Resistensi Terhadap Antibiotik POLA RESISTENSI ANTIBIOTIK DAN PROFIL PLASMID ISOLAT Pseudomonas aeruginosa DI RSUD ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG

24 ✈ ✇ ①②③④ ② ⑤⑥ ⑦③④ ⑧ ⑦③ ⑨ ⑦ ⑩ u r ⑩ ⑦❶③ ⑤ ②③④ ❷ ❶③❸ ⑦ r ❶ r ②⑦⑧❹ ❶ y ⑦ ③ ④ ❸❶❷ ⑦ ⑤⑥ ⑦ t ❺⑩ ②❷ ⑦③❻ ❶ ⑥ ❶ o t ❶⑧ ✇ ❼❺ ③❻❺ ❷ ③ y ⑦ ⑦❸ ⑦ ⑩ ⑦❷ ⑧ ⑦ su s r ②❹ ❶ st ②③ ❹ ❶ ⑥ ⑦⑧ ❻ ② r ❶ t ② r ❷ ⑦❸⑦ p tr ❶ ⑤ ② tr ❺ ❽ ❶ ⑤ ✇ ❾ r ❺ ❸❿ ⑧ ❹ ❶ ❸ ❶❷❶❸ ➀ ❺ ➁ ❺⑩ ⑦ t r ②❸ ❿ ⑧ ❻ ⑦ s ② ❺ ⑩ ②❷ ❽ ⑩ ⑦❹ ⑤ ❶❸ y ⑦③④ t ❶❸ ⑦⑧ ⑤ ② ⑤❽ ❿ ③ y ⑦❶ ⑦ ➁ ❶③ ❶ t ⑦ s t ② r ❷ ⑦❸⑦ p tr ❶ ⑤ ② tr ❺❽ ❶ ⑤ ⑤ ②③ ④ ⑦⑧ ❶ ⑥ ⑦ t ⑧⑦③ r ②❹ ❶ st ②③ ❹ ❶ t ② r ❷ ⑦❸⑦ p ⑦ ③ ❻ ❶ ⑥ ❶ o t ❶ ⑧ t ② r ❹ ② ⑥ ❿❻ ➂ ❿ ④ ➀ ❺ ❷❺ ➃ ➄➅ ➆ ➄ ✇

D. Uji Resistensi Antibiotik

➇ ⑨ ❶ ➀ ②❹ ❶❹ ❻ ②③❹ ❶ ⑦③❻ ❶ ⑥ ❶ ❺ ❻ ❶⑧ ⑤ ② ➀ ❿❽ ⑦⑧⑦③ ❻ ②❹ y ⑦③④ ❸ ❶ ④ u ③⑦⑧ ⑦③ ❿ ③ ❻❿ ⑧ ⑤ ②③④❿ ⑨ ❶ ⑧② ❽ ②⑧⑦⑦③ ⑥ ⑦⑧❻ ② ➀ ❶ ❻ ② ➀ ❷ ⑦❸ ⑦ ❽ ⑦③❻ ❶ ⑥ ❶ ❺ ❻ ❶⑧✇ ➇ ⑨ ❶ ⑧② ❽ ②⑧⑦⑦③➈➉ ②❹ ❶❹ ❶ ❻ ②③ ❹ ❶ sensitivitas bertujuan mengetahui daya kerja dari suatu antibiotik dalam membunuh bakteri. Methode Kirby Bauer adalah uji sensitivitas dengan methode difusi agar menggunakan tehnik disc diffusion, dalam uji sensitivitas mengunakan media selektif Mueller Hinton Agar MHA. Mekanisme kerja methode Kirby Bauer dilakukan dengan cara membuat suspensi bakteri dalam NaCl 0,85 steril, sehingga memiliki kekeruhan yang sama dengan standar Mac Farlan dengan konsentrasi kuman setara 10 8 CFUml. Suspensi bakteri tersebut diambil dan diratakan pada permukaan MHA, kemudian didiamkan untuk memberi kesempatan kepada bakteri meresap pada medium. Selanjutnya disc antibiotik ditempelkan pada medium tersebut dan diinkubasi pada 37ºC selama 16-18 jam. Diameter zona hambatan yang berwarna jernih disekitar disk dengan menggunakan micrometer. Hasil pengukuran diameter zona hambatan dibandingkan dengan standar dengan kriteria resisten, Intermediet atau sensitif Sumarno, 2000 ; CLSI, 2012. 25 Tabel 2. ➊➋➌➍ rp r t Zone Diameter Standar Antibiotik CLSI., 2012

E. Plasmid

Plasmid merupakan molekul DNA sirkuler yang berada dalam sel bakteri dan pada beberapa spesies eukarotik secara independen. Secara normal plasmid dapat membantu penyebaran sel inangnya, plasmid memiliki beberapa gen yang penting untuk mengatasi lingkungan tempat hidup inangnya. Sebagai contoh, R plasmid membawa gen yang menyebabkan resisten terhadap antibiotik, sehingga di alam, sel yang mengandung plasmid dapat bertahan hidup lebih baik Brown, 2010. Gambar 11. Plasmid dalam Bakteri Brown ; 2010 Plasmid dapat dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu konjugatif dan non konjugatif. Plasmid konjugatif ditandai oleh kemampuannya untuk memacu Golongan Antibiotik Kode Isi Disk Resisten mm Intermediet mm Sensitif mm Penisilin Ampisilin AMP 10µg 13 14-16 17 Sefalosporin Cefoperazone CFP 75 µg 15 16-20 21 Carbapenem Meropenem MEM 10 µg 15 16-18 19 Aminoglikosida Gentamicin CN 10 µg 12 13-14 15 Sulfonamida Kloramfenikol C 30 µg 12 13-17 18 Kuinolon Siprofloxacin CIP 5 µg 15 16-20 21 25 Tabel 2. Interpretasi Zone Diameter Standar Antibiotik CLSI., 2012

E. Plasmid

Plasmid merupakan molekul DNA sirkuler yang berada dalam sel bakteri dan pada beberapa spesies eukarotik secara independen. Secara normal plasmid dapat membantu penyebaran sel inangnya, plasmid memiliki beberapa gen yang penting untuk mengatasi lingkungan tempat hidup inangnya. Sebagai contoh, R plasmid membawa gen yang menyebabkan resisten terhadap antibiotik, sehingga di alam, sel yang mengandung plasmid dapat bertahan hidup lebih baik Brown, 2010. Gambar 11. Plasmid dalam Bakteri Brown ; 2010 Plasmid dapat dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu konjugatif dan non konjugatif. Plasmid konjugatif ditandai oleh kemampuannya untuk memacu Golongan Antibiotik Kode Isi Disk Resisten mm Intermediet mm Sensitif mm Penisilin Ampisilin AMP 10µg 13 14-16 17 Sefalosporin Cefoperazone CFP 75 µg 15 16-20 21 Carbapenem Meropenem MEM 10 µg 15 16-18 19 Aminoglikosida Gentamicin CN 10 µg 12 13-14 15 Sulfonamida Kloramfenikol C 30 µg 12 13-17 18 Kuinolon Siprofloxacin CIP 5 µg 15 16-20 21 25 Tabel 2. Interpretasi Zone Diameter Standar Antibiotik CLSI., 2012

E. Plasmid

Plasmid merupakan molekul DNA sirkuler yang berada dalam sel bakteri dan pada beberapa spesies eukarotik secara independen. Secara normal plasmid dapat membantu penyebaran sel inangnya, plasmid memiliki beberapa gen yang penting untuk mengatasi lingkungan tempat hidup inangnya. Sebagai contoh, R plasmid membawa gen yang menyebabkan resisten terhadap antibiotik, sehingga di alam, sel yang mengandung plasmid dapat bertahan hidup lebih baik Brown, 2010. Gambar 11. Plasmid dalam Bakteri Brown ; 2010 Plasmid dapat dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu konjugatif dan non konjugatif. Plasmid konjugatif ditandai oleh kemampuannya untuk memacu Golongan Antibiotik Kode Isi Disk Resisten mm Intermediet mm Sensitif mm Penisilin Ampisilin AMP 10µg 13 14-16 17 Sefalosporin Cefoperazone CFP 75 µg 15 16-20 21 Carbapenem Meropenem MEM 10 µg 15 16-18 19 Aminoglikosida Gentamicin CN 10 µg 12 13-14 15 Sulfonamida Kloramfenikol C 30 µg 12 13-17 18 Kuinolon Siprofloxacin CIP 5 µg 15 16-20 21 26 ➎ ➏➐ ➑➒➓➔→ ➣ → ↔➎→ ➒➔↕ ➙➣➔➐ ➛➔ r ➔ → ↔↕ ➜→ ↔↕ ➝➔➎ ➛↔ r ➣➞ ➟➏➐ ➑ u ➓ ➔→ ➣ ➙➔➐ ➛ r ➔➐ → ➠↔ r ➡↕➔→ ➢➣➙ ➙ ➣➔ tu r ➏ ↕↔ ➤ ➓↔➐ ➛ r ➔➐ → ➠↔ r y ➔➐ ➓ t ↔ r ➙➔➡ ➔ t ➡➔➙ ➔ ➡ ↕➔→ ➢ ➣➙ ➎ ➏➐ ➑➒➓➔ t ➣ ➠ t ↔ t ➔➡➣ t ➣➙➔➎ ➛↔ r ➙➔ p ➔ t ➡➔➙ ➔ ➑ ↔➐➣→ ➐ ➏ ➐ ➎ ➏➐ ➑➒➓➔➛➣ ➠➞ ➥↔→ ➎ ➣➡ ➒➐ ➙ ↔ ➢ ➣➎ ➣➔➐ ➡↕➔→ ➢ ➣➙ ➐ ➏ ➐ ➎ ➏➐ ➑➒ ➓ ➔➛➣ ➠ ➙ ➔➡➔➛ ➙➣➛ ➦ ➔➐ ➠ ↔ ➦ ➝↔ ➦→ ➔ ➢➔ ➡ ↕➔→ ➢ ➣➙ ➎ ➏➐ ➑➒➓➔➛➣ ➠ ➝➣↕➔ ➎ ↔➙ ➒➔➐ y ➔ ➝↔ ➦➔➙➔ ➙➔↕➔ ➢ → ↔↕ y ➔➐ ➓ → ➔ ➢➔ ➧➦ ➏ w ➐ ➨ ➩➫ ➭➫ ➞ ➯ ➔➙➔ ➎ ↔➐ y ➔➛➔ ➔➐➐ y ➔ → ↔↕ E.coli ➛ ↔↕➔ ➤ ➙ ➣➎↔➛➔ ➤ ➒ ➣ ➢↔➐ ➓➔➐ ➙ ➒➐➓ ➛ ➒➑➒➤ ➡ ↕➔→ ➢➣➙ y ➔➐➓ ➝↔ ➦➝↔➙➔ ➜➝ ↔➙➔➞ ➲➐➛ ➒➎ ➙➔➡ ➔➛ ➝↔ ➦➔➙➔ ➙➔↕➔ ➢ → ↔↕ y ➔➐ ➓ → ➔ ➢➔➨ ➡ ↕➔→ ➢➣➙ ➜ ➡↕➔→ ➢ ➣➙ y ➔➐➓ ➝↔ ➦➝↔➙➔ ➤ ➔ ➦ ➒ → ➎ ➏➢➡➔➛➣➝ ↔↕➞ ➳ ➣➎ ➔ ➙ ➒ ➔ ➡ ↕➔→ ➢➣➙ ➛↔ ➦ ➐ y ➔➛➔ ➛➣ ➙ ➔➎ ➎ ➏ ➢ ➡ ➔➛➣➝↔↕➨ ➢ ➔➎ ➔ → ➔↕➔ ➤ → ➔➛ u ➙ ➣➔➐➛➔ ➦➔➐ y ➔ ➔➎ ➔➐ ➵↔➡ ➔➛ ↕↔➐ y ➔➡ ➙ ➔ ➦ ➣ → ↔↕➞ ➸➔→ ➔ ➦ ➣➐ ➎ ➏ ➢ ➡➔➝ ➣↕➣➛➔→ ➝↔↕ ➒➢ ➙➣➎ ↔➛➔ ➤➒➣ ➧ ➦➏ w ➐➨ ➩➫ ➭➫ ➞ ➯ ↕➔→ ➢➣➙ ➔➙➔↕➔ ➤ ➒ ➐ → ➒➦ ➓↔➐ ↔➛➣➎ ↔➎ → ➛ ➦ ➔➎ ➦ ➏➢ ➏ → ➏➢➔↕ y ➔➐ ➓ ➛↔ ➦➙➔➡ ➔➛ ➙ ➣ ➙➔↕➔ ➢ ➝ ↔ ➦ ➝ ➔➓➔➣ → ➡ ↔→ ➣↔→ ➝➔➎ ➛↔ ➦ ➣➞ ➯ ↕➔→ ➢ ➣➙ ➝ ↔ ➦➒ ➡ ➔ ➢➏ ↕↔➎ ➒ ↕ ➸ ➺➻ → ➣ ➦ ➎ ➒ ↕➔ ➦ y ➔ ➐➓ ➛↔ ➦ ➛ ➒➛ ➒ ➡ ➨ ➝ ↔ ➦ u ➐ ➛➔➣ ➜ ➓➔➐ ➙➔➨ ➙➔➐ ➝ ↔→ ➔ ➦➐ y ➔ ➝↔ ➦ v ➔ ➦ ➣➔→ ➣ ➔➐➛➔ ➦➔ ➭ ➎➝ → ➔ ➢ ➡ ➔➣ ↕↔➝ ➣ ➤ ➙ ➔ ➦ ➣ ➩ ➫➫ ➎ ➝➞ ➯ ↕➔→ ➢ ➣➙ → ↔ ➦➣➐➓ ➢ ↔➐ ➓➔➐ ➙ ➒➐ ➓ ➓ ↔➐ ➜➓↔➐ y ➔➐ ➓ ➢↔➐ ➓➎ ➏➙↔ ➒ ➐ ➛ u ➎ ↔➐ ➼ ➣ ➢➨ y ➔➐ ➓ ➡ ➔➙➔ ➎↔➔➙ ➔➔➐ ➛↔ ➦ ➛↔➐➛ ➒➨ ➡ ↔➐➛➣➐ ➓ ➒➐➛ ➒➎ ➝➔➎ ➛↔ ➦ ➣ ➣➐ ➔➐➓ ➞ ➽ ↔➐ ➏ ➛➣➡ ➜ ➠↔➐ ➏➛➣➡ y ➔➐ ➓ ➙ ➣ ➛ ➒➐ ➑➒➎➎ ➔➐ ➏ ↕↔ ➤ ➡↕➔→ ➢ ➣➙ ➔➙ ➔↕➔ ➤ ➾ ➦ ↔→ ➣→ ➛↔➐ → ➣ ➛↔ ➦➤➔➙➔➡ ➔➐➛➣➝ ➣ ➏ ➛➣➎ ➨ ➎ ↔ ➢➔ ➢ ➡ ➒ ➔➐ ➡ ➦ ➏ ➙ ➒ ➎ → ➣ ➔➐ ➛➣➝➣ ➏➛➣➎➨ ➙↔➓ ➦ ➔➙➔→ ➣ → ↔➐ y ➔ w ➔ ➏ ➦ ➓➔➐ ➣➎ y ➔➐ ➓ ➎ ➏ ➢ ➡ ↕↔➎→ ➨ ➡ ➦➏➙ ➒➎→ ➣ ➵ ➏↕➣→ ➣➐ ➨ ➡ ➦➏➙ ➒➎→ ➣ ↔➐➛↔ ➦➏➛ ➏ ➎ → ➣➐➨ ➙➔➐ ➡ ➦ ➏ ➙ ➒ ➎ → ➣ ↔➐ ➼ ➣ ➢ ➦ ↔➛ ➦➣➎→ ➣ → ↔ ➦ ➛➔ ↔➐ ➼ ➣ ➢ ➢➏➙➣ ➠ ➣➎ ➔→ ➣ ➧➦➏ ➚ ➐➨ ➩ ➫➭ ➫ ➞ ➯ ➔➙➔ ➎ ↔➔➙ ➔➔➐ ➔↕➔ ➢ ➣ ➝ ➔➐ y ➔➎ ➡ ↕➔→ ➢ ➣➙ ➙➣➡ ➣➐➙ ➔ ➤ ➎ ➔➐ ➎ ↔ ➣➐ ➔➐➓ y ➔➐ ➓ ➝ ➔ ➦ u ➙ ↔➐ ➓➔➐ ➡ ➦ ➏ → ↔→ ➎ ➏➐ ➑➒➓➔→ ➣➞ ➺ ➔ ➢ ➒ ➐ ➙ ➣ ➙ ➔↕ ➔ ➢ ↕➔➝ ➏➦ ➔➛ ➏ ➦ ➣ ➒ ➢ ➡ ↕➔→ ➢ ➣➙ ➙➔➡ ➔➛ ➙➣➡ ➣➐➙ ➔ ➤ ➎ ➔➐ ➎↔ ➝➔➎ ➛↔ ➦ ➣ ➙ ↔➐➓ ➔➐ ➡ ➦➏→ ↔→ ➔ ➦ ➛↔ ➠ ➣→ ➣➔↕➨ y ➔➐ ➓ ➙➣→ ↔➝ ➒➛ transformasi, y ➔➣➛ u ➡ ↕➔→ ➢ ➣➙ ➙➣ ➢➔→ ➒➎➎ ➔➐ ➎↔ ➝ ↔➝↔ ➦ ➔➡ ➔ → ↔↕ ➒➐➛ ➒➎ → ↔ ➢ ↔➐ ➛➔ ➦ ➔ ➡ ↔ ➦➢ ↔➔➝ ↔↕ ➛↔ ➦➤➔➙ ➔➡ ➢ ➏ ↕↔➎ ➒ ↕ ➸ ➺➻ y ➔➐ ➓ ➎↔➵➣↕➞ ➽ ↔➐ ➏➛➣➡ ➝➔ ➦ u ➙➣➛➣ ➢➝ ➒↕➎➔➐ ➏ ↕↔ ➤ ➡ ↕➔→ ➢➣➙ ➡ ➔➙➔ ➦↔→ ➣➡ ➣↔➐ ➢➣→ ➔↕➐ y ➔ ➨ 27 r ➪➶ ➹ st ➪ ➘➶ ➹ t ➪ r ➴ ➷➬ ➷ p su ➷ tu ➷➘➮➹➱ ➹ o t ➹ ✃ ❐➪❐ ❒ ➘❮✃ ➹➘✃ ➷ ➘ ❒ ➘➮ ❒ ✃ ❐➪ ➘ y ➪ ❰➪✃➶ ➹ ➶ ➪Ï ➷ r ➷ ➶ ➪ ➬➪ r ➴ ➷➘ ➷ ➱ ➷ ✃ ➮ ➪ r ➹ y ➷ ➘ ❮ t ➪ ❰➷ ➴ ❐➪ ➘ ❮ ➷❰➷ ❐ ➹ tr ➷➘➶ Ð o r ❐ ➷ ➶ ➹ ➬➪ ➘ ❮ ➷➘ ➱➷➹ ✃ Ñ ro w ➘ Ò Ó ÔÕ Ô Ö

