BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap sesuatu diciptakan untuk suatu hal tertentu dengan tujuan tertentu yang bermanfaat. Begitu pula dengan karya sastra, setiap karya sastra tidak diciptakan hanya
untuk hiburan semata. Tetapi ada maksud dan tujuan tertentu. Sastra berfungsi sebagai penghibur sekaligus mengajarkan sesuatu. Oleh karena itu, sastra sering dianggap indah
dan bermanfaat. Sastra merupakan ciptaan manusia yang memiliki ciri yang khas, karena penyair berhak mencipatakan apa saja dalam karyanya.
Dunia kesastraan mengenal prosa sebagai salah satu genre sastra di samping genre- genre yang lain. Untuk mempertegas genre prosa sering kali dipertentangkan dengan
genre yang lain , misalnya genre puisi, walau pemertentangan itu bersifat teoristis. Istilah prosa sebenarnya dapat menyaran pada pengertian yang lebih luas. Ia dapat mencakup
karya tulis yang ditulis dalam bentuk prosa, bukan dalam bentuk puisi atau drama, tiap baris dimulai dari margin kiri penuh sampai margin kanan. Prosa dalam pengertian ini
tidak hanya terbatas pada tulisan yang digolongkan sebagai karya sastra, melainkan juga berbagai karya nonfiksi termasuk penulisan berita dalam surat kabar. Secara teoristis
karya fiksi dapat dibedakan dengan karya nonfiksi, meskipun perbedaan itu tidak terlihat mutlak, baik menyangkut unsur kebahasaan maupun unsur isi permasalahan yang
dikemukakan, khususnya yang berkaitan dengan data-data faktual, dunia realitas. Dalam penulisan ini, istilah dan pengertian prosa hanya dibatasi pada prosa sebagai salah satu
genre sastra. Cerpen adalah salah satu jenis karya sastra berbentuk prosa dengan kisahan yang
pendek dengan kesan tunggal dan terpusat pada satu tokoh dalam suatu situasi. Cerpen terbangun dari dua unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik cerpen meliputi,
tema, amanat, latar setting. Sudut pandang point of view, tokoh dan penokohan, diksi pilihan kata gaya bahasa, dsb. Sedangkan unsur ekstrinsik cerpen meliputi nilai sosial,
politik, biografi pengarang dsb.
1
Banyak hal yang terkandung dalam cerpen, di dalam cerpen terdapat watak tokoh cerpen, amanat, serta sejumlah permasalahan yang dihadapi tokoh cerpen merupakan
potret kehidupan nyata disajikan oleh pengarang melalui cerita. Itu berarti, dengan mengapresiasi cerpen, kita akan mendapat banyak pengalaman hidup, termasuk nilai
positif watak di dalamnya. Mengapresiasikan cerpen ada banyak sekali macamnya, salah satunya yaitu dengan
cara menganalisis unsur pembangunnya, baik itu unsur intrinsik maupun unsur ekstrinsik. Berdasarkan uraian diatas, penulis akan menyusun makalah yang berjudul “Analisis
Unsur Intrinsik Cerpen Kupu-kupu Monarch karya Tere Liye.” Kajian analisis ini sesuai dengan Kurikulum 2013, tepatnya pada Kompetensi inti
yang ke tiga KI.3 yaitu berada pada kurikulum kelas XII SMA. Di dalam kurikulum itu sendiri, mencakup Kompetensi Dasar yang di dalamnya mengandung Kompetensi Dasar
satu yang menjelaskan mengenai sikap percaya akan ketuhanan, Kompetensi Dasar dua menjelaskan mengenai sikap, Kompetensi Dasar tiga mengenai pengetahuan kognitif
dan Kompetensi Dasar empat mengenai keterampilan Psikomotor. Adapun Kompetensi Dasar yang sesuai dengan kajian apresiasi ini, tepatnya berada pada Kompetensi Dasar
ketiga KD.3.3 yang di dalamnya mengandung menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahu tentang bahasa dan sastra
Indonesia serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian bahasa dan sastra yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni ipteks.
1.2 Rumusan Masalah