Banyak hal yang terkandung dalam cerpen, di dalam cerpen terdapat watak tokoh cerpen, amanat, serta sejumlah permasalahan   yang dihadapi tokoh cerpen merupakan
potret   kehidupan   nyata   disajikan   oleh   pengarang   melalui   cerita.   Itu   berarti,   dengan mengapresiasi   cerpen,   kita   akan   mendapat   banyak   pengalaman   hidup,   termasuk   nilai
positif watak di dalamnya. Mengapresiasikan cerpen ada banyak sekali macamnya, salah satunya yaitu dengan
cara menganalisis unsur pembangunnya, baik itu unsur intrinsik maupun unsur ekstrinsik. Berdasarkan   uraian   diatas,   penulis   akan   menyusun   makalah   yang   berjudul   “Analisis
Unsur Intrinsik Cerpen Kupu-kupu Monarch karya Tere Liye.” Kajian analisis ini sesuai dengan Kurikulum 2013, tepatnya pada Kompetensi inti
yang ke tiga KI.3 yaitu berada pada kurikulum kelas XII SMA. Di dalam kurikulum itu sendiri, mencakup Kompetensi Dasar yang di dalamnya mengandung Kompetensi Dasar
satu yang menjelaskan mengenai sikap percaya akan ketuhanan, Kompetensi Dasar dua menjelaskan mengenai sikap, Kompetensi Dasar tiga mengenai pengetahuan kognitif
dan Kompetensi Dasar empat mengenai keterampilan Psikomotor. Adapun Kompetensi Dasar yang sesuai dengan kajian apresiasi ini, tepatnya berada pada Kompetensi Dasar
ketiga KD.3.3 yang di dalamnya mengandung menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahu tentang    bahasa dan sastra
Indonesia  serta   menerapkan   pengetahuan   prosedural   pada   bidang   kajian  bahasa   dan sastra yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni ipteks.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah unsur intrinsik yang digunakan pengarang dalam cerpen Kupu-Kupu Monarch?
1.3 Tujuan
Untuk meningkatkan pemahaman tentang unsur-unsur intrinsik dalam cerpen, khususnya dalam menganalisis unsur intrinsik yang digunakan oleh pengarang pada cerpen kupu-
kupu Monarch.
1.4 Manfaat
1. Bagi   penulis,   sebagai   bekal   tambahan   dan   wawasan   tentang   langkah-langkah mengapresiasi prosa dengan memahami unsur-unsur intrinsik cerpen.
2. Bagi pembaca, dengan adanya makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan pembaca dalam memahami unsur intrinsik cerpen.
2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Karya sastra
Dunia kesastraan juga mengenal karya sastra yang berdasarkan cerita atau realita. Karya yang demikian menurut Abrams dalam Nurgyantoro, 2009 disebut sebagai fiksi
historis  historcal fiction  jika penulisannya berdasarkan fakta sejarah, fiksi biografis biografical   fiction  jika   berdasarkan   fakta   biografis,   dan   fiksi   sains   sains   science
fiction jika penulisannya berdasarkan pada ilmu pengetahuan. Ketiga jenis ini disebut fiksi nonfiksi nonfiction fiction.
Menurut   pandangan   Sugihastuti  2007  karya   sastra   merupakan   media   yang digunakan oleh pengarang untuk menyampaikan gagasan-gagasan dan pengalamannya.
Sebagai media, peran karya sastra sebagai media untuk menghubungkan pikiran-pikiran pengarang   untuk   disampaikan   kepada   pembaca.   Selain   itu,   karya   sastra   juga   dapat
merefleksikan   pandangan   pengarang   terhadap   berbagai   masalah   yang   diamati   di lingkungannya. Realitas sosial yang dihadirkan melalui teks kepada pembaca merupakan
gambaran   tentang   berbagai   fenomena   sosial   yang   pernah   terjadi   di   masyarakat   dan dihadirkan kembali oleh pengarang dalam bentuk dan cara yang berbeda. Selain itu,
karya   sastra   dapat   menghibur,   menambah   pengetahuan   dan   memperkaya   wawasan pembacanya dengan cara yang unik, yaitu menuliskannya dalam bentuk naratif. Sehingga
pesan disampaikan kepada pembaca tidak berkesan mengguruinya. Cerpen juga merupakan karya sastra. Menurut Kosasi, dkk 2004:431, cerpen
adalah karangan yang berbentuk prosa. Dalam cerpen diceritakan sepenggal kehidupan tokoh   yang   penuh   pertikaian,   peristiwa   yang   mengharukan,   atau   menyenangkan   dan
mengandung kesan yang tidak mudah dilupakan. Cerita fiksi seperti cerpen dan novel dapat kita analisis dengan dua segi, yaitu
unsur yang meleklat paada tubuh karya sastra itu sendiri unsur intrinsik dan unsur yang ada di luar tubuh sastra itu sendiri unsur ekstrinsik.
Unsur insur intrinsik sebuah cerita fiksi mencakup tema, latar, cara bercerita, alur, penokohan, suasana, dan gaya bahasa. Sedangkan unsur ekstrinsik yaitu nilai-nilai yang
terdapat dalam cerita itu sendiri.
3
4
2.2 Unsur-unsur Intrinsik Cerpen