1. Klasifikasi Plasmid

×➪ ➱➷ ❮ ➹ ➷➘ ➱➪➶ ➷ r ✃ ❰➷ ➶ ➹ Ð ➹ ✃ ➷ s ➹ Ø ❰➷ ➶ ❐ ➹➬ ➱ ➪ r ➬ ➷ ➶ ➷ r ✃ ➷➘ ✃ ➷ r ➷ ✃ ➮ ➪ r ➹ st ➹ ✃ ❒ ➮➷ ❐ ➷ y ➷➘❮ ➬ ➹ ➶ ➷➘ ➬➹ ❮➪ ➘ Ø❰➷ ➶ ❐ ➹➬Ö Ù ➪ ➘ ❒ Ú u t Ñ ro w ➘ Ó ÔÕ Ô ➷➬ ➷ Û ➮➹Ø ➪ ✃ ❰➷ ➶ ➹ Ð ➹ ✃ ➷ ➶ ➹ Ø ❰➷ ➶ ❐ ➹➬ y ➷➹ t ❒ Ü a. Ý ➪ rt ➹❰➹ t ➹ Ø ❰➷ ➶ ❐ ➹➬ ➷ t ➷ u Ý Ø❰ ➷ ➶ ❐ ➹➬ y ➷➘❮ ➴ ➷➘ y ➷ ❐➪❐ ➱ ➷ w ➷ ❮➪ ➘ ➮ r ➷ y ➷➘❮ ❐➪❐ ➹❰➹✃ ➹ ✃ ➷ r ➷ ✃ ➮ ➪ r ➹ st ➹ ✃ ✃ ➪❐ ➷ ❐ Ø❒ ➷➘ ❒ ➘➮ ❒ ✃ ❐➪ ➘ ➹➘ ❮✃ ➷ t ✃ ➷➘ ✃ Þ ➘ß❒❮ ➷ ➶ ➹ ➮ Ú ➷➘ ➶ Ð ➪ Ú Ø ❰ ➷ ➶ ❐ ➹➬ Ò ÏÞ ➘➮ Þ ➴ ➘ y ➷ Ý Ø❰➷ ➶ ❐ ➹➬ Ø ➷➬ ➷ E.coli. ➱Ö à➪➶ ➹ ➶ ➮ ➪ ➘➶ ➹ ➷➮➷ u à á ❰➷ ➶ ❐ ➹➬ ❐➪❐ ➱➷ w ➷ ❮ ➪ ➘ y ➷ ➘ ❮ ❐➪ ➘ y ➪ ➱ ➷➱ ✃ ➷➘ ➱ ➷ ✃ ➮ ➪ Ú ➹ Ú ➪➶ ➹ ➶ ➮ ➪ ➘ ➮ ➪ Ú ➴ ➷➬ ➷Ø ➶ ➷➮ u ➷➮ ➷ u ❰ ➪ ➱➹ ➴ ➷➘ ➮➹ ❐ ➹ ✃ Ú Þ ➱ ➷ Ò ➶ ➪ Ø ➪ Ú ➮➹ ✃ ❰ Þ Ú ➷ ❐ Ð ➪ ➘➹ ✃ Þ ❰ Ò ➷ ❐ Ø➹ ➶ ➹❰➹➘ ➬➷➘ ❐ ➪ Ú Ï❒ Ú y Ö à Ø ❰➷ ➶ ❐ ➹➬ ➶ ➷➘❮ ➷➮ Ø➪ ➘➮➹➘❮ ➱ ➷ ❮ ➹ ➬ ❒ ➘➹➷ ❐ ➹ ✃ Ú Þ ➱➹ Þ ❰ Þ❮ ➹ ✃ ❰➹➘ ➹ ✃ ✃ ➷ Ú ➪ ➘ ➷ ✃ ➪❐ ➷ ❐ Ø ❒ ➷➘➘ y ➷ ❐ ➪ ➘ y ➪ ➱ ➷ Ú ✃ ➷➘ ➱ ➷ ✃ ➮ ➪ Ú ➹ Ö ➶ ➪ Ø ➪ Ú ➮➹ ➬➹➮ ➪❐ ❒✃ ➷➘ Ø➷➬ ➷ ➹➘ Ð ➪✃➶ ➹ ➱ ➷ ✃ ➮ ➪ Ú ➹Ö â Þ ➘ ➮ Þ➴ ➘ y ➷ à á ã Ò ❒ ❐❒ ❐ ➘ y ➷ ➬ ➹➮ ➪❐❒ ✃ ➷➘ Ø➷➬ ➷ á➶ ➪❒ ➬Þ ❐Þ ➘➷ ➶ ➮ ➪ ➮➷Ø ➹ ß❒❮ ➷ ❐❒ ➘ Ï u ❰ Ø➷➬ ➷ ➱ ➷ ✃ ➮ ➪ Ú ➹ ❰➷➹➘Ö c. â Þ ❰ á ❰➷ ➶ ❐ ➹➬ ❐➪ ➘❮ ➷➘➬❒ ➘❮ â Þ ❰➹ ➶ ➹➘ y ➷➹➮ u Ø Ú Þ ➮ ➪ ➹➘ y ➷➘❮ ➬ ➷Ø➷➮ ❐➪❐ ➱ ❒ ➘ ❒ ➴ ➱➷ ✃ ➮ ➪ Ú ➹ y ➷➘❮ ❰➷➹➘ Ò ÏÞ ➘➮ Þ ➴ ➘ y ➷ â Þ ❰ä Õ ➬➷ Ú ➹ E. coli. ➬Ö å ➪❮ Ú ➷➬ ➷ ➶ ➹ á ❰➷ ➶ ❐ ➹➬ ❐ ➪❐ ➱ ➷➘➮ u ➱➷ ✃ ➮ ➪ Ú ➹ ❒ ➘➮ ❒ ✃ ❐ ➪❐ ➪ ➮ ➷➱Þ ❰➹ ➶ ❐ ➪ ❐Þ ❰ ➪✃❒ ❰ y ➷➘ ❮ ➮➹➬ ➷ ✃ ➱ ➹➷ ➶ ➷ ➬➹ ❐ ➪ ➮➷➱ Þ ❰➹ ➶ ❐➪ ➶ ➪ Ø➪ Ú ➮➹ æ Þ ❰ ❒➪ ➘ ➬ ➷➘ ç ➶ ➷❐ × ➷❰➹ ➶ ➹❰➷➮Ö ➪ Ö Virulensi plasmid merupakan plasmid yang menyebabkan tumefasien yang menyerang jagung yang menyebabkan penyakit dikotiledon pada tanaman.