Struktur Organisasi Badan Pertanahan Nasional BPN Kota Medan. STRUKTUR ORGANISASI KANTOR PERTANAHAN KOTA MEDAN Kinerja

tanah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. c Penyelenggaraan dan pelaksanaan survei, pengukuran dan pemetaan dibidang pertanahan. d Kerjasama dengan lembaga-lembaga lain dan melakukan pengawasan dan pengendalian penguasaan pemilikan tanah. e Pembinaan fungsional dan pembinaan lembaga yang berkaitan dengan bidang pertanahan dan melakukan latihan sumber daya manusia di bidang pertanahan.

B. Struktur Organisasi Badan Pertanahan Nasional BPN Kota Medan.

Struktur organisasi adalah sistem saling pengaruh-mempengaruhi antara orang dalam kelompok kerjasama untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang sama. Tujuan organisasi secara keseluruhan tidak mungkin dijalankanoleh seorang tertentu saja. Salah satu aspek pengorganisasian adalah penetapan seksi- seksi sesuai dengan tugasnya. Struktur organisasi menunjukkan bagaimana seksi- seksi di dalamnya dikoordinasikan bersama-sama disuatu jalur wewenang dan tanggung jawab. Struktur organisasi adalah penggambaran secara grafik yang menggambarkan struktur kerja dari suatu struktur organisasi. Struktur organisasi hanya dapat mewujudkan hubungan wewenang yang formal saja dan tidak dapat menggambarkan seberapa besar wewenang, tanggung jawab dan deskripsi pekerjaan yang terinci. Universitas Sumatera Utara Adapun struktur organisasi yang ada di Kantor Badan Pertanahan Nasional BPN Kota Medan dapat dilihat pada Gambar 2.2

C. STRUKTUR ORGANISASI KANTOR PERTANAHAN KOTA MEDAN

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Kantor Pertanahan Kota Medan Sumber : Kantor Pertanahan Nasional Kota Medan, 2014 KEPALA KANTOR PERTANAHAN KOTA MEDAN SUB BAGIAN TATA USAHA. BAGIAN PERENCANAAN KEUANGAN URUSAN UMUM KEPEGAWAIAN SEKSI PENGATURAN PENATAAN PERTAHANAN SEKSI PENGENDALIAN PEMBERDAYAAN SEKSI SURVEI PENGUKURAN PEMETAAN SEKSI HAK TANAH PENDAFTARAN TANAH SUB SEKSI PENGENDALIAN PERTANAHAN SUB SEKSI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT SUB SEKSI PENATAGUNA AN TANAH KAWASAN TERTENTU SUB SEKSI LANDREFORM KONSOLIDASI TANAH SUB SEKSI PENETAPAN HAK TANAH SUB SEKSI PENGATURAN TANAH PEMERINTAH SUB SEKSI PENDAFTARAN SUBSEKSI PENGUKURAN DAN PEMETAAN SUBSEKSI TEMATIK DAN POTENSI TANAH SUB SEKSI PERALIHAN, PEMBEBANAN HAK DAN PPAT SEKSI SENGKETA, KONFLIK PERKARA SUB SEKSI SENGKETA DAN KONFLIK PERTANAHAN SUB SEKSI PERKARA PERTANAHAN Universitas Sumatera Utara

C. Jos Description di Kantor Badan Pertanahan Nasional

Dibawah ini adalah uraian tugas dan wewenang dari gambar struktur organisasi Badan PertAnahan Nasionl BPN Kota Medan, sebagai berikut:

a. Kepala Kantor Badan Pertanahan Kota Medan

Kepala Kantor Badan pertanahan Nasional Kota Medan memiliki tanggung jawab langsung kepada Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasuinal Provinsi Sumatera Utara.

