Kemampuan Berpikir Kritis Siswa yang Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran
diinginkann dan bisa juga berupa akibat nyata sebagai hasil penggunaan metode pengajaran tertentu.
Salah satu caranya dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif yaitu model pembelajaran Problem Based Learning dan Discovery
Learning. Menurut Jacobsen dalam Yamin, 2013: 64 pembelajaran berbasis
masalah dapat dilaksanakan dengan beberapa langkah: a. Mengidentifikasi masalah
b. Melibatkan usaha guru dalam membimbing peserta didik dalam memecahkan masalah
c. Peserta didik dibantu untuk memilih metode yang tepat untuk memecahkan masalah
d. Guru mendorong peserta didik untuk menilai validitas solusi. Sedangkan pada model pembelajaran Discovery Learning langkah-langkah
operasional tersebut adalah sebagai berikut menurut Kurniasih dan Sani 2014: 68-71.
Langkah Persiapan Strategi Discovery Learning
a Menentukan tujuan pembelajaran b Melakukan identifikasi karakteristik peserta didik kemampuan awal,
minat, gaya belajar, dan sebagainya c Memilih materi pelajaran
d Menentukan topik-topik yang harus dipelajari peserta didik secara induktif dari contoh-contoh generalisasi
e Menetukan bahan-bahan belajar yang berupa contoh contoh, ilustrasi, tugas dan sebagainya untuk dipelajari peserta didik
f Mengatur topik-topik pelajaran dari yang sederhana ke kompleks, dari yang konkret ke abstak, ata dari tahap enaktif, ikonik sampai simbolik
g Melakukan penilaian proses dan hasil belajar peserta didik Prosedur Aplikasi Strategi Discovery Learning
a Stimulation Stimulasipemberi rangsangan b Problem Statement pernyataanidentifikasi masalah
c Data Collection pengumpulan data d Data Processing pengolahan data
e Verification pembuktian f Generalization menarik kesimpulangeneralisasi
Dari kedua model pembelajaran diatas sama-sama berorinetasi pada masalah dan keaktifan siswa. Setelah siswa aktif dan mampu memecahkan
masalah yang diberikan oleh guru, akan berdampak pada pola pikir dari siswa dan akan berpengaruh pada hasil belajar siswa tersebut.
Pernyataan itu sesuai dengan teori belajar kontruktivisme yang dikemukakan oleh Jean Piaget dan Lev Vygotsky, bahwa teori
kontruktivisme memandang pengetahuan kita merupakan hasil konstruksi kita. Menurut kontruktivisme, dalam proses belajar merupakan proses aktif
siswa mengkontruksikan arti, wacana, dialog, pengalaman fisik, dan lain- lain
Selain itu juga didukung oleh teori belajar kognitif. Pada teori ini lebih mementingkan proses belajar dari pada hasil belajarnya. Menurut Sani
2013: 10 belajar menurut aliran kognitivisme merupakan perubahan persepsi dan pemahaman, dimana proses belajar terjadi bila materi yang
baru beradaptasi dengan struktur kognitif yang sudah dimilikinya serta pembelajaran terjadi dengan mengaktifkan indra siswa agar memperoleh
pemahaman.
Setelah mengetahui model pembelajaran Problem Based Learnning dan Discovery Learning, akan terlihat bahwa siswa yang aktif dan mampu
memecahkan masalah dengan siswa lainnya akan lebih mendominasi dan berpengaruh pada hasil belajar, sehingga peneliti menduga hasil belajar
siswa yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning lebih baik dibandingkan yang pembelajarannya dengan
menggunakan model pembelajaran Discovery Learning