Disamping bahan berkhasiat ada bahan tambahan berupa zat pengisi, zat pengikat, zat pembasah, zat penabur dan zat penyalut yang sesuai cocok. Pil juga
dapat disalut enterik enteric coated seperti halnya tablet. Syarat waktu hancur pil sama dengan syarat waktu hancur tablet Joenoes, 1990.
Keuntungan dan kerugian memberikan obat bentuk sediaan pil Keuntungan:
a. Rasa obat yang tidak enak dapat tertutupi
b. Mudah ditelan
Kerugian: Kalau disimpan lama sering menjadi keras dan tidak lagi memenuhi syarat waktu
hancur, sehingga absorpsi bahan obat tidak sempurna. Bahan tambahan pil umumnya berupa serbuk asal nabati, ada kemungkinan ditumbuhi jamur Joenoes,
1990.
2.3.2 Komponen Pil
Komponen, penggunaan, dan contoh pil yaitu: 1.
Zat utama Berupa bahan obat yang harus memenuhi persyaratan Farmakope misalnya
KMnO
4
, asetosal, digitalis folia, garam ferro, dan lain-lain. 2.
Zat tambahan yang terdiri dari: a.
Zat pengisi Fungsinya untuk memperbesar volume massa pil agar mudah dibuat.
Contoh: akar manis Radix Liquiritiae, bolus alba, atau bahan lain yang cocok glukosa, amilum, dan lain-lain. Radix liq dengan gliserin adalah konstituen yang
baik untuk bahan-bahan minyak atsiri Metode Blomberg. Terlebih kalau ditambahkan succus liq. Hal ini karena radix liq mengandung glisirizin yang
bersifat mengemulsi minyak. b.
Zat pengikat Fungsinya untuk memperbesar daya kohesi maupun daya adhesi massa pil
agar massa pil dapat saling melekat menjadi massa yang kompak. Contoh: sari akar manis Succus liquiritiae, gom akasia, tragakan, campuran bahan tersebut
PGS atau bahan lain yang cocok glukosa, mel, sirop, musilago, kanji, adeps, glycerinum cum tragacanth, extr. gentian, extr. Aloe, dan lain-lain.
c. Bahan atau zat penabur
Fungsinya untuk mempekecil gaya gesekan antara molekul yang sejenis maupun tidak sejenis, sehingga massa pil menjadi tidak lengket satu sama lain,
lengket pada alat pembuat pil, atau lengket satu pil dengan pil lainnya. Contoh: lycopodium, talcum.
d. Bahan atau zat pembasah
Fungsinya untuk memperkecil sudut kontak 90ยบ antar molekul sehingga massa menjadi basah dan lembek serta mudah dibentuk. Contoh: air, air-gliserin
aqua gliserinata, gliserin, sirop, madu, atau bahan lain yang cocok Syamsuni, 2006.
2.3.3 Persyaratan Pil
Persyaratan pil sebagai berikut: