16
Nutrisi. Anak memiliki makanan yang disukai dan dibenci. Dapat
terjadi kekurangan gizi pada kelompok usia ini. Anak memiliki selera makan yang besar setelah kegiatan sekolah dan membutuhkan cemilan
berkualitas seperti buah dan roti isi.
2.2 Konsep Bencana
World Health Organization WHO mengatakan bencana adalah 1 Sebuah gangguan serius dari berfungsinya suatu komunitas atau masyarakat yang
menyebabkan kerugian manusia, material, kerugian ekonomi atau lingkungan yang melampaui kemampuan komunitas atau masyarakat yang terkena tersebut
untuk mengatasinya dengan menggunakan sumber dayanya sendiri 2 Situasi atau peristiwa yang melampaui kapasitas lokal sehingga memerlukan bantuan
eksternal pada tingkat nasional maupun internasional WHO, 2014. Departemen Kesehatan Republik Indonesia mengatakan bencana adalah
kejadianperistiwa pada suatu daerah yang mengakibatkan kerusakan ekologi, kerugian kehidupan manusia serta memburuknya kesehatan dan pelayanan
kesehatan yang bermakna sehingga memerlukan bantuan luar biasa dari pihak luar Depkes RI.
2.2.1 Jenis-jenis Bencana Jenis-jenis bencana menurut Undang-undang No.24 tahun 2007
dapat dibedakan menjadi tiga yaitu bencana sosial, bencana non alam, dan bencana alam. Bencana sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh
peristiwa atau serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang
Universitas Sumatera Utara
17
meliputi konflik sosial antar kelompok atau antar komunitas masyarakat, dan teror.
Bencana non alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian peristiwa non alam yang antara lain berupa gagal teknologi,
gagal modernisasi, epidemi, dan wabah penyakit. Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
serangkain peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa : 1.
Gempa bumi adalah peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan energi di dalam bumi secara tiba-tiba yang ditandai dengan patahnya
lapisan batuan pada kerak bumi. 2.
Tsunami adalah gelombang laut yang terjadi karena gangguan impulsif pada laut.
3. Banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan
merendam daratan . 4.
Angin Topan adalah angina kencang atau bisa juga disebut badai besar yang sangat kuat dengan pusaran angin dengan kecepatan 120 kmjam
atau lebih. 5.
Kekeringan adalah hubungan antara ketersediaan air yang jauh dibawah kebutuhan air, baik untuk kebutuhan hidup, pertanian,
kegiatan ekonomi dan lingkungan. 6.
Gunung meletus atau erupsi gunung, terjadi akibat endapan magma di dalam perut bumi yang didorong keluar oleh gas yang bertekanan
Universitas Sumatera Utara
18
tinggi. Letusan yang membawa abu dan batu menyembur dengan keras sejauh radius 18 km atau lebih, sedang lavanya bisa membanjiri daerah
sejauh radius 90 km. Letusan gunung berapi bisa menimbulkan korban jiwa dan harta benda yang besar sampai ribuan kilometer jauhnya dan
bahkan bisa mempengaruhi putaran iklim di bumi ini. 2.2.2 Dampak BencanaAlam
Bencana alam dapat mengakibatkan dampak yang merusak pada bidang ekonomi, sosial, dan lingkungan. Kerusakan infrastruktur dapat
mengganggu aktivitas sosial, dampak dalam bidang sosial mencakup kemaatian, luka-luka, sakit, hilangnya tempat tinggal dan kekacauan
komunitas, sementara kerusakan lingkungan dapat mencakup hancurnya hutan yang melindungi daratan Mundakir, 2009.
Salah satu bencana alam yang paling menimbulkan dampak paling besar, misalnya gempa bumi, selama 5 abad terakhir, telah menyebabkan
lebih dari 5 juta orang tewas, 20 kali lebih banyak daripada korban gunung meletus. Dalam hitungan detik dan menit, jumlah besar luka-luka yang
sebagian besar tidak menyebabkan kematian, membutuhkan pertolongan medis segera dari fasilitas kesehatan yang seringkali tidak siap, rusak,
runtuh karena gempa. Bencana seperti tanah longsor pun dapat memakan korban yang signifikan pada komunitas manusia karena mencakup suatu
wilayah tanpa ada peringatan terlebih dahulu dan dapat dipicu oleh bencana
Universitas Sumatera Utara
19
alam lain terutama gempa bumi, letusan gunung berapi, hujan lebat dan topan Mundakir, 2009.