b. Sub Bagian Tata Usaha

Tugasnya: Memberikan pelayanan administrative kepada seluruh satuan organisasi Kantor Pertanahan, serta menyiapkan bahan evaluasi kegiatan, penyusunan program dan peraturan perundang-undangan. Fungsinya: a. Pengolahan data dan informasi. b. Penyusunan rencana program, dan anggaran serta laporan akuntabilitas kinerja pemerintah. c. Pelaksanaan urusan kepegawaian. d. Pelaksanaan urusan keuangan dan kepegawaian. e. Pelaksanaan urusan tata usaha, rumah tangga, sarana dan perasarana. f. Penyiapan bahan evaluasi kegiatan dan penyusunan program. g. Koordinasi pelayanan pertanahan Universitas Sumatera Utara Sub Bagian Tata Usaha terdiri dari: 1 Urusan Perencanaan dan Keuangan Tugasnya: Menyiapkan penyusunan rencana, program, dan anggaran laporan akuntanbilitas kerja pemerintah serta urusan keuangan dan pelaksanaan anggaran. 2 Urusan Umum Dan Kepegawaian Tugasnya: Melakukan urusan kepegawaian dan Pengembangan sumberdaya manusia pertanahan.

c. Seksi Survei Pengukuran dan Pemetaan

Tugasnya: Mengkoordinasikan dan melaksanakan survey, pengukuran dan pemetaan bidang tanah dan pengukuran batas wilayah, pemetaan tematik dan survey potensi tanah, pembinaan surveyor berlisensi. Fungsinya: a. Pelaksanana kegiatan teknis survey, pengukuran dan pemetaan sebidang tanah. Pengukuran batas wilayah, dan survey potensi tanah, pembinaan surveyor berlisensi. b. Pelaksanaan dan pengukuran batas wilayahkawasan. c. Pelasanaan pengukuran, pemetaan dan pembukuan bidang tanah. d. Pelaksanaan, pengolahan, pemeliharaan, pengembangan peralatan teknik dan komputerisasi. e. Pelaksanaan bimbingan teknik, surveyor berlisensi dan pejabat penilaian tanah Universitas Sumatera Utara Seksi Survei Pengukuran dan Pemetaan terdiri dari: 1 Subseksi Pengukuran dan Pemetaan Tugasnya: Menyiapkan perapatan kerangka dasar orde 4, pemetaan batas bidang tanah dan pengukuran bidang tanah batas kawasanwilayah, kerjasama teknis, surveyor berlisensi, pembinaan surveyor berlisensi dan memelihara peta pendaftaran, daftar tanah, peta bidang tanah, surat ukur, dan daftar lainnya dibidang pengukuran. 2 Subseksi Tematik dan Potensi Tanah Tugasnya: Menyiapkan survey, pemetaan, pemeliharaan, pengembangan pemetaan tematik, survey potensi tanah, pemeliharaan peralatan teknis komputerisasi dan penbinaan pejabat penilai tanah.

