unsure perkembangan dalam pemilihan karir, lebih-lebih pada corak pergaulan dengan orang tua selama masa kecil sehingga berdampak terhadap perkembangan
jabatan. Selain ittu, Winkel 2004: 683 juga memaparkan bahw a “ hasil dari
perencanaan ialah keputusan tentang sesuatu yang dipilih secara sadar, biasanya dari antara sejumlah alternative yang dapat dipilih”. Keputusan tersebut akan
semakin dimudahkan apabila dipikirkan secara matang dan merupakan hasil dari perencanaan, buka sekedar langkah yang mengawang-awang atau tingkah laku
yang bersifat mencoba-coba saja.
2.2.3 Manfaat Perencanaan Karir
Berdasarkan penjelasan Kartono 1991: 14 mengenai peranan bimbingan karir atau jabatan di sekolah lanjutan, peneliti dapat memahami bahwa bimbingan
karir berperan cukup penting, karena dengan adanya bimbingan di bidang pekerjaan, anak atau murid ditolong untuk:
1. Mengenal, menerima dan menghargai dirinya sendiri; termasuk minat, pemahaman, kepribadiannya, dan sebagainya.
2. Mengenal berbagai jenis pekerjaan dan persyaratannya. Dari penjelasan diatas, dapat diketahui arti penting bimbingan jabatan.
Peranan bimbingan jabatan tersebut tidak dapat terlepas dengan adanya perencanaan karir. Manfaat yang dapat dipetik dengan perencanaan karir yang
matang, antara lain: 1. Siswa dapat menyesuaikan karier yang direncanakan
2. Siswa dapat memperhitungkan berbagai kendala dan cara mengatasi
3. Siswa akan dapat membuat keputusan secara lebih tepat dengan mempertimbangkan berbagai alternative yang dipilihnya
4. Karier yang dicapainya menjadi benar-benar bermakna, baik bagi dirinya sendiri maupun bagi orang lain.
2.2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perencanaan Karir
Dalam merencanakan karir, terdapat berbagai factor yang mempengaruhi. Factor-faktor tersebut dapat berasal dari diri sendiri internal maupun dari luar
diri sendiri eksternal. Factor-faktor tersebut akan membentuk keunikan kepribadian seseorang.
Winkel 2004: 647 mengemukakan bahwa “ada beberapa factor yang mempengaruhi pilihan karir seseorang yang diantaranya adalah factor internal dan
factor ekternal”. Factor internal yang meliputi nilai-nilai kehidupan, taraf intelegensi, bakat khusus, minat, sifat-sifat, pengetahuan, dan keadaan jasmani.
Factor eksternal yang meliputi masyarakat, keadaan social ekonomi Negara, status social ekonomi keluarga, pengaruh keluarga, pendidikan sekolah, pergaulan teman
sebaya, dan tuntutan jabatan. Kunci bagi perencanaan yang matang dan keputusan yang bijaksana
terletak dalam pengolahan informasi tentang diri sendiri dan tentang lingkungan hidupnya. Dengan kata lain, hanyalah siswa yang memiliki informasi yang
relevan dan mampu menafsirkan maknanya bagi dirinya sendiri, dapat membuat pilihan-pilihan yang dapat dipertanggung jawabkan. Oleh karena itu, konselor
sekolah harus membantu siswa memperoleh dan menafsirkan informasi yang relevan, baik melalui kegiatan bimbingan karir dalam bentuk bimbingan
kelompok maupun individual. Berikut ini adalah data informasi yang perlu diperoleh dan ditafsirkan siswa dalam membuat perencanaan karir siswa Winkel,
2004:684 : 1 Informasi tentang diri sendiri yang meliputi data tentang ; a
pemahaman intelektual lebih luas, b bakat khusus dibidang studi akademik, c minat-minat baik yang bersifat lebih luas maupun yang
bersifat lebih khusus, d hasil belajar dari berbagai studi inti, e sifat- sifat kepribadian yang mempunyai relevansi terhadap partisipasi dalam
suatu program studi akademik, f perangkat kemahiran kognitif, g nilai-nilai kehidupan dan cita-cita masa depan, h kesehatan fisik dan
mental. 2 Informasi tentang lingkungan hidup yang relevan bagi perencana karir,
khususnya informasi pendidikan, dan informasi jabatan yang bersama- sama dikenal sebagai informasi karir career information
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa factor yang mempengaruhi perencanaan karir yaitu factor yang berasal dari diri sendiri
internal maupun dari luar diri sendiri eksternal.
2.3 Layanan Informasi Karir 2.3.1 Pengertian Layanan Informasi Karir