memberikan komposisi titik didih maksimum atau minimum Wilcox Wilcox, 1995.
Titik didih dalam zat cair, molekul-molekul bergerak secara konstan dan mempunyai kecenderungan untuk keluar dari permukaannya dan berubah menjadi
molekul-molekul gas, bahkan ketika temperatur masih jauh di bawah titik didihnya. Titik didih suatu zat cair didefenisikan sebagai temperatur dimana
besarnya tekanan uap zat cair tersebut sama dengan tekanan atmosfer, sehingga terjadi perubahan fase dari fase cair menjadi fase gas. Titik didih suatu zat cair
pada tekanan 1 atm disebut sebagai titik didih normal Wilcox Willcox, 1995.
BAB III METODOLOGI
3.1 Tempat dan Waktu Pengujian
Pengujian penetapan kadar air pada sediaan jamu pil dilakukan di Laboratorium Obat Tradisional, Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan
BBPOM di Medan yang berada di Jalan Williem Iskandar, Pasar V Barat I No. 2 Medan pada tanggal 26 Februari 2015.
3.2 Alat
Alat yang digunakan adalah beaker glass, blender, corong pisah, erlenmeyer, gelas ukur, labu alas bulat, lemari pengering, peralatan destilasi
azeotrop, spatula, timbangan digital.
3.3 Bahan
Bahan yang digunakan adalah toluen dan akuades.
3.4 Sampel
Sampel yang digunakan adalah sediaan jamu pil, yaitu jamu srikaton, jamu tresnasih, jamu galian delima putih dan jamu galian singset yang diproduksi oleh
PT. Njonja Meneer.
3.5 Prosedur
3.5.1 Penyiapan Sampel
Ditimbang masing-masing sampel sebanyak 10 gram, lalu diblender
sampai halus. 3.5.2 Penjenuhan Toluen
Dicampur toluen dan air dengan perbandingan yang sama 1:1 lalu digojok kuat dalam corong pisah, biarkan memisah. Diambil lapisan toluen.
3.5.3 Penetapan Kadar Air Sampel
Prosedur yang digunakan adalah sesuai dengan yang diterapkan di Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan BBPOM di Medan dengan acuan metode
berdasarkan Materia Medika Jilid VI tahun 1995.
1. Kedalam labu yang kering masukkan bahan sejumlah ±10 gr.
2. Masukkan lebih kurang 200 ml toluen ke dalam labu, pasang rangkaian
alat. 3.
Tuang toluen ke dalam tabung penerima melalui alat pendingin sampai leher alat penampung dan tambahkan batu didih secukupnya.
4. Panaskan labu hati-hati selama 15 menit.
5. Lanjutkan proses destilasi ±2 jam hingga semua air tersuling.
6. Biarkan tabung penerima mendingin hingga suhu kamar.
7. Jika ada tetes air yang melekat pada pendingin dan tabung penerima,
gosok dengan karet yang diikat pada sebuah kawat tembaga dan basahi dengan toluen jenuh air hingga tetesan air turun.
8. Setelah air dan toluen memisah sempurna, baca volume air.
9. Hitung kadar air dalam .
3.6 Interpretasi Hasil