d. Sub Bagian Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah

Tugasnya: Menyiapkan abhan dan melakukan penetapan hak dalam rangka pemberian, perpanjangan dan pembaruan hak tanah, pengadaan tanah, perijinan, pendataan dan penertipan bekas tanah hak; pendaftaran, peralihan, pembebanan hah atas tanah serta pembinaan pejabat pembuat akte tanah PPAT. Fungsinya: a. Pelaksanaan pengaturan dan penetapan di bidang hak tanah. b. Penyiapan rekomendasi pelepasan, penaksiran harga tukar-menukar, saran dan pertimabangan serta ,melakukan kegiatan perijinan, saran dan pertimbangan usulan penetapan hak pengolahan. c. Penyiapan telaahan dan pelaksanaan pemberian rekomendasi perpanjangan jangka waktu pembayaran uang pemasukan dan atau pendaftaran hak. Universitas Sumatera Utara d. Mengatministrasikan atas tanah yang dikuasai dan atau milik Negara, daerah bekerjasama dengan pemerintah, termasuk tanah badan hukum pertanahan. e. Pendataan dan penertiban tanah bekas hak. f. Pelaksanaan pendaftaran hak dan koputerisasi pelayanan pertanahan. g. Pelaksanana penegasan dan pengakuan hak. h. Pelaksanaan, pembebanan hak atas tanah dan pembinaan PPAT. Seksi Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah terdiri dari: 1 Subseksi Penetapan Hak Tanah Tugasnya: Menyiapkan pelaksanaan pemeriksaan, saran dan pertimbangan mengenai penetapan hak milik, hak guna bangunan dan hak pakai, perpanjang jangka waktu, pembaharuan hak, perijinan, peralihan hak atas tanah; penetapan dan atau rekomendasi perpanjang jangka waktu pembayaran uang pemasukan dan pendaftaran hak tanah perorangan. 2 Subseksi Pengaturan Tanah Pemerintah Tugasnya: Menyiapkan pelaksanaan pemeriksaan, saran dan pertimbangan mengenai penetapan hak milik, hak guna bangunan dan hak pakai, dan hak pengolahan bagi instansi pemerintahan, badan hukum pemerintahan, perpanjangan jangka waktu, pembaharuan hak, perijianan, peralihan hak atas tanah; rekomendasi pelepasan dan tukar-menukar tanh pemerintah. 3 Subseksi Pendaftaran Hak Tugasnya: Menyiapkan pelaksanaan pendaftaran hak atas tanah;pengakuan dan penegasan konversi hak-hak lain, hak milik atas satuan rumah susun, tanah hak pengelola,tanah wakaf, data lainnya,data fisik bidang tanah, data Universitas Sumatera Utara komputerisasi pelayanan pertanahan serta memelihara daftar buku tanah serta daftar lainnya di bidang pendaftaran tanah. 4 Subseksi Peralihan, Pembebanan Hak dan Pejabat Pembuat Akta Tanah Tugasnya: Menyiapkan pelaksanaan pendaftaran, peralihan, pembebanan hak atas tanah, pembebanan hak tanggungan, dan bimbingan PPAT serta sarana daftar isian dibidang pendaftaran tanah.

d. Seksi Pengaturan dan Penataan Tanah

Tugasnya: Menyiapkan bahan dan melakukan penatagunaan tanah, landreform, konsolidasi tanah, penataan pertanahan wilayah pesisir, pulau-pulau kecil perbatasan dan wilayah tertentu lainnya. Fungsinya: a. Penyusunan daerah bekas konflik, peruntukan, penggunaan dan pemeliharaan tanah,neraca penatagunaan tanah kabupatenkota. b. Pemelihara basis data penatagunaan tanah kabupatenkota. c. Pengusulan penetapanpenegasan tanah menjadi objek landreform. d. Penyediaan tanah untuk pembangunan. e. Pengolahan sumbangan tanah untuk pembangunan. f. Pengumpulan, pengolahan, penyajian dan dokumentasi data landreform. Seksi Pengaturan dan Penataan tanah terdiri dari: 1 Subseksi Penatagunaan tanah dan kawasan tertentu Tugasnya: Menyiapkan bahan penyusunan rencana persediaan, peruntukan, pemeliharaan, dan penggunaan tanah rencana penataan, kawasan, Universitas Sumatera Utara pelaksaanaan koordinasi, monitoring dan evaluasi pemeliharaan tanah, perubahan penggunaan dan pemanfaatan tanah pada setiap fungsi kawasan penertiban penimbangan teknis, penangguhan tanah,penerbitan ijin perubahan penggunaan penetapan penggunaan dan pemanfaatan tanah, penyesuain penggunaan dan pemanfaatan tanah serta melaksakan pengumpulan dan pengolahan dan pemeliharaan data tekstual. 2 Subseksi Landreform dan Konsolidasi Tanah Tugasnya: Menyiapkan bahan usul penetapanpenegasan tanah menjadi obyek landreform,penguasaan tanah obyek landreform, pemberian ijin peralihan atas tanah dan ijin redistribusi tanah luasan tertentu, usulan penerbitan surat keputusan restribusi tanah dan pengeluaran tanah dari landreform, monitoring dan evaluasi restribusi tanah, ganti rugi, pemanfaatan tanah bersama dan penertiban administrasi landreform serta fasilitas bantuan keuanganpermodalan, teknis dan pemasaran,usulan penegasan obyek penataan tanah bersama untuk peremajaan permukiman kumuh,daerah bencana dan daerah bekas konflikserta permukiman kembali penyediaan tanah dan pengelola sumbangan tanah untuk pembangaunan teknik dan metode, promosi dan sosialisasi, pengorganisasian dan pembimbingan masyarakat, kerja sama dan fasilitas, pengolahan basis data dan informasi monitoring dan evaluasi serta koordinasi dan pelaksanaan konsolidasi tanah.

