupan manusia yang dihubungkan dengan status
kesehatan meliputi: perumahan, penyediaan air bersih, pembuangan sampah, pembuangan kotoran manusia, halaman rumah, selokan, kandang
hewan dan ventilasi Suliha, 2002.
Universitas Sumatera Utara
2.3 Konsep Ambulasi Dini 2.3.1 Definisi Ambulasi