baik untuk merek yang diiklankan maupun konsumennya, dengan mengajarjan manfaat-manfaat baru dari merek-merek yang telah ada.
2. Persuading
Iklan yang efektif akan mampu mempersuasi membujuk pelanggan untuk mencoba produk dan jasa yang diiklankan. Terkadang, persuasi berbentuk
mempengaruhi permintaan primer yakni, menciptakan permintaan bagi keseluruhan kategori produk. Lebih sering, iklan berupaya untuk membangun
permintaan sekunder, permintaan bagi merek perusahaan yang spesifik.
3. Reminding
Iklan menjaga agar merek perusahaan tetap segar dalam ingatan para konsumen, seperti contoh dalam ilustrasi pembuka yang menggambarkan pil anti-impotensi,
Viagra. Saat kebutuhan muncul, yang berhubungan dengan produk yang diiklankan, dampak periklanan di masa lalu memungkinkan merek pengiklan
untuk hadir di benak konsumen sebagai suatu kandidat merek yang akan dibeli. Periklanan yang efektif juga meningkatkan minat konsumen terhadap merek yang
sudah ada dan pembelian sebuah merek yang mungkin tidak akan dipilihnya. Periklanan, lebih jauh, didemonstrasikan untuk mempengaruhi pengalihan merek
brand switching dengan mengingatkan para konsumen yang akhir-akhir ini belum membeli suatu merek yang tersedia dan mengandung atribut-atribut yang
menguntungkan.
4. Adding Value
Terdapat tiga cara mendasar dimana perusahaan bisa memberi nilai tambah bagi penawaran-penawaran mereka: inovasi, penyempurnaan kualitas, atau mengubah
persepsi konsumen. Ketiga komponen nilai-tambah tersebut benar-benar independen.
D. Proses Manajemen Peiklanan
Suatu iklan yang komplet, seperti iklan di televisi atau majalah, merupakan hasil berbagai upaya gabungan dari bagian atau orang-orang yang terlibat dalam
periklanan. Empat kelompok utama yang terlibat dalam keseluruhan proses periklanan adalah: 1 perusahaan dan organisasi lainnya yang beriklan seperti
Procter Gamble, McDonald’s, pemerintah AS, dan yang semacam; 2 biro-biro iklan seperti Ogivily and Mather, J.Walter Thompson, dan Dentsu yang
bermarkas di Tokyo yang bertanggung jawab untuk menciptakan dan menempatkan iklan untuk para kliennya; 3 perusahaan produksi iklan yakni,
bisnis independen yang meliputi fotografi, film, serta lainnya yang menghasilkan iklan; dan 4 media periklanan termasuk surat kabar, televisi, dan lain-lain.
Walaupun industri periklanan melibatkan sejumlah upaya gabungan, pembahasan berikut ini dibatasi pada kelompok pertama, yaitu para pengiklan itu sendiri.
Shimp, 2003.
1. Strategi Periklanan
Strategi periklanan melibatkan empat aktifitas utama lihat gambar 2.1