e. Seksi Pengendalian dan Pemberdayaan

Tugasnya: Menyiapkan bahan dan melakukan kegiatan pengendalian pertanahan, pengolahan tanah Negara, tanah terlantar dan tanah kritis serta pemberdayaan masyarakat. Universitas Sumatera Utara Fungsinya: a. Penyiapan saran tindak dan langkah-langkah penanganan serta usulan rekomendasi, pembinaan, peringatan, harmonisasi, program pertanahan dan sector dalam pengolahan tanah negara, penanganan tanah terlantar dan kritis. b. Peningkatan partisipasi masyarakat marjinal, asistensi dan pembentukan kelompok masyarakat, fasilitas dan peningkatan akses ke sumberproduktif. c. Pemanfaatan tanah terlantar dan tanaha kritis untuk pembangunan. d. Pengolahan basis data dan hak atas tanah, tanah Negara, tanah, terlantar, dan tanah kritis serta pemberdayaan masyarakat. e. Penyiapan usulan keputusan pembatalan dan penghentian hubungan hukum atas tanah terlantar. Seksi Pengendalian dan Pemberdayaan terdiri dari: 1 Subseksi Pengendalian Pertanahan Tugasnya: Menyiapkan pengolahan basis data, melakukan inventarisasi dan identifikasi, penyusunan saran tindak dan langkah menanganan serta menyiapkan bahan koordinasi usulan penertiban dan pendayagunaan dalam rangka penegakan hak dan kewajiban pemegang hak atas tanah, pemantauan, evaluasi, harmonosasi dan program pertanahan dan sector dalam pengolahan tanah Negara, penanganan tanah terlantar dan tanah kritis. 2 Subseksi pemberdayaan Masyarakat Tugasnya : Menyiapkan bahan inventarisasi, asistensi, fasilitas dalam rangka penguatan penguasaan, dan pelaksanaan pembinaan partisipasi masyarakat, lembaga masyarakat, mitra kerja teknis dalam penolahan pertanahan, serta Universitas Sumatera Utara melakukan kerjasama pemberdayaan dengan pemerintah kabupatenkota, lembaga keuangan dan dunia usaha, serta bimbingan dan pelaksanaan kerjasama pemberdayaan.

