Hubungan stres dengan dispepsia fungsional

membuat transisi menjadi lebih independen dari kondisi yang kurang mendukung. Studi yang telah mencoba untuk mengidentifikasi sumber stres di kalangan mahasiswa kedokteran umum terdapat tiga bidang utama: tekanan akademik, isu sosial dan masalah keuangan Barikani, 2007. Proses evaluasi terus menerus, pekerjaan yang melelahkan, berjuang untuk mendapatkan nilai tinggi, tujuan yang ingin dicapai dan lainnya bukan satu-satunya sumber stres bagi mahasiswa kedokteran. Potensi sumber stres bagi siswa dapat mencakup Ray Joseph, 2010: 1. Stres akademik: materi yang akan dibahas dalam jangka waktu yang terbatas, perubahan dalam cara belajar, kurangnya bimbingan yang tepat, gagal dalam ujian. 2. tekanan sosial: hubungan dengan kelompok sebaya,dosen, senior, perpindahan dari rumah, harapan orang tua, perubahan dalam media pendidikan. 3. Stres fisik: fasilitas asrama yang tidak memadai, makanan dll. Respons orang bervariasi tergantung dari pengalaman belajar, gender, kondisi medis, dan kecenderungan genetis untuk mengalami tekanan atau masalah-masalah kesehatan Wade Tavris, 2007.

2.3 Hubungan stres dengan dispepsia fungsional

Rangsangan psikisemosi secara fisiologi dapat mempengaruhi lambung dengan beberapa cara yaitu: 1.Sistem Neurotransmiter Dua daerah otak primer yang terlibat dalam reaktivitas stres adalah hipotalamus dan lokus seruleus. Aktivasi hipotalamus oleh stres kemungkinan dimediasi oleh sistem khususnya amigdala dan hipokampus dan lokus seruleus di batang otak. Masukan pada amygdala yang diperkirakan berasal dari hippocampus, korteks cingulate dan bagian lain dari sistem limbik. Lokus ceruleus terletak di bagian pontine batang otak. Lokus ceruleus adalah sumber dari sebagian besar neurotransmiter norepinefrin stimulan pada sistem saraf. Sel ini memproyeksikan ke Universitas Sumatera Utara daerah otak lainnya, melepaskan norepinephrine yang akan mengaktifkan sistem lain dan meningkatkan gairah dan kewaspadaan Mertz, 2003. Respons neurotransmiter terhadap stres mengaktivasi sistem noradrenergik di otak, tepatnya di locus ceruleus, menyebabkan pelepasan katekolamin dari sistem saraf otonom. Stres juga mengaktivasi sistem serotonergik di otak dan neurotransmisi dopaminergik di jalur mesofrontal. Respon terhadap stres juga terjadi terhadap corticotropin-releasing factor CRF, glutamat dan gamma-amino butiric acid GABA Noorhana, 2010. 2.Jalur neurogen Rangsangan konflik emosi pada kortek serebri mempengaruhi kerja hipotalamus anterior dan selanjutnya ke nukleus vagus, nervus vagus dan kemudian ke lambung Mudjaddid, 2009. 3.Jalur neurohormonal Rangsangan pada kortek serebri diteruskan ke hipotalamus anterior selanjutnya ke hipofisis anterior yang mengeluarkan kortikotropin. Hormon ini merangsang kortek adrenal dan kemudian menghasilkan hormon adrenal yang selanjutnya merangsang sekresi asam lambung Mudjaddid, 2009. Universitas Sumatera Utara

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFENISI OPERASIONAL

3.1. Kerangka Konsep Penelitian

Yang menjadi kerangka konsep dalam penelitian Hubungan stingkat stres dengan kejadian dispepsia fungsional adalah variabel independen yaitu tingkat stres,