Gizi Mobilisasi Perawatan dan pemulihan pasca operasi seksio sesaria.

27 27

D. Perawatan dan pemulihan pasca operasi seksio sesaria.

Perawatan pada masa pemulihan membutuhkan perhatian yang sangat besar dari ahli kebidanan dan seluruh staf perawatan. Perawatan yang dapat diberikan suami kepada istri pasca seksio sesaria

1. Gizi

Didalam pemberian makanan harus diberikan makanan yang mengandung gizi, protein, lemak, hidrat arang dan vitamin, kalsium serta kalori. Pemberian makanan harus diberikan secara bertahap dimulai dari minuman, bubur disaring, bubur lunak, dan akhirnya makanan biasa Mochtar, 1998. a. Diet pertama. Diet pertama dapat diberikan 6-10 jam pasca seksio sesaria berupa air putih atau air teh. b. Diet hari kedua Diet kedua dapat diberikan dengan cara bubur disaring MI, dan mengandung nilai gizi, protein, lemak, hidrat arang dan vitamin serta kalori. Makanan yang dapat diberi berupa susu, sayur-sayuran, yang semuanya dihaluskan. c. Diet pada hari ketiga Diet dapat diberikan bubur lunak MII dan makanan tidak boleh bersifat merangsang dan makanan harus mengandung nilai gizi, hidrat arang, protein, lemak, kalori dan kalsium, dan makan dapat berupa beras, yang sedikit lebih lemut dari biasanya, daging, tempe, telur, sayuran dan buah. Universitas Sumatera Utara 28 28 d. Diet pada hari kempat Diet pada hari kempat sudah dapat diberikan makanan biasa MB dan makan harus mengandung gizi yang seimbang terutama makanan mengandung serat, seperti buah-buahan, agar dapat mencengah sembelit Pemberian makanan rutin ini dapat berubah bila dijumpai komplikasi pada saluran pencernaan seperti adanya kembung pada perut, meteorismus dan peristaltik usus yang kurang sempurna Mochtar, 1998

2. Mobilisasi

Mobilisasi adalah pergerakan yang memerlukan kontraksi dan relaksasi dari sistem muskulo skeletal yang dapat dilaksanakan dengan cara latihan Mundy, 2005. Kebanyakan pasien merasa takut untuk bergerak setelah pembedahan. pengetahuan dan motivasi suami yang besar terhadap istri berpartisipasi dalam aktivitas yang dirancang untuk memperbaiki mobilitas fisik. Aktivitas yang dilakukan dalam batas terapeutik sangat menguntungkan, ketidak nyamanan dapat dikontrol, dan sasaran aktivitas dapat tercapai Kemajuan mobilisasi bergantung pula pada jenis-jenis operasi yang dilakukan dan komplikasi yang mungkin dijumpai. Secara psikologis hal ini memberikan pula kepercayaan bahwa ibu mulai sembuh. Miring ke kanan dan ke kiri sudah dapat dimulai sejak 6-10 jam setelah ibu sadar.Latihan pernafasan dapat dilkukan ibu sambi tidur terlentang sedini mungkin setelah sadar. Pada hari kedua ibu dapat didudukan selama 5 menit dan melatih ibu untuk bernafas dalam-dalam lalu menghembusnya disertai batuk-batuk kecil yang gunanya melonggarkan pernafasan dan sekaligus menumbuhkan kepercayaan pada Universitas Sumatera Utara 29 29 diri ibu bahwa ia mulai pulih Selanjutnya secara berturut-turut, hari demi hari ibu dianjurkan belajar duduk, kemudian belajar berjalan sendiri pada hari ketiga sampai hari ke lima pasca bedah.. Mobilisasi berguna untuk mencengah terjadinya trombosis dan emboli. Sebaliknya, bila terlalu dini melakukan mobilisasi dapat mempengaruhi penyembuhan luka operasi. Jadi mobilisasi secara teratur dan bertahap serta diikuti dengan istirahat adalah yang paling dianjurkan.

3. Penyembuhan luka