f. Seksi Sengketa, Konflik dan Perkara

Tugasnya: Menyiapkan bahan dan melakukan kegiatan penanganan sengketa, konflik dan perkara pertanahan Fungsinya: a. Pengkajian masalah, sengketa dan konflik pertanahan. b. Penyiapan bahan dan penanganan sengketa dan konflik pertanahan serta hukum dan non hukum, penanganan dan penyelesaian perkara, pelaksanaan alternatif, penyelesaian melalui mediasi, fasilitas dan sebagainya usulan dan rekomendasi pelaksanaan putusan lembaga peradilan serta usulan rekomendasi pembatalan dan penghentian hubungan hukum antar orang dan badan hukum dengan tanah. c. Pengkordinasian penanganan sengketa, konflik dan perkara pertanahan. d. Pelaporan penganan dan penyelesaian konflik, sengketa dan perkara pertanahan. Seksi Sengketa, Konflik dan Perkara terdiri dari: 1 Subseksi Sengketa dan Konflik Pertanahan Tugasnya: Menyiapkan pengkajian hukum,sosoal, budaya, ekonomi dan polotik terhadap sengketa dan konflik pertanahan, usulan rekomendasi pembatalan dan penghentian hubungan hukum antara orang dan badan hukum Universitas Sumatera Utara dengan tanah, pelaksanaan alternatif penyelesaian semgketa melalui mediasi, fasilitas, koordinasi penanganan sengketa dan konflik. 2 Subseksi Perkara Pertanahan Tugasnya: Menyiapkan penanganan dan penyelesaian perkara, koordinasi penanganan perkara, usulan rekomendasi pembatalan dan penghentian antar orang dan badan hukum dengan tanah sebagai pelaksanaan putusan lembaga peradilan. Universitas Sumatera Utara 24

BAB III PEMBAHASAN

A. Kompensasi

1. Pengertian Kompensasi

Salah satu tugas manajemen sumber daya manusia atau manajemen personalia adalah menetapkan kompensasi yang memenuhi persyaratan, adil dan layak. Kompensasi merupakan dorongan utama bagi seseorang dalam bekerja karena dapat berpengaruh terhadap kualitas kerja mereka. Perusahaan dapat menetapkan kompensasi yang layak bagi karyawan agar dapat meningkatkan kualitas kerja dan pada akhirnya tujuan atau sasaran perusahaan dapat tercapai. Menurut Arep dan Tanjung 2003:197, menyatakan bahwa “Kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima oleh karyawan sebagai balas jasa atas upaya-upaya yang telah diberikan kepada perusahan’’. Balas Jasa berarti upaya membalas terhadap suatu jasa. Bisa saja balasan terhadap suatu jasa diberikan setimpal, atau bisa saja balasan terhadap suatu jasa tidak setimpal atau sebanding. Idealnya balasan terhadap suatu jasa diberikan secara setimpal, bukan lebih sedikit dari jasa yang telah diberikan. Menurut Sofyandi 2008:159, kompensasi merupakan suatu bentuk biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan dengan harapan bahwa perusahaan akan memperoleh imbalan dalam bentuk prestasi kerja dari karyawannya. Universitas Sumatera Utara Menurut Panggabean 2002:84, kompensasi adalah semua jenis penghargaan yang berupa uang atau bukan uang yang diberikan kepada pegawai secara layak dan adil atas jasa mereka dalam mencapai tujuan perusahaan.

2. Jenis-jenis Kompensasi

Pada dasarnya kompensasi dapat dikelompokkan ke dalam dua kelompok, yaitu kompensasi finansial dan kompensasi bukan finansial. Selanjutnya kompensasi finansial ada yang langsung dan ada yang tidak langsung. Sedangkan kompensasi nonfinansial dapat berupa pekerjaan dan lingkungan pekerjaan. Menurut Mondy dan Noe dalam Panggabean 2002:77 bahwa kompensasi keuangan langsung terdiri atas gaji, upah dan insentif komisi dan bonus. Sedangkan kompensasi keuangan tidak langsung dapat berupa berbagai macam fasilitas dan tunjungan. a. Gaji Gaji adalah imbalan finansial yang dibayarkan kepada karyawan secara teratur, seperti tahunan, caturwulan, bulanan atau mingguan. Gaji merupakan jenis penghargaan yang paling penting dalam organisasi. b. Upah Upah merupakan imbalan finansial langsung dibayarkan kepada para pekerja berdasarkan jam kerja, jumlah barang yang dihasilkan atau banyaknya pelayanan yang diberikan. Jadi tidak seperti gaji yang Universitas Sumatera Utara jumlahnya relative tetap, besarnya upah dapat berubah-ubah. Pada dasarnya, gaji atau upah diberikan untuk menarik calon pegawai agar mau masuk menjadi karyawan. c. Insentif Insentif merupakan imbalan langsung yang dibayarkan kepada karyawan karena kinerjanya melebihi standar yang ditentukan. Dengan mengasumsikan bahwa uang dapat digunakan untuk mendorong karyawan bekerja lebih giat lagi, maka mereka yang produktif lebih menyukai gajinya dibayarkan berdasarkan hasil kerjanya. Untuk itu diperlukan kemampuan untuk menentukan standar yang tepat. d. Kompensasi tidak langsung fringe benefit Fringe benefit merupakan kompensasi tambahan yang diberikan berdasarkan kebijaksanaan perusahaan terhadap semua karyawan dalam usaha meningkatkan kesejahteraan para karyawan.

