Latar Tokoh dan Penokohan .1 Tokoh

Makna pokok cerita bersifat merangkum berbagai makna khusus, makna- makna tambahan yang terdapat pada karya itu. Atau sebaliknya, makna-makna tambahan bersifat mendukung dan atau mencerminkan makna utama keseluruhan cerita. Jadi, makna tambahan atau tema minor bersifat mempertegas eksistensi makna utama atau tema mayor.

2.2.2 Latar

Latar atau Setting yang disebut juga landas tumpu, menyaran pada pengertian tempat, hubungan waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan Abrams, dalam Nurgiyantoro, 1995:216. Unsur latar dapat dibedakan ke dalam tiga unsur pokok, yaitu tempat waktu dan sosial. Ketiga unsur itu walau masing-masing menawarkan permasalahan yang berbeda dan dapat dibicarakan secara sendiri, pada kenyataannya saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya Nurgiyantoro, 1994:227. a. Latar Tempat menyaran pada lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi. Unsur tempat yang dipergunakan berupa tempat-tempat dengan nama-nama tertentu, inisial tertentu, lokasi tertentu tanpa nama jelas. Tempat- tempat yang bernama adalah tempat yang dijumpai dalam dunia nyata, misalnya Surabaya, Jember dan lain sebagainya. b. Latar Waktu berhubungan dengan masalah “kapan” terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi, misalnya Sore hari. c. Latar Sosial menyaran pada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku kehidupan sosial masyarakat disuatu tempat yang diceritakan dalam karya fiksi. 2.2.3 Tokoh dan Penokohan 2.2.3.1 Tokoh Tokoh ialah pelaku yang mengemban peristiwa dalam cerita fiksi sehingga peristiwa itu mampu menjalin suatu cerita Aminuddin, 2004:79. Tokoh cerita character menurut Abrams dalam Nurgiyantoro, 1995: 165 adalah orang-orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif, atau drama, yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan kecenderungan tertentu seperti yang diekspresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan dalam tindakan. Tokoh-tokoh cerita dalam sebuah fiksi dapat dibedakan ke dalam beberapa jenis penamaan berdasarkan dari sudut mana penamaan itu dilakukan. Berdasarkan perbedaan sudut pandang dan tinjauan, seorang tokoh dapat dikategorikan ke dalam 8 bebrapa jenis penamaan sekaligus, misalnya tokoh utama-protagonis-berkembang- tipikal Nurgiyantoro, 1995 : 176.

a. Tokoh Utama dan Tokoh Tambahan