2.2.3 Dampak Bencana pada aspek Psikososial Bencana yang terjadi secara mendadak dan cepat umumnya
mengakibatkan perasaan syok dan ketidakberdayaan pada korban. Dampak bencana yang ditimbulkan dapat terjadi pada aspek psikologi dan aspek
sosial Mundakir, 2009. Dampak bencana pada aspek Psikologi
a Dampak bencana pada aspek fisik Secara umum, semua bencana akan mempengaruhi sistem tubuh
manusia. Pada aspek fisik, dampak yang ditimbulkan dapat berupa badan terasa tegang, cepat lelah, susah tidur, mudah terkejut, palpitasi, mual,
perubahan nafsu makan, dan kebutuhan seksual menurun. b Dampak bencana pada aspek Psikis
Secara khusus dampak bencana pada aspek psikis ini adalah terhadap emosi kognitif korban. Pada aspek emosi terjadi gejala-gejala
sebagai berikut: syok, rasa takut, sedih, mudah menangis atau sebaliknya mudah marah, dendam, rasa bersalah, malu, rasa tidak percaya, gelisah,
kehilangan emosi seperti perasaan cinta, keintiman, kegembiraan atau perhatian pada kehidupan sehari-hari.
Universitas Sumatera Utara
20
Pada aspek kognitif, korban bencana ini juga mengalami perubahan seperti: pikiran kacau, salah persepsi, menurunnya kemampuan
untuk mengambil keputusan, daya konsentrasi dan daya ingat berkurang, mengingat hal-hal yang tidak menyenangkan, dan terkadang menyalahkan
diri sendiri, terus menerus memikirkan sesuatu.Reaksi dalam perilaku ini merupakan reaksi stress yang paling jelas karena dapat diamati oleh orang
lain. Ketika mengalami stress seorang akan menampilkan perilaku sebagai bentuk reaksi pertahanan diri terhadap situasi yang dirasakan mengganggu.
Suatu perilaku sebagai reaksi stres perlu diperhatikan atau ditangani lebih lanjut jika tampil pada seseorang secara berlebihan atau
sebaliknya sangat minim.Ciri-cirinya seperti menarik diri, sulit tidur, putus asa, ketergantungan, penarikan sosial, sikap permusuhan, kemarahan,
merusak diri sendiri, dan perilaku imfulsif Hartini, 2009. Dampak bencana pada aspek Sosial
a Dampak bencana pada aspek keluarga Fungsi sosial keluarga dalam hal ini terkait dengan hubungan
kekeluargaan yang
terjadi yaitu
ikatan kekeluargaan
yang merenggang.Kerenggangan hubungan keluarga ini umumnya disebabkan
karena tempat
tinggalnya terpisah
dan terjadinya
disharmoni keluarga.Dengan tempat tinggal yang terpisah, hubungan emosional
mereka juga mengalami perubahan. Kondisi ini akan berdampak pada peran-peran sosial yang seharusnya dapat dilakukan oleh keluarga.
Universitas Sumatera Utara
21
b Dampak bencana pada aspek masyarakat Selain keluarga mengalami perubahan, hubungan sosial
kemasyarakatan juga mengalami perubahan.Perubahan yang diakibatkan oleh bencana bisa saja menyebabkan hubungan solidaritas yang melemah.
c Dampak bencana pada aspek lingkungan Akibat terjadinya bencana alam, tentu menimbulkan kerugian bagi
kehidupan masyarakat seperti rusaknya rumah, rusaknya fasilitas umum, hilangnya harta benda bahkan sampai menimbulkan korban jiwa.Rusaknya
rumah masyarakat akibat bencana alam, menyebabkan masyarakat pindah ketempat pengungsian dengan persediaan fasilitas hidup yang terbatas atau
mengungsi ke tempat saudara yang jaraknya cukup jauh dari tempat kejadian.
Selain itu, bencana alam juga menyebabkan rusaknya fasilitas atau sarana pendidikan yang ada seperti gedung sekolah, peralatan belajar dan
terganggunya proses belajar mengajar. Kondisi tersebut sangat berpengaruh terhadap terbatasnya pemberian layanan pembelajaran dari sekolah kepada
peserta didik. Sebagai
akibat kerusakan
lingkungan, selain
rusaknya infrasturktur, fasilitas lain yang menyangkut kebutuhan dasar manusia juga
terganggu, ketersediaan air bersih, distribusi bahan makanan dan pencemaran lingkungan. Semua dampak lingkungan ini, cepat atau lambat
akan mengancam status kesehatan korban bencana Ginting, 2014.
Universitas Sumatera Utara
22
BAB 3 KERANGKA PENELITIAN