3. Tujuan-tujuan Kompensasi

Menurut Sofyandi 2008:162 Tujuan diadakannya pemberian kompensasi adalah : a. Untuk menjalin ikatan kerja sama antara pemimpin dengan karyawan. Artinya bahwa dengan terjalinnya kerja sama secara formal akan terbentuk komitmen yang jelas mengenai hak dan kewajiban yang harus dipikul masing-masing. Universitas Sumatera Utara b. Memberikan kepuasan kepada karyawan. Artinya bahwa melalui kepuasan yang dirasakan para karyawan, maka karyawan akan memberikan prestasinya yang terbaik. c. Untuk memotivasi karyawan dalam bekerja. Artinya agar karyawan bersemangat dalam bekerja dalam rangka memenuhi kebutuhannya. d. Untuk mencipkatan disiplin kerja bagi karyawan.

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Besarnya Kompensasi

Menurut Sofyandi 2008:162 dalam menentukan besarnya kompensasi, organisasi dipengaruhi oleh beberapa hal seperti : a. Adanya permintaan dan penawaran tenaga kerja Permintaan tenaga kerja artinya pihak perusahaan sangat membutuhkan tenaga kerja, maka secara otmatis kompensasi relatif tinggi. Penawaaran tenaga kerja artinya pihak individu yang membutuhkan pekerjaan, maka tingkat kompensasi relatif lebih rendah. b. Kemampuan dan kesediaan perusahaan membayar Besar-kecilnya kompensasi yang diberikan kepada karyawan akan sangat bergantung kepada kemampuan finansial organisasi tersebut dan seberapa besar kesediaan dan kesanggupan organisasi tersebut menentukan kompensasi untuk karyawannya. Universitas Sumatera Utara c. Produktivitas kerja prestasi kerja karyawan Kemampuan karyawan dalam menghasilkan prestasi kerja akan sangat mempengaruhi besarnya kompensasi yang akan diterima karyawan. d. Biaya hidup cost of liiving Tingkat biaya hidup di suatu daerah akan menentukan besarnya kompensasi, sebagai contoh tingkat upah di daerah terpencil tidak lebih kecil dibandingkan dengan upah di kota-kota besar. e. Posisi atau jabatan karyawan Tingkat jabatan yang dipegang karyawan akan menentukan besar- kecilnya kompensasi yang akan diterimanya, juga berat ringannya beban dan tanggung jawab suatu pekerjaan. f. Tingkat pendidikan dan pengalaman kerja Pendidikan dan pengalaman berperan dalam menentukan besarnya kompensasi bagi karyawan. Semakin tinggi pendidikan karyawan dan semakin banyak pengalaman kerja, maka semkin tinggi pula kompensasinya. g. Sektor Pemerintah Pemerintah sebagai pelindung masyarakat berkewajiban untuk menerbitkan sistem kompensasi yang ditetapkan organisasi, serta instansi lainnya agar karyawan mendapatkan kompensasi yang adil dan layak, seperti dengan mengeluarkan kebijakan pemerintah dalam pemberian upah minimum bagi karyawan. Universitas Sumatera Utara 5 . Asas Kompensasi Panggabean 2002:78, berpendapat bahwa supaya efektif kompensasi seharusnya dapat : a. Memenuhi kebutuhan dasar, b. Mempertimbangkan adanya keadilan eksternal, c. Mempertimbangkan adanya keadilan internal,

d. Pemberiannya disesuaikan dengan kebutuhan individu.

