5.Diet Faktor makanan dapat menjadi penyebab potensial dari gejala dispepsia fungsional.
Pasien dengan dispepsia fungsional cenderung mengubah pola makan karena adanya intoleransi terhadap beberapa makanan. Khususnya makanan berlemak telah
dikaitkan dengan dispepsia. Intoleransi lainnya dengan prevalensi yang dilaporkan lebih besar dari 40 termasuk rempah-rempah, alkohol, makanan pedas, coklat,
paprika, buah jeruk, dan ikan Chan Burakoff, 2010.
6.Faktor psikologis Berdasarkan studi epidemiologi menduga bahwa ada hubungan antara dispepsia
fungsional dengan gangguan psikologis. Adanya stres akut dapat mempengaruhi fungsi gastrointestinal dan mencetusakan keluhan pada orang sehat. Dilaporkan
adanya penurunan kontraktilitas lambung yang mendahului mual setelah stimulus stres sentral. Tetapi korelasi antara faktor psikologik stres kehidupan, fungsi otonom
dan motilitas masih kontroversial Djojoningrat, 2009.
2.1.4 Diagnosa Dispepsia Fungsional
Dalam mendiagnosa dispepsia fungsional, terlebih dulu untuk menginterpretasikan kemungkinan etiologi seperti GERD, batu empedu, pankreatitis
kronis, obstruksi, efek obat-obatan NSADs. Beberapa hal yang dapat ditanyakan kepada pasien seperti riwayat operasi, riwayat keluarga dengan keganasan sistem
pencernaan, konsumsi alkohol dan rokok, pola makan, stres, dan faktor psikologis Chan Burakoff, 2010.
Langkah pemeriksaan penunjang diagnostik adalah untuk mengeksklusi gangguan organik atau biokimiawi. Pemeriksaan laboratorium gula
darah, fungsi tiroid, fungsi pankreas, dll, radiologi barium meal, USG dan endoskopi merupakan langkah paling penting Djojoningrat, 2009.
Esofagogastroduoendoskopi dapat
dilakukan bila sulit membedakan antara dispepsia fungsional dan organik, terutama bila gejala yang timbul tidak khas, dan
menjadi indikasi mutlak bila pasien berusia lebih dari 55 tahun dan didapatkan tanda-
Universitas Sumatera Utara
tanda bahaya alarm symptoms. Diagnosis dispepsia dapat bertumpang tindih dengan IBS, khususnya dengan predominan konstipasi, mengalami keterlambatan
pengosongan lambung sehingga akhirnya disertai pula dengan gejala-gejala saluran pencernaan bagian atas yang menyerupai gejala dispepsia Abdullah Gunawan,
2012.
Kriteria diagnostik Roma III untuk dispepsia fungsional
Dispepsia fungsional
Kriteria diagnostik terpenuhi bila poin dibawah ini seluruhnya terpenuhi: Salah satu atau lebih dari gejala-gejala dibawah ini
Rasa penuh setelah makan Perasaan cepat kenyang
Nyeri ulu hati Rasa terbakar di daerah ulu hati
Tidak ditemukan bukti adanya kelainan struktural yang menyebabkan timbulnya gejala termasuk yang terdeteksi saat endoskopi saluran cerna bagian atas.
Kriteria terpenuhi bila gejala-gejala di atas terjadinya sedikitnya dalam 3 bulan terakhir dengan awal mula gejala timbul sedikitnya 6 bulan sebelum diagnosis.
a.Postprandial distress syndrome Kriteria diagnostik terpenuhi bila 2 poin dibawah ini seluruhnya terpenuhi:
Rasa penuh setelah makan yang menggangu, terjadi setelah makan dengan porsi biasa, sedikitnya terjadi beberapa kali seminggu
Perasaan cepat kenyang yang membuat tidak mampu menghabiskan porsi makan biasa, sedikitnya terjadi beberapa kali seminggu
Kriteria terpenuhi bila gejala-gejala di atas terjadinya sedikitnya dalam 3 bulan terakhir dengan awal mula gejala timbul sedikitnya 6 bulan sebelum diagnosis.
Kriteria penunjang
Universitas Sumatera Utara
Adanya rasa kembung di daerah perut bagian atas atau mual setelah makan atau bersendawa yang berlebihan
Dapat timbul bersamaan dengan sindrom nyeri epigastrium
b.Epigastric pain syndrome Kriteria diagnostik terpenuhi bila 5 poin dibawah ini seluruhnya terpenuhi:
Nyeri atau rasa terbakar yang terlokalikasi di daerah epigastrium dengan tingkat keparahan sedang paling sedikit sekali dalam seminggu
Nyeri timbul berulang Tidak menjalar atau terlokalisasi di daerah perut atau dada selain daerah perut bagian
atasepigastrium Tidak berkurang dengan BAB atau buang angin
Gejala-gejala yang ada tidak memenuhi kriteria diagnosa kelainan kandung empedu dan sfingter Odd
Kriteria terpenuhi bila gejala-gejala di atas terjadinya sedikitnya dalam 3 bulan terakhir dengan awal mula gejala timbul sedikitnya 6 bulan sebelum diagnosis.
Kriteria penunjang Nyeri epigastrium dapat berupa rasa terbakar, namun tanpa menjalar ke daerah
retrostrenal Nyeri umumnya ditimbulkan atau berkurang dengan makan, namun mungkin timbul
saat puasa Dapat timbul bersamaan dengan sindrom distres setelah makan
2.2 Stres 2.2.1 Defenisi stres