Hasibuan 2000:121 juga berpendapat bahwa program kompensasi harus ditetapkan atas asas adil dan layak serta dengan memperhatikan Undang-undang perburuhan yang berlaku. Menurutnya, prinsip adil dan layak harus mendapat perhatian dengan sebaik-baiknya supaya balas jasa yang diberikan dapat merangsang gairah dan kepuasan kerja karyawan.

B. Kinerja

1. Pengertian Kinerja

Menurut Rivai dan Basri 2005 kinerja adalah kesediaan seseorang atau kelompok orang untuk melakukan suatu kegiatan dan menyempurnakannya sesuai dengan tanggung jawab dengan hasil seperti yang diharapkan. Menurut Sulistiyani dan Rosidah 2003:223 kinerja merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha dan kesempatan yang dapat dinilai dari hasil kerjanya. Universitas Sumatera Utara Hasibuan 2006 :94 kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, kesungguhan serta waktu.

2. Indikator Kinerja

Ukuran secara kualitatif dan kuantitatif yang menunjukkan tingkatan pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan adalah merupakan sesuatu yang dapat dihitung serta digunakan sebagai dasar untuk menilai atau melihat bahwa kinerja setiap hari dalam perusahaan dan perseorangan terus mengalami peningkatan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Menurut Mathis dan Lackson 2002:78 kinerja karyawan adalah yang mempengaruhi seberapa banyak mereka memberikan kontribusi kepada organisasi antara lain termasuk: 1. Kuantitas kerja Standar ini dilakukan dengan cara membandingkan antara besarnya volume kerja yang seharusnya standar kerja normal dengan kemampuan sebenarnya. 2. Kualitas kerja Standar ini lebih menekankan pada mutu kerja yang dihasilkan dibanding volume kerja. 3. Pemanfaatan waktu Yaitu penggunaan masa kerja yang disesuaikan dengan kebijaksanaan perusahaan. Berdasarkan keseluruhan definisi diatas dapat dilihat bahwa kinerja karyawan merupakan output dari penggabungan faktor-faktor yang penting Universitas Sumatera Utara yakni kemampuan dan minat, penerimaan seorang pekerja atas penjelasan delegasi tugas dan peran serta tingkat seorang pekerja atas penjelasan delegasi tugas. Semakin tinggi faktor-faktor diatas, maka semakin besarlah kinerja karyawan yang bersangkutan.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pencapaian Kinerja

Kemampuan dan motivasi adalah faktor yang mempengaruhi kinerja. Pendapat yang diutarakan oleh Davis dalam Mangkunegara 2011:67-68 , faktor yang mempengaruhi kinerja dirumuskan sebagai berikut: Human Performance = Ability vs Motivation Motivation = Attitude x Situation Ability = Knowledge x skill Mangkunegara 2011:67-68 faktor yang mempengaruhi pencapaian kinerja adalah faktor kemampuan ability dan faktor motivasi yang mengemukakan bahwa motivasi terbentuk dari sikap seseorang pegawai dalam menghadapi situasi kerja. Sikap mental yang mendorong diri pegawai untuk berusaha mencapai prestasi kerja secara maksimal yang siap secara psikofik siap secara mental, fisik, tujuan, dan situasi. Setelah apa yang dirumuskan diatas, bisa dapat diperjelas bahwa: a. Faktor Kemampuan Ability Secara psikologis, kemampuan ability terdiri dari kemampuan potensi IQ dan kemampuan reality knowledge + skill. Pimpinan dan pegawai harus memiliki pendidikan yang memadai untuk jabatannya dan terampil dalam Universitas Sumatera Utara mengerjakan pekerjaan sehari-hari, maka akan lebih mudah mencapai kinerja maksimal. b. Faktor Motivasi Motivation Motivasi diartikan sebagai suatu sikap yang yang dimiliki pemimpin dan pegawai terhadap situasi kerja dilingkungan organisasinya. Mereka akan menunjukan nilai positif atau negatif terhadap situasi kerjanya, dan semua itu bisa memperlihatkan bagaimana tinggi rendahnya motivasi yang dimiliki pimpinan dan pegawai.

4. Tujuan dan Sasaran Kinerja

Tujuan Evaluasi kinerja adalah untuk memperbaikidan meningkatkan kinerja organisasi melalui peningkatankinerja SDM organisasi, dalam penilaian kinerja tidakhanya semata-mata menilai hasil fisik tetapi pelaksanaanpekerjan secara keseluruhan yang menyangkut berbagaibidang seperti kemampuan, kerajinan, disiplin, hubungan kerja atau hal – hal khusus sesuai dengan bidang dan tugasnya semua layak untuk dinilai. Tujuan penilaian kinerja karyawan menurut Rivai 2011:552, pada dasarnya meliputi: 1. Meningkatkan etos kerja.

2. Meningkatkan motivasi kerja. 3. Untuk mengetahui tingkat kinerja karyawan selama ini.

4. Untuk mendorong pertanggungjawaban dari karyawan.

5. Pemberian imbalan yang serasi, misalnya untuk pemberian kenaikan gaji berkala, gaji pokok, kenaikangaji istimewa dan insentif uang. Universitas Sumatera Utara

6. Untuk pembeda antar karyawan yang satu dengan yang lainnya.

7. Pengembangan SDM yang masih dapat dibedakan lagi ke dalam penugasan kembali, seperti diadakannya mutasi atau transfer, rotasi perusahaan, kenaikan jabatan, pelatihan. 9. Sebagai alat untuk membantu dan mendorong karyawan untuk mengambil inisiatif dalam rangka memperbaiki kinerja. 10. Mengidentifikasi dan menghilangkan hambatan-hambatan agar kinerja menjadi baik. 11. Untuk mendorong pertanggung jawaban dari karyawan. 12. Sebagai alat untuk memperoleh umpan balik dari karyawan untuk memperbaiki desain pekerjaan, lingkungan kerja, dan rencana karier selanjutnya. 13. Pemutusan hubungan kerja, pemberian sanksi ataupun hadiah. 14. Memperkuat hubungan antara karyawan dengan supervisor melalui diskusi tentang kemajuan kerja mereka. 15. Sebagai penyaluran keluhan yang berkaitan dengan masalah pekerjaan.

5. Penilaian Kinerja

Menurut Dessler 2003:322 penilaian kinerja ialah mengevaluasi kinerja karyawan saat ini danatau di masa lalu relatif terhadap standar prestasinya. Menurut Sulistiyani dan Rosidah 2003:224 penilaian kinerja merupakan salah satu faktor kunci guna mengembangkan suatu organisasi secara efektif dan efesien, karena adanya kebijakan atau program penilaian Universitas Sumatera Utara prestasi kerja, berarti organisasi telah memanfaatkan secara baik atas SDM yang ada dalam organisasi. Adapun beberapa tujuan dan manfaat penilaian kinerja ialah : a. Untuk mengetahui tujuan dan sasaran manajemen dan pegawai b. Memotivasi pegawai untuk memperbaiki kinerjanya. c. Mendistribusikan reward dari organisasi instansi yang dapat berupa pertambahan gaji upah dan promosinya yang adil d. Untuk pengambilan keputusan dalam hal penempatan promosi, mutasi, pemecatan, pemberhentian, dan perencanaan tenaga kerja e. Untuk penyesuaian-penyesuaian kompensasi f. Untuk membantu diagnosis terhadap kesalahan disain pegawai

C. Hubungan Kompensasi dengan Kinerja